You are on page 1of 12

PENGARUH KEADILAN DISTRIBUTIF TERHADAP NIAT PINDAH

KERJA: PENGUJIAN EFEK MEDIASI INSTRUMEN


PROMOSI DAN PRESTASI KERJA
Mentari Maghfirani Riyadi
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
e-mail: mentari.maghfirani8@gmail.com
Mahmudi
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
e-mail: mah_mudi2001@yahoo.com
Abstract
This paper examines the effect of distributive justice on turnover intention by introducing
promotion instrumentality as mediating variable and job performance as moderating and
mediating variable. This study is motivated by the increasing number of employees turnover,
particularly in banking industries. We conducted on-line survey toward 139 employees in
banking industries in Indonesia. Based on the result of regression analysis, this research found
that (1) distributive justice has a positive association with promotion instumentality, which, in
turn promotion instrumentality has a negative influence on turnover intention, (2) The effect of
promotion instrumentality on turnover intention is moderated by job performance, (3) distributive
justice has a positive effect on job performance, and (4) job performance has a negative effect on
turnover intention. However, based on path analysis the association of distributive justice on
turnover intention tend to have direct effect which is not mediated by promotion instrumentality
and job performance.
Keywords: Distributive Justice, Promotion Instrumentality, Job Performance, Turnover Intention.
http://dx.doi.org/10.20885/jaai.vol19.iss1.art2
Abstrak
Paper ini menguji pengaruh keadilan distributif terhadap niat pindah kerja dengan memasukkan
instrumen promosi sebagai variabel mediasi dan prestasi kerja sebagai variabel moderasi dan
mediasi. Penelitian ini dimotivasi oleh adanya tingkat perpindahan kerja karyawan yang semakin
tinggi, khususnya di industri perbankan. Kami melakukan survey secara on-line terhadap 139
karyawan perusahaan perbankan di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis regresi, penelitian ini
menemukan bukti bahwa (1) keadilan distributi berpengaruh positif signifikan terhadap instrumen
promosi, selanjutnya instrumen promosi berpengaruh negatif signifikan terhadap niat pindah
kerja, (2) prestasi kerja memoderasi pengaruh instrumen promosi terhadap niat pindah kerja, (3)
keadilan distributif berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja, dan (4) prestasi kerja
berpengaruh negatif signifikan terhadap niat pindah kerja. Namun, berdasarkan analisis jalur,
pengaruh keadilan distributif terhadap niat pindah kerja cenderung berpengaruh langsung yang
tidak dimediasi oleh instrumen promosi maupun prestasi kerja.
Kata Kunci: Keadilan Distributif, Instrumen Promosi, Prestasi Kerja, Niat Pindah Kerja.
PENDAHULUAN memediasi hubungan keadilan distributif ter-
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hadap niat pindah kerja. Selain itu, penelitian
pengaruh keadilan distributif terhadap niat ini juga ingin menguji peran mediasi dan
pindah kerja karyawan. Dalam penelitian ini moderasi variabel kinerja dalam mekanisme
juga diinvestigasi apakah instrumen promosi perpindahan kerja. Penelitian ini didasari oleh
penelitian terdahulu yang dilakukan Parker,

13
Nouri, dan Hayes (2011) yang menemukan posisi-posisi penting (level manajerial atas) di
bahwa keadilan distributif memiliki pengaruh industri perbankan adalah sebesar 6,3% -
positif terhadap instrumen promosi, dan 7,5%. Sedangkan tingkat perpindahan karya-
instrumen promosi berpengaruh negatif ter- wan industri pada umumnya hanya berkisar
hadap niat pindah kerja. Dalam penelitian ter- 0,1% - 0,74% (Ridlo 2012).
sebut ditemukan bahwa kinerja (job perfor- Melihat bahwa tingkat perpindahan
mance) memoderasi hubungan antara instru- kerja yang tinggi lebih berpotensi menimbul-
men promosi dan niat pindah kerja. Parker, kan dampak negatif, maka penting untuk
Nouri, dan Hayes (2011) tidak menguji penga- diketahui faktor apa yang memengaruhi niat
ruh keadilan distributif terhadap prestasi kerja perpindahan kerja karyawan. Beberapa pene-
dan pengaruh prestasi kerja terhadap niat litian terdahulu telah menguji beberapa faktor
pindah kerja. Padahal berdasarkan penelitian yang yang memengaruhi perpindahan kerja,
yang dilakukan Nasurdin dan Khuan (2007) antara lain mentoring (Scandura dan Viator
yang meneliti karyawan industri komunikasi 1994), tatanan kerja fleksibel (Almer dan
di Malaysia membuktikan bahwa keadilan Kaplan 2002), gender (Dalton, Hill, Ramsay
distributif dan keadilan prosedural berpenga- 1997), konflik kerja-keluarga (Pasewark dan
ruh positif terhadap kinerja karyawan. Selan- Viator 2006), karakteristik personalitas
jutnya berdasarkan penelitian Zimmerman dan (Harrel dan Eickhoff 1988) tekanan dan kele-
Darnold (2007) ditemukan bahwa kinerja lahan kerja (Fogarty, Singh, Rhoads, dan
karyawan berpengaruh terhadap niat pindah Moore 2000), keadilan organisasi dan instru-
kerja. Dalam penelitian ini diuji apakah varia- men promosi (Parker et al. 2011; Parker dan
bel prestasi kinerja memediasi antara keadilan Kohlmeyer 2005).
distributif terhadap niat pindah kerja. Peneli- Penelitian yang menguji pengaruh
tian ini juga ingin menguji peran prestasi kerja keadilan organisasi terhadap perpindahan
sebagai variabel moderasi antara instrumen kerja belum banyak dilakukan. Penelitian
promosi dan niat pindah kerja sebagaimana empiris yang menguji pengaruh keadilan
dilakukan Parker, Nouri, dan Hayes (2011). organisasi terhadap perpindahan kerja pernah
Perpindahan kerja adalah salah satu dilakukan antara lain oleh Alexander dan
perilaku karyawan yang seringkali menimbul- Ruderman (1987), Parker dan Kohlmeyer
kan dampak negatif bagi perusahaan. Dengan (2005) serta Parker et al. (2011). Penelitian
tingginya tingkat perpindahan kerja pada survei yang dilakukan Alexander dan
perusahaan maka akan menimbulkan berbagai Ruderman (1987) terhadap 2.800 pegawai
potensi biaya, antara lain biaya pelatihan yang pemerintah federal di Amerika Serikat
sudah diinvestasikan pada karyawan, tingkat menunjukkan bahwa keadilan distributif ber-
kinerja yang dikorbankan, maupun biaya pengaruh terhadap kepercayaan pada mana-
rekrutmen dan pelatihan kembali (Toly 2001). jemen, niat pindah kerja, penilaian terhadap
Adakalanya perpindahan kerja memiliki dam- supervisor, konflik/harmoni, dan kepuasan
pak positif bagi perusahaan. Dampak positif- kerja. Penelitian Parker dan Kohlmeyer (2005)
nya perusahaan tidak berkewajiban memberi- menguji pengaruh keadilan organisasi ter-
kan biaya tambahan baik berupa pesangon, hadap perpindahan kerja di perusahaan Kantor
tunjangan hari tua, dan kenaikan gaji. Selain Akuntan Publik di Amerika Serikat. Semen-
itu perusahaan merasa diuntungkan jika per- tara itu, penelitian Parker et al. (2011)
pindahan kerja digunakan sebagai kesempatan menambahkan variabel instrumen promosi
promosi bagi karyawan yang lain dalam orga- yang memediasi hubungan antara keadilan
nisasi yang sama (Sidartha dan Margaretha organisasi terhadap perpindahan kerja. Pene-
2011). Hasil survey yang dilakukan sejak litian Parker et al. (2011) juga menguji peran
pertengahan tahun 2006-2007 oleh Managing variabel kinerja sebagai variabel yang memo-
Consultant PT. Watson Wyatt Indonesia derasi hubungan antara instumen promosi ter-
menunjukkan tingkat perpindahan kerja untuk hadap perpindahan kerja. Penelitian mereka

