You are on page 1of 28

Web-Based Critical Report

Biologi Sel

MEMBRAN SEL : PENGERTIAN, STRUKTUR, SIFAT, FUNGSI


DOSEN PENGAMPU:
Dra. Adriana Y.D Lumban Gaol, M.Kes

DISUSUN OLEH

NAMA : SRI PUTRI LAINI

NIM : 4161141057

KELAS : Biologi Dik D 2016

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
UNIMED
2017
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam Saya sampaikan ke hadiran ALLAH


SWT, yang karena bimbingan-Nyalah maka penulis bisa
menyelesaikan sebuah karya tulis berupa Web-Based Critical Report
pada mata kuliah Biologi Sel ini tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dalam rangka meriviu isi artikel yang berkaitan
dengan materi perkuliahan dan juga sekaligus melakukan apa yang
menjadi tugas mahasiswa pada mata kuliah Biologi Sel.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan pembaca. Saya


menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahan. Namun penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam
penyusunan makalah selanjutnya.

Kamvuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuung , Oktober 2017

-Penulis-

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

IDENTITAS WEB .................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................2


1.2 Tujuan Penulisan ..............................................................................................2
1.3 Manfaat .............................................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI WEB

2.1 Web terbanding .................................................................................................3


2.2 Web pembanding ..............................................................................................7

BAB III KEUNGGULAN WEB

3.1 Keterkaitan antar judul dan isi web ..................................................................9


3.2 Kemutakhiran isi web .......................................................................................9
3.3 Desain / Sistematika penyajian Bahan kajian ...................................................9

BAB IV KELEMAHAN BUKU

4.1 Keterkaitan judul dengan materi .....................................................................10


4.2 Kemutakhiran isi web .....................................................................................10
4.3 Penyajian isi web ............................................................................................10

BAB V IMPLIKASI TERHADAP

5.1. Teori ................................................................................................................11


5.2. Pembangunan di Indonesia .............................................................................11
5.3. Analisis mahasiswa .........................................................................................11

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ii
6.1. Kesimpulan ....................................................................................................12
6.2. Saran ...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

iii
IDENTITAS WEB

 Web Utama

Judul artikel : Membran Sel : Pengertian, Struktur, Sifat, Fungsi

Halaman : http://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-
Fungsi-dan-Sifat-Membran-Sel-adalah.html
Penulis : Aha

Tahun Rilis : 2017

 Web Pembanding

Judul artikel : Chapter 6 Membranes - Introduction

Halaman : http://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt6/intro6.html

Penulis : Dr. William H. Heidcamp

Tahun Rilis : 2017

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Membran sel atau dinding sel adalah sebuah fitur yang dimiliki semua jenis
sel yang berfungsi sebagai pemisah antara lingkungan dalam sel dengan
lingkungan luar sel. Membran sel memilii beberapa fungsi diantara lain
Melindungi bagian sel dan memberikan bentuk bagi sebuah sel, membran sel
dapat menjadi media komunikasi antar lingkungan dalam sel dengan lingkungan
luar sel.
Dengan dilakukannya critical web based, penulis diharapkan dapat
mengetahui bagaimana kekurangan dan kelebihan dari setiap wen, sehingga dapat
menggunakan web secara tepat dan benar.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan artikel yang terbanding dan
dibandingkan
2. Untuk mengetahui web yang layak dijadikan sebagai sumber referensi
3. Untuk mengetahui perbandingan web Nasional dan Internasional

1.3 Manfaat
1. Dapat memahami kelebihan dan kekurangan artikel terbanding
dibandingkan
2. Dapat memahami web yang lauak dijadikan sebgai sumber referensi
3. Dapat memahami perbandingan web Nasional dan Internasional

2
BAB II
RINGKASAN ISI WEB

2.1. Web Terbanding

Membran Sel : Pengertian, Struktur, Sifat, Fungsi

2.1.1. Pengertian Membran

Membran sel atau dinding sel adalah sebuah fitur yang dimiliki semua jenis
sel yang berfungsi sebagai pemisah antara lingkungan dalam sel dengan
lingkungan luar sel. Membran sel tersusun atas senyawa lipoprotein yaitu
gabungan dari lemak (lipid) dengan senyawa protein. Lemak bersifat hidrofobik
(tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat hidrofilik (larut dalam air).
Membran sel memiliki sifat selektif permeable (hanya bisa dilewati oleh molekul
– molekul tertentu saja.

2.1.2. Fungsi Membran Sel


1. Melindungi bagian sel dan memberikan bentuk bagi sebuah sel
2. Membran sel dapat menjadi media komunikasi antar lingkungan dalam sel
dengan lingkungan luar sel
3. Melakukan seleksi terhadap zat – zat yang akan masuk atau keluar dari sel.
4. Sebagai reseptor terhadap rangsangan yang ditujukan bagi sebuah sel.
5. Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia.

