You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN

jcjahlcahsl

Seiring dengan perubahan waktu, terjadi inovasi dalam dunia kedokteran di


Indonesia. Awalnya,sejak tahun 1970an, kurikulum pendidikan dokter berorientasi pada
masyarakat atau dikenal dengan COME (Community Oriented Medical Education).

Ilmu kedokteran terus berkembang seiring dengan perkembangan waktu. Sudut


pandang dokter dan paramedis pun turut dikembangkan. Beberapa tahun terakhir Ilmu
Kedokteran Komunitas dipercaya menjadi suatu solusi untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu materi atau cabang dari Ilmu Kedokteran
Komunitas adalah Kedokteran Berorientasi Keluarga. Dalam Kedokteran Berorientasi
Keluarga dokter dan paramedis dituntut untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
ada dalam keluarga dan semua faktor yang mempengaruhinya. Untuk hal ini bukan hanya
ditekankan pada kuratifnya saja, tetapi juga pada sektor promotif dan preventif. Untuk
masalah-masalah lain yang berpengaruh pada tingkat kesehatan dan diluar jangkauan
dokter serta paramedis untuk menyelesaikannya, dilakukan koordinasi kepada semua
pihak terkait. Diharapkan dengan adanya Kedokteran Berorientasi Keluarga ini, dapat
menyelesaikan permasalahan kesehatan dalam keluarga yang spesifik dan berbeda antar
keluarga, serta meningkatkan kesehatan masyarakat pada umumnya.

II. Tujuan dan Manfaat

II.1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan


masyarakat. Indikasi status kesehatan masyakat dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu,
Kasus Penyakit Menular dan tidak menular serta Kasus Gizi Buruk. Diharapkan dengan
dilakukannya Kedokteran Berorientasi Keluarga secara berkesinambungan tingkat
kesehatan masyarakat meningkat.

1 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


b. Tujuan Khusus

 Dokter dapat mengidentifikasi dan memahami masalah kesehatan setiap


keluarga

 Dokter dapat mengidentifikasi faktor – faktor yang berhubungan dengan


masalah kesehatan keluarga (internal dan eksternal)

 Dokter mampu mengetahui masalah kesehatan keluarga yang memiliki


indikasi untuk dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit

 Dokter mampu merasakan empati terhadap keluarga yang mengalami


masalah kesehatan terutama keluarga miskin

 Dokter mampu memberikan solusi secara promotif dan preventif dalam


penanganan masalah kesehatan keluarga binaan

II. 2. Manfaat

a. Bagi Dinas Kesehatan

 Terbantunya Dinas Kesehatan dalam mengenal dan mencari solusi


masalah kesehatan masyarakat

 Dapat membantu Dinkes setempat dalam mempercepat pembangunan


kesehatan

b. Bagi Masyarakat

 Terbantunya masyarakat dalam upaya mencari solusi masalah kesehatan


yang dihadapinya

 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat setempat

2 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


BAB II
ISI

a. Identitas Pasien
Nama : Ilmi
Umur : 17 Tahun
Pekerjaan :-
Alamat : Durian Gadang
Pendidikan terakhir : SLTP

b. Masalah Kesehatan Utama


- Keluhan Utama
Luka di kaki yang sulit sembuh.

- Riwayat Penyakit sekarang


Hal ini dialami pasien sejak usia 3 tahun. Awalnya luka di telapak kaki
akibat terjatuh, namun luka tersebut tidak kunjung sembuh, bahkan timbul
penebalan kulit di area luka. Orang tua pasien juga mengeluhkan anaknya
sering mengompol, serta berat badan yang tidak kunjung bertambah padahal
nafsu makan anaknya cukup baik. Orang tua pasien juga mengeluhkan
pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang sangat terlambat di banding
anak-anak seusianya. Demam (-), batuk(-), pilek (-), Mencret sekali-
sekali,BAK (+) sering.

- Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak jelas

- Riwayat Pemakaian Obat


Tidak jelas

- Riwayat Penyakit Keluarga


Nenek pasien memiliki penyakit serupa dengan pasien

- Riwayat Kehamilan & Kelahiran


Pasien lahir dibantu oleh bidan

- Riwayat Imunisasi
Tidak lengkap

- Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital
Sensorium : Compos mentis

3 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


TD : 120/80 Suhu : 36,7 C
̊
Nadi :88 x/menit Pernafasan : 22 x/menit

-Anemia (-) -Sianosis (-)


-Ikterik (-) -Oedem (-)
-Dispnoe (-)

2. Kepala - Leher
a. Mata : anemis (-/-), ikterus (-/-), reflex pupil (+/+), isokor
b. THT : Telingan DBN, hidung tampak jelas (-), krepitasi (-), deviasi
septum (-)
c. Leher : DBN, struma (-), pembesaran KGB (-/-)

3. Paru : I : Simetris Fusiformis


P : stem fremitus Ka=Ki
P : Sonor pada kedua lapangan paru
A : SP = Vesikuler
ST = Ronkhi (-), wheezing (-)

4. Jantung : Bunyi Jantung 1-2 regular, mur mur dan gallop (-)

5. Abdomen : I : Simetris
P: Soepel, H/L/R tidak teraba
P: Tympani
A: Peristaltik (+) dalam batas normal

- Ekstremitas atas dan bawah : akral hangat, oedem (-)


- Diagnosa Kerja : Diabetes Mellitus tipe 1
- Terapi : 1. Non medikamentosa
 Pengaturan makanan pada penderita DM tipe-1 bertujuan
untuk mencapai kontrol metabolik yang baik. Dengan
pengaturan makanan ini diharapkan anak dapat tumbuh
optimal dengan berat badan yang ideal, dan dapat dicegah
timbulnya hipoglikemia.
 Edukasi terhadap orangtua pasien dan keluarganya mengenai
:
 Pemahaman tentang penyakit DM tipe 1 serta
komplikasinya
 Pentingnya perubahan gaya hidup seperti pengaturan
diet dalam makanan sehari-hari, olahraga teratur dan
meningkatkan aktivitas fisik.
 Edukasi untuk pemeriksaan dan konsul ke dokter
spesialis Anak.
2. Medikamentosa
 Pemberian Insulin

4 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


Insulin merupakan elemen utama kelangsungan hidup
penderita DM tipe-1.

b. Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Ibu pasien seorang
ibu rumah tangga dan ayah pasien seorang wiraswasta dengan penghasilan yang
tidak tetap. Pasien tinggal di rumah orang tuanya bersama dengan nenek
nya.hubungan orang tua pasien dengan masyarakat sekitar cukup baik. Pasien
beserta keluarga punya Jaminan kesehatan, namun kurangnya pengetahuan dan
kesadaran keluarga tentang pentingnya kesehatan menyebabkan terlambatnya
penanganan pada pasien ini. Jarak fasilitas kesehatan primer kurang lebih 25 km
dari tempat tinggal pasien,

d. Status Gizi
Pasien tergolong gizi kurang karena sehari-harinya dalam 1 bulan
belakang nafsu makan pasien kurang . Pasien biasanya makan 3 x sehari. Menu
sehari-hari yang sering dikonsumsi adalah ikan, telur, tempe dan tahu. Menu
daging dan ayam sesekali. Pasien juga gemar mengkonsumsi minuman kemasan
serta permen dan coklat yang dibeli di warung.

e. Keadaan Lingkungan
Pasien tinggal di perkampungan tradisional ,MCK sudah ada didalam
rumah. Ventilasi cukup baik. Cara mengelola sampah rumah tangga sehari-hari
dengan cara dibakar.

Tabel 1. Tempat Tinggal Keluarga Binaan

Kepemilikan Rumah : menumpang/kontrak/hibah/Milik sendiri*

Daerah perumahan : kumuh/Padat bersih/berjauhan/mewah*

Karateristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas Rumah : 8 x 10 m2 Tempat tinggal keluarga ini sudah layak


karena selain kebersihan dan kerapian baik

5 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


di dalam rumah maupun lingkungan
terjaga dengan baik kandang ternak berada
agak jauh dengan rumah keluarga.