14
dilakukan di perusahaan Kantor Akuntan jemen yang dapat digunakan untuk menurun-
Publik di Amerika Serikat. Penelitian ini kan tingkat perpindahan kerja karyawan.
memperluas penelitian yang dilakukan Parker
et al. (2011) dengan menguji peran variabel TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN
kinerja sebagai variabel mediasi-moderasi HIPOTESIS
dalam model penelitian Parker et al. (2011) Keadilan Distributif dan Instrumen Promosi
yang belum diuji. Responden penelitian di-
ambil dari karyawan yang bekerja di perusa- Keadilan distributif dalam kinerja organisasi
haan perbankan di Indonesia. adalah “keyakinan akan keadilan hasil yang
Peneliti ini menggunakan keadilan diterima oleh masing-masing karyawan dalam
distributif untuk memprediksi niat pindah organisasi (Folger dan Cropanzano 1998).
kerja karyawan. Keadilan distributif adalah Rawls (2005) menyatakan bahwa berdasarkan
presepsi karyawan atas keadilan dalam per- teori keadilan (justice theory), karyawan
usahaan atas dasar hasil (misal: gaji, bonus, mempunyai hak untuk mendapatkan keadilan
promosi, dan jabatan) yang mereka terima yang sama. Karyawan menggunakan usaha,
(Greenberg 1990; Holtz dan Harold 2009). kemampuan dan pengalaman untuk men-
Dalam penelitian ini diuji apakah keadilan dapatkan imbalan/penghargaan yang berupa
distribusi memengaruhi instrumen promosi, gaji dan promosi. Leventhal (1976), menyata-
selanjutnya apakah instrumen promosi kan bahwa berdasarkan teori ekuitas (equity
memengaruhi niat pindah kerja. Selain itu juga theory) setiap individu dalam organisasi
diuji apakah keadilan distributif memengaruhi (karyawan) harus mendapat penghargaan dari
kinerja karyawan, selanjutnya apakah kinerja organisasi sesuai dengan proporsi kontribusi
karyawan memengaruhi niat pindah kerja. yang telah mereka berikan pada organisasi.
Apakah kinerja karyawan memoderasi hu- Penelitian terdahulu menunjukkan keadilan
bungan instrumen promosi terhadap niat distributif berhubungan dengan instrumen
pindah kerja. Berdasarkan hasil survei ter- promosi (Dubinsky dan Levy 1989). Peneli-
hadap 139 karyawan bank di Indonesia, pene- tian Parker et al (2011) memberikan bukti
litian ini menunjukkan bahwa keadilan distri- empiris terdapat pengaruh positif signifikan
butif berpengaruh positif signifikan terhadap antara keadilan distributif dan instrumen pro-
instrumen promosi. Instrumen promosi ber- mosi. Dubinsky dan Levy (1989) menemukan
pengaruh negatif signifikan terhadap niat pin- bukti bahwa jika karyawan merasa penghar-
dah kerja. Penelitian ini juga menemukan gaan organisasi dijalankan secara adil (kea-
bahwa keadilan distributif berpengaruh signi- dilan distributif tinggi), karyawan akan meya-
fikan terhadap kinerja karyawan, dan selanjut- kini bahwa organisasi tersebut memiliki
nya kinerja karyawan berpengaruh negatif ter- instrumen promosi yang tinggi. Berdasarkan
hadap niat pindah kerja. Ditemukan bukti landasan teori dan hasil penelitian empiris ter-
empiris bahwa kinerja karyawan memoderasi sebut, hipotesis 1 penelitian ini dinyatakan
hubungan antara instrumen promosi terhadap sebagai berikut:
niat pindah kerja. H1: Keadilan distributif berpengaruh positif
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap instrumen promosi
terhadap teori keadilan organisasi dengan
memberikan bukti empiris peran keadilan dis- Instrumen Promosi dan Niat Pindah Kerja
tributif dan instrumen promosi terhadap niat Dalam mempertahankan dan meningkatkan
pindah kerja. Kontribusi praktis penelitian ini produktifitas karyawan, perusahaan perlu
adalah penelitian ini memberikan informasi memperhatikan kebutuhan karyawannya, baik
bagi manajemen perlunya perusahaan meng- kebutuhan materil maupun non materil. Wujud
implementasikan sistem insentif yang adil dari perhatian, usaha serta dorongan yang
sebagai salah satu alat pengendalian mana- dapat diberikan perusahaan untuk memper-
tahankan karyawannya adalah dengan mem-

