Professional Documents
Culture Documents
Biologi Sel
DISUSUN OLEH
NIM : 4161141057
Makalah ini dibuat dalam rangka meriviu isi artikel yang berkaitan
dengan materi perkuliahan dan juga sekaligus melakukan apa yang
menjadi tugas mahasiswa pada mata kuliah Biologi Sel.
-Penulis-
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
6.1. Kesimpulan ....................................................................................................12
6.2. Saran ...............................................................................................................12
iii
IDENTITAS WEB
Web Utama
Halaman : http://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-
Fungsi-dan-Sifat-Membran-Sel-adalah.html
Penulis : Aha
Web Pembanding
Halaman : http://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt6/intro6.html
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1. Dapat memahami kelebihan dan kekurangan artikel terbanding
dibandingkan
2. Dapat memahami web yang lauak dijadikan sebgai sumber referensi
3. Dapat memahami perbandingan web Nasional dan Internasional
2
BAB II
RINGKASAN ISI WEB
Membran sel atau dinding sel adalah sebuah fitur yang dimiliki semua jenis
sel yang berfungsi sebagai pemisah antara lingkungan dalam sel dengan
lingkungan luar sel. Membran sel tersusun atas senyawa lipoprotein yaitu
gabungan dari lemak (lipid) dengan senyawa protein. Lemak bersifat hidrofobik
(tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat hidrofilik (larut dalam air).
Membran sel memiliki sifat selektif permeable (hanya bisa dilewati oleh molekul
– molekul tertentu saja.
Struktur membran sel seperti lembaran tipis yang tersusun dari molekul
lipid, protein, karbohidrat, kolesterol dan kerangka membran (sitoskeleton).
a. Fosfolipid
3
belakang, yaitu daerah kepala yang bersifat hidrofilik (dapat berinteraksi
dengan air) dan daerah ekor yang bersifat hidrofobik (tidak dapat berinteraksi
dengan air).
b. Protein Membran
Terdapat dua jenis protein pada lapisan fosfolipid, yaitu protein integral
(protein yang terbenam dan menembus lapisan fosfolipid) dan protein perifer
(protein yang menempel pada lapisan luar fosfolipid). Protein integral
berperan dalam proses transpor molekul yang keluar dan masuk sel,
sedangkan protein perifer berfungsi sebagai tempat menempelnya hormon
atau enzim.
d. Kolesterol
4
e. Kerangka Membran (Sitoskeleton)
1) Impermeabel
2) Semipermeabel
Suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang dibutuhkan oleh sel
yang dapat masuk ke dalam sel. Biasanya membran sel normal memiliki sifat
semipermeabel.
3) Permeabel
Merupakan sifat dimana semua zat dapat melewati membran sel untuk
masuk ke dalam sel. Biasanya sifat ini dimiliki oleh membran sel yang rusak
atau hampir mati sehingga sel tidak dapat bertahan hidup. Salah satu fungsi
membran sel adalah untuk mengatur zat zat yang masuk atau keluar dari sel.
5
Fungsi ini dijalankan melalui Sistem Transport Membran, terdapat dua jenis
transportasi yang dapat terjadi pada membran, yaitu :
b) Difusi
c) Osmosis
d) Transport aktif
6
pengangkut pada membran. Contoh transport aktif molekul gula dan asam
amino diangkut secara aktif ke dalam sel menggunkan energi.
Myelin adalah salah satu biomembran yang paling sering dipelajari. Ini
tersedia dalam kuantitas, dan memiliki komposisi yang relatif sederhana bila
dibandingkan dengan membran dari sel lainnya. Ada tiga jenis protein utama yang
ditemukan terkait protein myelin, protein dasar, proteolipid Folch-Lees, dan
protein Wolfgram. Ada persentase komposisi lipid yang tinggi dan lipidnya cukup
tidak rumit.