2.1.3. Struktur Penyusun dan Komposisi Kimia Membran Sel

Struktur membran sel seperti lembaran tipis yang tersusun dari molekul
lipid, protein, karbohidrat, kolesterol dan kerangka membran (sitoskeleton).

a. Fosfolipid

Molekul – molekul penyusun membran sel membentuk lapisan fosfolipid


rangkap (ganda), karena memiliki dua bagian yang sifatnya saling bertolak

3
belakang, yaitu daerah kepala yang bersifat hidrofilik (dapat berinteraksi
dengan air) dan daerah ekor yang bersifat hidrofobik (tidak dapat berinteraksi
dengan air).

b. Protein Membran

Terdapat dua jenis protein pada lapisan fosfolipid, yaitu protein integral
(protein yang terbenam dan menembus lapisan fosfolipid) dan protein perifer
(protein yang menempel pada lapisan luar fosfolipid). Protein integral
berperan dalam proses transpor molekul yang keluar dan masuk sel,
sedangkan protein perifer berfungsi sebagai tempat menempelnya hormon
atau enzim.

c. Glikolipid dan Glikoprotein (Karbohidrat)

Glikolipid adalah molekul karbohidrat yang menempel pada lemak


sedangkan glikoprotein adalah molekul karbohidrat yang menempel pada
protein. Glikolipid dan glikoprotein ini berfungsi sebagai tanda pengenal bagi
sel. Jika ada sel asing yang masuk ke dalam tubuh, maka sistem imun tubuh
akan langsung bereaksi terhadap sel tersebut karena mereka tidak mengenali
struktur glikolipid dan glikoprotein sel asing tersebut.

d. Kolesterol

Fungsi kolesterol adalah untuk menjaga kestabilan fosfolipid dalam


segala keadaan. Pada saat keadaan panas, maka kolesterol dapat menghambat
pergerakannya agar fosfolipid tidak menjadi terlalu cair. Sedangkan ketika
suhu dingin, fosfolipid akan menghambat interaksi antar lemak sehingga
membran lemak tidak membeku.

4
e. Kerangka Membran (Sitoskeleton)

Terdapat tiga jenis sitoskeleton utama, yaitu mikrotubulus, mikrofilamen


dan filamen intermediet. Fungsi utama dari sitoskeleton ini untuk
mempertahankan bentuk dan posisi organel – organel sel.

Membran sel memiliki sifat yang dinamis dan asimetris :

 Membran sel bersifat dinamis karena memiliki struktur seperti air


sehingga memungkinkan molekul lipid dan protein untuk bergerak.
 Membran sel bersifat asimetris karena komposisi protein dan lipid di
bagian luar tidak sama dengan komposisi protein dan lipid di bagian dalam
sel.

f. Sifat Membran Sel

Berdasarkan kemampuannya dalam mengatur transportasi suatu zat ke


dalam atau ke luar sel, sifat membran sel terbagi menjadi 3 jenis :

1) Impermeabel

Merupakan sifat membran yang tidak mengizinkan zat apapun di luar


sel untuk masuk ke dalam sel.

2) Semipermeabel

Suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang dibutuhkan oleh sel
yang dapat masuk ke dalam sel. Biasanya membran sel normal memiliki sifat
semipermeabel.

3) Permeabel

Merupakan sifat dimana semua zat dapat melewati membran sel untuk
masuk ke dalam sel. Biasanya sifat ini dimiliki oleh membran sel yang rusak
atau hampir mati sehingga sel tidak dapat bertahan hidup. Salah satu fungsi
membran sel adalah untuk mengatur zat zat yang masuk atau keluar dari sel.

5
Fungsi ini dijalankan melalui Sistem Transport Membran, terdapat dua jenis
transportasi yang dapat terjadi pada membran, yaitu :

Sisitem Transport Membran

a) Transport Pasif Membran

Merupakan proses pertukaran molekul yang terjadi secara spontan


dan otomatis tanpa membutuhkan mekanisme khusus (tidak memerlukan
energi). Contoh transport pasif adalah Difusi dan Osmosis.

b) Difusi

Difusi merupakan perpindahan molekul dari suatu daerah yang


berkonsentrasi tinggi ke daerah lain yang berkonsentrasi rendah karena
disebabkan oleh energi kinetik molekul – molekul tersebut. Kecepatan
difusi tergantung kepada perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan
dan daya larut molekul – molekul tersebut.

c) Osmosis

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui suatu membran


selektif permeabel dari pelarut berkonsentrasi tinggi (banyak air) ke
pelarut yang berkonsetrasi rendah (sedikit air). Proses osmosi akan
berhenti jika konsentrasi antar dua daerah tempat terjadinya osmosis
tersebut berada dalam keadaan seimbang.

d) Transport aktif

Transport aktif adalah pergerakan atau pemindahan molekul yang


terjadi melalui mekanisme tertentu yang membutuhkan energi. Transport
aktif akan melawan sifat dari gradien konsentrasi. Transport aktif
memerlukan bantuan protein yang akan berperan sebagai molekul

6
pengangkut pada membran. Contoh transport aktif molekul gula dan asam
amino diangkut secara aktif ke dalam sel menggunkan energi.

