You are on page 1of 7

CAKUPAN KESINAMBUNGAN STATUS GIZI (N/D) DI WILAYAH PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING

PERIODE JANUARI-MARET 2010 SEBESAR 51,9% DARI TARGET 60%


METHOD MATERIAL MONEY MAN
Kurangnya Posyandu Kurangnya media Kurangnya anggaran Tidak ada anggaran Ibu kurang memberikan NAKES kurang optimal
disetiap kelurahan promosi sebagai publikasi untuk menambah brosur dana untuk melakukan makanan sehat dan memberikan penyuluhan
pentingnya makanan tentang pentingnya penyuluhan ditempat bergizi seimbang
sehat dan bergizi makanan sehat dan lain. Jumlah nakes tidak sebanding
Tidak dapat mengidentifikasi Tidak ada anggaran seimbang bergizi seimbang Kurangnya pemahaman
Tidak ada perencanaan Perencanaan anggaran dengan jumlah kegiatan
penyakit DBD secara dini dana untuk ibu tentang pemberian
anggaran untuk Anggaran dana terbatas untuk melakukan
Pertolongan awal pada membangun posyandu makanan bergizi seimbang
Minat masyarakat kurang membuatnya penyuluhan tidak ada Satu NAKES memegang lebih
penderita tidak diketahui baru Adanya kesulitan dalam Ibu tidak datang pada dari satu progam
Cara penyampaian penyusunan anggaran saat penyuluhan di
Nakes masih belum
penyuluhan kurang KAP yang kurang Banyaknya program lain Adanya program tempat penimbangan Kurangnya jumlah NAKES
perlu untuk Nakes merasa
menarik yang lebih lain yang lebih Keterbatasan waktu
memperbanyak belum perlu
NAKES kurang pelatihan membutuhkan dana media promosi membutuhkan dana yang dimiliki ibu
untuk melakukan
dalam penyampaian penyuluhan Tidak adanya penerimaan
penyuluhan Kurangnya anggaran ditempat lainnya Lokasi Posyandu NAKES baru
Kurangnya anggaran puskesmas yang ada. yang jauh dari
puskesmas yang ada tempat tinggal.
Tidak ada dana untuk
mengadakan pelatihan
penyuluhan Cakupan Kesinambungan
Status Gizi (N/D) di wilayah
Puskesmas Kecamatan Kelapa
Gading periode Januari-Maret
Kepedulian masyarakat Penyuluhan yang dilakukan Perencanaan mengenai 2010 sebesar sebesar 51,9%
Evaluasi program kurang Kurangnya koordinasi Nakes
terhadap lingkungan 3M dan kurang optimal program tidak tersusun dari target 60%
berjalan dengan baik dalam pelaksanaan program
Ibu datang, tapi tidak tanda gejala DBD masih kurang dengan baik
mengerti tentang Kurangnya pengwasan dari Penyuluhan yang disampaikan
Masyarakat tidak datang pada saat Kurangnya komunikasi antar
penyuluhan kepala program oleh Nakes kurang informatif Hanya melanjutkan
penyuluhan Nakes program-program yang
Penyuluhan yang diberikan Setiap kepala program Kurangnya pelatihan sebelumnya telah
Partisipasi masyarakat kurang tentang tehnik dan cara
kurang informatif membawahi lebih dari satu Setiap Nakes ikut dalam dijalankan
program menyampaikan penyuluhan pelaksanaan program lainya
Kurangnya pelatihan Lokasi penyuluhan Nakes merasa program
tentang tehnik dan yang jauh dari tempat Kurangnya jumlah NAKES Nakes merasa yang sudah ada dirasa
cara menyampaikan Jumlah NAKES kurang
tinggal belum perlu untuk cukup
penyuluhan menambah
Tidak ada penerimaan pelatihan. Tidak ada penerimaan Petugas kurang
Nakes merasa belum NAKES baru NAKES baru motivasi untuk
perlu untuk mencapai
menambah pelatihan. keberhasilan program