Seringkali komposisi kimia itu menarik dengan sendirinya, namun yang
lebih menarik adalah karakteristik dinamis dari membran, (seperti semi
permeabilitas) dan fungsi. (seperti transportasi aktif dan transportasi yang
difasilitasi). Untuk mempelajari sifat-sifat ini, pendekatan yang relatif baru telah
dikembangkan: sintesis membran artifisikal dalam bentuk lipid bilayer (juga
disebut sebagai membran lipid bilayer atau BLM's). Lapisan ganda lipid terdiri
7
dari lipida alami atau sintetis yang secara artifisial dipegang di antara dua
lingkungan berair. Penelitian membran buatan telah secara signifikan maju
dengan penambahan komponen membran yang diekstraksi dari sistem biologis.
Komponennya berasal dari ekstrak otak, kloroplas atau membran mitokondria,
dan telah ditambah dengan kolesterol teroksidasi dan sejumlah surfaktan.
Periset telah mampu menciptakan membran buatan yang cukup kompleks
dan yang dapat meniru hampir semua kualitas membran sel. Mereka telah
membentuk membran lipid sebagai lembaran yang tersebar di lubang kecil, atau
tetesan kecil di dalam lingkungan berair. Lembar lebih relevan dengan studi
permeabilitas membran, sedangkan tetesan (dikenal sebagai liposom) berguna
untuk menganalisis fusi sel dan aliran membran.
Akhirnya, ahli fisiologi telah mempelajari fluks ion melintasi membran.
Tidak ada tampilan membran yang lengkap tanpa pembahasan osmosis, difusi,
transpor aktif dan difusi difasilitasi. Proses fluks ini secara matematis ditentukan
oleh pergerakan ion melintasi membran. Sementara hampir setiap jenis sel telah
dipelajari, pekerjaan utama telah melibatkan eritrosit dan berbagai komponen
fungsi saraf dan otot.
Melalui semua pendekatan ini, sebuah teori koheren untuk struktur
membran muncul. Sebagian besar analis membran percaya bahwa pada dasarnya
membran adalah lipid dalam suspensi cairan antara dua fase berair (di dalam dan
di luar sel), sementara protein kemudian dilekatkan pada lapisan ganda lipid ini.
Beberapa peneliti, bagaimanapun, merasa bahwa matriks protein membran diatur
dan memberi zat pada membran. Lipid kemudian menempel pada substrat protein
karena kecenderungan hidrofobik atau hidrofiliknya. Pandangan terakhir ini akan
menjelaskan sifat terstruktur dari membran seluler polar, yang tampaknya tidak
berperilaku ketat sebagai cairan.
8
BAB III
KEUNGGULAN WEB
Keterkaitan judul dan materi yang disajikan pada web terbanding dinilai
sudah memilki keterkaitan, karena isi artikel tersebut sudah sesuai dengan judul
dan penyajian isinya. Selanjutnya pada web pembanding juga memilki keterkaitan
judul dengan materi, sesuai dengan judulnya, artikel ini menyajikan tentang
materi pengantar membran
Kemutakhiran yang dimilki oleh kedua web dinilai sangat baik, karena
kedua web tersebut baru saja dirilis pada tahun 2017. Hal tersebut merupakan
bukti bahwa web tersebut memilki nilai kemutakhiran yang baik karena baru saja
diperbaharui.
Penyajian yang dimiliki oleh web terbanding dinilai sudah cukup baik
karena menyajikan pembagian sub-sub materi membran sel dengan jelas. Pada
web pembanding penyajian isi web juga dinilai cukup baik karena menyajikan isi
yang menjelaskan struktur membran sel secara rinci.
9
BAB IV
KEKURANGAN WEB
Kekurangan yang dimilki oleh web terbanding dinilai tidak ada karena
keterkaitan judul dengan materi saling terhubung satu sama lain. Begitu pula pada
web pembanding, web tersebut dinilai tidak memilki kekurangan pada keterkaitan
judul dengan materi.
Penyajian isi web pada web terbanding dinilai sudah cukup baik, web
tersebut menyajikan sub sub materi dengan jelas, hanya saja materi tersebut tidak
dibahas begitu dalam. Sedangkan pada web pembanding memilki kekurangan
yaitu tidak menyajikan materi dengan sub-sub materi dengan jelas, sehingga
menyulitkan pembaca menemukan materi yang ingin dicari secara cepat.
