Professional Documents
Culture Documents
1. CRANE
Crane merupakan salah satu alat berat pemindah dan pengangkut material yg populer,
banyak digunakan dalam berbagai pekerjaan/proyek. Crane ini terdiri dari berbagai jenis
dan ukuran seperti tower crane, crawler crane, dll..
Jeni - jenis crane diantaranya :
Tower Crane : Tower crane merupakan pesawat pengangkat material/mesin yang biasa
digunakan pada proyek kontruksi.
Mobile Crane (Truck Crane) : Adalah crane yang terdapat langsung pada mobile
(Truck) sehingga dapat dibawa langsung pada pada lokasi kerja tampa harus
menggunakan kendaraan (trailer).
Crawler Crane : Crawler crane merupakan pesawat pengangkat material yang biasa
digunakan pada lokasi proyek pembangunan dengan jangkaun yang tidak terlalu
panjang.
Hidraulik Crane : Umumnya semua jenis crane menggunkan sistem hidraulik (minyak)
dan pheneumatik (udara) untuk dapat bekerja.
Hoist Crane : Hoist Crane adalah pesawat pengangkat yang biasanya terdapat pada
pergudangan dan perbengkelan.
Jip Crane : Jip crane adalah pesawat pengangkat yang terdiri dari berbagai ukuran, jip
crane yang kecil biasanya digunakan pada perbengkelan dan pergudangan untuk
memindahkan barang-barang yang relatif berat.
Job Hazard Analysisi :
a) Potensi Bahaya
1. Bahaya terperosok
Bahaya terperosok terdapat pada pekerjaan penggalian pondasi tower crane dan
pemasangan besi dasar. Hal ini disebabkan karena tanah yang licin, yang mana pekerjaan
tersebut di lakukan pada tanah dasar. Untuk pengendalian yang dapat dilakukan dengan
pemasangan rambu K3 (awas ada lubang), adanya safety linesebagai tanda adanya lubang
dan tenaga pekerja diwajibkan memakai alat pelindung diri berupa safety shoes, helmet, hand
glove.
2. Bahaya Tertimbun
Bahaya tertimbun terdapat pada pekerjaan penggalian pondasi tower crane,
pemasangan besi dasar dan pemasangan angkur atau kaki tower crane. Hal ini disebabkan
karena tanah yang longsor ke lubang sehingga pekerja yang berada di daerah penggalian
pondasi, pemasangan besi dan pemasangan kaki tower crane tertimbun. Untuk pengendalian
yang dapat dilakukan dengan pemasangan rambu K3 (awas benda jatuh) dan pekerja
diwajibkan memakai alat pelindung diri berupa helmet, safety shoes..
b) Pencegahan bahaya
1) cocokan sertifikat layak pakai crane serta perlengkapan angkatnya
2) Lakukan pemeriksaan awal sebelum crane dioperasikan
3) Laksanakan pengoperasian crane dengan betul
4) Bagaimana mengoperasikan crane untuk beban normal
5) Bagaimana mengoperasikan crane dengan beban kritis
6) Bagaimana caranya menghadapi adanya bahaya sewaktu mengoperasikan crane
7) Bagaimana caranya memeriksa peralatan angkat crane
c) Pengendalian bahaya
Untuk mengendalikan potensi bahaya yang mungkin dijumpai pada mesin crane
maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1) Radius jarak dari peralatan yang akan diangkat
2) Derajat kemiringan dari peralatan yang akan di angkat, di mana crane tersebut
juga bergerak atau berpindah tempat saat proses pengangkatan dengan
membawa beban Counter Weight (beban penyeimbang)
3) Arah angin secara spesifik
4) Kondisi ruang kemudi
5) Jarak antara boom dengan peralatan yang akan diangkat
6) Kekuatan tanah pijakan Crane (Lembut / berair, berlumpur atau tanah keras)
7) SWL (Safety Weight Load) dari Lifting Tackles Tempat yang akan dijadikan lay
down atau tempat penurunan peralatan yang akan di pasang atau di pindahakan
telah dalam kondisi aman dan sesuai dengan peralatan tersebut (untuk
pemasangan pipa, beam,dll).