2.2. Web Pembanding

Unit 6 Pengantar Membran

Membran dapat dipelajari di dalam sel hidup, komposisi membran


memerlukan isolasi dan substraksi komponen membran. Setelah diisolasi,
membran dapat dilarutkan melalui penggunaan deterjen dan dianalisis untuk
protein, lipid dan karbohidrat.

Investigasi awal membran adalah yang bersangkutan dengan analisis kimia


dan didasarkan pada pengamatan bahwa pelarut lipid mudah meresap sel.
Membran diketahui mengandung protein, dan dari penelitian awal ini,
disimpulkan bahwa lipid juga merupakan faktor penting dalam komposisi
membran. Sifat spesifik dari protein dan lipid telah menjadi subyek banyak
penelitian sejak awal. Sebagai contoh komposisi protein dan lipid membran, serta
persentase beberapa zat lainnya.

Myelin adalah salah satu biomembran yang paling sering dipelajari. Ini
tersedia dalam kuantitas, dan memiliki komposisi yang relatif sederhana bila
dibandingkan dengan membran dari sel lainnya. Ada tiga jenis protein utama yang
ditemukan terkait protein myelin, protein dasar, proteolipid Folch-Lees, dan
protein Wolfgram. Ada persentase komposisi lipid yang tinggi dan lipidnya cukup
tidak rumit.
Seringkali komposisi kimia itu menarik dengan sendirinya, namun yang
lebih menarik adalah karakteristik dinamis dari membran, (seperti semi
permeabilitas) dan fungsi. (seperti transportasi aktif dan transportasi yang
difasilitasi). Untuk mempelajari sifat-sifat ini, pendekatan yang relatif baru telah
dikembangkan: sintesis membran artifisikal dalam bentuk lipid bilayer (juga
disebut sebagai membran lipid bilayer atau BLM's). Lapisan ganda lipid terdiri

7
dari lipida alami atau sintetis yang secara artifisial dipegang di antara dua
lingkungan berair. Penelitian membran buatan telah secara signifikan maju
dengan penambahan komponen membran yang diekstraksi dari sistem biologis.
Komponennya berasal dari ekstrak otak, kloroplas atau membran mitokondria,
dan telah ditambah dengan kolesterol teroksidasi dan sejumlah surfaktan.
Periset telah mampu menciptakan membran buatan yang cukup kompleks
dan yang dapat meniru hampir semua kualitas membran sel. Mereka telah
membentuk membran lipid sebagai lembaran yang tersebar di lubang kecil, atau
tetesan kecil di dalam lingkungan berair. Lembar lebih relevan dengan studi
permeabilitas membran, sedangkan tetesan (dikenal sebagai liposom) berguna
untuk menganalisis fusi sel dan aliran membran.
Akhirnya, ahli fisiologi telah mempelajari fluks ion melintasi membran.
Tidak ada tampilan membran yang lengkap tanpa pembahasan osmosis, difusi,
transpor aktif dan difusi difasilitasi. Proses fluks ini secara matematis ditentukan
oleh pergerakan ion melintasi membran. Sementara hampir setiap jenis sel telah
dipelajari, pekerjaan utama telah melibatkan eritrosit dan berbagai komponen
fungsi saraf dan otot.
Melalui semua pendekatan ini, sebuah teori koheren untuk struktur
membran muncul. Sebagian besar analis membran percaya bahwa pada dasarnya
membran adalah lipid dalam suspensi cairan antara dua fase berair (di dalam dan
di luar sel), sementara protein kemudian dilekatkan pada lapisan ganda lipid ini.
Beberapa peneliti, bagaimanapun, merasa bahwa matriks protein membran diatur
dan memberi zat pada membran. Lipid kemudian menempel pada substrat protein
karena kecenderungan hidrofobik atau hidrofiliknya. Pandangan terakhir ini akan
menjelaskan sifat terstruktur dari membran seluler polar, yang tampaknya tidak
berperilaku ketat sebagai cairan.

