Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
komunikasi yang berdampak pada cara berkomunikasi. Semua berawal saat kita
media dengan surat kabar, radio, televisi dan telepon dalam memenuhi kebutuhan.
Kita disuguhkan dengan media nirkabel, yaitu internet yang dikemas dengan
budaya baru membawa perubahan dari media cetak ke media elektronik. Ada tiga
bagian penting dari konsep ini, yaitu sebuah bentuk baru organisasi sosial yang
muncul ketika media elektronik mengikat seluruh dunia dalam satu tatanan.
Kondisi ini akan membawa perubahan proses distribusi pesan, bentuk media baru
mengubah cara berkomunikasi bagi tiap individu. Secara garis besar media baru
menggunakan media. Media ikut campur tangan dalam kehidupan saat ini.
Perubahan cara berkomunikasi tidak hanya pada interaksi, namun juga dalam
jarak yang jauh untuk mempengaruhi khalayak yang besar. Komunikasi dalam
kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan fisik akan makanan, pakaian maupun
kebutuhan dasar lainnya. Internet merupakan media yang digunakan oleh semua
informasi yang tak terbatas. Ada sesuatu yang menarik, orang lebih sering
pengguna untuk aktif dan terlibat dalam komunikasi dua arah. CMC mendukung
berbagai macam situs yang terakomodasi melalui web di Internet, seperti situs
berita, situs perbankan, dan situs media sosial atau social media. (Pearson, 2006:
24
267). Contohnya, ketika mengirim e-mail kepada orang lain, maka orang tersebut
akan langsung dapat merespon pesan, ketika terlibat dalam sebuah obrolan online,
pertanyaan atau menanggapi pernyataan yang dikirim, aplikasi yang lebih canggih
bahkan dapat digunakan untuk memfasilitasi diskusi tatap muka melalui internet.
berbagai informasi, tetapi juga mampu menciptakan dunia baru dalam realitas
kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materialitis yang tercipta dalam dunia
maya. Internet juga sebagai salah satu yang dapat mengakses melalui perangkat
lainnya. Internet yang biasa diakses secara mobile atau lebih dikenal dengan
chatting, mengakses jejaring sosial, games, music, video, video call bahkan untuk
mencari atau memuat berbagai informasi dengan lebih efisien. Secara garis besar
jumlah netter yang mengakses internet via ponsel. Gabungan ponsel dengan
25
melakukan apapun dengan aplikasi-aplikasi yang diberikan oleh media baru ini.
internet. Smartphone menyediakan layanan suara digital, serta pesan teks, e -mail,
web-browsing ,dan kamera, video, MP3 player dan video dan bahkan menonton
TV. Selain itu, smartphone dapat menjalankan aplikasi, mengubah ponsel menjadi
smartphone merupakan gabungan dari telepon dan komputer, memiliki fitur yang
canggih dengan berbagai layanan internet, mudah dibawa kemana saja, dimana
pun dan kapan pun. Adanya jaringan internet maka dengan smartphone mampu
membuka seluruh jendela untuk mendapatkan dan mencari informasi, video, foto,
layanan jejaring sosial dan lainnya tanpa diketahui oleh siapapun, baik keluarga
maupun orang tua. Singkatnya smartphone menjadi masa depan pada teknologi
usia 10 – 19 tahun dari 43,5 juta anak-anak dan remaja. Temuan tersebut
merupakan studi pendukung UNICEF dengan program Digital Citizen Safety dan
data dan informasi, khususnya tugas-tugas sekolah, bertemu teman online sebesar
70% melalui media sosial, mengklik musik sebesar 65% dan situs video sebesar
26
39%. Banyak anak dan remaja juga menggunakan komputer (69%), laptop (34%)
smartphone di Indonesia juga dua kali lipat antara tahun 2012 dan 2013 menjadi
24% (http://www.unicef.org).
Indonesia.
juta orang yang memiliki smartphone. Segmen anak muda masih menjadi basis
kuat perangkat pintar ini. Sebanyak 39%, alias terbesar dalam survei,
anak muda adalah segmen yang amat adaptif terhadap teknologi baru
(http://www.the-marketeers.com ).
saat ini aktif dalam menggunakan smartphone. Hal ini dikarenakan smartphone
merupakan alat yang mudah dibawa, dan tidak merepotkan bagi penggunanya,
serta merta menawarkan fitur yang multifungsi sesuai dengan selera dan gaya
hidup anak muda. Riset TRU yang dikutip oleh Reuters bahwa:
pelajar berusia 11-14 tahun, 31% responden mengerjakan tugas pada tablet,
18% bekerja dengan tablet dan 6% memakai perangkat smartphone. Survei yang
meningkat sesuai umur, naik dari 42% untuk siswa kelas VI sampai 57% untuk
Gambar 1.1
Kepemilikan Smartphone di Amerika Tahun 2013.
oleh pelajar, sejauhmana pelajar mencari kebutuhan pada smartphone dan apa
bahwa pelajar Amerika sudah tidak suka untuk bertatap muka dalam
berkomunikasi.
