You are on page 1of 9

PEMBAHASAN

A. Defenisi Sosiologi Olahraga, Penjas Dan Olahraga


a) Defenisi Sosiologi
Bapak Sosiologi Dunia Auguste Comte (1798 – 1857) , anggapannya sosiologi terdiri dari dua
bagian pokok, yaitu sosial statistics dan sosial dynamics. Sebagai sosial statistics sosiologi
merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Sosial dynamics meneropong bagaimana lembagalembaga tersebut berkembang
dan mengalami perkembangan sepanjang masa.
Beberapa defenisi sosiologi pendidikan menurut beberapa ahli:
 Pengertian Sosiologi menurut Max Weber(1864-1920)
Sosiologi adalah ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang aksi-aksi sosial.
 Pengertian Sosiologi menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi
khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur
mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur
kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan
dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan
hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
Pada dasarnya, sosiologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosiologi umum dan sosiologi
khusus. Sosiologi umum menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum. Sedangkan Sosiologi
khusus, yaitu pengkhususan dari sosiologi umum, yaitu menyelidiki suatu aspek kehidupan sosio
kultural secara mendalam. Misalnya: sosiologi masayarakat desa, sosiologi masyarakat kota,
sosiologi agama, sosiolog hukum, sosiologi pendidikan dan sebagainya.Jadi sosiologi pendidikan
merupakan salah satu sosiologi khusus.
Jadi pengertian Sosiologi olahraga adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam
hubungan timbal balik dengan manusia di lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai
yang kompleks. Perilaku manusia ada yang disadari, namun ada pula yang tidak disadari, dan
perilaku yang ditampilkan seseorang dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.
Ilmu sosiologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang lalu dikenal sebagai Sosiologi
olahraga. Penerapan sosiologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat
olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya
hambatan dan faktor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan kata lain, tujuan umum dari
soiologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal,
yang lebih baik dari sebelumnya.
b) Defenisi Pendidikan Jasmani
Definisi Pendidikan Jasmani ialah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia
yang berupa sikap tindakan dan karya untuk diberi bentuk, isi, dan arah menuju kebulatan
kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan.
Kata fisik atau jasmani (physical) menunjukkan pada tubuh atau badan (body). Kata fisik
seringkali digunakan sebagai referensi dalam berbagai karakteristik jasmaniah, seperti kekuatan
fisik (physical strenght), perkembangan fisik (physical development), kecakapan fisik (physical
prowess), kesehatan fisik (physical health). dan penampilan fisik (physical appearance).
Kata fisik dibedakan dengan jiwa atau fikiran (mind). Oleh karena itu, jika kata pendidikan
(education) ditambahkan dalam kata fisik, maka membentuk frase atau susunan kata pendidikan
fisik atau pendidikan jasmani (physical education), yakni menunjukkan proses pendidikan tentang
aktivitas-aktivitas yang mengembangkan dan memelihara tubuh manusia.
(a) Nixon and Cozens (1963: 51): Mengemukakan bahwa pendidikan jasmani didefinisikan
sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot
yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut.
(c) Bucher, (1979) : Mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral
dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik
yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler,
interperatif, sosial, dan emosional
Definisi Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang
didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan
belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah,
jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif.
c) Defenisi Olahraga
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu
orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New
Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan,
dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika
Serikat)
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha
yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan,
perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari
konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain;
a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku.
Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh
keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang
dilembagakan.
