You are on page 1of 39

JARINGAN VLAN TOPOLOGI STAR

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Data

Disusun Oleh :
Nama : 1. I Putu Hendrawan (DBC 108 048)
2. Yudianto Setiawidodo (DBC 110 101)
3. Clara Agnes Theresia (DBC 113 023)
4. Lilis Friennawati (DBC 113 063)
5. Loure Florentina (DBC 113 067)
6. Pita Ria (DBC 113 079)
7. Sena Hartani (DBC 113 123)
Dosen : Marhayu, ST., M.Cs

JURUSAN / PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2014
BAB I
TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

1. Tujuan
Mahasiswa mampu membuat dan memahami simulasi jaringan LAN
topologi star dengan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer.

2. Landasan Teori
A. Jaringan LAN
Jaringan Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang
jaringannya hanya mencakup wilayah yang tidak begitu luas, seperti jaringan
komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah, atau yang lebih kecil.
Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer
to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan Peer to Peer, setiap komputer
yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun
server, sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang
bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.
LAN tersusun dari bebrapa elemen dasar yang meliputi komponen
hardware dan software, yaitu :
 Komponen Fisik
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), kabel, topologi
jaringan.
 Komponen Software
Sistem operasi jaringan, network adapter driver, protocol jaringan.
Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet
menggunakan perangkat switch yang mempunyai kecepatan transfer 10, 100, atau
1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa
disebut Wi-Fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat
yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-Fi biasa disebut hotspot.
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai data komputasi
sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat
mengakses sember daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah
diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer,.
Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang
lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.
Jaringan LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
 Mempunyai pesat data yang lebih tinggi.
 Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit.
 Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator
telekomunikasi.
Biasanya, salah satu komputer diantara jaringan komputer itu akan
digunakan untuk menjadi server yang mengatur seluruh sistem yang ada dalam
jaringan tersebut.

B. Topologi Star

Topologi adalah cara atau metode yang digunakan untuk menghubungkan


antara komputer yang satu dengan komputer yang lainnya ataupun dari Server ke
PC sehingga membentuk sebuah jaringan.
Topologi star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masing-masing
workstation dihubungkan secara langsung ke Server atau Hub/Switch. Intinya
topologi ini menggunakan hub/switch untuk menghubungkan dari komputer yang
satu dengan komputer yang lainnya. Hub/switch berfungsi untuk menerima
sinyal-sinyal dari komputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung
dengan hub/switch tersebut. Topologi jaringan star termasuk topologi jaringan
dengan biaya menengah.
Jika dua atau lebih topologi star dihubungkan sehingga membentuk star
baru, maka topologi yang terbentuk disebut topologi extended star. Media koneksi
yang digunakan adalah kabel UTP (10/100/1000Base-T).
Berikut ini merupakan beberapa karakteristik dari topologi star, yaitu :
 Setiap node berkomunikasi secara langsung dengan central node. Traffic
data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
 Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang
langsung terhubung ke central node.
 Jika terjadi kerusakan pada salah satu node, maka hanya pada node
tersebut yang mengalami gangguan tanpa mengganggu jaringan yang
lainnya.
 Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu trafik node
dan biasanya menggunakan kabel UTP.

Beberapa kelebihan dari topologi star ini diantaranya adalah sebagai


berikut :
 Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada
saluran tersebut dan station yang terpaut.
 Tingkat keamanan termasuk tinggi.
 Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
 Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
 Akses kontrol terpusat.
 Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan dalam pengelolaan
jaringan.
 Paling fleksibel.
Kesimpulan :
Dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka
bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga
akan menambah atau meningkatkan kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga
apabila terjadi gangguan pada suatu jalur kabel, maka gangguan hanya terjadi
dalam komunikasi antara workstation ang bersangkutan dengan server dan
jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan.
Sedangkan kekurangan dari topologi ini diantaranya adalah :
 Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan
berhenti.
 Boros dalam pemakaian kabel.
 Hub menjadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
 Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub
maka jaringan tersebut akan down.
 Jaringan tergantung pada terminal pusat.
 Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan
jaringan lambat.
 Biaya jaringan lebih mahal daripada topologi bus atau ring.
Kesimpulan :
Kebutuhan kabel yang lebih banyak dibandingkan dengan topologi yang
lain, disebabkan karena setiap workstation harus memiliki kabel tersendiri untuk
terhubung dengan hub/switch dan juga membutuhkan penanganan secara khusus.
BAB II
LANGKAH KERJA

