Professional Documents
Culture Documents
Farmakologis
Pada saat ini terdapat 5 macam kelas obat hipoglikemik oral untuk pengobatan DM tipe II, yaitu
sulfonilurea, biguanid, meglitinid, α-glukosidase inhibitor, dan agonis receptor γ (thiazolidin atau glitazon).
Obat hipoglikemik oral diindikasikan untuk pengobatan pasien DM tipe II yang tidak mampu diobati dengan
melakukan diet dan aktivitas fisik. Biguanid dan thiazolidinedion dikategorikan sebagai sensitizer insulin,
dengan cara menurunkan resistensi insulin. Sulfonilurea dan meglitinid dikategorikan sebagai insulin
secretagogues karena kemampuannya merangsang pelepasan insulin endogen.
Contoh :
Sulfonilurea : sulfonilurea generasi pertama (acetohexamid, clorproramid, tolbutamid, talazamid) dan generasi
kedua (glimepirid, gilipizie, dan glibenklamid)
Biguanid : metformin
Sulfonilurea dan biguanid tersedia paling lama dan secara tradisional merupakan pilihan pengobatan
awal untuk diabetes tipe 2.
ALPHA GLUKOSIDASE
a. Enzim Alpha-Glukosidase
Mekanisme Kerja
Obat golongan inhibitor alfa glukosidase (Acarbose) mempunyai mekanisme kerja
menghambat kerja enzim alfa glukosidase yang terdapat pada “brush border” dipermukaan
membran usus halus. Enzim alfa glukosidase berfungsi sebagai enzim pemecah karbohidrat
menjadi glukosa diusus halus. Dengan pemberian acarbose maka pemecahan karbohidrat
menjadi glukosa di usus akan menjadi berkurang, dengan sendirinya kadar glukosa darah
akan berkurang (Adam, JMF. 1997).
Farmakokinetik
Mekanisme aksi dari a-Glukosidase inhibitor hanya terbatas dalam saluran cerna beberapa
metabolit acarbose diabsorpsi secara sistemik dan diekskresikan melalui renal. Sedangkan
sebagian besar miglitol tidak mengalami metabolisme.