Tujuan utama olahraga bukanlah pembangunan fisik saja melainkan juga pembangunan mental
dan spiritual. Olahraga (Lama) ialah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan atas pilihan sendiri
yang bermaksud menguatkan diri baik phisik maupun psychis tanpa mengharapkan suatu hasil
materil tetapi mengharapkan kenaikan prestasi. Olahraga (baru) ialah membentuk manusia
Indonesia Pancasila yang fisik kuat-sehat berprestasi tinggi, yang memiliki kemampuan mental
dan ketrampilan kerja yang kritis kreatif dan sejahtera. Jadi Olahraga ialah suatu usaha untuk
mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan jasmaniah maupun
rokhaniah pada tiap manusia. Lebih tegas dikatakan bahwa olahraga untuk mempertahankan
existensi kemanusiaan dan untuk melakukan cita-cita hidup bangsa. Olahraga merupakan
pembentukan fisik dan mental
B. Perlunya Sosiologi Olahraga Dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Sosiologi olahraga mempelajari tentang perilaku manusia dalam hubungan timbal balik dengan
manusia di lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Sehingga dalam
pertandingan seorang dapat meningkatkan kerjasama antara dirinya dengan orang lain dengan
mudah dan cepat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, baik dalam hal fisik maupun psikis,
sehingga kemampuan olahraganya dapat berkembang. Mereka tidak mudah tegang dan cemas
akan hasil pertandingannya, dan mereka merasakan mudah berkonsentrasi. Keadaan ini seringkali
menyebabkan para atlet dapat menampilkan permainan terbaiknya. Para pelatih pun menaruh
minat terhadap bidang sosiologi olahraga, khususnya dalam bagaimana berhubungan atau
berinteraksi dengan lingkungan.
Sosiologi olahraga juga diperlukan agar seseorang dapat dengan mudah berfikir mengenai.
mengapa mereka berolahraga dan apa yang ingin mereka capai? Sekali tujuannya diketahui,
latihan-latihan ketrampilan sosiologis dapat menolong tercapainya tujuan tersebut.
C. Peran dan kedudukan olahraga dalam pengembangan nilai sosial.
Ada beberapa pembahasan yang berkaitan dengan olahraga dan pengembangan nilai-
nilai sosial kemasyarakatan
Pembahasan tersebut antara lain:
1. Olahraga dan Perubahan Paradigma Hidup Manusia
Dalam rentang sejarah manusia sampai saat ini, aktivitas olahraga dan bermain selalu berhubungan
secara integral dengan aspek sosial, politik, dan ekonomi. Di negara Yunani misalnya, pemain dan
kontes olahraga didasarkan pada kepercayaan mitologi dan agama. Mereka memfokuskan pada
minat para remaja pria dari kalangan masyarakat terpandang. Sementara itu, produknya
berimplikasi terhadap terhadap dunia politik di luar perisitwa tersebut. Umumnya para atlet
direkrut dari masyarakat lapisan bawah dan dibayar atau diikutsertakannya. Proses profe-
sionalisme semacam ini terus berkembang hingga diresmikan asosiasi olahraga profesional pada
Tahun 1990. Seperti kita ketahui peristiwa-peristiwa keolahragaan bagi masyarakat Romawi lebih
menekankan pada hiburan bagi masyarakatnya. Peristiwa olahraga yang digelar didesain untuk
upacara dan persembahan bagi para pemimpin politik dan juga untuk menenteramkan para
pegawai di lingkungan pemerintah. Untuk itu, Para atlet yang direkrut untuk perisitiwa olahraga
sering kali dipaksa untuk bertempur habis-habisan dalam menghadapi lawannya yang terkadang
lawanya itu adalah binatang buas. Tipe olahraga semacam ini berkembang cukup lama di kerajaan
Romawi. Kondisi ini berbeda dengan aktivitas olahraga di Eropa. Selama abad pertengahan
direfleksikan pada jenis kelamin dan perbeda an status dalam masyarakat.
Keterlibatan mereka dalam aktivitas ol ahra ga m en gacu pad a perwuj udan di ri
s eba gai s at ri a. B a gi k a l a n g a n a t a s a t a u o r a n g - o r a n g t e r h o r m a t p e r m a i n a n d a n
aktivitas olahraga telah berkembang menjadi aktivitas di waktu senggang.
Lainnya halnya selama awal revolusi industri, ruang untuk b e r m a i n y a n g s e c a r a
u m u m t e l a h m e m b a t a s i k e t e r l i b a t a n aktivitas olahraga yang hanya dapat
dilakukan oleh orang-orang kaya mulai bergeser ke olahraga prestasi. Pola semacam
ini mulai berubah di Am eri ka S eri kat sel am a pert engahan abad 19, dan dalam
perkembangan lebih jauh, mulai diorganisasikanya dalam bentuk cabang -cabang
olahraga yang m engarah pada olahraga prestasi.
Uraian singkat tersebut, menegaskan bahwa aktivitas olah raga t el ah m em beri
pengaruh pada kehi dupan m anusi a, baik, kehidupan agama, mengisi waktu Luang
(rekreasi), patriotisme, dan prestasi. Bahkan dalam perkembangannya sampai
sekarang, d i n e g a r a - n e g a r a m a j u ( k h u s u s n ya A m e r i k a ) o l a h r a g a t e l a h m e n j a d i
s e b u a h k e gi a t a n k o m b i n a s i a n t a r a b i s n i s , h i b u r a n , pendidikan, latihan moral,
transfer teknologi, keperkasaan dan d e k l a r a s i p o l i t i k . N a m u n d e m i k i a n ,
o l a h r a g a j u g a m e n j a d i kontes di mana orang mencari tantangan dan m encari
vari asi h i d u p . S e g a l a s e s u a t u t e l a h m e n j a d i k a n o l a h r a g a s e b a g a i bagian
penting dalam fenomena sosial dimasa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
2. Antara Golongan dan Mobilitas Sosial
Hubungan antara golongan dan olahraga tidak bisa dipisah kan satu sama lain. Oleh
karena itu, olahraga tidak dapat eksis jika orang tidak punya waktu, uang, fasilitas, dan
pengalaman oraganisasi. Orang punya uang dan kekuasaan dapat mengoraganisasi olahraga,
karena olahraga memerlukan dukungan ekonomi.
Pola keikutsertaan dalam olahraga di masyarakat mereflek si ka n d i n a m i k a d a r i
h u b u n ga n a n t a r a k e l o m p o k . S e j a u h i n i , m e r e k a s e r i n g m e n gk o m b i n a s i k a n
d e n ga n h u b u n ga n ya a n t a r j e n i s k e l a m i n g u n a m e n c i p t a k a n k o n d i s i . H u b u n g a n
a n t a r a golongan juga cukup berarti dal am mensponsori dan m emprom o s i k a n
olahraga pada tingkat sekolah menengah. Krisis anggaran dalam
penyelenggaraan olahraga di sekolah telah bisa diatasi melalui pencarian sponsor.
Peluang karier dalam olahraga cukup eksis, tetapi jumlah at l et bi as an ya t e rb at as
da n w ak t un ya si n gk at . P el u an g l ai n, termasuk dalam hal kepelatihan, kesehatan
olahraga, pelatihan dan manajemen. Peluang untuk menjadi atlet profeisonal sangat
terbatas bagi wanita dan kelompok minoritas. Seperti, kulit hitam j u m l a h n ya
t e r b i l a n g s e d i k i t ya n g m e r a i h p o p u l a r i t a s d a l a m olahraga.
3. Nilai Sosial dalam Olahraga Komersial
Olahraga komersil adalah jenis olahraga yang pelaksanaan di arahkan pada
ori ent as i ekonom i . Ol ahra ga kom ersi al i ni di b e n t u k o l e h f a k t o r - f a k t o r
e k o n o m i d i m a n a u a n g m e n j a d i mengemuka pada saat mereka tampil di pentas,
dan tidak jarang hanya demi uang unsur sporti fi t as t erabaikan. Al angkah bai k n ya
apabi l a uang it u sebagai pem acu prest asi at l et dan bukan pemicu kebobrokan atlet.
Sejauh ini, olahraga komersil telah mengglobal dan akan t e r u s b e r k e m b a n g
s e i r i n g d e n g a n p e r t u m b u h a n e k o n o m i m as yar akat duni a. Ol ahra ga kom ers i al
nam pak t el ah m enj adi bagian dari masyarakat masa kini. Perkembanganya
dipadukan dengan urbanisasi, industrialisasi, pengingkatan transportasi, dan
teknologi komunikasi.
Olahraga komersil merupakan bisnis yang unik. Pemilik dan sponsor adalah orang
yang sukses dalam bisnis di mana mereka m a m p u m e m b a y a r a t l e t b e r i k u t
t i m n ya s e m e n t a r a m e r e k a Yang peroleh adalah kepuasan dan pengakuan publik.
Investasi dalam olahraga seringkali beresiko, tetapi Investasi tersebut telah
memberikan keuntungan secara meyakinkan untuk pemilik dan sponsor yang memiliki
hak monopoli terhadap atlet atau tim yang dipegangnya.
Olahraga komersial juga telah mengakses para atlet mema suki panggung hiburan, para
atlet dapat menghangatkan suasana ajang pertandingan berkaitan dengan hak -hak dan
penghasilan menjadi penting. Dalam olahraga profesional isu mengenai hak -hak
pemain telah menjadi perhatian utama. Hak mereka terangkat gajipun meni ngkat.
Gaji mereka akan semakin bertambah dari televisi yang menyiarkan pertandingan mereka.
4. Dinamika Hubungan Olahraga dengan Media
Media merupakan produk budaya dan wujud dari konstruksi sosial. Media dibuat,
diorganisasi, dan dikontrol oleh manusia Yang ide-idenya didasarkan pada
pengalaman dan persfektif pada dunia. Olahraga dan media perkembangannya amat
bergantung pada yang lain. Olahraga dan media dapat bertahan tanpa yang l ai n,
t et api ol ahra ga d an m edi a akan be rbeda dari ya n g ada se k ar a n g. Be nt uk -b en t uk
kom e rs i al d a ri ol ah r a ga t i d ak ak a n tersebar luas tanpa dukungan media. Tanpa
tayangan olahraga melalui media, orang akan sangat kecil memberikan perhatian
terhadap olahraga.
Media juga dapat bertahan tanpa olahraga. Tetapi akan terbatas, khususnya surat kabar
dan televisi. Sirkulasi surat kabar mungkin akan turun, dan program televisi pada akhir pekan
dan hari libur akan berkurang perhatianya dari pemirsa. Lebih penting daripada mencoba untuk
menentukan apakah olahraga dan media asing akan bergantung adalah memahami cara-
cara menyatukan olahraga kedalam kehidupan umat manusia. Hubungan yang saling
menguntungkan antara keduanya. Sejarah di Amerika utara memperlihatkan bahwa hubungan
antara olahraga dan televisi telah dikembangkan d alam konteks budaya yang lebih
luas, keuntungan komersial media mendapatkan prioritas utama.
Pengaruh media olahraga dalam kehidupan kita bergantung kepada seberapa banyak
informasi tentang olahraga yang kita dapatkan melalui media tersebut dan berapa banyak
kita mendapatkan melalui pengalaman langsung. Pengalaman langsung dengan olahraga
mempengaruhi bagaimana kita menginterpretasikan dan menggunakan apa yang kita baca,
dengar, dan lihat di media. Untuk kepentingan banyak hal, kiranya Perlu dilakukan
penelitian dalam sosiologi olahraga yang mengkaji tentang proses representasi olahraga yang
terjadi melalui media, dan bagaimana p e non t o n t el ev i si m em an f a at k a n pe sa n -p es an
ke hi d up an yang terkandung dalam olahraga melalui media.