1. Berikut tampilan halaman kerja pada Packet Tracer. Disini lah kita akan
menggambar topologinya.

2. Nah pada halaman kerja, letakkan beberapa PC (Kami menggunakan 56 PC).

3. Kemudian letakkan sebuah Hub mengelilingi 8 PC tersebut. Hubungi tiap PC


dengan kabel. Untuk jenis kabel, akan ada pilihan yang secara otomatis
menyesuaikan jenis kabel. Dan tampilannya seperti berikut :
5. Apabila lampu hijau yang menyala, berarti perangkat sudah saling terhubung,
namun belum bisa saling berkomunikasi. Oleh karena itu yang harus kita
lakukan adalah memberi IP Address untuk masing-masing computer.
Cara nya sebagai berikut :

a. Klik double pada masing-masing computer, akan muncul tampilan berikut ini
:

b. Karena masih jaringan sederhana ,cukup isi IP Address dan Subnet Mask
saja. Pilih Static untuk memberi IP secara manual. Setelah itu langsung close.
Lakukan ini ke masin-masig PC. Sekedar mengingatkan tiap PC harus
memiliki IP Adress yang berbeda.

c. Nah sekarang PC sudah dapat saling berkomunikasi. Untuk mengecek


apakah benar sudah dapat saling berkomunikasi, klik double salah satu PC,
Lalu pindah ke Tab Dekstop ,pilih Command Prompt.
d. Setelah itu, coba lakukan komunikasi dengan cara menge ping PC lain.
Missal yang ber IP Address kan 192.168.1.103. jika me reply. Berarti PC
tersebut sudah terhubung dalam satu jaringan dan dapat saling
berkomunikasi.

Inilah hasil akhir dari simulasi topologi star yang telah kami rangkai.
BAB III
PEMBAHASAN

Sebelumnya kita sudah membuat rancangan VLAN topologi Star seperti dibawah
ini :
Agar komputer (PC) dapat terhubung dalam sebuah jaringan LAN dengan server
maka kita perlu melakukan beberapa pengaturan.

1. Pengaturan PC
Pertama kita mengatur Global Setting dari PC dengan cara klik dua kali pada
PC yang akan diatur kemudian akan tampil GUI seperti dibawah ini :

Lalu isi Gateway dengan 10.10.10.254 yang berguna untuk


menghubungkan semua PC dalam satu ruang yang sama sehingga tiap PC dalam
ruang tersebut dapat berbagi data atau secara singkat Gateway digunakan untuk
melewatkan lalu lintas jaringan dari satu protokol ke protokol lain, dan isi DNS
Server dengan 172.16.0.2 yang bertujuan untuk menyimpan informasi tentang
nama host mauun nama domain dalam bentuk basis data tersebar didalam jaringan
komputer. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata
setiap sever transmisi surat yang menerima surat elektronik untuk setiap domain.
Sehingga setelah semua diisi maka akan tampak seperti dibawah ini :

Selanjutnya kita akan mengatur Fast Ethernet seperti di bawah ini :


a. IP Address
IP Addresss adalah deretan angka biner antara 32-bit sampai 128-bit yang
dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap perlatan jaringan yang
menggunakan protocol TCP/IP. Panjang dari IP menunjukkan alamat dari
komputer.
IP address terdiri atas dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, dimana
Network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan Host ID
menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address
memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu
berada.
Fungsi IP Address sebagai pengalamatan computer agar transfer data tidak
salah tujuan; mempermudah pemahaman, selayaknya Pak Pos mengirimkan surat
harus ada alamat tujuan dan pengirim dengan lengkap agar surat sampai jika
alamat tidak ditemukan maka surat bisa dikembalikan ke pengirim dengan benar.

b. Subnet Mask
Subnet adalah istilah yang mengacu kepada angka biner baik 32bit (IPv4)
maupun 128bit (Ipv6) yang digunakan untuk membedakan Network ID dengan
Host ID, menunjukkan letak suatu Host disuatu jaringan, apakah berada di
jaringan lokal atau jaringan luar, bisa sebagai pengelompokan beberapa Host
dalam satu Network.
Mempermudah pemahaman tentang Subnet Mask; Setiap RT terdiri dari
beberapa KK (Kepala Keluarga) dan RT ini adalah merupakan Network ID
sedangkan KK ini merupakan Host ID, proses pengelompokan ini bisa kita sebut
Subnet Mask.
2. Pengaturan Switch
Setelah mengatur PC yang harus kita lakukan selanjutnya adalah
mengatur switch seperti dibawah ini :