ENVIRONMENT CONTROLLING ACTUATING ORGANIZING PLANNING


KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE
Material Money Man
Method Ahli gizi memegang
Cara penyuluhan ahli lebih dari satu program
Makanan Alat (timbangan) untuk Dana untuk kegiatan
gizi kurang menarik tambahan mendeteksi gizi buruk penyuluhan kurang
yang diberikan sebagian kurang akurat mencukupi Jumlah ahli gizi yang
kurang bertanggung jawab pada
program gizi buruk hanya
Cara penyampaian materi mencukupi Alat tidak pernah Alokasi dana untuk kegiatan 1 orang
penyuluhan yang Jumlah balita yang dikalibrasi penyuluhan terbatas
diberikan sama setiap datang tidak sesuai Tidak adanya penerimaan
bulannya dengan sasaran ahli gizi baru
Pengontrolan
Ahli gizi kurang terhadap alat kurang Dana yang diajukan
paham metode Pencatatan balita Pemerintah membatasi
tidak sesuai dengan
penyuluhan gizi buruk yang penerimaan ahli gizi
kegiatan penyuluhan
kurang akurat yang dilakukan
Kurangnya perhatian
Ahli gizi kurang nakes terhadap
terlatih dan terampil pengontrolan alat Gizi buruk pada balita di
dalam penyampaian Wilayah Puskesmas Se -
penyuluhan
Kecamatan Gambir periode
Januari s.d Juni 2010 diatas
Balita kurang Ibu tidak Evaluasi program oleh Pelaksanaan Pembagian tugas antara
mengkonsumsi menimbang dokter kurang berjalan program ahli gizi dan kader Target dengan cakupan
makanan bergizi balita secara dengan baik kurang kurang terkoordnasi
Sebesar 0,9% dari target 0%.
teratur optimal
Ibu kurang Komunikasi antara
Ibu kurang Pengawasan
memperhatikan ahli gizi dan kader Perencanaan kegiatan
perhatian dokter terhadap Kurangnya
kandungan gizi kurang kurang berjalan
terhadap balita ahli gizi kurang pencatatan dan
dalam makanan dengan baik
ahli gizi kepada Jarang diadakan
yang dikonsumsi pelaporan kasus gizi
Kesadaran ibu kader
Dokter kurang
memegang buruk pertemuan antara ahli
oleh balita Koordinasi antara dokter
terhadap gizi balita lebih dari 1 gizi dan kader dan ahli gizi kurang
Ibu kurang kurang program Pengawasan kepala Ahli gizi sibuk dalam
memahami
program kurang pelaksanaan program
pentingnya Pengetahuan ibu Jarang dilakukan rapat
kandungan gizi kurang terhadap gizi lainnya koordinasi
dalam makanan balita Kurangnya jumlah
balita dokter Dokter sibuk dengan
Pendidikan ibu Kepala program kegiatan lain
Pendidikan ibu yang rendah membawahi lebih
yang rendah dari satu program Tidak ada penerimaan Jumlah dokter kurang
ahli gizi baru

2.2.4. Cakupan Efektivitas kegiatan (N/S) di Wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Menteng Periode Januari s.d September 2010 dibawah target dengan cakupan sebesar 27,9 % dari target 90 %
Material Money Man
Method
Metode penyuluhan Kurangnya dana Jumlah ahli gizi Jumlah kader terbatas
pemberian makanan Kurangnya alat-alat untuk pembelian alat yang memiliki
kurang optimal untuk penyuluhan baru di Posyandu keterampilan
penyuluhan terbatas
Dana yang ada di Perekrutan kader sedikit
Cara penyampaian Ahli gizi kurang
Dana yang tersedia Posyandu terbatas
penyuluhan kurang pelatihan penyuluhan
untuk penambahan
menarik
alat terbatas Sulit mencari kader yang
Anggaran dari Puskesmas Ahli gizi sibuk dengan
kecamatan untuk kegiatan kegiatan lain kompeten
Petugas bagian gizi yang
memberikan penyuluhan Posyandu tidak mencukupi
kurang terlatih Anggaran dana untuk Ahli gizi sulit untuk Jarang di adakan
peralatan terbatas dari menyesuaikan jadwal pembinaan kader
puskesmas Dana Puskesmas pelatihan
Kecamatan terbatas
Petugas gizi jarang
mengikut pelatihan Kurangnya jumlah
ahli gizi Cakupan efektifitas
penyuluhan
kegiatan bayi (N/S) di
wilayah Puskesmas Se-
Kecamatan Menteng
periode Januari s.d
Keluarga tidak Pengawasan program Program kurang Kegiatan di September 2010 cakupan
memberikan makanan kegiatan kurang maksimal berjalan dengan posyandu kurang di bawah target sebesar
sesuai dengan gizi baik efektif 27,9 % dari target 90 %
seimbang
Kurangnya pemantauan Pencatatan data
Koordinasi antara kader Perencanaan program
evaluasi kegiatan oleh berat badan anak
dengan perawat bagian gizi tidak berjalan dengan
Kurangnya petugas tidak lengkap
kurang baik
pengetahuan
keluarga tentang
gizi seimbang Kader kurang Jumlah kader yang
Petugas puskesmas mengerti akan tugas dan Kurang koordinasi
paham tentang
sedikit tanggung jawabnya untuk melaksanakan
kegiatan n/s
terbatas program

