You are on page 1of 1

SEMINAR NASIONAL FMIPA 2017

Peningkatan Kegiatan dan Kerjasama Penelitian & Pengabdian Bidang MIPA

ANALISIS GEOKIMIA PADA BATUAN SUMBER HIDROKARBON


DI DAERAH MATAROMBEO - LENGAN TENGGARA SULAWESI
Saptono Budi Samodra1, Sugeng Sapto Surjono2, Donatus Hendra Amijaya3, Wiwit Suryanto4

1,2,3Departemen
Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
4Program Studi Geofisika, Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada

Corresponding authors : 1sbsamodra@ugm.ac.id, 2sugengssurjono@gmail.com

Abstrak
Daerah Matarombeo terletak di antara 2 daerah yang sudah terbukti mengandung potensi hidrokarbon di Sulawesi Timur dan Tenggara. Untuk
mengetahui potensi hidrokarbon di daerah ini, perlu dilakukan penelitian tentang potensi batuan sumber hidrokarbon sebagai salah satu unsur
sistem hidrokarbon. Untuk dapat memenuhi tujuan penelitian, telah dilakukan penyelidikan geologi lapangan dan analisis laboratorium. Penelitian
ini ditekankan pada analisis geokimia terhadap 13 sampel yang diperkirakan merupakan batuan sumber hidrokarbon yang diambil dari lapangan di
daerah Matarombeo. Hasil penelitian menunjukkan batuan sumber dari Formasi Tokala lebih cenderung menghasilkan kerogen tipe II, sedang
batuan sumber dari Formasi Meluhu menghasilkan kerogen tipe III. Batuan sumber dari Formasi Meluhu juga mempunyai kualitas kandungan
organik yang lebih bervariasi dengan tingkat kematangan yang lebih tinggi, sedang batuan sumber dari Formasi Tokala mempunyai kualitas
kandungan material organik yang sedang sampai baik dengan tingkat kematangan yang belum matang (immature). Dengan demikian shale dan shale
karbonatan dari Formasi Meluhu dan Formasi Tokala berpotensi sebagai batuan sumber hidrokarbon di daerah lengan tenggara Sulawesi.

Pendahuluan Metode Penelitian


Daerah Matarombeo terletak di antara Cekungan Banggai Sula dan Penelitian yang dilakukan meliputi penyelidikan geologi lapangan dan
Cekungan Buton yang sudah terbukti mengandung Hidrokarbon, dibatasi analisis laboratorium. Penelitian ini ditekankan pada analisis geokimia
oleh Sesar Matano di bagian utara, Sesar Lawanopo di bagian barat daya terhadap 13 sampel yang diperkirakan merupakan batuan sumber
hingga tenggara, dan sesar naik Tolo di bagian Timur. Untuk mengetahui hidrokarbon. Tiga dari sampel-sampel tersebut diambil dari Formasi Tokala
potensi hidrokarbon di daerah ini, perlu dilakukan penelitian tentang berupa shale dan shale gampingan yang berumur Triasik – Jurasik dan 10
potensi batuan sumber hidrokarbon sebagai salah satu unsur sistem sampel berupa shale dan shale gampingan dari Formasi Meluhu berumur
hidrokarbon. Triasik - Jurasik. Parameter yang dianalisis meliputi Kandungan Karbon
Organik Total (TOC), Tmax, S1, S2, dan S3.

Peta Lokasi Penelitian dalam Kerangka Peta Geologi Daerah Matarombeo, Lengan Kolom Stratigrafi Daerah Matarombeo,
Tektonik Sulawesi Tenggara Sulawesi Lengan Tenggara Sulawesi

Hasil Penelitian
a. Kelimpahan Kandungan Organik b. Tipe Kerogen c. Kematangan Termal d. Kualitas Hidrokarbon
No No. Formasi Litologi TOC S1 S2 S3 PY S2/S3 PI Tmax HI OI
Sample (wt%) mg/g (oC) mg/gC mg/mC

1 B12 Tokala Calcareus 0.48 0.7 1.37 0.19 2.07 7.21 0.34 420 285 40
Shale
2 B40 Tokala Shale 1.46 0.03 2.68 0.77 2.71 3.48 0.01 422 184 53

3 STR 37 Tokala Shale 3.81 0.22 14.83 0.74 15.05 20.04 0.01 436 389 19

4 S8 Meluhu Shale 0.14 0 0 0.07 0 0.00 - * 0 50

5 GK4 Meluhu Shale 0.26 0.1 0.06 0.09 0.16 0.67 0.63 484 23 35

6 A56 Meluhu Shale 0.34 0 0.01 0.09 0.01 0.11 0.00 354 3 26

7 C9-7 Meluhu Calcareus 0.45 0 0 0.13 0 0.00 - * 0 29


Shale
8 GK3 Meluhu Shale 0.61 0 0 0.07 0 0.00 - * 0 11

9 A42 Meluhu Shale 0.79 0.02 0.02 0.6 0.04 0.03 0.50 465 3 8

10 C9-4 Meluhu Calcareus 0.92 0.1 1.18 0.12 1.28 9.83 0.08 444 197 13
Shale
11 C9-2 Meluhu Calcareus 1.28 0 0 0.23 0 0.00 - * 0 18
Shale
12 C37 Meluhu Calcareus 7.81 0.03 0.11 0.93 0.14 0.12 0.21 386 1 12
Shale
13 B3 Meluhu Lignit 11.94 0.02 0.1 10.23 0.12 0.01 0.17 476 1 86 Formasi Tokala : kerogen tipe II (campuran Oil Formasi Tokala : Formasi Tokala :
dan Gas), Tmax : 420oC – 436oC Immature -  kualitas sedang sampai sangat baik
Nilai TOC pada Formasi Tokala : 0,48 – 3,81 % berat Formasi Meluhu : kerogen tipe III (Gas), PI : 0,01 - 0,34 Early Mature
potensi rendah sampai berpotensi baik, kecuali 1 sampel dari STA C-9 yang merupakan Formasi Meluhu : Formasi Meluhu :
Nilai TOC pada Formasi Meluhu : 0,14 – 11,94 %berat, shale gampingan (mirip dengan sampel dari Tmax : 354oC – 484oC Gas Generation -  kualitas non indigenous oil,
 potensi rendah sampai berpotensi sangat baik. Formasi Tokala). PI : 0 – 0,63 Over Mature. 1 sampel kualitas sedang – baik.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis rock eval pyrolysis Formasi Tokala lebih cenderung menghasilkan kerogen tipe II, sedang Formasi Meluhu menghasilkan kerogen
tipe III. Formasi Meluhu juga mempunyai kualitas kandungan organik yang lebih bervariasi dengan tingkat kematangan yang lebih tinggi, sedang Formasi
Tokala mempunyai kualitas kandungan material organik yang sedang sampai baik dengan tingkat kematangan yang belum matang (immature). Dengan
demikian shale dan shale karbonatan dari Formasi Meluhu dan Formasi Tokala berpotensi sebagai batuan sumber hidrokarbon di daerah lengan tenggara
Sulawesi.

You might also like