15
berikan promosi jabatan yang objektif dan adil organisasi. Berdasarkan hal tersebut, mereka
serta penempatan yang tepat. Shun (2011) akan berusaha untuk mencari organisasi yang
menyatakan bahwa faktor utama penyebab akan lebih menghargai kinerja mereka dengan
karyawan memiliki keinginan berpindah kerja sebuah promosi dibandingkan dengan karya-
adalah ketidakadilan perusahaan dalam gaji wan yang memiliki kinerja yang rendah
dan promosi. Mathis dan Jackson (2002) (Parker et al. 2011). Teori keadilan menyata-
mengidentifikasikan bahwa keluar-masuknya kan bahwa siapapun bisa mendapatkan
(turnover) karyawan berhubungan dengan instrumen promosi tersebut. Dengan demikian,
ketidakadilan kerja (penerimaan gaji dan karyawan merasa termotivasi untuk terus
kesempatan promosi). Berdasarkan teori kea- meningkatkan kinerjanya dengan harapan kar-
dilan (justice theory) (Rawls 2005), setiap yawan akan memperoleh imbalan, salah
karyawan yang ada dalam perusahaan me- satunya promosi jabatan yang telah disediakan
miliki hak dan kesempatan yang sama besar oleh perusahaan (Vroom 1964). Jika karyawan
untuk bisa mendapatkan promosi. Teori ke- memiliki kinerja yang tinggi dan perusahaan
adilan menyatakan bahwa hasrat alami manu- menyediakan instrumen promosi yang baik,
sia adalah untuk mencapai kepentingan pri- maka keinginan pindah kerja akan turun. Ber-
badinya terlebih dahulu lalu mencapai kepen- dasarkan hal tersebut, hipotesis 3 penelitian
tingan umum. Hasrat pencapaian kepentingan dinyatakan sebagai berikut:
pribadi adalah suatu kebahagiaan yang meru- H3: Prestasi kerja karyawan memoderasi hu-
pakan ukuran pencapaian keadilan (Rawls bungan antara instrumen promosi terhadap
2005). Mendapatkan kesempatan promosi dari niat pindah kerja. Hubungan terbalik antara
perusahaan merupakan suatu bentuk penca- instrumen promosi dan niat pindah kerja
paian yang baik untuk karyawan. Untuk itu, akan lebih kuat dengan prestasi kerja kar-
semakin tinggi kesempatan promosi yang yawan yang baik dibandingkan dengan
diberikan perusahaan kepada karyawannya, prestasi kerja yang buruk.
maka akan menurunkan keinginan pindah
kerja dan begitu sebaliknya (Parker et al. Keadilan Distributif dan Kinerja
2011). Penelitian Parker et al. (2011) mem- Keadilan distributif adalah penilaian karyawan
berikan bukti empiris bahwa instrumen pro- mengenai keadilan atas hasil yang diterima kar-
mosi berpengaruh negatif terhadap keinginan yawan dari organisasi (Greenberg 1990). Tujuan
pindah kerja. Hipotesis 2 penelitian ini dinya- keadilan distribusi ini adalah kesejahteraan
takan sebagai berikut: sehingga yang didistribusikan biasanya ber-
H2: Instrumen promosi berpengaruh negatif hubungan dengan sumber daya ekonomi atau
terhadap niat pindah kerja keuntungan. Keadilan distribusi dalam organi-
sasi dapat menimbulkan kepuasan yang ber-
Penelitian ini selain bertujuan untuk menguji dampak pada peningkatan prestasi kerja karya-
pengaruh instrumen promosi terhadap niat wan (Deutsch 1975). Semakin baik keadilan
pindah kerja (H2), juga ingin menguji peran distributif dijalankan, maka akan berdampak
kinerja sebagai variabel yang memoderasi positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian
hubungan instrumen promosi terhadap niat terdahulu menunjukkan bahwa keadilan distri-
pindah kerja karyawan. Apakah kinerja kar- butif memengaruhi kinerja (Cropanzano dan
yawan akan memperkuat atau memperlemah Greenberg 1997; Nasurdin dan Khuan 2007).
keinginan pindah kerja ketika terdapat instru- Penelitian Rupp dan Cropanzano (2002)
men promosi. Jika karyawan yang memiliki menunjukkan bahwa individu akan menampil-
prestasi kerja yang baik namun hanya mene- kan tingkat kinerja dan tingkat komitmen yang
rima instrumen promosi yang rendah, maka lebih tinggi, peningkatan kepuasan, dan pening-
karyawan tersebut cenderung akan mening- katan tingkat kepercayaan ketika mereka merasa
galkan organisasi karena mereka merasa bahwa proses pengambilan keputusan adil, dan
prestasi kerja yang baik tidak dihargai oleh mereka diperlakukan dengan adil (Rupp dan