10
BAB V
IMPLIKASI TERHADAP
5.1 Teori
Teori yang disajikan pada web tersebut dapat diimplikasikan dalam proses
belajar, karena sangat membantu, teori tersebut juga dapat dijadikan pula sebagai
bekal untuk mengajar nantinya.
Materi yang didapatkan dari web tersebut dapat dijadikan sebagai ilmu baru
yang nantinya dapat diterapkan ataupun dimanfaatkan untuk pengembangan
pembangunan yang ada di Indonesia.
11
BAB VI
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
http://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt6/intro6.html
http://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-Fungsi-dan-Sifat-
Membran-Sel-adalah.html
13
Lampiran I Web Terbanding
Sesuai dengan namanya, membran sel atau dinding sel adalah sebuah fitur
yang dimiliki semua jenis sel manusia yang berfungsi sebagai pemisah antara
lingkungan dalam sel dengan lingkungan luar sel. Membran sel tersusun atas
senyawa lipoprotein yaitu gabungan dari lemak (lipid) dengan senyawa protein.
Lemak dan protein ini memiliki sifat yang berbeda, lemak bersifat hidrofobik
(tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat hidrofilik (larut dalam air) oleh
karen itu membran sel memiliki sifat selektif permeable (hanya bisa dilewati oleh
molekul – molekul tertentu saja. Dengan kemampuan ini, membran sel dapat
membatasi kegiatan yang terjadi di dalam sel agar tidak mudah terpengaruh dari
lingkungan luar.
Struktur membran sel seperti lembaran tipis yang tersusun dari molekul
lipid, protein, karbohidrat, kolesterol dan kerangka membran (sitoskeleton).
Membran sel memiliki sifat yang dinamis dan asimetris.
14
- Membran sel bersifat dinamis karena memiliki struktur seperti air
sehingga memungkinkan molekul lipid dan protein untuk bergerak.
- Membran sel bersifat asimetris karena komposisi protein dan lipid di
bagian luar tidak sama dengan komposisi protein dan lipid di bagian dalam
sel.
1. Fosfolipid
2. Protein Membran
Selain fosolipid, pada membran sel juga terdapat protein membran. Terdapat
dua jenis protein pada lapisan fosfolipid, yaitu protein integral (protein yang
terbenam dan menembus lapisan fosfolipid) dan protein perifer (protein yang
menempel pada lapisan luar fosfolipid). Protein integral berperan dalam proses
transpor molekuk yang keluar dan masuk sel, sedangkan protein perifer berfungsi
sebagai tempat menempelnya hormon atau enzim.
15
4. Kolesterol
1. Impermeabel
Merupakan sifat membran yang tidak mengizinkan zat apapun di luar sel
untuk masuk ke dalam sel.
2. Semipermeabel
Suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang dibutuhkan oleh sel
yang dapat masuk ke dalam sel. Biasanya membran sel normal memiliki sifat
semipermeabel.
16
3. Permeabel
Merupakan sifat dimana semua zat dapat melewati membran sel untuk
masuk ke dalam sel. Biasanya sifat ini dimiliki oleh membran sel yang rusak
atau hampir mati sehingga sel tidak dapat bertahan hidup.
a. Difusi
Difusi merupakan perpindahan molekul dari suatu daerah yang
berkonsentrasi tinggi ke daerah lain yang berkonsentrasi rendah karena
disebabkan oleh energi kinetik molekul – molekul tersebut. Kecepatan difusi
tergantung kepada perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan dan daya
larut molekul – molekul tersebut.
b. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui suatu membran selektif
permeabel dari pelarut berkonsentrasi tinggi (banyak air) ke pelarut yang
17
berkonsetrasi rendah (sedikit air). Proses osmosi akan berhenti jika
konsentrasi antar dua daerah tempat terjadinya osmosis tersebut berada dalam
keadaan seimbang.
b. Transport aktif
18
or swelling of erythrocytes. Some techniques can be so complex as to require a
complete organic and physical chemistry lab. The labs in this exercise can be
completed with the equipment in the average college biochemistry lab.