8
BAB III

KEUNGGULAN WEB

3.1. Keterkaitan Judul Dengan Materi

Keterkaitan judul dan materi yang disajikan pada web terbanding dinilai
sudah memilki keterkaitan, karena isi artikel tersebut sudah sesuai dengan judul
dan penyajian isinya. Selanjutnya pada web pembanding juga memilki keterkaitan
judul dengan materi, sesuai dengan judulnya, artikel ini menyajikan tentang
materi pengantar membran

3.2. Kemutakhiran Isi Web

Kemutakhiran yang dimilki oleh kedua web dinilai sangat baik, karena
kedua web tersebut baru saja dirilis pada tahun 2017. Hal tersebut merupakan
bukti bahwa web tersebut memilki nilai kemutakhiran yang baik karena baru saja
diperbaharui.

3.3. Penyajian Isi Web

Penyajian yang dimiliki oleh web terbanding dinilai sudah cukup baik
karena menyajikan pembagian sub-sub materi membran sel dengan jelas. Pada
web pembanding penyajian isi web juga dinilai cukup baik karena menyajikan isi
yang menjelaskan struktur membran sel secara rinci.

9
BAB IV

KEKURANGAN WEB

4.1. Keterkaitan Judul Dengan Materi

Kekurangan yang dimilki oleh web terbanding dinilai tidak ada karena
keterkaitan judul dengan materi saling terhubung satu sama lain. Begitu pula pada
web pembanding, web tersebut dinilai tidak memilki kekurangan pada keterkaitan
judul dengan materi.

4.2. Kemutakhiran Isi Web

Kemutakhiran yang dimiliki oleh web terbanding sebenarnya sudah cukup


baik hanya saja web tersebut tidak mencantumkan darimana materi tersebut
didapat. Begitupula pada web pembanding, tidak mencamtumkan darimana materi
tersebut didapat.

4.3. Penyajian Isi Web

Penyajian isi web pada web terbanding dinilai sudah cukup baik, web
tersebut menyajikan sub sub materi dengan jelas, hanya saja materi tersebut tidak
dibahas begitu dalam. Sedangkan pada web pembanding memilki kekurangan
yaitu tidak menyajikan materi dengan sub-sub materi dengan jelas, sehingga
menyulitkan pembaca menemukan materi yang ingin dicari secara cepat.

10
BAB V

IMPLIKASI TERHADAP

5.1 Teori

Teori yang disajikan pada web tersebut dapat diimplikasikan dalam proses
belajar, karena sangat membantu, teori tersebut juga dapat dijadikan pula sebagai
bekal untuk mengajar nantinya.

5.2 Pembangunan di Indonesia

Materi yang didapatkan dari web tersebut dapat dijadikan sebagai ilmu baru
yang nantinya dapat diterapkan ataupun dimanfaatkan untuk pengembangan
pembangunan yang ada di Indonesia.

5.3 Sikap Kritis Mahasiswa

Sikap sebagai seorang mahasiswa yang telah mengetahui fungsi, struktur


dan sifat membran sel hendaknya haruslah selalu menjaga kesehatan agar fungsi,
struktur membran sel tetap terjaga demi kesehatan tubuh.

11
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dengan membandingkan dua web, diantaranya web nasional dan


internasional dapat diketahui bahwa kedua web tersebut memilki kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Web nasioanl menyajikan materi dengan sub-sub
materi dengan jelas namun penjelasan materi tidak disajikan begitu rinci.
Sedangkan web internasional meyajikan materi tidak begitu banyk namun materi
tersebut disajkan secara rinci.

6.2. Saran

Sebagai mahasiswa haruslah bijak dalam memilih sumber ilmu untuk


dijadikan referensi ataupun acuan untuk digunakan sebagai sumber beljar
tambahan. Gunakanlah web-web secara bijak sesuai dengan kebutuhan juga tanpa
adanya plagitisme.

12
DAFTAR PUSTAKA

 http://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt6/intro6.html
 http://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-Fungsi-dan-Sifat-
Membran-Sel-adalah.html

13
Lampiran I Web Terbanding

Membran Sel : Pengertian, Struktur, Sifat, Fungsi

1.1 Pengertian Membran Sel

Sesuai dengan namanya, membran sel atau dinding sel adalah sebuah fitur
yang dimiliki semua jenis sel manusia yang berfungsi sebagai pemisah antara
lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar sel. Membran sel tersusun atas
senyawa lipoprotein yaitu gabungan dari lemak (lipid) dengan senyawa protein.
Lemak dan protein ini memiliki sifat yang berbeda, lemak bersifat hidrofobik
(tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat hidrofilik (larut dalam air) oleh
karen itu membran sel memiliki sifat selektif permeable (hanya bisa dilewati oleh
molekul – molekul tertentu saja. Dengan kemampuan ini, membran sel dapat
membatasi kegiatan yang terjadi di dalam sel agar tidak mudah terpengaruh dari
lingkungan luar.