16
Cropanzano 2002). Berdasarkan argumen maka semakin rendah keinginannya untuk
tersebut, maka hipotesis 4 penelitian dinyatakan meninggalkan pekerjaannya. Studi lainnya
sebagai berikut: yang dikemukakan Kalbers dan Fogarty (1995)
H4: Keadilan distributif berpengaruh positif menunjukkan bahwa prestasi kerja dan niat
terhadap prestasi kerja (job performance) pindah kerja mempunyai hubungan negatif.
Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis 5
Kinerja dan Niat Pindah Kerja penelitian dinyatakan sebagai berikut:
Prestasi kerja yang baik akan berdampak secara H5: Prestasi kerja (job performance) berpenga-
negatif terhadap turnover intention. Hal itu ruh negatif terhadap niat pindah kerja
karena karyawan cenderung akan lebih merasa
nyaman bekerja dalam perusahaan yang Model Penelitian
memotivasi karyawannya untuk menghasilkan Dari penjelasan di atas model penelitian yang
kinerja atau prestasi kerja (Lee dan Mitchell dibentuk tersaji pada gambar 1 di bawah.
1994). Jika sebuah organisasi tidak dapat
memotivasi karyawannya untuk meningkatkan METODA PENELITIAN
kemampuan, maka pengetahuan dalam Sampel
organisasi tidak akan dapat dipraktikkan secara
maksimal (Vroom 1964). Lee dan Mitchell Sampel penelitian ini adalah karyawan
(1994) menyatakan bahwa perpindahan kerja perusahaan perbankan di Indonesia.
terjadi karena karyawan menghadapi masalah Perhitungan jumlah sampel yang digunakan
dalam lingkungan kerja yang menyebabkan adalah dari Roscoe (1975) yang menyebutkan
mereka untuk berfikir berhenti dari pekerjaan bahwa ukuran sampel sebaiknya minimal 10
mereka. Masalah tersebut didasari atas kali dari jumlah variabel dalam studi dan
penilaian kinerja yang buruk yang merupakan maksimal sebesar 500. Pada penelitian ini
sebuah sinyal bahwa mereka tidak mungkin jumlah variabel yang diteliti sebanyak 4
bisa mendapatkan penghargaan dari perusahaan variabel, maka ukuran sampel minimal
dan keadaan ini bisa menghasilkan dampak sebanyak 10 x 4 = 40 responden. Teknik yang
langsung pada keinginan untuk berpindah. dilakukan dalam pengambilan sampel adalah
Beberapa penelitian menemukan adanya melalui snowballing sampling, yaitu teknik
hubungan negatif antara prestasi kerja terhadap pengumpulan sampel dari responden yang
niatt pindah kerja karyawan. Lum et al. (1998) berasal dari referensi suatu jaringan, misalnya
dan Tett dan Meyer (1993) menemukan lewat group di internet (Hartono 2004).
semakin tinggi tingkat prestasi kerja seseorang,

H4 Prestasi Kerja
(Job Performance)
H5
H3
(KD)Keadilan (IP)Instrumen Niat Pindah Kerja
Distributif Promosi (Turnover Intention)
H1 0,4
01*

Langsung
Gambar 1: Model Penelitian

17
Pengumpulan Data instrumen promosi berisi tiga pertanyaan,
Data penelitian ini diperoleh melalui penye- seperti “Dalam perusahaan saya, jika saya
baran kuesioner secara online. Kuesioner di- meningkatkan kinerja saya, maka akan me-
kirimkan ke responden melalui email dan naikkan kesempatan untuk promosi (kenaikan
lewat situs jaringan (website). Kuesioner ter- jabatan) bagi saya.” Responden dapat menilai
sebut ditempatkan dalam sebuah akun dalam dengan skala likert 1 (sangat tidak setuju)
google, yaitu google form. Google form meru- sampai skala 7 (sangat setuju).
pakan suatu aplikasi yang dibuat untuk ke- Kinerja (Job Performance) didefinisikan
perluan survey menggunakan kuisioner secara sebagai hasil kerja yang dicapai oleh seorang
online. Dari akun google form tersebut peneliti karyawan dengan standar yang telah ditentukan.
mendapatkan sebuah alamat website berupa Variabel kinerja diukur dengan menggunakan
link yang siap untuk disebarkan. Data diper- kuesioner yang dikembangkan oleh Day dan
oleh dengan membagikan link kuisioner online Silverman (1989). Kuesioner untuk mengukur
tersebut melalui jaringan komunikasi pribadi kinerja berisi enam pertanyaan dengan skala
atau melalui email kepada responden yang likert yang berkisar antara 1 (sangat tidak setuju)
relevan dengan penelitian. Data hasil survey sampai dengan 5 (sangat setuju).
dari responden akan secara otomatis masuk ke Niat pindah kerja (Turnover Intention)
dalam Ms.excel setelah responden selesai didefinisikan sebagai keinginan karyawan
mengisi kuisioner online tersebut. untuk berpindah kerja, belum sampai pada
tahap realisasi yaitu melakukan perpindahan
Definisi Operasional Variabel dan Peng- dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya.
ukuran Variabel niat pindah kerja diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan
Terdapat empat variabel dalam dalam peneli- oleh London dan Howat (1978). Kuesioner
tian ini. Variabel dependen penelitian ini ada- niat pindah kerja berisi tiga pertanyaan, seperti
lah niat pindah kerja (turnover intention), “Kalau tidak karena situasi yang tak terduga,
variabel independen penelitian adalah keadilan saya berniat untuk tetap tinggal dengan
distibutif, variabel intervening adalah instru- perusahaan saya saat ini.” Skala likert untuk
men promosi, dan variabel moderasi sekaligus merespon memiliki tujuh skala likert (1 =
mediasi adalah kinerja (job performance). sangat tidak setuju; 7 = sangat setuju).
Keadilan Distributif dalam penelitian
ini didefiniskikan sebagai penilaian karyawan Alat Analisis Data
mengenai keadilan atas hasil (outcome) yang
diterima karyawan dari organisasi (Greenberg Data penelitian ini dianalisis menggunakan
1990). Keadilan distributif diukur mengguna- analisis regresi linier untuk pengujian hipo-
kan kuesioner yang dikembangkan oleh tesis 1, 2, 4, dan 5. Tujuan dari regresi ini
Colquitt (2001). Kuesioner untuk mengukur adalah untuk mengetahui pengaruh antara
keadilan distributif berisi empat pertanyaan, variabel independen terhadap variabel depen-
seperti “Gaji saya mencerminkan kontribusi den serta perbedaan tingkat pengaruhnya
saya dalam organisasi.” Responden dapat (Ghozali 2011). H3 diuji dengan metode MRA
memilih menggunakan skala likert (1 = sangat (moderated regression analysis). MRA meru-
tidak setuju sampai 7 = sangat setuju). pakan bentuk regresi yang dirancang secara
Instrumen Promosi didefinisikan se- hirarki untuk menentukan hubungan antara
bagai adanya kesempatan promosi berupa dua variabel yang dipengaruhi oleh variabel
kenaikan jabatan di dalam suatu organisasi moderasi.
yang melibatkan peningkatan upah, gaji mau-
pun status. Instrumen promosi diukur meng- HASIL DAN PEMBAHASAN
gunakan kuesioner yang dikembangkan Berdasarkan link kuisioner yang disebar
Colquitt (2001). Kuesioner untuk mengukur secara online, data yang masuk sebanyak 154