PENGECEKAN
Pemeriksaan umum adalah objek pemeriksaan yang berlaku pada seluruh crane, baik overhead
dan gantry crane maupun mobile crane.
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
a. Sertifikat Kelayakan Penggunaan Perlatan (SKPP) Pesawat Angkat dan Angkut
1. Periksa masa berlaku SKPP.
2. Periksa kesesuaian data Pemilik, Lokasi Penggunaan, Jenis Pesawat, Merk/ Type, No.
Seri Pembuatan/ Unit, Kapasitas, Rantai Pengangkat, Pabrik Pembuat, dan Tahun
Pembuatan/ Penggunaan antara yang ada di SKPP dengan yang ada di unit.
3. Pastikan label kapasitas beban angkat yang ada di unit sesuai dengan yang ada di SKPP.
b. Surat Izin Operasi (SIO) Operator Pesawat Angkat dan Angkut
Periksa kesesuaian SIO Operator dengan jenis unit yang dioperasikannya.
c. Standard Operational Procedure (SOP)
1. Harus tersedia SOP pengoperasian unit.
2. Pastikan operator memahami isi SOP tersebut.
d. Laporan Hasil Pemeriksaan, Pemeliharaan dan Pengujian
1. Pastikan terdapat pemeriksaan, pemeliharaan dan pengujian terhadap unit secara
berkala.
2. Pastikan laporan hasil pemeriksaan, pemeliharaan dan pengujian menyatakan bahwa
unit layak dioperasikan.
Mixer truck adalah alat berat yang digunakan untuk mengubah dan mengaduk
batuan batuan, pasir dan mineral lainnya menjadi suatu bentuk lainnya/produk
baru lainnya.
Contohnya : semen, aspal, beton dll.
2. Pengendalian
a) Penggalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas.
b) Memasang alat peredam pada alat kebisingan
c) Operator tiang pancang harus memiliki ijin untuk mengoperasikan
d) Memasang tanda peringatan bahaya
e) Melindungi tenaga kerja dari bahaya tertimbun
f) Melakukan pemeriksaan pada mesin driven pile
g) Menggunakan alat pelindung diri seperti safety shoes, sarung tangan, helm, ear plug
serta safety belt
PENGECEKAN
Paku bumi merupakan alat berat yang digunakan untuk menancapkan pondasi suatu
bangunan maupun gedung kedalam tanah.
Job Hazard Analysis
1) Potensi Bahaya
a) Pekerja akan mengalami gangguan pendengaran karena kebisingan yang
diakibatkan oleh alat ini
b) Pekerja kejatuhan alat karena kurang teliti saat peeriksaan alat sebelum digunakan
c) Amblas karena struktur tanah yang kurang kuat.
d) Kerusakan alat karena misoperation.
2) Pengendalian
Penggalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas.
Memasang alat peredam pada alat kebisingan
Operator tiang pancang harus memiliki ijin untuk mengoperasikan
Memasang tanda peringatan bahaya
Melindungi tenaga kerja dari bahaya tertimbun
Melakukan pemeriksaan pada mesin driven pile
Menggunakan alat pelindung diri seperti safety shoes, sarung tangan, helm, ear plug serta
safety belt.
PENGECEKAN
Dalam pengecekan dan penerapan K3 yang bisa dilakukan yaitu dengan cara
melakukan pengecekan sebelum alat ini digunakan. Adapun pengecekannya adalah
melakukan pengecekkan sebelum dioperasikan. Diperiksa semua bagian dari alat ini dan
harus dipastikan semua dalam kondisi yang baik dan layak untuk dioperasikan. Jika ada
satu saja dalam kondisi yang buruk maka harus segera diganti dan diperbaiki. Ini juga
salah satu cara untuk mecegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Selain pengecekan
pada alat juga harus dilakukan pula pengecekan pada operator atau pekerja yang bertugas
untuk mengoperasikan alat ini. Operator harus sudah paham tentang SOP yang ada untuk
alat ini. Operator harus mampu mengoperasikan dengan baik dan benar sesuai buku
petunjuk pemakaian. Kita juga harus mengecek apakah sudah waktunya untuk alat ini
diperbaiki atau di service. Kita harus selalu memantau perbaikan yang dilakukan.
TUGAS KESELAMATAN KERJA