1.2 Fungsi Membran Sel

1. Melindungi bagian sel dan memberikan bentuk bagi sebuah sel


2. Membran sel dapat menjadi media komunikasi antar lingkungan dalam sel
dengan lingkungan luar sel
3. Melakukan seleksi terhadap zat – zat yang akan masuk atau keluar dari sel.
4. Sebagai reseptor terhadap rangsangan yang ditujukan bagi sebuah sel.
5. Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia.

1.3 Struktur Membran Sel

Struktur membran sel seperti lembaran tipis yang tersusun dari molekul
lipid, protein, karbohidrat, kolesterol dan kerangka membran (sitoskeleton).
Membran sel memiliki sifat yang dinamis dan asimetris.

14
- Membran sel bersifat dinamis karena memiliki struktur seperti air
sehingga memungkinkan molekul lipid dan protein untuk bergerak.
- Membran sel bersifat asimetris karena komposisi protein dan lipid di
bagian luar tidak sama dengan komposisi protein dan lipid di bagian dalam
sel.
1. Fosfolipid

Molekul – molekul penyusun membran sel akan berkombinasi sedemikian


rupa sehingga membentuk lapisan fosfolipid rangkap (ganda). Disebut lapisan
fosolipid ganda karena memiliki dua bagian yang sifatnya saling bertolak
belakang, yaitu daerah kepala yang bersifat hidrofilik (dapat berinteraksi dengan
air) dan daerah ekor yang bersifat hidrofobik (tidak dapat berinteraksi dengan air).

2. Protein Membran

Selain fosolipid, pada membran sel juga terdapat protein membran. Terdapat
dua jenis protein pada lapisan fosfolipid, yaitu protein integral (protein yang
terbenam dan menembus lapisan fosfolipid) dan protein perifer (protein yang
menempel pada lapisan luar fosfolipid). Protein integral berperan dalam proses
transpor molekuk yang keluar dan masuk sel, sedangkan protein perifer berfungsi
sebagai tempat menempelnya hormon atau enzim.

3. Glikolipid dan Glikoprotein (Karbohidrat)

Glikolipid adalah molekul karbohidrat yang menempel pada lemak


sedangkan glikoprotein adalah molekul karbohidrat yang menempel pada protein.
Glikolipid dan glikoprotein ini berfungsi sebagai tanda pengenal bagi sel. Setiap
orang dan setiap sel memiliki susunan glikolipid dan glikoprotein yang berbeda.
Oleh karena itu jika ada sel asing yang masuk ke dalam tubuh, maka sistem imun
tubuh akan langsung bereaksi terhadap sel tersebut karena mereka tidak
mengenali struktur glikolipid dan glikoprotein sel asing tersebut.

15
4. Kolesterol

Kolesterol terletak pada bagian di dekat kepala fosfolipid. Fungsi kolesterol


adalah untuk menjaga kestabilan fosfolipid dalam segala keadaan. Pada saat
keadaan panas, maka kolesterol dapat menghambat pergerakannya agar fosfolipid
tidak menjadi terlalu cair. Sedangkan ketika suhu dingin, fosfolipi akan
menghambat interaksi antar lemak sehingga membran lemak tidak membeku.

5. Kerangka Membran (Sitoskeleton)

Sebenarnya kerangkan membran ini bukan bagian langsung dari membran


sel, tetapi mereka berikatan pada bagian dasar protein integral. Terdapat tiga jenis
sitoskeleton utama, yaitu mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermediet.
Fungsi utama dari sitoskeleton ini untuk mempertahankan bentuk dan posisi
organel – organel sel.

1.2 Sifat Membran Sel


Berdasarkan kemampuannya dalam mengatur transportasi suatu zat ke
dalam atau ke luar sel, sifat membran sel terbagi menjadi 3 jenis :

1. Impermeabel
Merupakan sifat membran yang tidak mengizinkan zat apapun di luar sel
untuk masuk ke dalam sel.

2. Semipermeabel
Suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang dibutuhkan oleh sel
yang dapat masuk ke dalam sel. Biasanya membran sel normal memiliki sifat
semipermeabel.

16
3. Permeabel
Merupakan sifat dimana semua zat dapat melewati membran sel untuk
masuk ke dalam sel. Biasanya sifat ini dimiliki oleh membran sel yang rusak
atau hampir mati sehingga sel tidak dapat bertahan hidup.