5. Hubungan olahraga dengan Politik
Olahraga merupakan bagian integral dari dunia sosial. Sebagai bagian dari dunia
tersebut, olahraga dipengaruhi oleh sosial, politik dan ekonomi. Kehidupan umat
manusia dan hubunganya dengan yang lain setidaknya terkait secara parsial dengan isu-
isu kekuasaan dan kontrol. Untuk itu, politik menjadi bagian dari olahraga hanya oleh
karena politik merupakan bagian dari kehidupan umat manusia hal tersebut tidak dapat
dihindarkan.
Intervensi pemerintah dalam olahraga sesungguhnya terkait dengan kebutuhan akan
sponsor, organisasi dan fasilitas. Fakta tersebut menunjukan bahwa olahraga adalah bagian
penting dari kehidupan masyarakat. Bentuk keterlibatan pemerintah dalam olahraga
adalah ingin merubah masyarakat, seperti: (1) melin dungi dan memelihara masyarakat,
(2) mengembangkan kemampuan fisik dan kebugaran jasmani masyarakat, (3)
mengangkat harkat dan martabat kelompokmasyarakat, (4) menanamkan rasa solidaritas
antar warga masyarakat, dan (5) meningkatkan legitimasi sistem politik dan
kekuasaan. Keterlibatan pemerintah yang terjadi di sebuah negara akan terkait
langsung dengan penyediaan fasilitas dan pemanfaatanya. Biasanya aturan dan
kebijaknya ditentukan oleh pemerintah.
Peraturan, kebijakan dan pendanaan oleh pemerintah merefleksikan perjuangan
politik antara kelompok dalam masyarakat. Hal ini tidak dimaksudkan bahwa orang akan
selalu untuk saat pemerinah terlibat, tetapi dimaksudkan untuk saling meng untungkan
antara pemerintah dan masyarakat. Contoh, saat dana diberikan untuk program olahraga
elit, sedikit sekali dana diberikan untuk program olahraga massal. Tentu saja, prioritas
dana dapat diperuntukan bagi olahraga massal daripada olahraga elit, titik persoalan
tersebut seringkali menjadi bahan perdebatan. Inilah proses politik yang menjadi bagian
tidak terpisahkan dalam dunia olahraga dan seringkali memunculkan polemik berkepan -
jangan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sosiologi olahraga mempelajari tentang perilaku manusia dalam hubungan timbal balik dengan
manusia di lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Sehingga dalam
pertandingan seorang dapat meningkatkan kerjasama antara dirinya dengan orang lain dengan
mudah dan cepat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, baik dalam hal fisik maupun psikis,
sehingga kemampuan olahraganya dapat berkembang.
2. Peranan dan Kedudukan Olahraga dalam Pengembangan Nilai Sosial
· Olahraga dan Perubahan Paradigma Hidup Manusia
· Antara Golongan dan Mobilitas Sosial
· Nilai Sosial dalam Olahraga Komersial
· Dinamika Hubungan Olahraga dengan Media
· Hubungan olahraga dengan Politik
3. Dinamika olahraga dan pengembangan nilai memainkan peranan penting dalam hidup dan
kehidupan bermasyarakat. Nilai nilai dalam olahraga sangat terkait dengan tradisi budaya
masyarakat yang diwarisikan secara turun menurun dari satu generasi ke generasi lainya. Karena
itu, olahraga merefleksikan nilai-nilai sosial suatu masyarakat.
B. Saran
1. Sebagai insan yang bergelut didalam dunia olahraga kita harus mengetahui dan memahami
sosiologi olahraga sebagai ilmu yang mampu membantu untuk mencapai tujuan dari Olahraga.
2. Nilai-nilai positif dalam olahraga seyogyanya mampu direfleksikan dalam kehidupan sehari-
hari sebagai nilai nilai luhur dalam kehidupan bermasyrakat.
3. Fenomena-fenomena sosial dalam olahraga harus lebih dipelajari dan dihayati sebagai ilmu
sosial yang kelak akan bermanfaat untuk mencapai sistem sosial yang ideal

You might also like