You are on page 1of 34

muka | cv | photo | audio | radio | video | places | syariah |

Ustadz Menjawab > Pernikahan

Menjawab Talak Tiga Sekaligus dan Tanpa Saksi


judul
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
al
Pa Ustadz yang budiman,
waban
------------------
ah[176] Saya pernah mentalak isteri dengan talak 3 sekaligus.. tapi diluar
n [66]
ts [81]
kesadaran dan tidak ada saksi satupun.. hari itu juga saya meminta
arah [82] maaf dan menarik talak saya dan isteri saya memaafkan.. anak saya
at [167] masih kecil baru umur 5 bulan.. sampai sekarang saya masih
t [46]
a [67]
berkumpul.. apakah saya masih berstatus sebagai suami? Bagaimana
[33] hukumnya Pa Ustadz.
malat [79] Bagaimana caranya pak ustadz?? Saya tidak mau berpisah..?? Tolong
ah [171]
temporer [150]
secepatnya dijawab.. atas amal Pa Ustadz yang telah memberikan
waris [80] bimbingan dan nasehat mudah2-an Allah SWT memberikan keberkahan
anan [67] pada Pa ustadz baik di dunia maupun di akhirat
lah [84]
um [295]
jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatulllahi wabarakatuh,


.... ............
Para ulama seluruhnya sepakat bahwa saksi tidak pernah diperlukan
dalam menjatuhkan talaq, tidak seperti akad nikah yang diharuskan
ada saksi dua orang laki-laki muslim, aqil, baligh, merdekadan bersifat
'adalah.

Cukup sebuah lafadz dari suami yang intinya menyebutkan salah satu
dari tiga lafadz: talak, firaq atau saraah, maka jatuhlah talak dari
suami kepada isteri. Jadi talak itu dilakukan oleh satu pihak, karena
talak bukan akad antara dua belah pihak.

Kasusnya sama dengan seseorang yang bernadzar kepada Allah SWT,


apabila impiannya terkabul dia akan menyembelih seekor kambing
qurban. Saat mengucapkan nadzar itu tidak dibutuhkan saksi. Karena
tindakan itu bukan akad jual beli yang melibatkan dua pihak.
Keberadaan saksi biasanya terkait dengan keberadaan dua pihak yang
melakukan akad kesepakatan.

Haramnya Menjatuhkan Talak Tiga Yang Dijatuhkan Sekaligus

Para ulama bersepakat bahwa menjatuhkan talak tiga secara sekaligus


adalah perbuatan yang haram dan berdosa. Karena bertentangan
dengan kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW.
1. Dalil Al-Quran

Talak itu dua kali (QS. Al-Baqarah: 229)

Lalu mana talak yang ketiga? Talak yang ketiga adalah firman Allah
SWT berikutnya:

(Setelah itu boleh rujuk lagi) dengan cara yang ma'ruf atau
menceraikan dengan cara yang baik. (QS. Al-Baqarah: 229)

2. Hadits Rasulullah SAW

أخبرنا رسول


الله صلى الله
عليه وسلم عÙâ€
رجل طلق امرأته
ثلاث تطليقات
جيمعًا. فقام
غضبان." فقال,
"أيلعب بكتاب
الله وأنا بيÙâ€
أظهركم، ØÂتى
قام رجل فقال:
يا رسول الله،
أفلا أقتله

Mahmud bin Lubai ra berkata bahwa Rasulullah SAW bercerita tentang


seorang laki-laki yang menceraikan isterinya talak tiga sekaligus, maka
beliau SAW pun berdiri sambil marah dan berseru, "Apakah orang itu
bermain-main dengan kitabullah padahal Aku ada di tengah kalian?"
Sampai ada seorang shahabat yang bertanya, "Ya Rasulullah, bolehkah
Aku bunuh orang itu?" (HR An-Nasa'i)

Disebut 'talak tiga' karena dilakukan tiga kali dalam waktu yang
berbeda. Tidakboleh dijjatuhkan langsung sekaligus tiga. Karena yang
dimaksud dengan kata 'tiga' maksudnya adalah tiga kali mentalak,
bukan sekedar penyebutan kata 'tiga'.

Maka antaratalak satu dengan talak dua, harus dipisahkan dengan


rujuk atau kembali. Dan antara talak dua dengan talak tiga, juga harus
dipisahkan dengan rujuk. Bila sudah dua kali talak dan dua kali rujuk
lalu masih dilakukan lagi talak, maka barulah dikatakan talak tiga.
Talak tiga artinya talak tiga kali dengan diselingi masing-masing
dengan rujuk.

Maka para ulama mengatakan bahwa talak tiga dalam satu kali lafadz
adalah perbuatan yang haram dan dimurkai Allah. Karena itu
bertobatlah kepada Allah SWT karena Anda terlanjur melakukan hal
yang dimurkai-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat.
Kalau Sudah Terlanjur, Apakah Jatuh Talak?

Apabila ada orang karena ketidak-tahuannya lalu menjatuhkan talak


tiga sekaligus kepada isterinya, apakah talak itu tetap jatuh atau tidak?
Kalau jatuh, apakah jatuhnya talak satu saja atau tetap jatuh sebagai
talak tiga?

Para ulama berbeda pendapat. Beberapa ulama lain mengatakan bahwa


mentalak tiga sekaligus tidak menjatuhkan talak.

1. Tidak Jatuh Talak

Di antaranya yang berpendapat demikian adalah Ibnu Taimiyah. Dalam


kitab Majmu' Fatwa jilid 3 halaman 22 disebutkan bahwa beliau
mengatakan tidak ada dalam Quran, Sunnah, Ijma' dan Qiyas ulama
tentang jatuhnya talak dalam hal ini. Maka pernikahannya tepat eksis
dengan yaqin, isterinya tetap haram dinikahi orang lain.

Karena talak tiga sekaligus dianggap sebagai talak bid'ah. Dan bagi
kalangan ini, talak bid'ah malah sama sekali tidak menjatuhkan talak.
Jadi talak model begini sama sekali bukan talak, jadi tidak perlu rujuk
atau apapun. Isteri yang ditalak dengan cara begini tetap masih isteri,
tidak ada yang berubah dari perkawinan.

2. Jatuh Talak

Sedangkan jumhur ulama meski mengharamkan talak tiga sekaligus,


namun seandainya dilakukan juga, maka tetap jatuh talak. Tapi mereka
berbeda pendapat, apakah jatuh talak tiga atau jatuh talak satu.

2. 1. Jatuh Talak Tiga

Sebagian dari ulama mengatakan jatuh talak tiga, karena beberapa


dalil berikut ini:

سهل بنسعد، قال,


"لما لاعنأخو
بنيعجلاÙâ€
امرأته، قال: يا
رسول الله
ظلمتها Ø¥Ùâ€
أمسكتها: Ù‡ÙÅ
الطلاق، Ù‡ÙÅ
الطلاق، Ù‡ÙÅ
الطلاق." رواه Ø£ØÂ-
مد

Dari Sahal bin Saad berkata bahwa ketika orang dari Bani Ajlan meli'an
isterinya dia berkata, "Ya Rasulallah, aku menzhaliminya kalau aku
tetap menahannya. Dia Aku talak, Aku talak dan Aku talak." (HR
Ahmad)

Dalil ini dijadikan dalil penguat dari jatuhnya talak tiga dengan satu
lafadz, di mana kejadian itu terjadi di hadapan Rasulullah SAW.

Mereka yang berpendapat seperti ini menggambarkan bahwa talak itu


ibarat seorang menjatuh tiga buah pensil sekaligus. Maka ketiganya
akan jatuh secara bersamaan.

2. 2. Jatuh Talak Satu, Bukan Tiga

Pendapat lain mengatakan seandainya ada orang menceraikan isterinya


dengan lafadz talak tiga sekaligus dalam satu majelis, maka meski
lafadz talaknya menyebutkan tiga, tapi yang jatuh adalah talak satu,
bukan tiga.

Dalilnya adalah beberapa riwayat berikut ini:

عنعكرمة عنابÙâ€


عباس رضيالله
عنهما قال, "طلق
ركانة امرأته
ثلاثًا فيمجلس
واØÂد. فØÂزÙâ€
عليها ØÂزنًا
شديدًا.. فسأله
رسول الله صلى
الله عليه
وسلم: كيٕ
طلقتها؟ قال:
ثلاثًا. فقال:
فيمجلس واØÂد؟
قال: نعم. قال:
فإنما تلك واØÂ-
دة، فأرجعها Ø¥Ùâ€
شئت. فراجعها."
رواه Ø£ØÂمد وأبو
داود.

Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, "Rukanah


telah menceraikan isterinya talak tiga dalam satu majelis, tapi
kemudian dia bersedih menyesalinya.Rasulullah SAW bertanya
kepadanya, "Bagaimana kamu menceraikakannya"? "Dia saya talak
tiga", jawabnya. "Dalam satu majelis?", tanya Rasulullah SAW. "Ya",
jawab Rukanah. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya talak itu
hanya talak satu, rujuklah kalau kamu mau." Maka Rukanah pun
merujuk isterinya." (HR Ahmad dan Abu Daud)

Jelas dan tegas dari hadits yang kita baca ini bahwa Rasulullah SAW
tidak menganggap talak tiga sekaligus sebagai talak tiga, tetapi
dianggap sebagai talak satu saja. Dan buktinya, Rukanah dipersilahkan
untuk merujuk isterinya kembali. Seandainya jatuh talak tiga, maka
tidak mungkin beliau memintanya merujuk isterinya.