Pengetahuan Kurangnya
terhadap gizi Perekrutan petugas pembinaan
terbatas puskesmas kurang Kurangnya Waktu untuk rapat
kader
pembinaan kader koordinasi dan evaluasi
mengenai tugas dan kurang
tanggung jawab

Environmen Controlling Actuating Organizing Planning


t

2.2.3 Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Menteng bulan Januari-September 2010 di bawah target sebesar 61,4% dari target 90%
Kurangnya pelatihan
Alat-alat yang tersedia terbatas
METHOD petugas gizi mengenai
materi SOP Dana untuk kegiatan posyandu
MAN
MATERIAL MONEY Jumlah kader yang ada tidak
tidak mencukupi mencukupi
Timbangan yang tersedia
Petugas tidak mengerti kurang
pentingnya pencatatan dan Ada beberapa alat yang Perencanaan anggaran tidak Puskesmas tidak bisa menambah
pendataan sesuai SOP rusak baik jumlah petugas gizi
Tidak ada SOP pencatatan Alokasi dana untuk program D/S
dan pendataan Dana khusus penambahan alat terbatas terbatas Terbatasnya distribusi
tenaga kerja ahli gizi
SOP pencatatan Anggaran untuk Subsidi dari dari pusat Cakupan
tidak pernah peralatan terbatas dari pemerintah tidak partisipasi
dibuat mencukupi untuk masyarakat (D/S)
Suku dinas kesehatan
program D/S di wilayah
Puskesmas Se-
Ibu tidak datang penyuluhan Evaluasi program Kecamatan
Pelaksanaan kegiatan Kurangnya koordinasi Menteng bulan
kurang berjalan dengan penimbangan bayi kurang
Mayoritas Ibu di petugas gizi dalam Januari-
baik terlaksana dengan baik Kurangnya komunikasi Perencanaan
wilayah se-Kecamatan Pencatatan dan pendataan Kurangnya pelaksanaan program September2010 di
antar petugas gizi dalam pembuatan
Menteng wanita karier tidak tersusun rapih atau pengetahuan kader pembagian tugas bawah target
tersebar oleh petugas mengenai cara Nakes sibuk dengan SOP pendataan tidak sebesar 61,4% dari
Ibu tidak membawa anaknya Kurangnya pengawasan urusannya msing-masing ada
penimbangan yang Petugas mengikuti target 90%
ke posyandu dari kepala program
benar Nakes membawahi lebih program sebelumnya
dari satu program
Kepala program Kader tidak Program dirasa sudah cukup
Banyaknya RSAB di sibuk mendapatkan pelatihan
wilayah se- Jumlah Nakes
kurang Kurangnya motivasi untuk
kecamatan Menteng Pelatihan Kader membuat program pendataan
jarang dilakukan