19
Often the chemical composition is of interest by itself, but more intriguing
are the dynamic characteristics of membranes, (such as semi-permeability) and
functions (such as active transport and facilitated transport). To study these
properties, a relatively new approach has been developed: the synthesis of artifical
membranes in the form of lipid bilayers (also referred to as bilayer lipid
membranes or BLM's). The lipid bilayers are composed of natural or synthetic
lipids that are artificially held between two aqueous environments. Table
6.2 presents a list of the major lipids used for lipid bilayer formation, while Table
6.3 indicates some of the membranes these systems have modeled. Artificial
membrane research has been significantly advanced by the addition of membrane
components extracted from biological systems. The components have come from
brain extracts, chloroplast or mitochondrial membranes, and have been augmented
with oxidized cholesterol and any number of surfactants. Researchers have been
able to create fairly complex artificial membranes and which can mimic nearly all
of the qualities of a cell membrane. They have formed the lipid membranes as
sheets spread across tiny apertures, or as small droplets within an aqueous
environment. Sheets are more relevant to membrane permeability studies, while
droplets (known as liposomes) are useful for analyzing cell fusions and membrane
flow.
Yet another approach to membrane analysis has been the use of markers or
probes. The work utilizes either enzymes or immunofluorescenct reagents. More
recently, fluorescent dyes have been covalently attached to specific membrane
proteins, which can in turn be micro-injected into cells and their paths through the
cell and monitored by computer aided video systems. With this new advancement,
quantitative as well as qualitative analysis of membrane flow in a dynamic living
cell is possible.
These chemical studies augment the abundant data available from the work
of virologists on such phenomena as capping, and membrane flow related to viral
reproduction. They are also supplemented by studies of vessicle/vacuole dynamics
during cell endocytosis.
20
Finally, physiologists have studied ion flux across membranes. No view of
membranes would be complete without discussion of osmosis, diffusion, active
transport and facilitated diffusion. These processes of flux are mathematically
defined by the movement of ions across the membrane. While virtually every type
of cell has been studied, the major work has involved the erythrocyte and various
components of nerve and muscle function.
21
Lampiran III
Meskipun tidak semua peneliti sepakat pada sifat dasar membran, semua
sepakat bahwa membran mengambil sifat yang mendasar bagi eksistensi
kehidupan. Mengikuti teori Albert Szent-Gyorgyi, mereka percaya bahwa
pemahaman tentang kehidupan dapat dicapai melalui pemahaman mekanisme
aliran elektron melalui sistem organik dasar (fotosintesis dan respirasi) dan bahwa
sistem ini pada gilirannya hanya ada melalui kompartementalisasi di dalam sel.
Tanpa itu, tidak akan ada organel, dan memang, tidak ada sel.Sementara
membran dapat dipelajari di dalam sel hidup, komposisi membran memerlukan
isolasi dan substraksi komponen membran. Setelah diisolasi, membran dapat
dilarutkan melalui penggunaan deterjen dan dianalisis untuk protein, lipid dan
karbohidrat. Studi tentang biomembran dapat dilakukan dengan teknik yang
membutuhkan peralatan minimal, seperti penyusutan osmotik atau pembengkakan
eritrosit. Beberapa teknik bisa sangat rumit sehingga membutuhkan laboratorium
kimia organik dan fisik yang lengkap. Laboratorium dalam latihan ini dapat
dilengkapi dengan peralatan di laboratorium biokimia perguruan tinggi rata-rata.
Myelin adalah salah satu biomembran yang paling sering dipelajari. Ini
tersedia dalam kuantitas, dan memiliki komposisi yang relatif sederhana bila
22
dibandingkan dengan membran dari sel lainnya. Ada tiga jenis protein utama yang
ditemukan terkait protein myelin, protein dasar, proteolipid Folch-Lees, dan
protein Wolfgram. Ada persentase komposisi lipid yang tinggi dan lipidnya cukup
tidak rumit.