Saat ini generasi muda kian terbiasa dengan komunikasi menggunakan teks
melalui email, layanan pesan instan, atau telepon. Menurut Pew Research Center,
sebesar 95% pelajar di Amerika Serikat saat ini sudah online. Dari jumlah itu,
28
sebanyak 63% lebih suka berkomunikasi menggunakan pesan teks seperti email,
SMS, layanan chatting, atau social media. Bahkan komunikasi dengan telepon
pun sudah dianggap primitive oleh mereka, dengan fakta sebanyak 20% dari
mereka malas menelepon. Memang hal ini masih terjadi di negara maju seperti
(http://ictwatch.com).
Persentase 85% digunakan untuk bermain game, 80% untuk email dan 60% untuk
baik hubungan keluarga semakin dekat jika salah satu keluarga jauh, hubungan
pertemanan, hubungan romansa dan hubungan dengan orang yang baru dikenal.
Dampak positif dalam berinternet adalah 92% pelajar hanya sekedar menyapa
Dampak negatif juga bisa terjadi yaitu dengan 60% bisa melakukan kegiatan
penipuan, 42% menceritakan yang tidak seharusnya diceritakan kepada orang lain,
bertanggung jawab pada resiko dari sikap diri mereka sendiri : meningkatkan
sensitifitas untuk hal-hal yang berguna, fokus pada teman dan sosial yang berguna
mengendalikan mood .
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
memiliki perkembangan yang dianggap sebagai masa badai topan karena mereka
cenderung mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, selalu ingin mencoba hal-
hal baru, mudah terpengaruh dengan teman-teman sebayanya (peer groups), dan
juga mulai suka memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara
lebih dewasa dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan (Sarwono,
2004: 24).
Perkembangan smartphone yang cukup pesat disertai minat yang besar, dapat
memberikan hasil yang baik maupun buruk bagi mereka, tergantung dari aktivitas
online yang mereka lakukan sewaktu mereka mengakses internet. Semua baik dan
buruk juga tergantung dengan lingkungan pelajar yang nantinya juga akan
Walgito (2003) perilaku yang berlaku pada individu tidak timbul dengan
sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang
diobservasi, baik secara langsung seperti tertawa, minum dan sebagainya maupun
secara tidak langsung seperti pikiran dan perasaan, perilaku juga terbentuk dari
lingkungan.
30
aktifitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas
antara lain: bekerja, kuliah, membaca, menulis dan sebagainya. Dan dari uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas
yang diamati langsung maupun yang tidak langsung oleh pihak luar. Perilaku
tidak timbul dengan sendirinya, namun kegiatan yang diamati langsung maupun
tidak langsung.
peneliti, karena banyaknya aplikasi maupun fitur smartphone serta apa yang
Medan, menurut observasi selain SMA Negeri I menjadi salah satu sekolah favorit
di kota Medan juga umumnya pelajar SMA Negeri I Medan memiliki tingkat
perekonomian diatas rata-rata, dimana letak lokasi yang strategis di pusat Kota
telah menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Bahkan terkadang pelajar kurang
smartphone itu sendiri yang tidak dimanfaatkan sesuai dengan fasilitas yang ada
31
dimanfaatkan oleh para siswa untuk beraktivitas dengan smartphone yaitu mulai
dari pagi hari hingga malam hari. Pada umumnya mereka melakukan aktivitas
sms, telepon, internetan. Dan kegiatan- kegiatan tersebut telah menjadi semacam
rutinitas sehari-hari. Sehingga jika tidak beraktivitas dengan smartphone satu hari
saja seakan ada sesuatu yang hilang dan berbeda. Dari observasi peneliti banyak
untuk kegiatan menggunakan smartphone misalnya : ber sms pada saat jam-jam
belajar, bersosial media pada saat guru menjelaskan dan sebagainya. Hal tersebut
cenderung karena merasa bosan dengan mata pelajaran yang diajarkan oleh guru,
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mengurai apa yang akan dicapai dan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan
peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut, yaitu :
Medan.
dapat mejadi acuan literatur bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian
komunikasi.