Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Gangguan penggunaan zat adalah suatu gangguan jiwa berupa
penyimpangan perilaku yang berhubungan dengan pemakaian zat, yang dapat
mempengaruhi susunan saraf pusat secara kurang lebih teratur sehingga
menimbulkan gangguan fungsi sosial.
ETIOLOGI
Penyebab penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks akibat interaksi antara
faktor yang terkait dengan individu, faktor lingkungan dan faktor tersedianya zat
(NAPZA). Tidak terdapat adanya penyebab tunggal (single cause) Faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya penyalagunaan NAPZA adalah sebagian berikut
1. Faktor individu :
p) Putus sekolah
2. Faktor Lingkungan :
a. Lingkungan Keluarga
h) Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA
b. Lingkungan Sekolah
d. Lingkungan masyarakat/sosial
1) ANAK :
2. REMAJA :
3. KELUARGA
Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan (menurut Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997
tentang Narkotika). NARKOTIKA dibedakan kedalam golongan-golongan :
a) Narkotika Golongan I :
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan
tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan, (Contoh : heroin/putauw, kokain, ganja).
b) Narkotika Golongan II :
Psikotropika
Menurut Undang-undang RI No.5 tahun 1997 tentang Psikotropik. Yang
dimaksud dengan PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
b) Inhalansia (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap
berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan
rumah tangga, kantor dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalah
gunakan, antara lain : Lem, thinner, penghapus cat kuku, bensin.
c) Tembakau : Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas
di masyarakat. Pada upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat,
pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian
dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu
masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih berbahaya.
Bahan/ obat/zat yang disalahgunakan dapat juga diklasifikasikan sebagai
berikut :
- Sama sekali dilarang : Narkotoka golongan I dan Psikotropika GolonganI.
3. Golongan Halusinogen
Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat
merubah perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang
berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Golongan ini tidak digunakan
dalam terapi medis. Golongan ini termasuk : Kanabis (ganja), LSD, Mescalin.
Macam-macam bahan Narkotika dan Psikotropika yang terdapat di masyarakat
serta akibat pemakaiannya :
a) OPIOIDA
b) KOKAIN
c). KANABIS
Nama jalanan yang sering digunakan ialah : grass cimeng, ganja dan
gelek, hasish, marijuana, bhang. Ganja berasal dari tanaman kanabis sativa
dan kanabis indica. Pada tanaman ganja terkandung tiga zat utama yaitu
tetrehidro kanabinol, kanabinol dan kanabidio. Cara penggunaannya adalah
dihisap dengan cara dipadatkan mempunyai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, sipemakai
: cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebih (euforia), sering
berfantasi. Aktif berkomonikasi, selera makan tinggi, sensitif, kering pada
mulut dan tenggorokan
d). AMPHETAMINES
h). ALKOHOL
Merupakan salah satu zat psikoaktif yang sering digunakan manusia.
Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi-umbian.
Dari proses fermentasi diperoleh alkohol dengan kadar tidak lebih dari 15%,
dengan proses penyulingan di pabrik dapat dihasilkan kadar alkohol yang
lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Nama jalanan alkohol : booze, drink.
Konsentrasi maksimum alkohol dicapai 30-90 menit setelah tegukan
terakhir. Sekali diabsorbsi, etanol didistribusikan keseluruh jaringan tubuh
dan cairan tubuh. Sering dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah
maka orang akan menjadi euforia, namun sering dengan penurunannya pula
orang menjadi depresi.
PENATALKSANAAN
Program terapi untuk pasien rawat–inap dan rawat-jalan bagi remaja dengan
penyalahgunaan NAPZA cukup banyak macamnya. Programyang komprehentif
sangat diperlukan untuk remaja dengan ketergantungan zat. Kebanyakan program
ini memberikan konseling atau psikoterapi, disertai dengan teknik farmakoterapi,
misalnya dengan menggunakan methadone, namun ada juga yang memakai
pendekatan bebas-obat (drug–freeapproach).