ENVIRONMENT CONTROLLING ACTUATING ORGANIZING PLANNING

Cara penyampain penyuluhan


kurang informatif

2.2.4. Cakupan Efektivitas kegiatan (N/S) di Wilayah Puskesmas Se-Kecamatan Menteng Periode Januari s.d September 2010 dibawah target dengan cakupan sebesar 27,9 % dari target 90 %
Material Money Man
Method
Metode penyuluhan Kurangnya dana Jumlah ahli gizi Jumlah kader terbatas
pemberian makanan Kurangnya alat-alat untuk pembelian alat yang memiliki
kurang optimal untuk penyuluhan baru di Posyandu keterampilan
penyuluhan terbatas
Dana yang ada di Perekrutan kader sedikit
Cara penyampaian Ahli gizi kurang
Dana yang tersedia Posyandu terbatas
penyuluhan kurang pelatihan penyuluhan
untuk penambahan
menarik
alat terbatas Sulit mencari kader yang
Anggaran dari Puskesmas Ahli gizi sibuk dengan
kecamatan untuk kegiatan kegiatan lain kompeten
Petugas bagian gizi yang
memberikan penyuluhan Posyandu tidak mencukupi
kurang terlatih Anggaran dana untuk Ahli gizi sulit untuk Jarang di adakan
peralatan terbatas dari menyesuaikan jadwal pembinaan kader
puskesmas Dana Puskesmas pelatihan
Kecamatan terbatas
Petugas gizi jarang
mengikut pelatihan Kurangnya jumlah
ahli gizi Cakupan efektifitas
penyuluhan
kegiatan bayi (N/S) di
wilayah Puskesmas Se-
Kecamatan Menteng
periode Januari s.d
Keluarga tidak Pengawasan program Program kurang Kegiatan di September 2010 cakupan
memberikan makanan kegiatan kurang maksimal berjalan dengan posyandu kurang di bawah target sebesar
sesuai dengan gizi baik efektif 27,9 % dari target 90 %
seimbang
Kurangnya pemantauan Pencatatan data
Koordinasi antara kader Perencanaan program
evaluasi kegiatan oleh berat badan anak
dengan perawat bagian gizi tidak berjalan dengan
Kurangnya petugas tidak lengkap
kurang baik
pengetahuan
keluarga tentang
gizi seimbang Kader kurang Jumlah kader yang
Petugas puskesmas mengerti akan tugas dan Kurang koordinasi
paham tentang
sedikit tanggung jawabnya untuk melaksanakan
kegiatan n/s
terbatas program

Pengetahuan Kurangnya
terhadap gizi Perekrutan petugas pembinaan
terbatas puskesmas kurang Kurangnya Waktu untuk rapat
kader
pembinaan kader koordinasi dan evaluasi
mengenai tugas dan kurang
tanggung jawab

Environmen Controlling Actuating Organizing


t
Diagram Fishbone tingginya kasus DBD

Material Money Man


Method
Metode penyuluhan Kurangnya dana untuk Pengetahuan Jumlah kader kurang
kurang optimal Kurangnya alat-alat pembelian alat baru di masyarakat kurang
untuk penyuluhan Posyandu untuk PJB

Dana yang ada di Perekrutan kader sedikit


Cara penyampaian Jarang penyuluhan
Dana yang tersedia Posyandu terbatas
penyuluhan kurang
untuk penambahan
menarik
alat terbatas Sulit mencari kader yang
Anggaran dari Puskesmas NAKES sibuk dengan
kecamatan untuk kegiatan kegiatan lain kompeten
Nakes yang memberikan
penyuluhan kurang Posyandu tidak mencukupi
terlatih Anggaran dana untuk Kurangnya kader
Jarang di adakan
peralatan terbatas dari jumantik
pembinaan kader
puskesmas Budget dari PEMDA
kurang memadai
Nakes jarang
mengikut pelatihan Kurangnya jumlah
NAKES Kasus DBD tinggi
penyuluhan

Masih ditemukan Pengawasan program Pengetahuan Kegiatan di


jentik nyamuk kegiatan kurang maksimal untuk pencegahan posyandu kurang
masih kurang efektif

Kurangnya pemantauan Media sosialisasi Koordinasi antara kader


evaluasi kegiatan oleh Perencanaan program
kurang dengan perawat kurang
Sampah petugas tidak berjalan dengan
berserakan baik

Kurang Jumlah kader yang


Buang sampah mengerti akan tugas dan Kurang koordinasi
dilakukan
sembarangan tanggung jawabnya untuk melaksanakan
pemantauan
terbatas program

Lingkungan Kumuh Anggapan tidak ada Sosialisasi


hubungan antara 3M (evaluasi
Kurangnya Waktu untuk rapat
kebersihan dengan tidak jalan)
pembinaan kader koordinasi dan evaluasi
penyakit DBD
mengenai tugas dan kurang
tanggung jawab

Organizing Planning
Environment Culture Control

You might also like