1.5 Sistem Transport Membran


Salah satu fungsi membran sel yang telah kami sebutkan sebelumnya
adalah untuk mengatur zat zat yang masuk atau keluar dari sel. Fungsi ini
dijalankan melalui Sistem Transport Membran, terdapat dua jenis transportasi
yang dapat terjadi pada membran, yaitu :

a. Transport Pasif Membran


Transpor pasif membran merupakan proses pertukaran molekul yang
terjadi secara spontan dan otomatis tanpa membutuhkan mekanisme khusus
(tidak memerlukan energi). Umumnya transportasi aktif terjadi pada molekul
yang dapat melewati membran sel kapan saja (contohnya air dan glukosa).
Biasanya penyebab terjadinya transportasi pasif adalah perubahan gradiens
konsentrasi dari molekul tersebut. Contoh transport pasif adalah Difusi dan
Osmosis.

a. Difusi
Difusi merupakan perpindahan molekul dari suatu daerah yang
berkonsentrasi tinggi ke daerah lain yang berkonsentrasi rendah karena
disebabkan oleh energi kinetik molekul – molekul tersebut. Kecepatan difusi
tergantung kepada perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan dan daya
larut molekul – molekul tersebut.

b. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui suatu membran selektif
permeabel dari pelarut berkonsentrasi tinggi (banyak air) ke pelarut yang

17
berkonsetrasi rendah (sedikit air). Proses osmosi akan berhenti jika
konsentrasi antar dua daerah tempat terjadinya osmosis tersebut berada dalam
keadaan seimbang.

b. Transport aktif

Transport aktif adalah pergerakan atau pemindahan molekul yang terjadi


melalui mekanisme tertentu yang membutuhkan energi. Transport aktif akan
melawan sifat dari gradien konsentrasi. Transport aktif memerlukan bantuan
protein yang akan berperan sebagai molekul pengangkut pada membran. Contoh
transport aktif molekul gula dan asam amino diangkut secara aktif ke dalam sel
menggunkana energi.

Lampiran II Web Pembanding

Chapter 6: Membranes - Introduction

Although not all researchers agree on the fundamental nature of membranes,


all agree that membranes take on properties fundamental to the very existence of
life. Following the theory of Albert Szent-Gyorgyi, they believe that the
understanding of life can be achieved through an understanding of the
mechanisms for electron flow through basic organic systems (photosynthesis and
respiration) and that these systems in turn exist only through
compartmentalization within a cell. Without it, there would be no organelles, and
indeed, no cell.

While membranes can be studied within living cells, membrane composition


requires isolation and subfractionation of the membrane components. Once
isolated, the membranes can be solubilized through the use of detergents and
analyzed for proteins, lipids and carbohydrates. The study of biomembranes can
be done with techniques requiring minimal equipment, such as osmotic shrinking

18
or swelling of erythrocytes. Some techniques can be so complex as to require a
complete organic and physical chemistry lab. The labs in this exercise can be
completed with the equipment in the average college biochemistry lab.

The earliest investigations of membranes were those concerned with


chemical analysis and were based on the observation that lipid solvents readily
permeated cells. Membranes were known to contain protein, and from these early
studies, it was concluded that lipids were also a significant factor in membrane
composition. The specific nature of the proteins and lipids has been the subject of
much research since these early days. As an example of the protein and lipid
composition of membranes, as well as the percentage of some other
substances, Table 6.1 presents the composition of myelin membranes from the
central nervous system and the brain.

Myelin is one of the most often studied biomembranes. It is readily


available in quantity, and has a relatively simple composition when compared to
membranes from other cells. There are three major types of protein found
associated with myelin, basic protein, Folch-Lees proteolipid, and Wolfgram
protein. There is a high percentage of lipid composition and the lipids are
reasonably uncomplicated.

Of course, this is a simple view of myelin based on early chemical


extractions. Anatomists have long recognized the distinction between myelin from
the central nervous system (CNS) and that from the peripheral nervous system
(PNS). CNS myelin is formed by oligodendrocytes, while PNS myelin is formed
by the Schwann Cells. The PNS system is the most often illustrated because of the
ease of identification of the laminar membranes of the system. Biochemical
analysis of myelin further indicates that there may be subtle differences even
within the broad categories of myelin, with, for example, clear distinction between
that found in the brain and the spinal cord of the CNS, additional distinctions
among species.