Lalu mengapa ada pendapat yang mengatakan talak tiga bila


dijatuhkan dalam satu majelis, bisa jatuh talak tiga?

Begini ceritanya, dahulu di masa Rasulullah SAW talak tiga yang


diucapkan dalam satu lafadz tidak dianggap talak tiga, tetapi talak
satu. Itu hukum dasarnya. Dan ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar
bin Al-Khattab radhiyallahu 'anhuma menjadi khalifah, hal yang sama
tetap terjadi. Tapi dua tahun setelah masa Umar menjadi khalifah,
diputuskan perubahan mendasar. Talak tiga yang dijatuhkan dalam
satu majelis diputuskan akan menjadi talak tiga betulan, sehingga tidak
boleh lagi merujuk isteri.

Pertanyannya, mengapa Umar mengubah hukum itu?

Karena orang-orang sudah mulai bermain-main dengan lafadz talak


tiga dengan satu majelis, sehingga untuk itu beliau memutuskan siapa
yang menceraikan isterinya dengan talak tiga dalam satu lafadz atau
satu majelis, maka akan jatuh talak tiga, bukan talak satu. Sehingga
tidak ada kesempatan lagi untuk melakukan rujuk.

Keterangan ini bisa kita dapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim lewat jalur Ibnu Abbas ra.

Jadi kalau kita mau kembalikan kepada hukum asalnya, sesungguuhnya


talak itu tetap jatuh satu, bukan jatuh tiga. Karena ada dalil yang
sangat kuat tentang hal ini. Dan bahwa talak itu jatuh tiga adalah
sekedar ijtihad Umar dalam mengantisipasi keadaan tertentu di
masanya.

Kesimpulan

Kalau melihat kasus Anda, maka yang membuat anda masih terikat
dengan isteri anda bukan karena saat menceraikan tidak ada saksi.
Yang masih menjadi ikatan adalah karena anda masih punya dua talak
lainnya, karena yang jatuh baru satu talak saja.

Segera rujuk isteri Anda sekarang juga, cukup diniatkan di dalam hati
tanpa harus dengan lafadz atau saksi. Bahkan para ulama mengatakan
bahwa merujuk isteri cukup dengan masuk ke kamarnya. Syaratnya,
jarak waktu antara anda menjatuhkan talak dengan rujuk belum
sampai tiga kali isteri anda suci dari haidh.

Kalau sudah lewat tiga kali suci dari haidh, terpaksa Anda harus
menikah ulang, dengan mahar baru, wali, saksi dan ijab kabul.

Tapi kalau Anda menggunakan pendapat Ibnu Taimiyah yang


mengatakan tidak jatuh talak dengan lafadz seperti itu, maka Anda
tidak perlu merujuknya, karena paa hakikatnya talak tidak terjadi.

Tapi menurut hemat kami, pendapat yang agak aman adalah yang
pertengahan. Yaitu talak sudah terjadi tapi hanya talak satu. Jadi rujuk
isteriAnda sekarang juga, baarakallahu fiika

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi


wakarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Copyright © 2007 Ahmad Sarwat, Lc All rights reserved


 Home
 About
 Advertise
 Contact Us
 Sitemap

 Email
 Facebook
 Twitter
 Subcribe via RSS

 Home
 Kajian Fiqih Sunah
 Spesial Ramadhan
o Wanita dan Ramadhan
 Sub Sub Menu
 Sub Sub Menu
o Fatwa Ramadhan
o Tarawih dan Itikaf
 Seri Peradaban
 Inspirasi Muslim
 Muslimah dan Keluarga
 Download Aplikasi

Home » Tanya Jawab Fiqih » Apakah Jatuh Talak Tiga Saat Marah dan Emosi?

Apakah Jatuh Talak Tiga Saat Marah dan Emosi?


Selasa, Januari 18, 2011 ReferensiMuslim.Com

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.


Ustadz afwan jika kurang berkenan, saya mau bertanya lewat SMS. Jika ada seorang suami yang
tempramental, ketika ia sedang marah, ia mengucapkan kata-kata seperti ini (dalam bahasa sunda yang
kasar): "Jig sia nyingkah/balik, aing teu hayang deui nggali maneh nepi ka tungtung umur!" dalam
bahasa Indonesianya: "Pergi/kembali kamu, aku tidak ingin lihat kamu lagi seumur hidup!" Kata-kata itu
pernah diulangi lagi ketika ia marah pada isterinya. Nah, apakah dalam hukum Islam itu termasuk talak
3? Kemudian ketika isterinya minta surat cerai, suaminya tidak mau memberikannya, karena suaminya
tidak merasa mentalak isterinya, karena ia sedang marah dan ga sadar. Syukron atas jawaban ustadz.
(Ibu Rini, Subang)

Wa'alaikumussalaam Warahmatullaahi WabarakaatuhSebelum menjawab pertanyaan Ibu ada baiknya


saya sampaikan beberapa hal berikut:

Pertama, Lafazh talak itu ada dua: shorih dan kinayah. Shorih artinya jelas atau tegas. Maksudnya lafazh
talak langsung atau pecahan katanya. Ahli ilmu mencontohkan, engkau aku talak, atau engkau
muthollaqoh, atau engkau tholiq. Atau dalam bahasa kita lafazh shorih seperti, engkau aku cerai, dan
semisalnya.

Adapun kinayah yaitu; lafazh atau ungkapan yang mengandung kemungkinan beberapa makna. Ahli ilmu
memisalkan seperti ungkapan seorang suami kepada istrinya “Pergi kembali ke rumah orangtuamu!”,
atau “Tinggalkan saya” dan lainnya.

Lafazh-lafazh yang shorih atau jelas dan tegas hukumnya jatuh talak sekalipun dia tidak meniatkan talak.

Adapun lafazh kinayah dikembalikan kepada niat suami. Apakah ketika dia mengucapkan itu berniat
menceraikan atau tidak. Bersandarkan kepada hadits Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama, “Innamal
A’maalu binniyaat”, sesungguhnya amal pekerjaan itu tergantung pada niatnya.

Kedua, Istri yang baik dan bijaksana adalah yang mengedepankan maslahat rumah tangganya dari pada
egoisme dan amarah. Berlapang dada dan saling memaafkan adalah kunci kelanggengan rumah tangga.
Bukankah Allah juga berfirman,

“Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. At-Taghobun: 14)

Ketiga, perlu dicermati apakah yang terjadi memang talak 3 atau bukan. Karena para ulama umumnya
berpendapat bahwa talak 3 itu tidak bisa dijatuhkan secara sekaligus. Harus ada jeda antara talak satu,
dua, dan tiga.

Meski ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa talak 3 itu bisa sekaligus dijatuhkan, namun
pendapat ini kurang kuat dari istidlalnya (dalilnya). Sehingga yang dianut oleh jumhur ulama adalah
harus ada jeda antara talaq-talaq itu agar bisa berstatus talaq 3.

Dalilnya adalah hadits Rasulullah SAW berikut ini:


Dari Mahmud bin Lubaid berkata bahwa kami telah memberitahukan kepada Rasulullah SAW adanya
seorang yang mentalaq istrinya sekligus dengan talaq tiga. Maka beliau berdiri dan marah seraya
bersabda,
”Apakah kitabullah ini mau dipermainkan sedangkan aku ada di tengah kalian ?Hingga salah seorang
berdiri,”Ya Rasulallah, haruskah kubunuh orang itu?.(HR. An-Nasai).
Ibnul Qayyim berkata bahwa ‘memainkan kitabullah’ adalah karena hal itu bertentangan dengan hakikat
talak itu

sendiri sebagaimana yang Allah SWT kehendaki. Karena maksud Allah SWT dengan adanya tiga talaq itu
adalah memberikan kesempatan kepada mereka untuk rujuk. Bahkan Allah SWT sendiri di dalam Al-
Quran Al-Karim telah menjelaskan bahwa talaq itu ada dua kali sebelum pisah semuanya dan tidak bisa
lagi kembali (talaq tiga).

Talak dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang
baik….(QS. Al-Baqrah : 229).
Kesimpulan:
1. Dari ungkapan pertanyaan Ibu, berarti masuk kategori ungkapan "kinayah", artinya hal ini tergantung
niat si suami tersebut ketika mengucapkan kata-kata tersebut, apakah meniatkan talak atau tidak.
2. Bagaimanapun si suami adalah manusia biasa yang kadang dilanda problema diluar rumah yang tidak
isteri ketahui. Sama seperti si isteri yang juga penuh kekurangan.
3. Bahwa menurut jumhur ulama, talak itu tidak bisa langsung jatuh talak tiga. Artinya ada proses dan
jeda waktu dari talak 1, 2 dan 3. Sehingga dari rentang waktu tersebut memungkinkan adanya proses
ishlah (damai) dan saling memaafkan.
4. Oleh karena itu, berpikirlah dengan jernih, memohon kepada Allah dengan tulus, timbanglah antara
manfaat dan mudarat dengan hati yang bersih dan berserah kepada Allah serta mengharapkan ridha-
Nya. Dan jangan lupa minta nasehat orang yang dapat dipercaya dan amanah serta takut kepada Allah.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,


Wassalaamu `Alaikum Warahmatullaahi Wa Barakaatuh.

Tag: Fiqh, Kajian Fiqih Sunah, Muslimah, Seri Muslimah, Tanya Jawab Fiqih

Related Posts : Fiqh,


 Home
 About
 Rujukan
 Shalat

Tridaya Mufakat Adil & Amanah


Bersinergi, Bersatu, dan Beritikad Baik.
Feeds:

Posts

Comments

« Menikah dengan Mantan Kakak Ipar

Jadi Dokter Anak-Anak »

Talak & Cerai

December 18, 2006 by trimudilah

Beda antara Talak dan Cerai

Senin, 18 Des 06 10:34 WIB

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saya ingin bertanya sebagai berikut:

1. Apakah bila suami isteri bertengkar, dan suami mengatakan kata “cerai” sebanyak 3 kali dan
perkataan itu diucapkan dalam kedaan emosi atau mungkin tidak sadar maka itu sudah dianggap
talak 3 jatuh kepada isteri dan detik itu juga haram bagi suami untuk menggauli isterinya. Dan
bila suami isteri tadi hendak baikan lagi maka si isteri harus menikah dulu dengan laki-laki lain.

2. Mohon sedikit penjelasan mengenai surat al-Baqaroh ayat 230, tentang talak tiga, dikaitkan
dengan pertanyaan di atas.

3. Kenapa wanita harus menunggu masa id’ah atau suci 3 kali?

Demikian pertanyaan saya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Rizqid

Jawaban

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Beda cerai dengan talak adalah kalau cerai itu bahasa Indonesia, sedangkan talak itu bahasa arab.
Namun dari segi pengertian, hukum dan konsekuensi, antara keduanya tidak ada bedanya. Talak
dan cerai memang satu hal yang sama, kecuali hanya masalah bahasa.

Jatuhnya talak atau cerai cukup dengan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh suami. Tidak
perlu ada yang mendengarkannya, saksi atau pengakuan dari pemerintah, bahkan isteri tidak
dengar sekalipun, bila suami sudah mengatakan untuk mencerai isterinya, maka jatuhlah cerai
kepada isterinya. Dan kalau syarat sahnya talak itu bukan dalam keadaan emosi, maka nyaris
semua talak itu selalu jatuh dalam keadaan emosi.

Berbeda dengan hasil kompilasi hukum Islam di negeri ini, di mana cerai itu membutuhkan
keputusan pengadilan agama. Selama palu pak hakim belum diketukkan dan surat keputusan
cerai belum keluar, maka hubungan suami isteri dianggap masih berlangsung oleh hukum buatan
manusia ini. Padahal boleh jadi suami sudah mengucapkan lafadz cerai sehari tiga kali, persis
orang minum obat.

Sedangkan di mata Allah SWT, begitu seorang suami mengucapkan lafadz cerai, talaq, firaq dan
padanannya dalam semua bahasa, maka saat itu juga terjadilah hukum baru, yaitu suami telah
menjatuhkan satu talaq pada isterinya.

Namun selepas dari mengucapkan lafadz talak ini, bukan berarti pasangan itu langsung terputus
hubungannya. Sebab masih ada rujuk yang juga bisa dilakukan saat itu juga. Jadi baik talak atau
rujuk, keduanya bisa dilakukan secara singkat, langsung dan berlaku saat itu juga.

Seperti yang berlaku pada talak, maka di dalam rujuk pun tidak dibutuhkan saksi, pengakuan dari
orang lain atau bahkan surat dari pengadilan agama. Ketika seorang suami menyesal telah
mengucapkan lafadz talak kepada isterinya, saat itu juga dia bisa melakukan rujuk. Bahkan para
ulama mengatakan bahwa rujuk itu tidak membutuhkan lafadz khusus, cukup suami mendatangi
isterinya di ‘dalam kamar’, maka rujuk sudah terjadi.

Namun rujuk yang seperti ini hanya boleh dilakukan di dalam masa ‘iddah. Bila masa ‘iddah itu
sudah berlalu, rujuk hanya boleh dilakukan dengan cara menikah ulang dari semula. Tentu
dengan ijab qabul, mahar, wali yang sah serta tidak lupa dengan 2 orang saksi yang memenuhi
syarat.

Tinggal pertanyaanya, berapa lama masa ‘iddah seorang isteri yang dicerai suaminya?
Jawabannya ada di dalam surat Al-Baqarah ayat 228.

Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri tiga kali quru’. (QS. Al-Baqarah:228)

Ada dua versi penafsiran para ulama tentang quru’ yang dimaksud. Pertama, dan ini yang lebih
kuat, yaitu masa suci dari haidh. Kedua, lama masa haidh itu sendiri.

Jadi selama tiga kali quru’ atau tiga kali suci dari haidh, seorang isteri yang dicerai suaminya
masih boleh dirujuk cukup di ‘dalam kamar’, tidak perlu menggelar akad nikah ulang. Namun
bila telah selesai tiga kali suci dari haidh, apa boleh buat, kalau suami mau balik lagi, dia harus
menyiapkan akad nikah seolah menikah baru lagi.

Maksud Talak Tiga

Setiap pasangan suami isteri punya jumlah talak sebanyaktiga kali. Maksudnya, antara mereka
berdua diberikan kesempatan terjadi talak hanya 3 kali saja seumur hidup. Baik dengan jeda atau
tanpa jeda. Maksudnya tanpa jeda adalah talak yang langsung rujuk sebelum habis masa ‘iddah.
Sedangkan maksud dengan jeda adalah talak yang dibiar hingga habis masa ‘iddah isteri, lalu
mereka menikah lagi.

Bila suami menjatuhkan talak, disebut dengan talak satu.Dengan demikian, satu lapisan talak
terkelupas, hubungan mereka segera berakhir kalau tidak segera rujuk selama masa 3 kali quru’.
Selama masa ‘iddah itu, suami masih wajib memberi nafkah termasuk masih diharus bagi isteri
untuk tinggal di rumah suaminya. Kalau suami tidak merujuknya, maka putuslah hubungan
suami isteri di antara mereka.

Namun mereka masih boleh menikah lagi, hanya yang perlu dicatat, skor talak mereka hanya
punya tersisa dua talak lagi.

Dia harus menjaga baik-baik kedua talak yang masih tersisa itu, agar jangan sampai kehilangan
ketiga-tiganya. Sebab kalau sampai kehilangan tiga-tiganya, maka tidak ada lagi kesempatan
buat suami isteri itu untuk rujuk lagi. Kecuali dengan adanya muhallil, yaitu isteri yang ditalak
tiga (kali) itu menikah dengan laki-laki lain, dengan niat untuk membina rumah tangga
selamanya. Namun bila suatu saat atas kehendak Allah SWT, suami barunya itu menceraikannya
tanpa merujuknya lagi hingga selesai masa ‘iddahnya, barulah suami yang pertama berhak untuk
menikahi dari semula.

Wallahu ‘alam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.


ADVERTISE MENT
Like

One blogger likes this post.

Posted in Tanya Jawab | Leave a Comment

 TRIMUDILAH
o About
 Demi Masa
o Rujukan
 Kutipan Hadist
o Shalat
 Salam Hangat dari Trimudilah

Menyatukan jejak dan merangkumnya dalam hikmah Mohon maaf apabila terdapat kekurangan,
Sekaligus semoga bermanfaat. -3boys-

 Label
 Recent Posts
o Daurah Sejarah Peradaban Islam
o Melepas Belenggu Taklid dan Fanatisme
o Trend Muslim Bergaya Musyrik
o Petunjuk Kerja
o Pelaut dan Musafir
 Archives
o April 2009 (3)
o November 2007 (1)
o August 2007 (26)
o July 2007 (26)
o June 2007 (95)
o May 2007 (99)
o April 2007 (161)
o March 2007 (94)
o February 2007 (42)
o January 2007 (110)
o December 2006 (101)
o November 2006 (21)
 Kalender

December 2006

M T W T F S S

« Nov Jan »

1 2 3

4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17

18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31

 Top Posts
o MALAM PERTAMA DAN ADAB BERSENGGAMA
o FADHILAH SURAT YASIN
o Talak & Cerai
o GAYA HIDUP ZINA
o Budidaya Belut (3)
o Berzina dengan Adik Ipar
o Budidaya Belut
o Sistem Ekonomi Islam
o Tentang Istihsan
o Rukun Jual Beli dan yang Boleh
 Ditanya Itu Pasti, Tapi Bagaimana Menjawabnya?

Sesungguhnya kalian berada dalam perjalanan malam dan siang. Dalam umur yang terus
berkurang, dengan amal yang tersimpan, dalam kematian yang akan tiba-tiba datang." (Ibnu
Mas'ud r.a.) Alangkah luas dunia ini. Tempat setiap kita bisa menjalani hidup dan memilih -
dengan sadar- arah dan tujuan kita. Tetapi segalanya tidak berakhir disini. Tapi di sana, di akhirat
kelak. Saat kita akan ditanya, apa yang telah kita persembahkan untuk kehidupan yang abadi
itu? Menjadi hidup memang takdir, tetapi menjalani hidup secara baik adalah pilihan. Sebab toh
kita akan pergi, meninggalkan dunia ini. Tak ada yang menolak kepastian akan kematian. Tetapi
menjadi sadar sepanjang waktu tidaklah mudah. Yang dengan kesadaran itu kita membekali diri
dengan sebaik-baiknya. Betapa kesadaran itu tidak mudah. Ia harus terus diasah dan ditegaskan.
Bahwa mengetahui kematian saja tidak cukup. Yang lebih penting adalah kesadaran apa yang
bisa dibangun dari pengetahuan itu. Lalu dari kesadaran itu apa yang akan kita lakukan? Apa
yang akan kita jawab, pada hari hisab, pada saat kita ditanya? Sebab ditanya itu pasti. Tapi
bagaimana dan dengan apa menjawabnya?

 Top Clicks
o en.wikipedia.org/wiki/The…
 Pengunjung
o 617,180 hits

Blog at WordPress.com.

Theme: MistyLook by Sadish.

Follow

Follow “Tridaya Mufakat Adil & Amanah”

Get every new post delivered to your Inbox.

Enter your em

Powered by WordPress.com
Minggu, 26 Februari 2012

 Ekonomi Sosial Budaya


 Hukum
 Internasional
 Lingkungan
 Perempuan
 Politik

ENGLISH

HOME // KONSULTASI

Rujuk setelah Talak


9 Februari 2009 - 11:39 WIB

Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat

Rubrik "PANDUAN" merupakan kerja sama Voice of Human Rights News Center dengan
Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (LBHM). Anda dapat mengirimkan pertanyaan
seputar masalah hukum dengan mengisi formulir di bawah rubrik ini.
PERTANYAAN

Yth. Bung Kum-kum

Beberapa hari yang lalu tepat baru 10 hari adik saya mengumpulkan keluarga dengan alasan ada urusan
rumah tangga yang harus diselesaikan, namun setelah keluarga kumpul dan perbincangan dimulai tiba
tiba suaminya adik saya dengan lantang mengikrarkan mengucapkan Talak 1 kepada istrinya yang
merupakan adik saya dan dihadiri oleh seluruh angota keluarga.

Namun sekarang baru 10 hari berlalu tiba-tiba adik perempuan saya yang telah di talak 1 tadi
memberitahukan bahwa suami nya mengajak rujuk kembali.

Pertanyaan saya adalah : Bolehkan ia rujuk kembali tanpa melakukan pernikahan lagi ?

Terima kasih, Djaenal Abidin

JAWABAN:

Menurut syara’ (syariat), Talak adalah melepaskan ilatan perkawinan dengan mengucapkan lafal talak
atau yang searti dengannya. Menurut Kom;ilasi Hukum Islam, talak adalah ikrar suami di hadapan sidang
Pengadilan Agama yang menjadi sebab putusnya perkawinan dengan cara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 129, 130 dan 131.

Pada dasarnya, talak itu ada dua macam, yaitu :

Talak Raf’i, yaitu talak yang suami diizinkan untuk rujuk kembali jika masih dalam masa iddah. Talak Raf’i
ini berupa talak satu atau talak dua dengan tanpa uang iwadh (pengganti) dari pihak istri. Namun,
apabila masa iddah sudah habis dan suami ingin rujuk, maka harus dilakukan perkawinan baru (Q.S. 2:
229).

Talak Ba’in, yaitu talak yang suami tidak boleh rujuk kembali kepada bekas istrinya, kecuali dengan
persyaratan tertentu. Talak Ba’in ini ada dua macam :

Talak Ba’in Shugro (ba’in kecil), yaitu talak satu / talak dua disertai uang iwadh dari pihak istri

Talak Ba’in Kubro (ba’in besar), yaitu talak tiga. Dalam talak tiga ini suami tidak boleh rujuk dan tidak
boleh menikah kembali dengan istrinya kecuali memnuhi persyaratan yang telah ditentukan (Q.S. 2:
230)
Dalam Hukum Islam, wewenang untuk menjatuhkan talak berada di tangan suami. Namun dalam
melaksanakan wewenangnya tersebut suami terbatas untuk menceraikan istrinya dengan syarat-syarat
tertentu, misalnya istri tidak dalam keadaan haid. Bila suami sudah mengucapkan sighat (lafad) talak,
maka berakhirlah ikatan perkawinan antara keduanya, meskipun kasus tersebut tidak diajukan kepada
pengadilan (Hakim).

Berdasarkan kasus dalam pertanyaan anda, ketika suami adik anda menyatakan talak kepada adik anda,
saat yang sama ikatan perkawinan di antara mereka seketika juga putus atau berakhir. Selama 3 bulan
sejak pernyataan talak itu, adik anda berada dalam masa iddah. Jika kemudian 10 hari setelah
pernyataan talak itu, suami adik anda ingin rujuk kembali dengan istrinya, maka hal tersebut
dimungkinkan untuk dilakukan. Mengingat keinginan rujuk itu muncul di saat masa iddah masih berlaku.
Dalam interpretasi bung kum-kum, saat talak tersebut dinyatakan, pihak istri tidak memberikan uang
iwadh kepada suami adik anda. Jika demikian adanya, berdasarkan penjelasan di atas maka jika suami
adik anda ingin rujuk kembali tidak perlu dilakukan perkawinan (akad nikah) ulang.

Apabila Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Anda dapat menghubungi LBH Masyarakat.

Sekilas Tentang LBH Masyarakat

Organisasi masyarakat sipil nirlaba yang bergerak di bidang bantuan hukum dengan
mengemban misi untuk mengembangkan potensi hukum yang dimiliki oleh
masyarakat untuk melakukan gerakan bantuan hukum mandiri serta penyadaran
hak-hak warga negara dari dan untuk masyarakat. LBH Masyarakat memiliki
program kerja utama sebagai berikut: (1) pemberdayaan masyarakat melalui
penyuluhan hukum, penyadaran hak-hak masyarakat, pemberian informasi mengenai hukum dan hak
masyarakat serta pelatihan bantuan hukum bagi masyarakat; (2) advokasi kasus dan kebijakan publik;
(3) penelitian permasalahan publik.

Beri Komentar Share on Facebook Print Kirim ke Teman

49 Komentar
Mama Loa @ 7 Maret 2009, pukul 0:12

Nama Saya Mama Loa, saya mau bercerai dengan suami, tetapi suami bilang tidak usah ke
pengadilan nanti di mediasi aja. Hasilnya mediasinya dibawa ke pengadilan agama lalu
ditetapkan oleh pengadilan. Nah, sehubungan itu, pertanyaan saya: 1) Apakh cara itu benar? 2)
Bukankah penceraian itu masalah yang mengadung sengketa--sehingga harus diselsaikan melaui
pengadilan--bukan penetapan pengadilan. Berbeda bila kemudian tidak memiliki masalah--bisa
melalui penetapan pengadilan. Bagaimana jalannya Pak, mohon petunjuk. Sebab suami saya ahli
hukum--jadi dia mudah memutar balikkna --dengan berbagai alasan hukum katanya? Terima
kasih
Salam
Mama Loa

cinta @ 15 Maret 2009, pukul 18:6

saya cinta.saya ingin menanyakan,jika seorang suami menceraikan isterinya,dan kemudian rujuk
kembali.apabila suami kembali menceraikan istrinya,talak berapakan yang dijatuhkan oleh
suaminya ketika suami menceraikannya utk kedua kalinya?
apakah sah jika seorang suami langsung menjatuhkan talak tiga kepada istrinya(ketika suami
baru pertama kali menceraikan istrinya)?
jika seorang menikah siri,dan suani menceraikan istrinya,talak berapakah yang
dijatuhkan?apakah sah jika mereka tujuk kembali?apa syaratnya untuk rujuk jika mereka
menikah siri?
thanks.

Yanto @ 25 Maret 2009, pukul 10:41

Saya ingin menyakan soal talak 3. Sudah satu bulan yang lalu saya mengucapkan talak 3 kepada
istri saya dan itu di dengar sama orang tua istri (ibunya) yang saya pertanyak adalah :

1. apa saya masih bisa rujuk lagi padahal sudah saya ucapkan talak 3

2. Kalau memang masih bisa apa persyaratannya

Terimakasih

muhammad @ 28 Maret 2009, pukul 13:34

nama saya Muhammad, dalam kesempatan kali ini saya mau bertanya, bagaimanakah hukumnya
dan apakah dalilnya apabla ada kasus perceraian yang terjadi berulang2 dengan istri yang
sama...???
maksud saya ada sepasag suami istri yang bercerai kemudian kawin lagi, kemudian cerai lagi dan
kawin lagi, dan berulang lagi hingga lebih dari tiga kali. sekarang ini mereka baru menikah lagi.
mohon penjelasannya sedetail mungkin disertakan dengan dalil yang bersangkutan
syukron jaziilan.....

Willy K @ 4 April 2009, pukul 15:29

Jakarta, 05 April 2009


Kepada Yth,
Bung Kum - Kum
ditempat;

Dengan hormat,
Bersama surat ini Saya ingin bertanya masalah Akte Jual Beli tanah sebagai berikut :

Kronologis:
Saya kredit 3 (tiga) kaveling/tanah (ex sawah) masing2 150 m2 (450 m2) di Rawa Gledek,
seberang Kantor Desa Pondok Aren - Tangerang pada tgl 28 Mei 1982 selama 3 (tiga) tahun
pada PT Pembangunan Mekar Utama, karena saya berencana punya 3 (tiga) anak dan saat itu
Isteri saya masih bekerja & baru punya anak satu, jadi mampu kredit kaveling.

Dengan perusahaan tsb dibuat 3 (tiga) Surat Perjanjiian Jual Beli ditanda tangani oleh saya &
pimpinan perusahaan tsb dan sebelum lunas saya menanda tangani 3 (tiga) Akte Jual Beli, tetapi
setelah lunas diberikan kepada saya hanya 2 (dua) Akte Jual Beli No: .../AGR/JB/84 (300 m2),
bulan September 1984 & No: .../AGR/JB/84 (150 m2), bulan September 1984, tetapi Akte Jual
Beli tsb ditanda tangani oleh Saya dengan Pemilik tanah asal (bukan perusahaan penjual
kaveling), Kepala Desa dan Camat Pondok Aren.

Pada tanggal 26 Maret 1991, saya ingin membuat Sertifikat Tanah mellalui Bapak Zulkarnaen
(pegawai perusahaan tsb /penduduk dekat lokasi kaveling).
Bapak Zulkarnaen (Zakur) sangat dekat dengan pegawai Kantor Kepala Desa dan Kantor Camat.
Akte Jual Beli Asli diambil Bapak Zulkarnaen (Zakur) untuk syarat pembuatan Sertifikat Tanah,
saya minta foto copy-nya ditanda tangani sebagai bukti tanda terima aslinya.
Sampai saat ini Sertifikat Tanah tidak selesai dan Akte Jual Beli tidak dikembalikan.

Saya sudah mencari Bapak Zulkarnaen, bertemu dengan isterinya, sudah cerai, katanya sudah
nikah lagi, tinggal di Sukabumi, tidak tahu alamatnya. ( ? ). Bertanya kepada Bapak Dasit
(Kakaknya) yang pernah ditugaskan mematok kaveling2, juga mengatakan tidak tahu
(berbohong), sampai saat ini saya belum dapat menemukan Bapak Zulkarnaen dan Akte Jual Beli
belum dikembalikan.
Bapak Dasit (kakaknya) tinggal dekat lokasi kaveling, jadi saya menyuruh mengawasi kaveling
& dia berkebun/menanaminya.
Saya punya Iuran PBB 1996 (terahkir), saya mau membayar Iuran PBB di Kantor Desa tidak
bisa (tidak terdaftar lagi). Menurut pegawai Kantor Desa bahwa kaveling2 tsb pernah diukur
ulang, mungkin tidak didaftar kembali. (aneh)
Saya mengurus Surat Iuran PBB (SPPT) ke Kantor Pajak/PBB di Bumi Serpong Damai -
Tangerang, saya harus mengisi Formulir Surat Pernyataan bahwa kaveling tsb belum pernah
dijual, yang ditanda tangani oleh saya, Kepala Desa & Camat, tetapi Kepala Desa & Camat tidak
mau menanda tangani, karena tidak ada Akte Jual Beli Asli, foto copy-nya tidak bisa, sebenarnya
Kantor Kepala Desa & Camat memiliki arsip/salinan Akte Jual- Beli tsb, dapat dicocokkan
dengan foto copy yang ada pada saya, apakah sama dengan asli-nya, tidak mau, tetap minta yang
asli, jadi surat Iuran PBB (SPPT) tidak dapat diurus/diterbitkan.
Juga saya menanyakan, apakah kaveling saya sudah dijual oleh orang lain, tidak dijawab,
katanya harus di-cek dengan Akte Jual Beli asli juga.
Mungkin Kantor Kepala Desa & Camat sudah bekerja sama dengan Bapak Zulkaenaen (Zakur).
Pada saat saya meninjau kaveling ternyata puluhan Kaveling (sebagian dari lokasi/ tidak
seluruhnya) sedang dipagar oleh suatu perusahaan Properti besar ( PT Jaya Real Properti Tbk),
pemagaran keliling belum selesai, karena pekerjanya merayakan Hari Raya Idul Fitri th 2008,
pulang kampung, belum kembali lagi.
Patok kaveling2 hilang, termasuk patok kaveling saya, jadi saya tidak dapat mengetahui letaknya
(samar).
Saya tanyakan kepada Bapak Dasit hal pemagaran tsb dan patok2 yang hilang.
Secara khusus saya juga menyuruhnya untuk menjaga kaveling saya, karena Ia tinggal dekat
lokasi.
Saya tanyakan kepada Bapak Dasit mengenai lokasi kaveling saya, ia mengatakan tidak tahu
lokasi kavelingnya (aneh), alasannya sudah berantakan patok2nya/tidak ada.
Seharusnya sewaktu mau dipagar keliling oleh perusahaan properti tsb, ia melarangnya atau
memberitahu saya, tidak dilakukan, kenapa ?
Perkiraan saya, Bapak Dasit (kakak) dgn Bapak H.Zulkarnaen (adik) bekerja sama/sekongkol.
Saat ini pemagaran sdh selesai. Kabarnya banyak orang mencari Bapak Zulkarnaen (Zakur).
Mungkin sebagian besar lokasi/puluhan kaveling sudah dijual oleh Bapak Zulkarnaen Cs,
termasuk kaveling saya dengan-surat2 asli tapi palsu (aspal).

Logikanya perusahaan properti sewaktu membeli tanah tsb melalui Notaris/Camat (PPAT) dan
diukur oleh BPN. (?)
Apakah Notaris/Camat & BPN tidak memeriksa keabsahan surat2 tanah tsb ?
BPN dapat mengukur tanah tsb, kenapa untuk mengukur kaveling saya pihak BPN tidak bisa.

Saya coba urus Ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang untuk ukur ulang
kaveling saya, tidak bisa, dengan berbagai alasan.
Jadi Akte Jual Beli Asli tidak ada & patok kaveling tidak ada & Surat Iuran PBB tidak dapat
diterbitkan.
Mohon memberi saya solusinya, bagaimana untuk mengurus Akte Jual Beli & Pencarian lokasi
kaveling/pematokan (mengukur) & Surat Iuran PBB (SPPT), karena Saya sudah pensiun, jadi
banyak waktu untuk mengurusnya
Besar harapan saya atas bantuannya, Semoga bantuannya membuahkan hasil.
Sekian, terima kasih

Hormat Saya,

Willy K

Monique @ 24 April 2009, pukul 12:48

Bang Kum Kum yang terhormat,

Saya Monique,
Saya ingin menanyakan status saya. Mohon di berikan penjelasan secepatnya karena saya
bingung Bang Kum Kum.
Beberapa bulan yang lalu saya menikah dengan seorang laki-laki yang telah berkeluarga.
Pernikahan ini adalah pernikahan ke dua saya. Saya telah bercerai lama dengan yang pertama.
Pada pernikahan kedua ini saya laksanakan tanpa ijin dari pihak istri pertama dan dengan wali
hakim. Lalu perjalanan pernikahan saya baik-baik saja sampai akhirnya terdengarlah perikahan
saya dengan istri pertamanya. Dua minggu setelah pernikahan saya, Suami saya memberikan
Secarik kertas (Fotocopy) melalui satpam ditempat kantor saya bekerja berisikan Surat Talak 3.
Awalnya Surat Talak itu tertulis Talak 1 kemudian ada coretan dan di ganti menjadi Talak 3
namun itu bukan tulisan suami saya Bang Kum Kum. Surat Talak itu di tuntun oleh wali nikah
saya dan di tandatangani sebagi saksinya istri pertamanya dan adik iparnya tanpa sepengetahuan
saya. Dan sejak saat itu saya tidak dapat berkomunikasi dengannya. karena HPnya dipegang istri
pertamanya. Yang saya ingin tanyakan adalah:
1. Sah kah Talak yang dilakukan oleh suami saya tanpa sepengetahuan saya?
2. Apakah Talak yang dia lakukan Langsung talak 3 itu sah? tanpa adanya lafaz talak hanya
secarik kertas saja.

Mohon kiranya saya mendapatkan penjelasan. atau mungkin ada nomor telepon/Hp yang bisa
saya hubungi.

Terima Kasih.

sutriono @ 1 Mei 2009, pukul 11:9

Saya ingin menanyakan masalah talak 3. Teman saya sudah memberikan talak 3 terhadap
istrinya. bagaimana cara melakukan rujuk kembali setelah talak 3? Dari informasi yang dia
dapatkan dari temen2nya, setelah talak 3 harus kawin dengan suami lain, dan harus melakukan
persetubuhan. yang ingin saya tanyakan kententuan yang sebenarnya itu seperti apa?
trimakasih

hairil anwar @ 6 Mei 2009, pukul 19:32

setahun lalu saya telah mengatakan talak 3 kepada istri saya.akan tetapi setelah di pengadilan
hakim istri tidak mau di talak.dan hakim tidak dapat mengambil keputusan apa apa.pertanyaan
sayaa apakah saya masih dapat rujuk dengan istri saya.apakah harus menunggu istri saya kawin
dengan orang lain terlebih dahulu.mohon penjelasannya

irma @ 10 Oktober 2009, pukul 9:44

asslamkm...saya ingin menanyakan tentang status pernikahan saya..dulu saya sering sekali
meminta cerai pada suami saya,mungkin terlalu sering sehingga saya lupa sudah berapa kali saya
mengucapkan kata itu..tapi suami saya ngotot tidak mau menceraikan saya.apakah saya bersalah
karena telah meminta cerai berulang2 walaupun dalam keaaan emosi?..suatu hari suami saya
mengucapkan kata cerai,mungkin sudah lebih dari 3 kali. apa itu sama dengan talak?tapi saat itu
kita berbaikan lagi,dan melakukan hal seperti biasa.mungkin 1 bulan yang lalu suami saya
mengucapkan talak 3 kepada saya,tapi akhirnya dia menyesal telah berkata seperti itu dan hari
itu juga kami berbaikan...saya mau tanya ,bagaimana status kami sekarang ini?karena sampai
saat ini kami tinggal 1 rumah..apa kata baikan dan minta maaf juga meminta rujuk kembali itu
sudah cukup,atau saya harus bagaimana..minta nasihatnya dan juga masukannya!!! terima kasih

harry @ 30 Oktober 2009, pukul 10:34

aq ingin yg lebih jelas

paranamesa @ 19 November 2009, pukul 21:41

ass..war..wab .bung kum kum. langsung saja saya seorang suami yg telah meninggalkan istri
selama kuranglebih 2 tahun.dan terus istri saya telah menceraikan saya dengan talak 1.sekarang
mantan istri saya pingin rujuk kembali.yang ingin saya tanyakan bung kum kum....1. Apa bisa
seorang istri menceraikan suami.bukankah talak itu ada ditangan suami.2. bagaimana cara kita
rujuk kembali,perluhkah pernikahan itu diulang kembali.trims bung kum2 mohon jawaban
secepatnya.ass..war..wab

thrisaa @ 17 Januari 2010, pukul 14:42

saya mau nanya, apa ya persyaratan yang harus dilakukan apabila orang yang sudah bercerai
mau rujuk kembali?

achmad @ 5 Februari 2010, pukul 9:45

janganlah bermain main dengan perkawian kalau bisa sekali seumur hidup.pkir ulang bila ingin
kembali lagi karena saya juga punya masalah seperti kalian

reno @ 3 Maret 2010, pukul 21:2

assalammualaikum.Bung kum-kum
saya mau tanya bagai mana menurut hukum fiqih islam masalah saya mau rujuk ke mantan saya
setelah saya jatuhkan talak satu,yang mana kami udah pisah selama1tahun 3 bulan.dan kami ada
niat untuk rujuk kembali.terimakasih

iyan harja saputra @ 26 April 2010, pukul 9:24

assalamualaikum
saya mau tanya waktu itu saya bertengkar dengan istri saya lalu saya mengucapkan kata ' cerai '
sebanyak 2 kali atau berapa saya lupa dalam waktu itu juga ,,,itu termasuk talak ke berapa ?
kemudian saya menyesal meminta maaf ke istri saya ...apakah dengan meminta maaf itu
termasuk rujuk kembali,,mohon untuk penjelasannya.terima kasih

dodi @ 21 Mei 2010, pukul 9:12

saya sudah menalak istri sy dalam keadaan emosi, stelah jatuh talak sy sadar dan mau rujuk
kembali tapi istri menolak, apakah istri berhak menolak rujuk saya?
icim @ 25 Juni 2010, pukul 19:15

assalamu'alaikum ,
maaf saya ingin bercerita n mhon utk diberi penjelasan . . .
Karena sesuatu alsan yg tdk masuk akal ayah dan ibu saya melakukan talak satu dipengadilan . .
1 thun setelah talak tersebut aku lahir . . . sya ingin thu tenteng status sya . . apakah kelak ayah
saya masih bisa menjadi wali saya saat saya menikah? tlong berikan penjelasan . .
karena hal tersebut diatas sampai sekarang sya blum memiliki akta kelahiran krene dukuh
dtempat sya bilang saya dan adik sya bukan ank resmi dr ayah dan ibu . .
sya mengalami byak ksulitan untuk membuat akta lahir , pdahal saat ini saya sangat
membutuhkanya . .
sya ingin bukti , apakah sya ini ank resmi ato bukan . . sya sudah tdk tau hrus bagaimana lagi sya
mencari akta lahir . .
terima kasih . .

budi @ 5 Agustus 2010, pukul 21:30

maaf Pak mau tanya ,kalau bikin akte perjanjian antara nasabah dengan pihak bank dengan paraf
atau tandatangan dibelangko (kertas) yang kosong karena ada kesalahan sebelumnya tujuannya
untuk pengganti yang salah,apakah syah akte perjanjian didepan Noataris tsb secara
hukum.mohon penjelalasannya .terimakasih atas bantuannya.

yana @ 21 Agustus 2010, pukul 11:21

assalamualikum saya dalam ninggu ini mempunyai byk masalah . kasusnya begini. suami sy sms
kepada saya dengan isi sms sperti ini : sehari saja kau pergi keluar rumah aku bersumpah
ceraikan kau. tp sebelumnya s sms sy minta izin kpd suami sy klu boleh sy nginap ditempat
temen sy untuk menenagkan diri dan beribadah dg tenang apa lg disaat puasa krn suami sy sring
mengusir sy dr rmh n menuruh sy pulang kampung dengan alasan dia sudah tidak betah n cinta
sm sy lg.yg ingin sy tayakan apakan sah talak satu buat sy dr sms diatas smtr sblm 1 hr sy sudah
pulang?

putri @ 30 Agustus 2010, pukul 19:57

ass,,sy sdg bingung,pd tgl 16 agsts kmrn suami sy sdh menalak 3,2 x dia mengatakan itu,tp untk
yg 1 dia berkt dgn emosi,stlh itu ucpn yg ke 2 tdk dlm emosi,dia skrg sdh kluar dr rmh,tdk mau 1
rmh dgn sy,tp sy tdk mau dicerai,shngg sy menggntngkan status kami,,bk cerai jg sy smpn,,
1.kr2 apa yg hrs sy lkkn,,
2.apakah sy msh bs kmbl lg dgn suami
3. apa yg hrs kmi lkkn biar perkwnan kmi sah lg dimt hkm dan agam,,
4.smp saat ini apakah sy msh sah sbg istri suami sy ato tdk
Untk informasi suami sy menalak sy lwt sms,dia tdk mau mengatakan scr tatap
muka,,terimakasih,,wassalam

sha @ 17 September 2010, pukul 13:56


assalamualaikum…
diharapkan saudara sentiasa sehat serta ceria.
saya bercinta dengan seorang lelaki (kay) yang mempunyai anak 2 orang. masalahnya, status
lelaki tersebut menjadi permasalahan kepada saya. kay telah melafazkan ayat “aku ceraikan
engkau” kepada isterinya ketika waktu marah akibat dari sikap isterinya yang keluar dengan
lelaki lain tanpa izinnya. namun, semasa talak dilafazkan, isteri berada di luar rumah dan tidak
didengarinya. hanya ibu kay yang mendengar lafaz tersebut. disamping itu juga, sewaktu
bersama dengan saya, kay sering mengungkap ayat “abang akan ceraikan ina”..
sewaktu bersemuka 3 orang (saya, kay dan isterinya), dihadapan isterinya, kay berkata kepada
isteri “kan abang ada cakap yang abang ceraikan awak semasa awak buat perangai. abang ada
lafazkan talak” namun, si isteri menafikan.
kay ingin menikahi saya tetapi mereka masih menjalani hidup seperti suami isteri walaupun tidak
merujuk kepada pejabat agama.
persoalan saya, adakah sah hubungan kay dan isterinya itu dan jatuhkah talak yang di lafazkan
oleh kay? jika talak itu jatuh, itu sudah di kategorikan talak berapa..?
saya berharap saudara dapat membantu saya mencari jawapan ini dan saya dahului dengan
ucapan jutaan terima kasih.

sekian, salam lebaran.


sha

makhrus @ 18 September 2010, pukul 21:12

setelah lebaran istri saya meninggalkan saya tanpa izin, tanpa surat. selama bulan ramadhan saya
dan istri saya selalu berantem. istri saya menyuruh saya untuk kawin lagi, saya menolaknya. lalu
saya mengarahkan pertanyaan, kamu maunya apa? istri saya tetap mengucapkan pertanyaan
untuk kawin lagi, sampai 3x.
lalu saya tanya kamu maunya gimana? apakah kamu minta ditalak? atau apa?
apakah ucapan saya terakhhir tersebut salah? bagaimana langkah selanjutnya?
mohon sarannya.

M. Singgih @ 24 November 2010, pukul 3:23

Tolong tanya mengenai kondisi yang sedang saya alami seperti dibawah ini:
Pertama-tama saya dalam waktu kira-kira 2 bulan yang lalu telah menjatuhkan talak 3 kepada
istri saya. Talak ini saya sampaikan kepada orang tua istri yang disaksikan oleh paman dan ibu
tirinya.
Terjadinya talak 3 ini disebabkan oleh karena emosi istri yang cukup tinggi yang disertai oleh
ancaman bahwa dia bisa gila dan ada kemungkinan bisa bunuh diri. Meskipun sudah saya
nasehati dan merayu istri untuk tidak minta diceraikan, istri saya tetap berpegang teguh kepada
pendiriannya sampai pada akhirnya saya penuhi permintaannya. Sebagai catatan, alasan istri saya
memaksa cerai adalah karena cemburu dan menuduh saya tanpa ada landasan yang kuat. Satu
minggu setelah talak itu dijatuhkan, istri dan saya sendiri merasa menyesal karena ego dan emosi
yang kurang terkendali membawa kita pada talak 3. Kita berpikir secara keras untuk menemukan
jalan untuk rujuk kembali karena kita berdua sebetulnya tidak ada keinginan untuk berpisah.
Mohon kiranya saya dapat dibantu untuk mencari solusi atas permasalahan kami ini. Pertanyaan
saya adalah:
1. Apakah talak tersebut sah secara hukum Islam karena saya dan istri melakukannya pada waktu
kita sedang dikuasai oleh emosi?
2. Saya jatuhkan talak kepada istri pada saat dia suci dan telah saya gauli sebelumnya. Apakah
hal ini diperbolehkan?
3. Apakah ada jalan untuk mempertahankan rumah tangga kita ini?
4. Kalau ada, apakah saya bisa dibantu mengenai tahapannya dan apakah ada dalil nya?
Terima kasih sebelumnya atas segala bantuannya.

Dewi @ 16 Desember 2010, pukul 11:4

Saya pernah menggugat cerai kpd suami karna masalah yg besar dlm rumah tangga, dan kami
sudah diputuskan cerai ( TALAK 1 BAIN SHUGRO ) Yg ingin saya tanyakan :
1. Apakah saya harus mengambalikan Mas kawin yang pernah saya terima?
2. Hak suami apa saja yang harus saya kembalikan?
3. Harta berupa rumah dibuat dengan uang saya yang diperoleh dari hutang Bank tapi mantan
suami yang membangun dengan tenaganya dan beberapa orang temannya, dan sampai saat ini
hutang-hutang bank tersebut 100% saya yang membayar, sedangkan jika di hitung-hitung jika
rumah tersebut dijualpun tak dapat menutupi semua hutang-hutang bersama saat masih jadi
suami Istri, Bagaimana pembagiannya??
4. Saya di paksa untuk buat surat pernyataan klo saya bukanlah ibu dari anak-anak, bagaimana
dengan hal ini?
5, Jika seandainya Rujuk, bagaimana cara secara detailnya, karna menurut mantan suami tidak
perlu menikah ulang tapi cukup membaca Kalimat Syahadat saja, dan jika menikah ulang apakah
saya harus memghadirkan ayah saya sbagai wali seperti pernikahan awal???
6. Mohon sebutkan apa saja yang menjadi hak-hak kami setelah perceraian,
Mohon penjelasan secara Detail menurut Islam yang benar. Terimakasih banyak atas
bantuannya.....

fya @ 17 Januari 2011, pukul 13:25

ass...saya mau bertanya ttg sttus saya,yg mna kira2 4bln lalu suami saya menceraikan saya
melalui sms.buat yg pertamakali.tp 15 hari kemudian suami saya dan saya berbaikan kembali
dan kemaren kami bertengkar lagi dan suami saya mengucapkan kata cerai sebanyak tiga kali
berturut turut,apakah itu termasuk talak 3 yg telah diucapkan suami saya..bagaimana status saya
apakah tidak boleh menurut agama seandainya kami rujuk kembali..mohon penjelasan bapak
terimakasih

fya @ 17 Januari 2011, pukul 13:32

ass...saya mau bertanya ttg sttus saya,yg mna kira2 4bln lalu suami saya menceraikan saya
melalui sms.buat yg pertamakali.tp 15 hari kemudian suami saya dan saya berbaikan kembali
dan kemaren kami bertengkar lagi dan suami saya mengucapkan kata cerai sebanyak tiga kali
berturut turut,tapi saya dalam keadaan haid dan suami saya tida tahu bahwa saya dalam keadaan
haid waktu itu apakah itu termasuk talak 3 yg telah diucapkan suami saya..bagaimana status saya
apakah tidak boleh menurut agama seandainya kami rujuk kembali..mohon penjelasan bapak
terimakasih

abi shifa @ 25 Januari 2011, pukul 17:31

assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh....


saya mau tanya bagaimana menurut hukum islam penetapan hak asuh anak jika pasangan suami
isteri telah bercerai?
pembagian harta gono gini mekanisme nya seperti apa?
wassalam & terima kasih

bagus @ 13 Februari 2011, pukul 20:1

setelah suami bilang cerai 2x ke istri dalam satu hr apakah itu sudah jatuh talak??jatuh talak
berapa ??thx. tlong di bls ke email sy thx bnyk

doni @ 3 Maret 2011, pukul 11:9

assalamualaikum....

Sayamau bertanya...sya telah menceraikan istri saya hampir 2 th, tapi tidak melalui pengadilan
sya hanya mengantarkan surat cerai sajadan istri saya menerimannya...

Pertanyaannya :
Bagaimana caranya kalau rujuk kembali dan langakh apa saja yg dilakukan untuk rujuk sesuai
agama Islam..
terimakasih
Wassalam

nina @ 5 Maret 2011, pukul 23:58

Assalamualaikum
Saya mau bertanya,
Suami saya telah mengirim sms cerai/talak ke saya sebanyak 5 x dalam waktu 2 bulan an ini,
apakah itu bisa sah disebut talak?
Dan apakah itu bisa dinamakan talak 3?
Bisakah saya rujuk ama suami saya kembali? Mohon bantuannya
Wassallam

andi @ 10 Maret 2011, pukul 14:56

saya andi.saya ingin menanyakan,jika seorang suami menceraikan isterinya,dan kemudian rujuk
kembali.apabila suami kembali menceraikan istrinya,talak berapakan yang dijatuhkan oleh
suaminya ketika suami menceraikannya utk kedua kalinya?
apakah sah jika seorang suami langsung menjatuhkan talak tiga kepada istrinya(ketika suami
baru pertama kali menceraikan istrinya)?
jika seorang menikah siri,dan suani menceraikan istrinya,talak berapakah yang
dijatuhkan?apakah sah jika mereka tujuk kembali?apa syaratnya untuk rujuk jika mereka
menikah siri?
thanks.

rizky @ 15 Maret 2011, pukul 12:53

apakah sah saya bilang talak,,tetapi bukan langsung ke istri tetapi ke ibu mertua???
mohon penjelasannya

tanks

tria amanda clara @ 23 Maret 2011, pukul 16:58

jika seorang suami berjanji untuk tidak akan rujuk dengan istri yang ditalaknya,kemudian
ternyata ia melakukan rujuk ,sah kah rujuk yang dilakukan suami tersebut,jelaskan alasannya/
thx.

bintang @ 19 April 2011, pukul 14:36

ass. Sy mau tanya. Krn ketidaktahuan ilmu agama stlh beberapa hari ptsan cerai hakim saya dan
suami bercampur lg,apa kah syah rujuk kami. Mslh nya sewaktu perkara sidang sy memaksa
suami utk tdk menghadiri sidang n membuat pernyataan mentalak saya. Apakah itu bisa dibilang
talak yg dibayar? Apalagi skrg sy sedang hamil 4bln.mhn jwbnya ke email sy. Mksh bnyk.

bintang @ 19 April 2011, pukul 14:36

ass. Sy mau tanya. Krn ketidaktahuan ilmu agama stlh beberapa hari ptsan cerai hakim saya dan
suami bercampur lg,apa kah syah rujuk kami. Mslh nya sewaktu perkara sidang sy memaksa
suami utk tdk menghadiri sidang n membuat pernyataan mentalak saya. Apakah itu bisa dibilang
talak yg dibayar? Apalagi skrg sy sedang hamil 4bln.mhn jwbnya ke email sy. Mksh bnyk.

zaenal @ 1 Juli 2011, pukul 1:41

ass. alaikum saya mau tanya saya menikah sdh hampir 7 Tahun, dan dikaruniai 1(Satu) orang
anak, 2 tahun perkawinan saya saya pernah beberapa kali bertengkar dengan sitri saya dan saya
juga pernah mengucapkan kata "lebih baik kita cerai|" dan "kita cerai saja" dan puncaknya saya
juga pernah mengatakan " kamu saya talak 3 " namun apa yang saya katakan tersebut dalam
posisi saya sangat marah dan emosi yang mau saya tanyakan apakah talak 3 yang saya ucapkan
tersebut sudah sah bahwa saya haram untuk berkumpul dengan istri saya , dimana pada saat saya
mengucapkan Talak 3 , saya sama sekali belum terlalu mengerti maksud kata kata tersebut dan
pengetahuan agama saya masih kurang, mohon penjelasannya....wslm

endang @ 27 Juli 2011, pukul 17:39


saya ingin bertanya kalo saya diceraikan oleh suami saya melalui surat yg ditulis oleh suami saya
(talak 1) dan kemudian suami ingin mengajak rujuk kembali apakah itu harus menunggu masa
idah 9 bulan terima kasih.

fadal @ 3 Agustus 2011, pukul 9:18

pada awalnya saya mengira bahwa menceraikan istri yang sedang hamil tidak sah, tetapi setelah
saya ucapkan sebanyak 3 kali saya baru mengetahui kalau itu sah. saya menyesal, apakah talak
saya tersebut sah?

sari @ 3 Agustus 2011, pukul 11:42

Assalamualaikum,,,,,
Sya nikah sirih sdh 2 thn lamanya.
Yg sya ingin tny kan adalah sya sdh di talak 1 dan sdh menjalaninya lbh dr 3 bln krn sya tdk
sanggup atas perbuatan suami sya akhirnya sya melarikan diri dr rmh nya, 3 hr kemudian sya di
beri talak 1. Dan sya sdh berpisah slma hampir 5 bln. Dan suami pd akhirnya menyesal minta
rujuk kembali dan sya pun sdh melewati masa haid 2 kali. Apakah hrs ada perkawinan baru utk
rujuk kembali dgn suami wlu pun kami hny nikah sirih?
Mhn penjelasannya.
Terima kasih.
Wassalam.