18
responden, namun tidak seluruhnya dapat di- butirnya. Suatu instrumen dapat dinyatakan
pakai untuk perhitungan statistik karena se- valid jika koefisien korelasi > r tabel. Ber-
banyak 15 responden dinyatakan tidak sesuai pedoman pada sampel sebanyak 139 orang,
dengan karakteristik sampel yang digunakan. pada level signifikan 5% dengan pengujian
Data yang dapat diolah secara statistik sejum- satu arah (one tail), diperoleh nilai r tabel
lah 139 responden karyawan industri per- sebesar 0,139. Hasil pengujian validitas
bankan. Jumlah responden menurut jenis menunjukkan koefisien korelasi instrumen
kelamin cukup berimbang, yaitu laki-laki berkisar dari 0,784 – 0,971. Koefisien korelasi
sebanyak 71 dan perempuan 68. Usia mayo- semua butir dengan skor total nilainya lebih
ritas responden relatif masih muda, sebanyak besar dari nilai r tabel (0.139) sehingga semua
79,8% berusia di bawah 30 tahun. Sebagian butir instrumen pertanyaan dapat dinyatakan
besar responden memiliki masa kerja kurang valid dan dapat digunakan untuk penelitian
dari lima tahun (82%). Sementara itu jika di- selanjutnya.
lihat dari jabatan mereka dalam organisasi,
reponden terbanyak dalam penelitian ini me- Tabel 1: Karakteristik Responden
miliki posisi sebagai staf (64,%). Karakteristik Karakteristik Jumlah %
responden dapat dilihat pada tabel 1. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil analisis statistik - Laki-laki 71 51%
deskriptif, diketahui bahwa penilaian res- - Perempuan 68 49%
ponden terhadap keadilan distribusi memiliki Usia
nilai rata-rata sebesar 4,6583 dengan deviasi - < 25 63 45,3%
standar sebesar 1,55955, termasuk dalam - 25 – 30 48 34,5%
- > 30 28 20,1%
penilaian yang tinggi, karena di atas nilai Lama Kerja:
tengah (4). Hasil penilaian responden terhadap - < 3 th 76 54,7%
instrumen promosi memiliki nilai rata-rata - 3 – 5 th 38 27,3%
sebesar 5,3812 (deviasi standar 1,38468; me- - > 5 th 25 18,0%
dian 4). Penilaian responden terhadap prestasi Jabatan:
kinerja memiliki nilai rata-rata sebesar 3,9532 - Direktur 1 0,7%
(deviasi standar 0,68398; median 3). Hasil - Assistant Manager 1 0,7%
penilaian responden terhadap niat pindah kerja - Internal Auditor 5 3,6%
memiliki nilai rata-rata sebesar 3,9544 - Customer Service 10 7,2%
(deviasi standar 1,70526; median 4). Hasil - HRD 2 1,4%
statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 2. - Collection 4 2,9%
- Manager 5 3,6%
- Administration 3 2,,2%
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen - Programmer 3 2,2%
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan - Marketing 1 0,7%
kesahihan suatu instrumen. Untuk menguji - Secretary 2 1,4%
validitas instrumen penelitian digunakan - Staff 90 64,7%
rumus Product Moment Pearson, yaitu meng- - Supervisor 10 7,2%
- Teller 2 1,4%
korelasikan skor butir pernyataan dalam ang-
ket dengan skor komposit/faktor butir-
Tabel 2: Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Dev.
Keadilan Distributif 139 1,00 7,00 4,6583 1,55955
Instrumen Promosi 139 1,67 7,00 5,3812 1,38468
Prestasi Kerja 139 1,17 5,00 3,9532 0,68398
Niat Pindah Kerja 139 1,00 7,00 3,9544 1,70526
Valid N (listwise) 139

