Professional Documents
Culture Documents
- Tipis 0,5-1,5 m
- Sedang 1,5-3,5 m
- Tebal 3,5-25m
- Sangat tebal, apabila>25 m
2
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :B
Geologi Batubara 2015
atau terjadi setelah pengendapan, antara lain karena sesar atau erosi permukaan.
Pengertian tentang tebal, perlu dijelaskan apakah tebal lapisan batubara
tersebut termasuk parting (gross coal thickness), tebal lapisan batubara tidak
termasuk parting (net coal thickness), atau tebal lapisan batubara yang dapat
ditambang (mineable thickness).
Kemiringan
Besarnya kemiringan lapisan batubara berpengaruh terhadap
perhitungan cadangan ekonomis, nisbah pengupasan, dan sistem penambangan.
Besarnya kemiringan harus berdasarkan hasil pengukuran dengan akurasi tinggi.
Dianjurkan pengukuran kedudukan lapisan batubara menggunakan kompas
dengan metode dip direction, sekaligus harus mempertimbangkan kedudukan
lapisan batuan yang mengapitnya.
Kemudian aspek selanjutnya yang harus diperhatikan adalah aspek
kualitas batubara. Pendekatan pengamatan dapat dimulai sejak di lapangan atau
setelah dilakukan analisis kimia.
PARAMETER KUALITAS BATUBARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK
PENGAMATAN DILAPANGAN
Parameter HIGH RANK LOW RANK
( kalori tinggi, moisture ( kalori rendah, moisture
rendah, abu rendah) tinggi, abu tinggi)
1. Warna Batubara hitam mengkilap, Batubara kusam,litotipenya
litotipenya terdiri dari terdiri dari fusain dan
vitrain dan clarain. durain.
2. Pelapukan Tahan terhadap pelapukan Mudah lapuk
3. Gores Hitam Cokelat
4. Kilap Cemerlang Kusam
5. Kekerasan Tidak Keras, Mudah Pecah Keras, Sukar Pecah
6. Pecahan Choncoidal, Meniang Tidak teratur, berbentuk
kubus
7. Retakan Serbuk Halus kecil kecil Berbentuk lempengan
8. Berat Jenis Ringan Berat
10. Pengotor Tidak ada hingga sedikit, Banyak clay band, pirit
resin
11. Vitrain dan 1-2 mm 5-60% < 1 mm 1-30%
Ukuran prosentase
3
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :B
Geologi Batubara 2015
4
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :B
Geologi Batubara 2015
5
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :B
Geologi Batubara 2015
6
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :B
Geologi Batubara 2015
iklim tropis dan basah. Meskipun demikian, di belahan bumi selatan dan Siberia
dijumpai batubara yang terbentuk di iklim sedang dan basah, bahkan di iklim
dingin seperti batubara Gondwana (Permo-Karbon) dengan tumbuhan utama
Gangamopteris, Glossopteris, Cycadophyta, dan Conifers.
Lapisan batubara yang terbentuk di lingkungan iklim tropis basah
umumnya tebal dan cemerlang (bright coal), sebaliknya di iklim sedang atau
dingin terdiri dari sedikit batubara cemerlang. Meskipun demikian, selama
pembentukan batubara tidak selalu iklimnya tetap, seperti di belahan bumi selatan
terdapat batubara tebal diselingi lapisan yang tidak mengandung batubara.
Kondisi ini ditafsirkan sebagai masa yang kering dengan ciri sedimen berkadar
garam tinggi dan diperkirakan suhunya lebih dingin dibanding suhu sekarang.
5. Tumbuhan ( Flora )
Tumbuhan merupakan unsur utama pembentuk batubara. Protoplasma
adalah sel pengisi tumbuhan hidup yang merupakan zat koloidal yang sebagian
besar terdiri dari air dan albumin kompleks atau campuran unsur C, H, O, N, S,
dan P. Albumin hampir tidak memiliki daya tahan terhadap pembusukan,
fungsinya sebagai zat makan atau nutrient bagi bakteri penyebab pembusukan.
Selaput sel terutama terdiri dari cellulose, merupakan karbohidrat yang
tahan terhadap perubahan kimiawi, tetapi dapat dengan mudah ditelan oleh mikro-
organisme. Di alam, cellulose bersama-sama dengan sederet unsur lain seperti
hemicellulose, pectins, lemak, dan lignin. Tiga yang pertama tidak memiliki daya
tahan terhadap pembusukan, sehingga kurang penting dalam pembentukan
batubara. Lignin diperlukan dalam perubahan bentuk tumbuhan, selalu terjalin
secara submikroskopis dengan cellulose dan merupakan bahan dasar jaringan
kayu, walau terdapat pula dalam daun. Resin dan lilin juga dihasilkan oleh
tumbuhan, biasanya termasuk hidrokarbon polimer tinggi dengan oksigen dan
belerang dalam jumlah kecil. Keduanya sangat tahan terhadap pembusukan.
7
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :B
Geologi Batubara 2015
terbentuk lapisan batubara di daerah lagunal yang dangkal. Periode ini merupakan
titik awal dari pertumbuhan tumbuhan secara besar-besaran dalam kurun waktu
yang singkat pada setiap kontinen. Hutan tumbuh dengan subur selama Karbon,
pada Tersier merupakan perkembangan yang sangat luas dari berbagai jenis
tumbuhan.
6. Pembusukan (decomposition)
Pembusukan tumbuhan adalah proses peruraian unsur yang merupakan
bagian transformasi biokimia dari bahan organik tumbuhan. Setelah tumbuhan
mati, maka yang berperan adalah proses degradasi biokimia. Prosesnya adalah
pembusukan oleh kerja bakteri dan jamur, terutama di daerah yang bertemperatur
hangat dan lembab daripada di daerah kering dan bertemperatur dingin. Bakteri
bekerja pada lingkungan tanpa oksigen, mula-mula menghancurkan bagian yang
lunak dari tumbuhan seperti cellulose, protoplasma, dan pati. Dalam suasana
kekurangan oksigen akan berakibat keluarnya air dan sebagian unsur karbon
dalam bentuk karbondioksida, karbonmonoksida, dan metan. Akibat pelepasan
unsur atau senyawa tersebut, maka jumlah relatif unsur karbon akan bertambah.
Dari proses ini akan terjadi perubahan dari kayu menjadi gambut.
Kecepatan pembentukan gambut bergantung pada kecepatan
pertumbuhan tumbuhan dan proses pembusukan. Bila tumbuhan yang mati
tertutup oleh air dengan cepat, maka akan terjadi proses penguraian oleh bakteri.
Sebaliknya apabila tumbuhan yang telah mati terlalu lama berada di udara
terbuka, maka kecepatan pembentukan gambut akan berkurang, karena hanya
bagian yang keras saja yang tertinggal, sehingga menyulitkan penguraian oleh
bakteri.
Pembusukan umumnya berjalan lebih cepat pada kondisi lingkungan
yang selalu berganti, yaitu dari reduksi ke oksidasi dan seterusnya. Kadar
pembusukan akan berpengaruh terhadap batubara yang akan terbentuk.
8
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :B
Geologi Batubara 2015
9
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :B
Geologi Batubara 2015
10
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :B