You are on page 1of 3

Dinamika Planet Bumi

Planet bumi mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan memerlukan waktu yang
tidak singkat. Menurut para ahli. Usia planet bumi telah menginjak sekitar 4,6 milyar tahun.
Tentu itu bukan waktu yang singkat untuk dijalani. Selama itu pula dimulai dari ptertama
perubahan tersebut ada yang besar da nada yang kecil. Namun, sebagian besar planet bumi
mengalami perubahan yang relatif tidak terlihat, tetapi perubahan tersebut selalu terjadi.
Baik itu perubahan besar atau perubahan kecil, perubahan tersebut dapat mengubah
planet bumi di masa yang akan datang. Kita sebagai penghuni planet bumi harus menjaga dan
memeliharanya supaya dapat ditempati dengan nyaman.

A. Teori Pembentukan Bumi


Sebelum berkembangnya tentang teori pembentukan bumi, banyak orang yang
berpendapat mengenai bumi yang kita diami. Thales (624-547 SM) mengemukakan
bahwa bumi merupakan benda terapung yang ada dipermukaan air. Dari pendapatnya
tersebut didukung dengan adanya gejala gempa bumi, seperti terjadi ombak besar
membuat bumi yang terapung bergerak kencang. Pendapat ini juga didukung oleh
seorang ahli bernama Anaximander (585-528 SM) beliau berpendapat bahwa bumi
berupa udara yang mengalami pemampatan, berbentuk pipih seperti meja yang melayang
di udara.
Dalam perkembanganya, terdapat teori – teori yang muncul mengenai pembentukan
bumi. Teori – teori tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Teori Kabut
Teori kabut (kondensasi) pertama kali dikemukakan oleh filsuf Jerman bernama
Immanuel Kant pada tahun 1756, kemudian dikembangkan oleh ahli matematika
Prancis bernama Pierre Laplace pada tahun 1796.
Pada tahun 1940an teori kabut dikembangkan lagi oleh Karl Von Weiszacker dan
Gerad P.Kuiper yang mereka sebut dengan “teori vortex (pusaran)”. Dalam teori ini
dikembangkan dalam dua gagasan, yaitu : Pertama, bahwa nebula (kabut) bergolak
(turbulen), tidak diam. Gerakan nebula ini membantu dalam pembentukan planet
Kedua, bahwa pembentukan planet sekurang – kurangnya memalui dua proses, yaitu
pembentukan planetisimal, kemudian protoplanet (gumpalan kabut gas).
Menurut Von Weiszacker, nebula terdiri atas vortex – vortex (pusaran – pusaran)
yang merupakan sifat gerakan gas.
Sedangkan Kuiper mengemukakan bahwa pembentukan planet melalui turbulensi
(golakan) nebula yang membantu tumbukan planetisimal. Sehingga planetisimal
membesar dan tumbuh sebagai protoplanet kemudian planet. Oleh Kuiper, teori ini
disebut dengan teori Protoplanet. (Tjasyono, 2013 : 18)
2. Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys, yaitu bahwa sebuah bintang
besar mendekati matahari dalam jarak pendek sehingga menyebabkan terjadinya
pasang surut pada tubuh matahari, dimana saat matahari itu masih verada dalam
keadaan gas. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke
bumi (60) kali radius orbit bumi).
Maka akan terbentuk semacam gunung – gunung gelombang raksasa pada
tubuh matahari yang disebabkaan oleh gaya Tarik bintang tadi. Gunung – gunung
tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar
yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang ke arah bintang
besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas – gas dan akhirnya kolom –
kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda – benda tersendiri, yaitu planet –
planet.
3. Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar dikemukakan oleh seorang ahli astronoml R.A Lyttleton
berdasarkan teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu
bintang meledak, sehingga banyak material yang terlmpat. Dikarenakan bintang yang
tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan
ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak.
4. Teori Planetisimal
Seabad sesudah dikemukakanya teori kabut, muncul teori Planetisimal yang
dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton, Teori ini mengungkapkan bahwa telah
terdapat matahari asal sebelum terbentuknya planet – planet.
B. Sejarah Perkembangan Permukaan Bumi dan Kehidupan
Kala atau waktu geologi merupakan skala waktu yang meliputi seluruh sejarah
geologi bumi dari mulai terbentuknya hingga saat ini. Sebelum perkembangan dari skala
waktu geologi pada abad ke-19, para ahli sejarah mengetahui bahwa bumi memiliki
sejarah yang panjang, tetapi skala waktu yang digunakan sekarang dikembangkan sejak
200 tahun terakhir dan terus – menerus diperbaiki. Skala waktu geologi membantu para
ilmuwan memahami sejarah bumi dalam bagian – bagian waktu yang teratur.
Skala waktu geologi saat ini dibuat berdasarkan pada pentarikhan radiometri dan
rekaman kehidupan purba yang terawetkan didalam lapisan batu.
Salah satu akibatnya adalah terjadinya pembagian waktu yang berbeda – beda
diseluruh belahan bumi ini.
Interval terpanajng adalah kurun. Setiap kurun berbagai menjadi beberapa masa.
1. Masa Arkeozoikum
Masa arkeozoikum dapat diartikan sebagai masa tanpa kehidupan. Pada
mulanya bumi masih membara dan sekitar satu milyar tahun yang lalu bumi mulai
membentuk kerak karena suhunya semakin menurun.
2. Masa Paleozoikum
Masa Paleozoikum dimulai sejak 570 juta tahun yang lalu dan berlangsung
selama 345 juta tahun. Paleozoikum dapat diartikan masa tua sejarah bumi yang
masih dibagi lagi menjadi enam zaman, yaitu kambrium, ordovisium,
silur,devon,karbon, dan perm
a. Zaman Kambrium
Pada zaman kambrium, bumi masih berbentuk lautan dan hanya ada satu daratan
yang bernama Gondwana, Gonwana ini merupakan vikal bakal sebagai daratan
Asia, Australia, Afrika, dan Antartika. Zaman ini berakhir sekitar 500 juta tahun
yang lalu, dimana makhluk hidupnya masih terbatas pada air.
b. Zaman Ordovisium
Daratan Gondwana pada zaman ini masih menutup celah samudra
c. Zaman Silur
Pada zaman silur mulai terbentuk daratan pegunungan yang melintasi
pegunungan yang ada sekarang ini dikenal dengan daerah Skandimavia.
d. Zaman Devon
Pada zaman devon muncul darat Greenland dan Eropa Timur.
e. Zaman karbon
Zaman karbon dimulai dengan adanya pernyatuan benua dan membentuk
daratanya luas (Pangea), Iklim pada zaman ini tergantung apda letak geografis
dan astronomisnya daerah tersebut verada. Zaman ini berakhir sekitar 290 juta
f. Zaman Perm
Pada zaman perm, benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu
massa daratan. Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia, dan
Afrika hingga pasir mulai terbentuk dibagian utara bumi. Zaman ini berakhir
sekitar 250 juta tahun yang lalu.”Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di
dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia meningkat dan serangga.