No yg bsa di hub-i 085691046599 dan 085693819176

ardy @ 22 Agustus 2011, pukul 12:48

Sy pun mengalami spt itu. Dalil yg menyatakan bhw laki2lah yg mmpunyai hak utk men
talak/rujuk. Tp wanita sering mengingkari hal itu. Hingga massa iddah selesai kmd kami brncn
rujuk. Sy binging acuan mana yg dipakai?... Sy tetap syah sbg suami krn tlh merujuknya pd masa
iddah atau menikah ulang krn massa idah sdh terlewati. Krn istri menolak rujuk pd saat iddah.

Retno @ 27 Agustus 2011, pukul 8:20

Sya n swmi dah nikah hampir 2thn dikaruniai anak 1 umur 5 bln.sya sering sekali bertengkar
dengan swmi mpe dia "blg gmana kl kta cerai aj drpd berantem mulu?"pa dah jatuh talak?trus
km rujuk.berbrp bln kmudian brantem lg mpe dia blg"cari aj swmi yg lebih bertanggungjwb".ap
nh jatuh talak?

Heri @ 21 September 2011, pukul 11:51

Sy bercerai 5th yg lalu dan setalah malekukan perenungan yang sangat panjang memutuskan
untuk rujuk kembali, Mohon bantuanya bagiamana caranya? Dan bagaimna mengetahui saat
cerai tiu jatuhnya talak berapa? apakah disurat yg dari pengadilan agama tertera>? krn klo secara
agama hanya 2x saya mengucapkannya artinya secara agma bisa lagsung rujuk bagaiman dgn
secara hukum negaranya ? Terima kasih atas bantuannya
Budi W @ 7 Oktober 2011, pukul 4:47

Ass.
Saya mau tanya.
saya membuat surat pernyataan cerai yg saya tandatangani diatas materai, bebrapa hari yag lalu.
Pertanyaan saya :
1. Talak berapakah?
2. Seandainya terjadi penyesalan pada diri saya, apakah kami bisa Rujuk kembali?
Apa syaratnya?
3. Mohon penjelasan yang disebut Talak 1, talak 2, talak 3

Terimakasih atas penjelasannya

Novi @ 11 Oktober 2011, pukul 23:51

Saya mohon bantuannya...dalam keadaan marah saya sering kali mnt cerai sm suami saya..dan
ini sudah yg ke tiga kalinya...saya mohon penjelasannya..jika suami saya menjatuhkan talak 3
dlm keadaan emosi dan dia menyesalinya , apa hukumnya jika kami rujuk kembali..kami ingin
skali memperbaikinya dr awal...

reni rally @ 15 November 2011, pukul 21:12

ass..sy tlh menikah dgn suami 6th dn diberi anak 3 org yg msh balita.suami sy egonya
tinggi,suka ngmng kasar dan kurang dewasa.kmi srng brtngkr mslh sepele dn suami srng bilang
cerai krn sdng emosi.krn sy kasian sm anak2 sy diam sj smp akhirny km brtngkr lg dn sy mnt
cerai.kluarga bsr sy sdh mengetahui perangai suami yg buruk dn pd saat itu jg sy bilang sm
kluarga bsr sy bhw rmh tngga km sdh tdk dpt diperbaiki lg.sy dikembalikn k ortu sy dn kamipun
psh rumah.melihat anak2 km yg msh balita dn sakit2an nyari bpkny hati sy luluh jg.baik sy
maupun suami msh cinta.suami menyesal,minta maaf dn brjanji mau berubah.sy lalu bicara dgn
kluarga bsr sy,akn tetapi mereka menghalang2i sy dn anak2 brtm suami.sy hrs bagaimana
menghadapi situasi saat ini.sy msh ingn melanjutkn rmh tngga km mengingat anak2 jg bth ayah
dn suami sy jg bgt.trimakasih

yolanda @ 7 Desember 2011, pukul 21:36

pak saya mau tanya ,,apakah sah talak secara tertulis dengan surat setelah satu tahun pisah kami
rujuk kembali dengan kata maaf saja dan apa kami harus nikah lagi.tolong kasi saya solusi saya
sangat minggung dengan masalah ini.

she wawan @ 12 Januari 2012, pukul 15:51

asalamualaikum.............wr wabarakatuh..

saya baru bercerai dgn istri saya....setelah 2 bulan 10hari.....kami mau rujuk lagi.....bagaimana
caranya...apakah harus nikah lagi...dengan pakai saksi..........atau boleh dengan ucapan saja tanpa
harus nikah....
mohon penjelasannya,,,,trimakasih

mauli @ 19 Januari 2012, pukul 11:36

nama saya, Mauli Nasution. tadi pagi saya bertengkar dengan istri saya, sehingga sempat saya
lontarkan ucapan talaq 1 padanya tapi tidak ada yang tahu kecuali kami berdua.
yang saya ingin tanyakan adalah apakah talaq saya itu sudah sah menurut hukum Islam?, dan
bolehkah kami rujuk kembali setelah kami menyesal atas perbuatan tersebut?

poetry @ 23 Februari 2012, pukul 10:43

usia perkawinan sy baru menginjak 16 bulan,.,dn slm 15bln sy sudah menyimpan smw pertikaian
yg sy terima dr suami sy,.,dn pada akhirnya smw pertikaian ini terbongkar oleh kedua orang tua
saya.,.,suami saya pernah memukul sy tiga kali , pernah melemparkan handphone ke wajah sy,.
sering meninggalkan sy hny tuk kesenangan dy semata. yg mau sy tanyakan ? apakah tindakan
pemukulan dn menyia2kan dr suami sy,. bs dikatakan sudah jatuh talak 1,.,.sy sudah mengajukan
cerai kpd suami tp dy tdk mau melepaskan sy,.,smntra keluarga besar sy sudah tdk bs menerima
suami dn keluarga suami sy ?? sy msh bingung langkah ap yg hrs sy lakukan??

Berikan Komentar Anda


Nama

E-mail *tidak dipublikasikan

Komentar

Isikan kode disamping, refresh untuk me-reload kode.


 Terkini
 Terkait
 Terpopuler

Pelunasan Cicilan Kendaraan Bermotor


23 Februari 2010 - 13:46 WIB

Saya adalah salah satu nasabah di sebuah perusahaan konsultan keuangan bernama AF
atas pembelian sebuah sepeda motor. Beberapa waktu lalu, saya dihadang oleh 2
orang bermotor yang mengaku berasal dari perusahaan konsultan keuangan tersebut.
Saya dipaksa untuk ikut ke kantor untuk menandatangani sebuah surat yang isinyapun
tidak boleh saya baca. Setelah saya paksa beberapa saat baru diperbolehkan membaca,
yang ternyata isinya adalah Berkas Penyerahan Kendaraan Bermotor. Ketika saya
meminta Surat Perjanjian awal, Pak Gatot dari pihak AF tidak dapat menunjukan surat
tersebut, dengan alasan permasalahannya telah dilimpahkan kepada Kantor Pusat AF yang bertempat di
sebuah komplek ruko di Gedangan Sidoarjo, untuk diminta menyelesaikan pelunasan di sana.

 Tunjangan Hari Raya untuk Pekerja Lepas


 Seputar Hukum Kewarisan
 Nilai Tunjangan
 Pembagian Warisan Menurut Hukum Islam

» index konsultasi

 Home
 Berita
 Fokus
 Kisah
 Cakrawala
 Foto
 Radio
 Komunitas
 Konsultasi
 Peluang
 Surat
 Sikap
 Tahukah Anda?
 HAMtainment
 HAMviromental
 Gaya
 Percikan

Etalase

» index etalase

VHRmedia.com
Jln. Melati, No. 10, Ragunan
Jakarta Selatan

Subscribe via RSS


or, Subscribe via E-Mail

Enter your

 Hak Jawab .
 Iklan .
 About Us .
 Ketentuan .
 Kontak .
 SiteMap .

You might also like