19
Often the chemical composition is of interest by itself, but more intriguing
are the dynamic characteristics of membranes, (such as semi-permeability) and
functions (such as active transport and facilitated transport). To study these
properties, a relatively new approach has been developed: the synthesis of artifical
membranes in the form of lipid bilayers (also referred to as bilayer lipid
membranes or BLM's). The lipid bilayers are composed of natural or synthetic
lipids that are artificially held between two aqueous environments. Table
6.2 presents a list of the major lipids used for lipid bilayer formation, while Table
6.3 indicates some of the membranes these systems have modeled. Artificial
membrane research has been significantly advanced by the addition of membrane
components extracted from biological systems. The components have come from
brain extracts, chloroplast or mitochondrial membranes, and have been augmented
with oxidized cholesterol and any number of surfactants. Researchers have been
able to create fairly complex artificial membranes and which can mimic nearly all
of the qualities of a cell membrane. They have formed the lipid membranes as
sheets spread across tiny apertures, or as small droplets within an aqueous
environment. Sheets are more relevant to membrane permeability studies, while
droplets (known as liposomes) are useful for analyzing cell fusions and membrane
flow.

Yet another approach to membrane analysis has been the use of markers or
probes. The work utilizes either enzymes or immunofluorescenct reagents. More
recently, fluorescent dyes have been covalently attached to specific membrane
proteins, which can in turn be micro-injected into cells and their paths through the
cell and monitored by computer aided video systems. With this new advancement,
quantitative as well as qualitative analysis of membrane flow in a dynamic living
cell is possible.

These chemical studies augment the abundant data available from the work
of virologists on such phenomena as capping, and membrane flow related to viral
reproduction. They are also supplemented by studies of vessicle/vacuole dynamics
during cell endocytosis.

20
Finally, physiologists have studied ion flux across membranes. No view of
membranes would be complete without discussion of osmosis, diffusion, active
transport and facilitated diffusion. These processes of flux are mathematically
defined by the movement of ions across the membrane. While virtually every type
of cell has been studied, the major work has involved the erythrocyte and various
components of nerve and muscle function.

Through all of these approaches, a coherent theory for membrane structure


is emerging. Most membrane analysts believe that essentially membranes are
lipids in fluid suspension between two aqueous phases (inside and outside the
cell), while the proteins are then attached to this lipid bilayer. Some researchers,
however, feel that the protein matrix of the membrane is set and gives substance
to the membrane. Lipids are then attached to a protein substrate due to their
hydrophobic or hydrophyllic tendencies. This latter view would account for the
more structured nature of polar cellular membranes, which do not appear to
behave strictly as fluids.

Cell Biology Laboratory Manual

Dr. William H. Heidcamp, Biology Department, Gustavus Adolphus College,


St. Peter, MN 56082 -- cellab@gac.edu

21
Lampiran III

Unit 6 Pengantar Membran

Meskipun tidak semua peneliti sepakat pada sifat dasar membran, semua
sepakat bahwa membran mengambil sifat yang mendasar bagi eksistensi
kehidupan. Mengikuti teori Albert Szent-Gyorgyi, mereka percaya bahwa
pemahaman tentang kehidupan dapat dicapai melalui pemahaman mekanisme
aliran elektron melalui sistem organik dasar (fotosintesis dan respirasi) dan bahwa
sistem ini pada gilirannya hanya ada melalui kompartementalisasi di dalam sel.

Tanpa itu, tidak akan ada organel, dan memang, tidak ada sel.Sementara
membran dapat dipelajari di dalam sel hidup, komposisi membran memerlukan
isolasi dan substraksi komponen membran. Setelah diisolasi, membran dapat
dilarutkan melalui penggunaan deterjen dan dianalisis untuk protein, lipid dan
karbohidrat. Studi tentang biomembran dapat dilakukan dengan teknik yang
membutuhkan peralatan minimal, seperti penyusutan osmotik atau pembengkakan
eritrosit. Beberapa teknik bisa sangat rumit sehingga membutuhkan laboratorium
kimia organik dan fisik yang lengkap. Laboratorium dalam latihan ini dapat
dilengkapi dengan peralatan di laboratorium biokimia perguruan tinggi rata-rata.

Investigasi awal membran adalah yang bersangkutan dengan analisis kimia


dan didasarkan pada pengamatan bahwa pelarut lipid mudah meresap sel.
Membran diketahui mengandung protein, dan dari penelitian awal ini,
disimpulkan bahwa lipid juga merupakan faktor penting dalam komposisi
membran. Sifat spesifik dari protein dan lipid telah menjadi subyek banyak
penelitian sejak awal. Sebagai contoh komposisi protein dan lipid membran, serta
persentase beberapa zat lainnya, Tabel 6.1 menyajikan komposisi membran
myelin dari sistem saraf pusat dan otak.

Myelin adalah salah satu biomembran yang paling sering dipelajari. Ini
tersedia dalam kuantitas, dan memiliki komposisi yang relatif sederhana bila

22
dibandingkan dengan membran dari sel lainnya. Ada tiga jenis protein utama yang
ditemukan terkait protein myelin, protein dasar, proteolipid Folch-Lees, dan
protein Wolfgram. Ada persentase komposisi lipid yang tinggi dan lipidnya cukup
tidak rumit.
Tentu saja, ini adalah pandangan sederhana tentang myelin berdasarkan
ekstraksi kimia awal. Ahli anatomi telah lama mengenali perbedaan antara myelin
dari sistem saraf pusat (SSP) dan dari sistem saraf perifer (PNS). SSP myelin
terbentuk oleh oligodendrosit, sementara PNS myelin terbentuk oleh Sel
Schwann. Sistem PNS paling sering diilustrasikan karena kemudahan identifikasi
membran laminar pada sistem. Analisis biokimia mielin lebih jauh menunjukkan
bahwa mungkin ada perbedaan halus bahkan dalam kategori myelin yang luas,
dengan, misalnya, perbedaan yang jelas antara yang ditemukan di otak dan
sumsum tulang belakang SSP, perbedaan tambahan antar spesies.
Seringkali komposisi kimia itu menarik dengan sendirinya, namun yang
lebih menarik adalah karakteristik dinamis dari membran, (seperti semi
permeabilitas) dan fungsi. (seperti transportasi aktif dan transportasi yang
difasilitasi). Untuk mempelajari sifat-sifat ini, pendekatan yang relatif baru telah
dikembangkan: sintesis membran artifisikal dalam bentuk lipid bilayer (juga
disebut sebagai membran lipid bilayer atau BLM's). Lapisan ganda lipid terdiri
dari lipida alami atau sintetis yang secara artifisial dipegang di antara dua
lingkungan berair. Tabel 6.2 menyajikan daftar lemak utama yang digunakan
untuk pembentukan bilayer lipid, sedangkan Tabel 6.3 mengindikasikan beberapa
membran yang dimodelkan sistem ini. Penelitian membran buatan telah secara
signifikan maju dengan penambahan komponen membran yang diekstraksi dari
sistem biologis. Komponennya berasal dari ekstrak otak, kloroplas atau membran
mitokondria, dan telah ditambah dengan kolesterol teroksidasi dan sejumlah
surfaktan. Periset telah mampu menciptakan membran buatan yang cukup
kompleks dan yang dapat meniru hampir semua kualitas membran sel. Mereka
telah membentuk membran lipid sebagai lembaran yang tersebar di lubang kecil,
atau tetesan kecil di dalam lingkungan berair. Lembar lebih relevan dengan studi

23
permeabilitas membran, sedangkan tetesan (dikenal sebagai liposom) berguna
untuk menganalisis fusi sel dan aliran membran.
Namun pendekatan lain untuk analisis membran adalah penggunaan spidol
atau probe. Pekerjaan menggunakan enzim atau reagen imunofluoresen. Baru-
baru ini, pewarna fluoresensi telah terikat secara kovalen dengan protein membran
tertentu, yang pada gilirannya dapat disuntikkan mikro ke dalam sel dan jalurnya
melalui sel dan dipantau oleh sistem video dengan bantuan komputer. Dengan
kemajuan baru ini, analisis kuantitatif dan kualitatif aliran membran dalam sel
hidup dinamis dimungkinkan.
Studi kimia ini menambah data berlimpah yang tersedia dari penelitian ahli
virologi mengenai fenomena seperti pembatasan, dan aliran membran yang terkait
dengan reproduksi virus. Mereka juga dilengkapi dengan studi tentang kejadian
tubular / vakuola selama sel endositosis.
Akhirnya, ahli fisiologi telah mempelajari fluks ion melintasi membran.
Tidak ada tampilan membran yang lengkap tanpa pembahasan osmosis, difusi,
transpor aktif dan difusi difasilitasi. Proses fluks ini secara matematis ditentukan
oleh pergerakan ion melintasi membran. Sementara hampir setiap jenis sel telah
dipelajari, pekerjaan utama telah melibatkan eritrosit dan berbagai komponen
fungsi saraf dan otot.
Melalui semua pendekatan ini, sebuah teori koheren untuk struktur
membran muncul. Sebagian besar analis membran percaya bahwa pada dasarnya
membran adalah lipid dalam suspensi cairan antara dua fase berair (di dalam dan
di luar sel), sementara protein kemudian dilekatkan pada lapisan ganda lipid ini.
Beberapa peneliti, bagaimanapun, merasa bahwa matriks protein membran diatur
dan memberi zat pada membran. Lipid kemudian menempel pada substrat protein
karena kecenderungan hidrofobik atau hidrofiliknya. Pandangan terakhir ini akan
menjelaskan sifat terstruktur dari membran seluler polar, yang tampaknya tidak
berperilaku ketat sebagai cairan.

24

You might also like