19
Uji reliabilitas atas instrumen penelitian regresi diketahui bahwa variabel instrumen
menunjukkan Cronbach Alpha masing-masing promosi mempunyai pengaruh negatif signi-
variabel adalah keadilan distributif 0,947, ins- fikan terhadap niat pindah kerja. Variabel
trumen promosi 0,891, kinerja 0,924, dan niat instrumen promosi memiliki koefisien regresi
pindah kerja 0,953. Nilai tersebut menunjukkan sebesar -0,401 (t = -4,031; p < 0,01). Hasil ini
bahwa instrumen yang digunakan dalam pene- menunjukkan bahwa adanya kesempatan pro-
litian ini sudah memadai. mosi yang semakin tinggi akan menurunkan
niat pindah kerja karyawan. Dengan demikian
Uji Hipotesis hipotesis kedua penelitian didukung.
Hipotesis penelitian diuji dengan mengguna- Hipotesis ketiga menyatakan bahwa
kan regresi linear sederhana. Kemudian untuk prestasi kerja memoderasi hubungan antara
menguji hipotesis 3 yaitu terkait pengujian instrumen promosi terhadap niat pindah kerja.
pengaruh efek mediasi dari variabel instrumen Hubungan terbalik antara instrumen promosi
promosi dan kinerja yang menghubungkan dan niat pindah kerja akan lebih kuat apabila
keadilan distributif terhadap niat pindah kerja karyawan memiliki prestasi kerja yang baik
digunakan analisis jalur. Tabel 3 dan 4 adalah dibandingkan dengan prestasi kerja yang
hasil analisis regresi atas variabel penelitian. buruk. Berdasarkan hasil analisis regresi
Hipotesis pertama menyatakan bahwa moderasi sebagaimana ditunjukkan pada tabel
keadilan distributif berpengaruh positif ter- 4 dapat diketahui bahwa interaksi antara
hadap instrumen promosi. Berdasarkan hasil instrumen promosi dengan kinerja mempunyai
uji regresi linier sederhana, koefisien variabel pengaruh negatif signifikan terhadap niat
keadilan distributif sebesar 0,516 (t = 8,369; p pindah kerja. Hal itu ditunjukkan dengan
< 0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa se- koefisien regresi sebesar -0,082 (t = -2,083; p
makin tinggi keadilan distributif maka instru- < 0,05). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa
men promosi akan semakin meningkat, begitu hubungan negatif antara instrumen promosi
pula sebaliknya. Dengan demikian hipotesis terhadap niat pindah kerja lebih kuat pada
pertama didukung. karyawan yang memiliki kinerja tinggi diban-
Hipotesis kedua menyatakan bahwa dingkan karyawan dengan kinerja rendah.
instrumen promosi berpengaruh negatif ter- Dengan demikian hipotesis ketiga penelitian
hadap niat pindah kerja. Berdasarkan hasil uji ini didukung.

Tabel 3: Hasil Pengujian Regresi Sederhana


Variabel Koefisien t p
Keadilan Distributif terhadap Instrumen Promosi 0,516 8,369 0,000
Instrumen Promosi terhadap Niat Pindah Kerja -0,401 -4,031 0,000
Keadilan Distributif terhadap Prestasi Kerja 0,131 3,666 0,000
Prestasi Kerja terhadap Niat Pindah Kerja -0,874 -4.380 0,000
Keadilan Distributif terhadap Niat Pindah Kerja -0,398 -4,580 0,000

Tabel 4: Hasil PengujianRegresi Moderasi


Variabel Dependen: Niat Pindah Kerja Koefisien t p
Konstanta 7,765 6,897 0,000
Instrumen Promosi -0,073 -0,427 0,670
Prestasi Kinerja -0,421 -1,560 0,121
Instrumen Promosi x Prestasi Kinerja -0,082 -2,083 0,039
R2 = 0,240; p < 0,001

20
Hipotesis keempat menyatakan bahwa keinginan pindah kerja semakin menurun,
keadilan distributif berpengaruh positif ter- begitu pula sebaliknya. Dengan demikian
hadap prestasi kerja. Hasil uji regresi menun- hipotesis kelima dapat didukung.
jukkan variabel keadilan distributif mem- Analisis Jalur
punyai pengaruh positif signifikan terhadap
prestasi kerja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Hasil perhitungan pengaruh langsung (direct
koefisien regresi sebesar 0,131 (t = 3,666; p < effect) dan tidak langsung (indirect effect)
0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin keadilan distributif terhadap niat pindah kerja
tinggi keadilan distributif maka prestasi kerja melalui instrumen promosi dapat ditunjukkan
karyawan akan semakin meningkat, begitu sebagaimana tampak pada gambar 2.
pula sebaliknya. Dengan demikian hipotesis Berdasarkan hasil analisis jalur 1 di-
keempat didukung. temukan bahwa pengaruh langsung keadilan
Hipotesis kelima menyatakan bahwa distributif terhadap niat pindah kerja sebesar -
prestasi kerja berpengaruh negatif terhadap 0,364 sedangkan pengaruh tidak langsung
niat pindah kerja. Hasil uji regresi menunjuk- keadilan distributif melalui instrumen promosi
kan variabel prestasi kerja mempunyai penga- sebesar -0,190. Dengan demikian pengaruh
ruh negatif signifikan terhadap niat pindah langsung lebih tinggi dibandingkan dengan
kerja. Hal itu ditunjukkan dengan nilai koe- pengaruh tidak langsung, sehingga dapat di-
fisien regresi sebesar -0,874 (t = -4,380; p < nyatakan bahwa instrumen promosi tidak
0,01). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa memediasi hubungan antara keadilan distri-
semakin tinggi prestasi kerja karyawan maka butif terhadap niat pindah kerja.

0,131*** Prestasi Kerja


(PK)

-0,082*** 0,874***

Keadilan Instrumen Niat Pindah Kerja


Distributif Promosi - (NPK)
0,516***

-0,398***Efek
** = p < 0,05; *** = p < 0,001
Gambar 2: Analisis Jalur
Efek Langsung
Keadilan Distributif Instrumen Promosi = 0,582
Instrumen Promosi Niat Pindah Kerja = -0,326
Keadilan Distributif Niat Pindah Kerja = -0,364
Efek Tidak Langsung
Jalur 1: KD IP NPK 0,582 x -0,326 = -0,190
Jalur 2: KD PK NPK 0,299 x -0,350 = -0,105
Efek Tidak Langsung -0,295
Efek Langsung -0,364
Efek Total -0,659

21
Berdasarkan hasil analisis jalur 2 di- usahaan tersebut juga akan memberikan
ketahui bahwa pengaruh tidak langsung ke- instrumen promosi yang adil. Hal ini ditun-
adilan distributif terhadap niat pindah kerja jukkan dengan adanya pengaruh positif signi-
melalui prestasi kerja adalah sebesar -0,105, fikan antara keadilan distributif terhadap
sedangkan pengaruh langsungnya adalah - instrumen promosi. Adanya pengaruh negatif
0,364. Dengan demikian pengaruh langsung signifikan antara instrumen promosi dengan
lebih tinggi dibandingkan dengan pengaruh niat pindah kerja memberikan arti bahwa
tidak langsung, sehingga dapat dinyatakan semakin tinggi peluang karyawan mendapat-
bahwa prestasi kerja tidak memediasi kan kesempatan promosi (kenaikan pang-
hubungan antara keadilan distributif terhadap kat/jabatan), maka akan mengurangi keinginan
niat pindah kerja. Berdasarkan hasil per- keluar dari perusahaan.
hitungan analisis jalur di atas, maka dapat Hasil penelitian ini secara umum
disimpulkan bahwa variabel instrumen pro- menunjukkan bahwa karyawan yang berpres-
mosi dan prestasi kerja bukan sebagai variabel tasi tinggi akan melihat apakah perusahaan
pemediasi, karena pengaruh langsung antara telah memberikan keadilan distributif dan
keadilan distributif terhadap niat pindah kerja menyediakan instrumen promosi sebagai per-
lebih besar dibandingkan dengan pengaruh timbangan mereka tetap bertahan atau akan
tidak langsungnya. keluar dari perusahaan. Oleh karena itu, bagi
Penelitian ini menemukan bahwa ke- perusahaan sangat penting membangun sistem
adilan distributif berpengaruh signifikan ter- pengendalian manajemen yang menjamin
hadap niat pindah kerja, baik secara langsung adanya keadilan distributif dan instrumen
maupun tidak langsung melalui instrumen promosi yang baik untuk mempertahankan
promosi dan prestasi kerja sebagai variabel karyawan yang berprestasi agar tidak keluar
mediasi. Berdasarkan analisis pengaruh tidak dari perusahaan. Perusahaan perlu fokus pada
langsung, variabel prestasi kerja dan instru- usaha mempertahankan karyawan berprestasi
men promosi memediasi hubungan antara tinggi sebab biaya mempertahankan karyawan
keadilan distributif terhadap niat pindah kerja. berprestasi lebih rendah dibandingkan biaya
Untuk variabel prestasi kerja, selain berperan merekrut, melatih, dan mendidik karyawan
memediasi hubungan keadilan distributif ter- baru. Secara keseluruhan, temuan penelitian
hadap niat pindah kerja, variabel prestasi kerja ini mendukung penelitian yang dilakukan
juga memoderasi hubungan antara instrumen Parker et al (2011), Zimmerman dan Darnold
promosi dengan niat pindah kerja. Hal ini (2007), serta Kalbers dan Fogarty (1995).
dapat diinterpretasikan bahwa pengaruh ke-
adilan distributif dan instrumen promosi ter- SIMPULAN
hadap niat pindah kerja tergantung pada pres- Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa
tasi kerja karyawan. Karyawan yang prestasi keadilan distributif berpengaruh positif signi-
kerjanya tinggi namun perusahaan tidak mem- fikan terhadap instrumen promosi, selanjutnya
berikan keadilan distributif serta tidak me- instrumen promosi berpengaruh negatif signi-
miliki instrumen promosi yang baik maka fikan terhadap niat pindah kerja. Pengaruh
kondisi tersebut akan meningkatkan kecen- instrumen promosi terhadap niat pindah kerja
derungan karyawan meninggalkan perusahaan. ditergantung pada prestasi kerja karyawan.
Sementara itu bagi karyawan yang prestasi Prestasi kerja karyawan akan memperkuat
kerjanya rendah, mereka cenderung untuk pengaruh antara instrumen promosi terhadap
tidak keluar dari perusahaan karena dengan niat pindah kerja. Hubungan negatif antara
kinerjanya yang rendah mereka sulit untuk instrumen promosi terhadap niat pindah kerja
mendapatkan promosi dan tidak dapat ber- akan semakin kuat jika prestasi karyawan
saing di pasar tenaga kerja. Karyawan yang tinggi dibandingkan jika karyawan memiliki
meyakini bahwa perusahaan memberikan prestasi kerja rendah. Penelitian ini juga
keadilan distributif juga mempersepsikan per- memberikan hasil bahwa keadilan distributif

22
berpengaruh positif signifikan terhadap pres- incremental validity. Personnel Psy-
tasi kerja, selanjutnya prestasi kerja berpenga- chology 42 (1): 25–36.
ruh negatif signifikan terhadap niat pindah Deutsch, M. 1975. Equity, equality and need:
kerja. Namun berdasarkan hasil analisis jalur, What determine which value will be
pengaruh keadilan distributif terhadap niat used as the basis for distributive
pindah kerja cenderung bersifat langsung tidak justice?. Journal of Social Issue 31 (3):
dimediasi oleh variabel instrumen promosi 137-149.
dan prestasi kerja.
Penelitian ini memiliki keterbatasan Dubinsky, A., dan M. Levy. 1989. Influences
yaitu penelitian ini melibatkan sampel peneli- of organizational fairness on work
tian dalam jumlah terbatas yang diambil dari outcomes of retail salespeople. Journal
perusahaan perbankan. Penggunaan sampel of Retailing 65 (2): 221–252.
pada industri yang berbeda mungkin akan Fogarty, T., J. Singh, G. Rhoads, dan R. Moore.
memberikan hasil yang berbeda. Disarankan 2000. Antecedents and consequences of
untuk peneliti selanjutnya agar memperluas burnout in accounting: Beyond the role
sampel penelitian. Selain itu perlu diuji penga- stress model. Behavioral Research in
ruh variabel lain selain keadilan distributif, Accounting 12: 31–67.
misalnya keadilan prosedural, keadilan inter-
aksional, dan keadilan informasional. Folger, R., dan R. Cropanzano. 1998. Organi-
zational justice and human resource
DAFTAR REFERENSI management. Thousand Oaks, CA: Sage.
Alexander, S. dan Rudeman, M. 1987. The Ghozali, I. 2011. Aplikasi analisis multivariate
role of procedural and distributive dengan program IBM SPSS. Edisi
justice in organizational behavior. kelima Semarang: Badan Penerbit
Social Justice Research 1 (2): 177-198. Universitas Diponegoro.
Almer, E., dan S. Kaplan. 2002. The effects of Greenberg, J. 1990. Organizational Justice:
flexible work arrangements on stres- Yesterday, today, and tomorrow.
sors, burnout, and behavioral job out- Journal of Management 16 (2): 399-
comes in public accounting. Behavioral 432.
Research in Accounting 14 (1): 1–34. Harrell, A., dan R. Eickhoff. 1988. Auditors’
Colquitt, J. 2001. On the dimensionality of influence-orientation and their affec-
organizational justice: A construct tive responses to ‘‘big eight’’ work
validation of a measure. Journal of environment. Auditing: A Journal of
Applied Psychology 86 (3): 386–400. Practice & Theory 7: 105–118.
Cropanzano, R., dan J. Greenberg. 1997. Hartono, J. 2004. Metodologi Penelitian
Progress in organizational justice: Bisnis. Edisi keenam. Yogyakarta:
Tunneling through the maze. Inter- BPFE Yogyakarta.
national Review of Industrial and Or- Holtz, B. C., dan C. M. Harold. 2009. Fair
ganizational Psychology 12: 617-372. today, fair tomorrow? A Longitudinal
Dalton, D., J. Hill, dan R. Ramsay. 1997. investigation of overall justice percep-
Women as managers and partners: tions. Journal of Applied Psychology
Context specific predictors of turnover 94 (5): 1185–1199.
in international public accounting Kalbers, L., dan T. J. Fogarty. 1995.
firms. Auditing: A Journal of Practice Professionalism and its consequences:
& Theory 16 (1): 29–50. A Study of internal auditors. Auditing:
Day, D., dan S. Silverman. 1989. Personality A Journal of Practice & Theory 14 (1):
and job performance: Evidence of 65-86.

23
Lee, T.W., dan T. R. Mitchell. 1994. An Ridlo, I. A. 2012. Turnover karyawan: Kajian
alternative approach: The unfolding literatur. Surabaya: PHMovement
model of voluntary employee turnover. Publication.
Academy of Management Review 19 Rupp, D. E., dan Cropanzano, R. 2002. Multi
(1): 51-89. justice and social exchange relationship.
Leventhal, G. 1976. The Distribution of Organizational Behavior and Human
Rewards and Resources in Groups and Decision Processes 89: 925–946.
Organizations. In Advances in Experi- Roscoe, J. T. 1975. Fundamental research
mental Social Psychology 9: 91-131. statistic for the behavior sciencess.
London, M., dan G. Howat. 1978. The New York: Holt, Rinehart and Winston.
Relationship between commitment and Scandura, T., dan R. Viator. 1994. Mentoring
conflict resolution behavior. Journal of in public accounting firms: An analysis
Vocational Behavior 13 (1): 1-14. of mentor-protege relationships, men-
Lum, L., J. Kervin, K. Clark, F. Reid, dan W. torship functions, and protege turnover
Sirola. 1998. Explaining nursing turn- intentions. Accounting, Organizations
over intent: Job satisfaction, pay satis- and Society 19 (8): 717–734.
faction, or organizational commitment. Shun, K. 2011. The turnover intentions for
Journal of Organizational Behavior 19 construction engineers. Journal of
(3): 305- 320. Marine Science and Technology 19
Mathis, R. L., dan J. H. Jackson. 2002. (5): 550-556.
(Human Resource Management) Sidharta, N., dan M. Margaretha. 2011.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Dampak komitmen organisasi dan
Jakarta: Salemba Empat. kepuasan kerja terhadap turnover
Nasurdin, A. M., dan S. L. Khuan. 2007. intention; Studi empiris pada karyawan
Organizational justice as an antecedent bagian operator di salah satu
of job performance. Gadjah Mada perusahaan garment di Cimahi. Jurnal
International Journal of Business 9 Manajemen 2 (10): 129-142.
(3): 335−353. Tett, R. P., dan J. P. Meyer. 1993. Job satis-
Parker, R., and J. Kohlmeyer. 2005. faction, organizational commitment,
Organizational justice and turnover in turnover intention, and turnover: Path
public accounting firms: A research analyses based on meta-analytic find-
note. Accounting, Organizations and ings. Personnel Psychology 46 (2):
Society 30 (4): 357–369. 259-293.
Parker, R. J., H. Nouri, dan A. F. Hayes. 2011. Toly, A. R. 2001. Analisis faktor-faktor yang
Distributive justice, promotion instru- mempengaruhi turnover intention pada
mentality, and turnover intention in staf akuntan publik. Jurnal Akuntansi
public accounting firm. Behavioral Re- & Keuangan 3 (2): 102-125.
search in Accounting 23 (2): 169-186. Vroom, V. 1964. Work and motivation. New
Pasewark, W., dan R. Viator. 2006. Sources of York: John Wiley & Sons.
work-family conflict in the accounting Zimmerman, R. D., dan C. T. Darnold. 2007.
profession. Behavioral Research in The impact of job performance on
Accounting 18 (1): 147–165. employee turnover intentions and the
Rawls, J. 2005. A Theory of justice. voluntary turnover process. Inter-
Cambridge: Belknap Press. national Journal of Business and
Society 38 (2): 142-158.

24

You might also like