Tentu saja, ini adalah pandangan sederhana tentang myelin berdasarkan
ekstraksi kimia awal. Ahli anatomi telah lama mengenali perbedaan antara myelin
dari sistem saraf pusat (SSP) dan dari sistem saraf perifer (PNS). SSP myelin
terbentuk oleh oligodendrosit, sementara PNS myelin terbentuk oleh Sel
Schwann. Sistem PNS paling sering diilustrasikan karena kemudahan identifikasi
membran laminar pada sistem. Analisis biokimia mielin lebih jauh menunjukkan
bahwa mungkin ada perbedaan halus bahkan dalam kategori myelin yang luas,
dengan, misalnya, perbedaan yang jelas antara yang ditemukan di otak dan
sumsum tulang belakang SSP, perbedaan tambahan antar spesies.
Seringkali komposisi kimia itu menarik dengan sendirinya, namun yang
lebih menarik adalah karakteristik dinamis dari membran, (seperti semi
permeabilitas) dan fungsi. (seperti transportasi aktif dan transportasi yang
difasilitasi). Untuk mempelajari sifat-sifat ini, pendekatan yang relatif baru telah
dikembangkan: sintesis membran artifisikal dalam bentuk lipid bilayer (juga
disebut sebagai membran lipid bilayer atau BLM's). Lapisan ganda lipid terdiri
dari lipida alami atau sintetis yang secara artifisial dipegang di antara dua
lingkungan berair. Tabel 6.2 menyajikan daftar lemak utama yang digunakan
untuk pembentukan bilayer lipid, sedangkan Tabel 6.3 mengindikasikan beberapa
membran yang dimodelkan sistem ini. Penelitian membran buatan telah secara
signifikan maju dengan penambahan komponen membran yang diekstraksi dari
sistem biologis. Komponennya berasal dari ekstrak otak, kloroplas atau membran
mitokondria, dan telah ditambah dengan kolesterol teroksidasi dan sejumlah
surfaktan. Periset telah mampu menciptakan membran buatan yang cukup
kompleks dan yang dapat meniru hampir semua kualitas membran sel. Mereka
telah membentuk membran lipid sebagai lembaran yang tersebar di lubang kecil,
atau tetesan kecil di dalam lingkungan berair. Lembar lebih relevan dengan studi
23
permeabilitas membran, sedangkan tetesan (dikenal sebagai liposom) berguna
untuk menganalisis fusi sel dan aliran membran.
Namun pendekatan lain untuk analisis membran adalah penggunaan spidol
atau probe. Pekerjaan menggunakan enzim atau reagen imunofluoresen. Baru-
baru ini, pewarna fluoresensi telah terikat secara kovalen dengan protein membran
tertentu, yang pada gilirannya dapat disuntikkan mikro ke dalam sel dan jalurnya
melalui sel dan dipantau oleh sistem video dengan bantuan komputer. Dengan
kemajuan baru ini, analisis kuantitatif dan kualitatif aliran membran dalam sel
hidup dinamis dimungkinkan.
Studi kimia ini menambah data berlimpah yang tersedia dari penelitian ahli
virologi mengenai fenomena seperti pembatasan, dan aliran membran yang terkait
dengan reproduksi virus. Mereka juga dilengkapi dengan studi tentang kejadian
tubular / vakuola selama sel endositosis.
Akhirnya, ahli fisiologi telah mempelajari fluks ion melintasi membran.
Tidak ada tampilan membran yang lengkap tanpa pembahasan osmosis, difusi,
transpor aktif dan difusi difasilitasi. Proses fluks ini secara matematis ditentukan
oleh pergerakan ion melintasi membran. Sementara hampir setiap jenis sel telah
dipelajari, pekerjaan utama telah melibatkan eritrosit dan berbagai komponen
fungsi saraf dan otot.
Melalui semua pendekatan ini, sebuah teori koheren untuk struktur
membran muncul. Sebagian besar analis membran percaya bahwa pada dasarnya
membran adalah lipid dalam suspensi cairan antara dua fase berair (di dalam dan
di luar sel), sementara protein kemudian dilekatkan pada lapisan ganda lipid ini.
Beberapa peneliti, bagaimanapun, merasa bahwa matriks protein membran diatur
dan memberi zat pada membran. Lipid kemudian menempel pada substrat protein
karena kecenderungan hidrofobik atau hidrofiliknya. Pandangan terakhir ini akan
menjelaskan sifat terstruktur dari membran seluler polar, yang tampaknya tidak
berperilaku ketat sebagai cairan.
24