Jumlah orang serumah : 6 Orang

Bertingkat/ Tidak Bertingkat*

Lantai rumah dari : tanah/semen/keramik*

Dinding Rumah dari : papan/tembok*

Penerangan di dalam rumah :

- Jendela
- Listrik : ada/tidak*

Ventilasi :

- Kelembapan udara : lembap/tidak*


- Bantuan ventilasi di dalam rumah;
ada/tidak* ( Kipas)
Kebersihan di dalam rumah : Cukup Bersih

Tata Letak barang di dalam rumah : Tidak


terlalu padat namun terlihat rapi

6 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


BAB III
ANGGOTA RUMAH TANGGA

1. Data demografi keluarga

Tabel 2. Anggota keluarga yang hubungan dekat.

No Nama Keduduka Gender Usia Pendidika Pekerjaa Partisipasi Ket.


n dalam (th) n n dalam
keluarga pembinaan
1. Kakek Kepala Laki-laki 68 SMP swata - serumah
keluarga
2. Nenek Istri Perempuan 62 SD IRT - serumah
3. Musdi Ayah Laki-laki 35 SMA swasta - serumah
Pasien
4. Acitra Ibu pasien Perempuan 27 SMA IRT - serumah
5. Rafka Anak laki -laki 4,9 - - - serumah
6. Dina Anak perempuan 10 hr - - - pasien

Tabel 3. Anggota keluarga yang serumah.

No Nama Data Dasar Masalah Keterangan


Kesehatan
1. Musdi Umur : 35 th - Suami / ayah
Pekerjaan:swasta pasien
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37 ̊ C
Nafas : 20x/menit

2 Acitra Umur : 27 th - Istri/ ibu pasien


Pekerjaan : IRT
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 37 ̊ C
Nafas : 18x/menit
3. Rafka Umur : 4 tahun 9 bulan DM tipe 1 pasien
Pekerjaan :-

7 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


BB : 12 kg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 37,2 ̊ C
Nafas : 20 x/menit
Status gizi : BB = 12Kg
(kurang)
TB = 105 cm ( kurang )
BB/TB = Kurang
Imunisasi tidak lengkap
4. Bayi Ny. Umur : 10 hari Adik kandung
Citra (pr) Pekerjaan :- pasien
BB : 4,5 kg
HR : 135x/menit
Suhu : 37,3 C
̊
Nafas : 20x/menit

8 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


9 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)
2. Genogram Keluarga

1 2

3 4

5 6
Keterangan :

1. Tn. (Kakek)

2. Ny. (Nenek)

3 Tn. Musdi

4. Ny. Acitra

5. Rafka (Pasien)

6. Bayi ny. citra

10 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


Laki-laki

Perempuan

Pasien

11 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


BAB IV

ANALISIS MASALAH

Gaya hidup
kurang sehat

Pola makan yang Keluarga sederhana


buruk

Pasien memiliki
pasien kepercayaan yang
kurang baik
Penyakit tidak
Layanan peduli
dengan mempengaruhi
kesehatan yang
penyakitnya aktivitas
jauh Pasien Pasien belum punya
mempunyai persepsi kesehatan
Gula darah yang baik
Pasien tidak punya tinggi
Aktivitas fisik dan
keturunan yang olahraga kurang
DM

MCK di dalam
rumah

12 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


TABEL 4. FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

Tabel 5. Diagnosis dan Daftar Masalah

No Bidang Masalah

1 Kesehatan - Orangtua pasien kurang peduli


dengan kesehatan

- Transportasi yang terbatas untuk


mendapatkan pelayanan medis

- Ibu pasien tidak memakai KB, namun


jika dianjurkan pemakaian KB ibu
pasien ingin KB suntik atau tablet

2 Gaya Hidup - Pola makan pasien dan keluarga yang


masih jauh dari diet sehat dan bersih

3 Lingkungan - Keluarga pasien yang hidup di


lingkungan tradisional masih kurang
memerhatikan keadaan kesehatan
lingkungan sekitar.

4 Psiko-ekonomi sosial - Secara ekonomi keluarga pasien

13 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


termasuk keluarga yang sederhana

- Pasien dan keluarga mempunyai


jaminan kesehatan

- Pola pikir orangtua pasien dan


keluarga yang masih belum
menyadari tentang keadaan
penyakitnya

Faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan kesehatan keluarga

Faktor Internal
• Perilaku Kesehatan
 Jika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini sering
membiarkannya saja. Jika sakitnya bertambah parah,
barulah mereka berobat ke puskesmas..
 Kebersihan dan kerapian rumah sudah terjaga, terlihat dari
tata letak barang dalam rumah.
 Keluarga ini buang air besar di kamar mandinya
menggunakan air sumur

• Pola Hidup
 Pola hidup keluarga ini yang kurang sehat, kurang
mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang.

Faktor Eksternal

• Lingkungan
 Rumah agak lembab
 Pencahayaan bagus
 Sumber air keluarga ini adalah air sumur
 Jumlah penghuni rumah ini 6 orang, dengan luas rumah 8 x
10 m2

14 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


BAB V
ANJURAN DAN SARAN

No Masalah Anjuran

1 Kesehatan Kurangnya - Meningkatkan kesadaran


pengetahuan dan orangtua pasien terhadap
kesadaran orangtua kesehatan anaknya, dengan
pasien terhadap memeriksakan anaknya ketenaga
penyakit yang kesehatan yaitu kepada dokter
diderita anaknya. dan dokter spesialis Anak.

- Dianjurkan memakai KB untuk


Pemakaian KB mengatur jarak kehamilan bagi
ibu pasien.

Pusat Pelayanan - Meningkatkan Program


Primer yang relatif Perkesmas yang rutin untuk
jauh dari tempat follow up pasien dan diikuti olah
tinggal seorang dokter dan beberapa
paramedis
Asupan gizi anak
- Edukasi untuk memberikan
yang kurang
asupan makanan dan gizi
seimbang dan sesuai untuk
pasien.

2 Gaya Hidup Pola makan pasien - Memberikan penyuluhan yang


dan keluarga yang berkesinambungan khususnya
jauh dari diet sehat tentang diet sehat dan seimbang,
dan seimbang. terutama bagi pasien dan keluarga
- Menganjurkan olahraga ringan
Aktivitas Olahraga
yang teratur
pasien dan keluarga
tidak ada

4. Psiko- Secara ekonomi - Pola pikir pasien dapat diubah


ekonomi-sosial pasien dan keluarga dengan memberikan penjelasan
termasuk keluarga tentang pentingnya kesehatan
yang sederhana

15 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


Pola pikir orang tua untuk menunjang kehidupan yang
pasien yang masih lebih sejahtera
belum menyadari
tentang keadaan
penyakit anaknya.

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

• Health Promotion
 Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan? (Majalah, Koran, TV, internet, penyuluhan
kesehatan dari kader)
 Tidak ada Upaya untuk menjelaskan ke
anak-anak dan keluarga yang lain
• Spesific Protection
 Bagaimana upaya perlindungan khusus terhadap penyakit?
 imunisasi
 keluarga ada mencuci tangan sebelum
makan.
 menggunakan air sungai dan sumur untuk
mck,
 minum dengan menggunakan air yang telah
dimasak.
 keluarga kurang menjaga kebersihan
lingkungan, dimana SPAL sangat tidak layak
dan semak-semak dan rawa-rawa dibelakang
rumah yang dapat menjadi sarang berbagai
vektor penyakit
• Early Diagnosis
 Bagaimana upaya keluarga untuk mengetahui kesehatannya
secara dini & pengobatan secepat & setepat mungkin?
 Jika ada keluhan sakit keluarga ini
cenderung tidak mau memeriksakan diri ke
rumah sakit atau puskesmas dengan alasan
tidak sempat dan alasan biaya. Keluarga ini
justru lebih memilih dirawat di rumah atau
menggunakan obat yang dibeli diwarung
• Disability limitation

16 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)


 jika sakit makin parah keluarga ini baru datang ke
puskesmas atau ke dokter dan dirawat.
• Rehabilitation.
 tidak ada upaya rehabilitasi khusus yang dilakukan keluarga
setelah sakit.

17 Laporan FOME ( Family Oriented Medical Education)

You might also like