Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Cahya Hawiyani 2017C06b0081
2. Elvry Marthalina 2017C06b0088
3. Intan Kusuma Fabriyani 2017C06b0095
4. Leny Rismawati 2017C06b0097
5. Patriani 2017C06b0101
6. Riup Yakup 2017C06b0103
7. Supriadi 2017C06b0106
8. Victiyana 2017C06b0113
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan Rahmat-Nya lah kami selaku kelompok dapat menyusun makalah
“Biooptik dalam Keperawatan” dengan baik. Semoga dengan dibuatnya makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa keperawatan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat
kekurangan oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima
dengan senang hati, agar pembuatan makalah selanjutnya lebih baik. Akhirnya
kami mengucapkan banyak terima kasih, semoga makalah ini dapat berguna bagi
kita semua.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Membantu mahasiswa memahami tentang biooptik dan aplikasinya dalam
keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian biooptik dalam keperawatan.
2. Memahami jenis optik dan analogi.
3. Memahami macam-macam bentuk lensa.
4. Mengetahui kesesatan lensa.
5. Mengetahui instrumen optik.
6. Mengetahui akomodasi dan refrasi.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Memperkuat teori mengenai peranan biooptik dalam keperawatan.
1.4.2 Praktis
1. Bagi Institusi Pendidikan
Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan perpustakaan dan
dapat digunakan sebagai perbandingan jika suatu saat akan dilakukan laporan
tentang hal yang sama, serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembacanya.
2. Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
pengalaman dalam pembuatan makalah ini khususnya mengenai peranan
biooptik dalam keperawatan.
BAB 2
PEMBAHASAN
3
4
kwantum yang dipelopori Plank (1858-1947), cahaya itu terdiri atas kwanta atau
foton-foton, tampaknya agak mirip dengan teori Newton yang lama itu. Dengan
menggunakan teori Max Plank dapat menjelaskan mengapa benda itu panas
apabila terkena sinar.
Thomas Young (1773-1829) dan August Fresnel (1788-1827), dapat
menjelaskan bahwa cahaya dapat melentur berinterferensi. James Clark Mexwell
(1831-1879) berkebangsaan Skotlandia, dari hasil percobaannya dapat
menjelaskan bahwa cepat rambat cahaya (3x10 m/detik) sehingga berkesimpulan
bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
Huygens (1690) menganggap cahaya itu sebagai gejala gelombang dari
sebuah sumber cahaya menjalarkan getaran-getaran ke semua jurusan. Setiap titik
dari ruangan yang bergetar olehnya dapat dianggap sebagai sebuah pusat
gelombang baru. Inilah prinsip dari Huygens yang belum bisa menjelaskan
perjalanan cahaya dari satu medium ke medium lainnya. Dari hasil percobaan
Einstein (1879-1955) dimana logam di sinari dengan cahaya akan memancarkan
electron (gejala foto listrik). Hal ini dapat disimpulkan bahwa cahaya memiliki
sifat fartikel dan gelombang magnetic.
2.3 Analogi
Sistem opti mata serupa dengan kamera bahkan lebih mahal karena :
1. Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang sangat besar
2. Tiap mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi
3. Dalam satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm
4. Mata sanngat efektif pada itensitas cahaya 10:1
5. Diafragma mata diatur secara otomatis oleh iris
6. Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otak
2.4 Macam-Macam Bentuk Lensa
Berdasarkan bentuk permukaannya, lensa dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Lensa yang mempunyai permukaan sferis, dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1) Lensa Cembung/ Konvergen/ Positif
Sebuah lensa positif atau lensa pengumpul adalah lensa yang bagian
tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya. Cahaya sejajar yang datang pada
5
sebuah lensa positif difokuskan pada titik fokus kedua yang berada pada
sisi transmisi lensa tersebut.
