You are on page 1of 2

Memahami Fibonacci Retracement

Istilah fibbonaci pertama kali dikemukakan oleh Leonardo Pissano Fibonacci pada tahun 1240 dan
merupakan suatu deret matematika untuk menyelesaikan masalah mengenai kelinci. Meskipun
Fibonacci pada awalnya hanya digunakan sebagai rumus untuk menghitung persoalan kelinci namun
saat ini bisa digunakan sebagai indikator dalam membaca pergerakan harga pasar forex. Rumus yang
digunakan oleh setiap indikator adalah dengan membaca dan memahami statistik pada waktu
sebelumnya yang kemudian dimasukkan ke dalam rumus sehingga bisa membaca pergerakan statistik
selanjutnya. Fibonacci dalam forex merupakan deretan angka yang bisa digunakan untuk menentukan
titik support dan resistance.

Sama halnya dengan indicator trend lain, Fibonacci menggunakan statistic pada waktu sebelumnya
untuk menggambarkan pergerakan pasar pada waktu selanjutnya.

Deret Fibonacci dapat dilihat seperti berikut:

1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144,…..dst

Angka pada deret tersebut didapat dari hasil perhitungan berikut:

1+1=2

1+2=3

2+3=5

3+5=8 …. Dst

Rumus Fibonacci ini bisa digunakan untuk menghitung pergerakan harga, para analis teknikal
berpendapat bahwa pergerakan mata uang memiliki pola yang bisa dilacak meskipun pergerakannya
tidak beraturan sehingga pada perdagangan forex memiliki deret seperti berikut:

Jika 2:1=2

3:2=1.5

5:3= APPR 1.667

8:5=1.6 dan seterusnya

Pada dunia forex, rasio-rasio yang digunakan adalah

0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.764 atau deretan garis dengan rasio persen seperti

0.0, 23.6, 38.2, 50.0, 61.8, 100.0

Untuk membuat garis Fibonacci cukup mudah karena meta trader telah menyediakan tool khusus
Fibonacci sehingga bisa langsung terpasang. Yang perlu diperhatikan dalam membentuk garis Fibonacci
adalah harus mengetahui swing high dan swing low. Swing high merupakan candlestick yang lebih tinggi
dibandingkan dengan candlestick disampingnya, sedangkan swing low adalah candlestick terendah
dibandingkan dengan candlestick yang lainnya. Memasang garis Fibonacci yang harus dilakukan adalah
dengan mengklik tool Fibonacci dan mulai meletakannya dengan menggabungkan swing high dan swing
low sehingga terbentuk level garis Fibonacci beserta nilainya tanpa harus menghitung lagi secara
manual.

Dengan menarik garis Fibonacci maka akan tampak titik support dan titik resistance pada market dan
memudahkan trader untuk melakukan transaksi. Meskipun pergerakan harga di masa yang akan datang
tidak sepenuhnya akan sama dengan perkiraan yang telah ditetapkan, trader bisa mengambil langkah
terbaik.

Jika harga berada pada garis 0.0 sampai 2.36 maka area tersebut bisa disebut sebagai level support dan
2.36 sampai 100.0 adalah level resistance. Cara membcanya adalah ketika harga bergerak sangat kuat
pada level support maka trend yang akan terjadi adalah uptrend sehingga bisa melakukan aksi beli pada
kondisi ini. Sedangkan jika pergerakan harga sangat kuat pada resistance maka kemungkinan akan
terjadi downtrend.

Cara membaca dan menggunakan Fibonacci retracement memang mudah namun harus mengkondisikan
dengan tepat kapan akan melakukan open treding. Ketika harga berada pada puncak jangan langsung
mengambil keputusan untuk melakukan open posisi, tunggu sampai harga turun ke bawah karena
setelah itu akan membentuk harga yang baru dan menembus titik resistance sebelumnya.

Fibonacci hanya bisa digunakan untuk periode sebelumnya atau waktu sebelumnya. Misalkan jika
seorang trader menggunakan periode per jam maka Fibonacci hanya di pasangkan satu jam sebelumnya
dan tidak berlaku untuk periode 2 jam sebelumnya atau sehari sebelumnya. Fibonacci yang di pasangkan
adalah sesuai dengan nilai tertinggi dan terendah dari periode satu jam sebelumnya.

You might also like