3. Masa Mesozoikum
Masa mesozoikum merupakan masa pertengahan sejarah geologi yang
berlanggsung selama 160 juta tahun, dimulai dari 225 sampai 65 juta tahun lalu.
Masa ini ditandai dengan tidak ditemukan fosil binatang tersebut, diperkirakan reptil
darat sudah punah sebelum daratan nusantara terbentuk. Masa mesozoikum dibagi
menjadi tiga zaman, yaitu trias jura, dan kapur.
a. Zaman trias
Zaman trias berlangsung sejak 225 sampai 190 juta tahun lalu. Nama trias
berasal dari Jerman dan mempunyai arti tiga (lapisan endapan) zaman ini adalah
zaman yang paling kering dan tidak subur, hal tersebut ditandai dengan
jarangnya fosil hewan maupun tumbuhan sefalopoda) yang antara lain Joanites
sp,. Hypoclodicites sp, Jovites sp, Indonesia sp, serta beberapa fosild ari Jerman
yang diantaranya bergaris tengah 50 cm dan tebalnya 20 cm.
b. Zaman jura
Zaman jura berlangsung sejak 190 sampai 136 juta tahun silam. Nama ini
diambil dari nama pegunungan diperbatasan Swiss dan Perancis. Fosil yang
mendukung zaman ini yaitu amonit dan Belemnit yang berasal dari Sumatera
Selatan, Kalimantan Barat, Maluku Tenggara (P.Bubar) dan Maluku Utara
(P.Buru dan P.Taliabu). Selain itu, terdapat pula fosil Ichthyosaurus sp. (jenis
dimosaurus laut), Pterodactylus sp. (Jenis dinosaurus terbang), Archaeopteris sp.
(Nenek moyang burung), yang diperoleh dari Jerman.
c. Zaman kapur
Zaman kapur berlangsung sejak 136 sampai 65 juta tahun silam. Nama
kapur diambil dari kata laitn “Creta” yang berarti kapur, yang diberikan pada
singkapan bagus tebing putih di dover. Inggris (1822) dan singkapan sama di
Eropa. Pada zaman ini didukung oleh fosil yang popular, yaitu Orbitulina
sp.(hewan laut bersel satu). Pecten sp. (kering) dan lain – lain zaman kapur
merupakan zaman kepunahan binatang jenis dinosaurus.
4. Kenozaikum
Masa kenozoikum disebut juga masa neozoikum yang diartikan masa baru dalam
sejarah geologi bumi, Masa ini berlangsung sejak 65 juta tahun silam hingga
sekarang

You might also like