2) Lensa Cekung/ Divergen/ Negatif
Sebuah lensa negatif atau lensa menyebar adalah lensa yang bagian
tepinya lebih tebal daripada bagian tengahnya. Cahaya sejajar yang datang
pada sebuah lensa negative memancar seolah-olah dari titik fokus kedua,
yang berada pada sisi datang lensa.
3) Lensa yang mempunyai permukaan silindris adalah lensa yang
mempunyai silinder, lensa ini mempunyai fokus yang positif dan ada pula
yang mempunyai panjang fokus negatif.
2.5 Kesesatan Lensa
Berdasarkan persamaan yang berkaitan dengan jarak benda, jarak bayangan,
jarak fokus, radius kelengkungan lensa serta sinar-sinar yang datang paraksial
akan kemungkinan adanya kesesatan lensa (aberasi lensa). Aberasi ini ada
bermacam-macam:
1. Aberasi sferis (disebabkan oleh kecembungan lensa). Sinar-sinar paraksial
atau sinar-sinar dari pinggir lensa membentuk bayangan di ‘P’. Aberasi ini
dapat dihilangkan dengan mempergunakan diafragma yang diletakkan di
depan lensa atau dengan lensa gabungan aplanatis yang terdiri dari dua lensa
yang jenis kacanya berlainan.
2. Koma, aberasi ini terjadi akibat tidak sanggupnya lensa membentuk bayangan
dari sinar di tengah-tengah dan sinar tepi. Berbeda dengan aberasi sferis pada
aberasi koma sebuah titik benda akan terbentuk bayangan seperti bintang
berekor, gejala koma ini tidak dapat diperbaiki dengan diafragma.
3. Astigmatisma, merupakan suatu sesatan lensa yang disebabkan oleh titik
benda membentuk sudut besar dengan sumbu sehingga bayangan yang
terbentuk ada dua yaitu primer dan sekunder. Apabila sudut antara sumbu
dengan titik benda relatif kecil maka kemungkinan besar akan berbentuk
koma.
4. Kelengkungan medan, bayangan yang dibentuk oleh lensa pada layer letaknya
tidak dalam satu bidang datar melainkan pada bidang lengkung. Peristiwa ini
disebut lengkungan medan atau lengkungan bidang bayangan.
6
3.1 Kesimpulan
Biooptik adalah alat pengelihatan makhluk hidup. Optika geometri disebut
juga dengan optik sinar yang merupakan sinar suatu perambatan cahaya tegak
lurus dengan gelombang cahaya.Optika fisik adalah studi cahaya yang
mempelajari sifat cahaya yang tidak terdefinisikan oleh optik geometris dengan
pendekatan sinarnya.
Optika fisik adalah studi cahaya yang mempelajari sifat cahaya yang tidak
terdefinisikan oleh optik geometris dengan pendekatan sinarnya.
Lensa adalah benda bening yang di bentuk sedemikian rupa sehingga dapat
membiaskan atau meneruskan hampir semua cahaya yang melaluinya. Lensa
memilliki 2 jenis yaitu lensa cekung dan cembung.
Daya akomodasi mata adalah kemampuan lemsa mata untuk memfokuskan
objek. Pada mata terdapat 4 macam kelainan mata, yaitu miopi, hipermetropi,
presbiopi, dan astigmatis.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi Pendidikan
Pendidikan dapat menyediakan referensi yang memadai dan terbaru bagi
mahasiswa sebagi sumber pembelajaran sehingga dapat membantu mahasiswa
dalam belajar lebih efektif lagi.
3.2.2 Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui literatur kepustakaan,
media informasi lainnya tentang proses diagnosis keperawatan.
3.2.3 Bagi Perawat
Dengan mengetahui Biooptik dalam keperawatan akan mempengaruhi
pengetahuan perawat sehingga kualitas pelayanan semakin meningkat dan
bermutu sesuai dengan perkembangan perubahan zaman. Dengan demikian
pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan proses perkembangan keperawatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang baik diseluruh
lapisan masyarakat.
10
11
DAFTAR PUSTAKA