Professional Documents
Culture Documents
Perhitungan :
Ar Ca
Mr CaCO3
Kadar Ca (%g/g) = Bobot x Bobot CaCO3 x 100%
sampel
Analisa Sulfur Dalam Batuan
1. Sampel :
2. Prosedur sampling
3. Preparasi sampel
4. Analisa pendahuluan
Ada 3 cara untuk mendeteksi unsure sulfur dalam senyawa organik yaitu :
1. Uji Natrium Nitroprusside
Na2S + Na2 [ Fe (CN)5 NO] Na4 [ Fe (CN)5 NO5 ]
Natrium nitropusside Natrium tionitropusside (violet/ungu)
Maka terbentuk warna ungu yang tak tetap. Tidak terjadi reaksi dengan larutan
hidrogen sulfide atau gas hidrogen sulfide yang bebas. Tetapi, jika kertas saring
dibasahi dengan larutan reagensia yang telah dijadikan basa dengan larutan
NaOH atau NH3 akan dihasilkan warna ungu dan hidrogen sulfide bebas.
2. Uji timbal asetat
Na2S + Pb ( Ch3coo)2 PbS + 2 (CH3COONa)
Timbal asetat Timbal Sulfida ( endapan hitam )
Pada reaksi itu, ekstrak fusi natrium diasamkan dengan asam asetat. Endapan
hitam timbale sulfide menunjukkan adanya belerang. Pengendapan tidak
sempurna, dapat terjadi jika asam mineral kuat dengan konsentrasi lebih dari
2M. Hal ini terjadi karena ion hidrogen terbentuk dalam reaksi diatas. Campran
sebaliknya dibufferkan dengan natrium asetat.
3. Uji Perak nitrat
Na2S + 2AgNO3 Ag2S + 2NaNO3
Perak Nitrat Perak Sulfida (endapan hitam)
Dalam suasana netral atau asam, terjadi endapan hitam perak sulfide. Jika
ditambahkan asam nitrat pekat panas, maka perak sulfide dan belerang
tertinggal dalam bentuk endapan putih.
5. Analisa Kualitatif
a. Menyiapkan masing-masing 1 ml larutan garam yang mengandung anion
sulfat dan sulfit dengan konsentrasi 0,2 N
b. Menambahkan ke dalam kedua tabung reaksi dengan 10 tetes larutan
barium klorida (BaCl2)
Mengamati hasilnya (tidak terbentuk endapan)
c. Memanaskan, mengamati hasilnya (terbentuk endapan hitam)
6. Analisa Kuantitatif
d. Masukkan sampel dalam botol timbang dan panaskan dalam oven pada suhu
110̊C selama kurang lebih satu jam. Dinginkan pada suhu ruang dalam
desikator.
e. Siapkan cawan porselen yang telah dipanaskan hingga berat konstan, catat
beratnya.
f. Timbang dengan tepat 0.25 gram sampel, pindahkan dalam gelas piala 250 mL.
g. Larutkan masing-masing sampel dalam 100 mL air, tambahkan 1 mL HCl
pekat, kemudian panaskan hingga hampir mendidih.
h. Panaskan 50 mL BaCL2 0.05 M hingga hampir mendidih dan masukkan
dengan cepat sambil diaduk pada larutan sampel panas.
i. Tutupi beaker dengan gelas arloji bersih dan panaskan hingga hampir mendidih
selama 1 jam.
j. Selama proses pemanasan siapkan kertas saring dengan pori-pori halus
(Whatman No. 42; SS No. 598) dan corongnya.
k. Dekantasi filtrate panas melalui kertas saring, cuci endapan dalam beaker 3 kali
dengan air panas dan dekantasi melalui kertas saring.
l. Pindahkan endapan kedalam kertas saring, lipat kertas saring dan pindahkan
dalam cawan porselen.
m. Bakar kertas saring hingga habis menggunakan burner atau panaskan dalam
oven suhu 110 ̊C selama 5 jam. Dinginkan dalam desikator pada suhu kamar,
timbang endapan hingga berat konstan.
n. Hitung endapan sebagai % SO3
Sampel :
Prosedur Sampling :
Preparasi Sampel :
Analisa Pendahuluan :
Analisa Kualitatif :
Analisa Kuantitatif :
Perhitungan :
Bobot As. Oksalat
N KMnO4 = x 100%
FP x V KMnO4 x Ar KMnO4
N KMnO4 x V KMnO4 x Ar Fe
% Fe =
Bobot sampel
RANCANGAN ANALISA MINERAL PHOSPOR DALAM BATUAN
Sampel :
Prosedur Sampling :
Preparasi Sampel :
Analisa Pendahuluan :
Uji Nyala
1) Membersihkan kawat nikrom dengan HCL pekat
2) Membasahi kawat dengan asam
3) Menempelkan kawat pada serbuk sampel
4) Membakjar kawat pada nyala api
5) Hasil pengamatan ditunjukkan dengan warna nayal hijau kebiruan pucat
bahwa sampel mengandung phosphat.
Analisa Kualitatif :
Analisa Kuantitatif :
10. melipat kertas saring dan mengeringkannya dalam oven, lalu mengarangkannya,
memijarkannya, mendinginkannya dalam desikator, kemudian menimbangnya.
11. Serangkaian tahapan pemijaran, pendinginan, penimbangan dilakukan hingga tercapai
bobot tetap.
Perhitungan :
Mr PO43-
Mr Na2HPO4.12H2O
Mr Mg2P2O7
Bobot sampel