You are on page 1of 2

Kelompok 2 :

1. Arif Albi M(03)


2. Aytu Andira(05)
3. M. Boby Kurniawan(20)
4. Ofina Adriani(24)
5. Vina Yunia S(31)

JOBSHEET ANALISA KADAR Fe DALAM PASIR SUNGAI

I. Tujuan :
1. Siswa dapat menentukan kadar Fe dalam sampel Air sungai
2. Siswa dapat melakukan penentuan kadar Fe dengan metode
Permanganometri
II. Prinsip analisa :
Metode Permanganometri adalah suatu metode yang dilandaskan pada prinsip
redoks dan menggunakan larutan kalium permanganat sebagai suatu zat
pengoksidasi.

III. Alat dan Bahan :


Alat : 7) Pipet tetes
1) Buret 8) Kaca arloji
2) Klem & Statif 9) Corong kaca
3) Labu ukur 100 mL 10) Batang pengaduk
4) Labu Erlenmeyer 11) Spatula
5) Beaker glass 12) Termometer
6) Pipet ukur dan Rubber Bulb 13) Hotplate
14) Klem dan statif

Bahan :
1) Sampel Pasir Sungai
2) larutan KMnO4
3) H2SO4 2N
4) H2C2O4 . 2H2O (aq) 0,1 N
5) Indikator kanji
6) Aquadest

IV. Prosedur Kerja :


Ekstraksi
- Pemisahan dilakukan dengan menggunakan magnet secara berulang 3-5 kali
- Hasil pemisahan ini disebut konsentrat oksida besi. Dengan membandingkan
berat konsentrat (gr) dan berat pasir mula (gr), maka didapat harga persentase
magnetik dengan rumus: MD = Berat Konsentrat Berat Pasir × 100%

Sieving (pengayakan)
- Pasir besi dari hasil ekstrasi dengan menggunakan magnet kemudian dilakukan
pengayakan

Benefisasi
- Pasir besi yang sudah melewati proses ekstraksi oleh magnet dan proses
pengayakan (sieving) kemudian dilakuakan benefisasi melalui pencucian berulang
pada sampel menggunakan air dan detergen dengan bantuan magnet.
- Pasir besi yang telah dicuci kemudian dijemur dan dikeringkan dengan panas
matahari sampai kering,
- Lakukan proses pemanggangan (roasting) untuk mengurangi zat-zat seperti
oksida besi, zat arang dan sebagainya.

Langkah umum Permanganometri:


1. Standarisasi larutan KMnO4
- Menimbang 0,1 gram Na2C2O4.
- Melarutkan dengan akuades sampai 50 ml.
- Menambahkan 2,5 ml H2SO4 pekat.
- Mengambil 5 ml larutan Na2C2O4 dan memasukkan ke dalam erlenmeyer.
- Menitrasi dengan KMnO4 sampai warna berubah dari bening menjadi merah muda.
- Mengulangi titrasi sebanyak 2 kali dan mencatat volume titrasi.

2. Penentuan kadar sampel.


- Timbang 2,78 gram bijih besi di atas kaca arloji.
- Larutkan dengan aquadest dalam labu ukur 100 mL. Jika tidak larut, tambahkan
asam klorida untuk membantu pelarutan.
- Sampel dipanaskan, kemudian dititrasi dengan SnCl2 sampai warna kuning dari ion
besi (III) menghilang.
- Pipet 10 mL sampel ke dalam Erlenmeyer, kemudian tambah-kan 10 mL H2SO4 2N,
serta 1 mL indikator kanji.
- Titrasi dengan KMnO4 hingga terjadi perubahan warna menjadi merah jambu.
Catat volume KMnO4 dan hitung kadar besi dalam sampel tersebut, laku7kan secara
duplo.

You might also like