Tab Config untuk switch memberikan tiga tingkat konfigurasi umum,


yaitu global,switching, dan interface. Tingkat Global memberikan pengaturan
yang sama seperti router. Tingkat perutingan juga memberikan parameter
konfigurasi yang sama sebagai sebuah router. Pada tingkat switching kita
dapat mengatur database VLAN dari switch. Konfigurasi tingkat interface
juga memberikan akses ke pengaturan VLAN dari switch. Tab Config hanya
menyediakan sebuah alternative sederhana ke Cisco IOS CLI (fungsi umum).
Untuk mengakses pengaturan keseluruhan dari switch, kita harus
menggunakan Cisco IOS CLI.
a. Global Settings
Di pengaturan global, kita dapat mengubah nama tampilan router yang
muncul di workspace dan Cisco IOS.Kita juga dapat memanipulasi file
konfigurasi router, seperti menghapus NVRAM (tempat dimana konfigurasi
startup router disimpan), menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan ke
NVRAM, eksport konfigurasi yang sedang berjalan ke dalam bentuk file text,
membuka file text konfigurasi ke konfigurasi stratup, danmenggabungkan
konfigurasi yang sedang berjalan dengan file konfigurasi lain.

b. VLAN Database Configuration


Kita dapat mengatur VLAN dari switch melalui sub-panel VLAN
Database. Kita dapat menambahkan VLAN dengan memasukan sebuah nama
dan banyaknya VLAN dan menekan tombol Add. Kita dapat juga melihat
semua VLAN yang telah dibuat di daftar bawah tombol Add. Kita dapat
menghapus sebuah VLAN dengan memilih VLAN tersebut di daftar dan
kemudian menekan tombol Remove.
c. VLAN Database Configuration
Kita dapat mengatur VLAN dari switch melalui sub-panel VLAN
Database. Kita dapat menambahkan VLAN dengan memasukan sebuah
nama dan banyaknya VLAN dan menekan tombol Add. Kita dapat juga
melihat semua VLAN yang telah dibuat di daftar bawah tombol Add. Kita
dapat menghapus sebuah VLAN dengan memilih VLAN tersebut di daftar
dan kemudian menekan tombol Remove.

d. Interface Configuration
Switch hanya mempunyai interface tipe Ethernet. Untuk tiap
interface, kita dapat mengatur Port Status (hidup atau mati), Bandwidth,
Duplex, VLAN Switch Mode, dan Tx Ring Limit. Secara Default, sebuah
interface adalah sebuah akses port VLAN untuk VLAN 1. Kita dapat
memakai menu drop-down di sebelah kanan dari layar untuk mengatur
port yang digunakan oleh VLAN yang sudah ada. Kita dapat juga
mengubah sebuah interface kedalam sebuah VLAN trunk port, dan
kemudian memakai menu drop-down di kanan untuk memilih VLAN yang
ingin kita gunakan.

3. Pengaturan Router
Tab Config berisi empat konfigurasi umum : global, routing, switching,
dan interface. Untuk melakukan konfigurasi global, klik tombol GLOBAL untuk
memperluas pengaturan dalam global.Untuk mengkonfigurasi perutean router,
klik tombol ROUTING kemudian pilih mode perutean yaitu static atau RIP.Untuk
mengkonfigurasi pertukaran (switching), klik tombol SWITCHING untuk
memperluas VLAN Database.Untuk mengkonfigurasi interface yang digunakan,
klik tombol INTERFACE untuk memperluas pengaturan interface yang
digunakan router kemudian pilih interface yang digunakan.Tab Config hanya
menyediakan alternatif pengaturan secara umum dan sederhana dari Cisco IOS
CLI.Untuk mengakses secara penuh perintah router, harus menggunakan Cisco
IOS CLI.
a. Global Settings
Di pengaturan global, kita dapat mengubah nama tampilan router yang
muncul di workspace dan Cisco IOS.Kita juga dapat memanipulasi file
konfigurasi router, seperti menghapus NVRAM (tempat dimana konfigurasi
startup router disimpan), menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan ke
NVRAM, eksport konfigurasi yang sedang berjalan ke dalam bentuk file text,
membuka file text konfigurasi ke konfigurasi stratup, dan menggabungkan
konfigurasi yang sedang berjalan dengan file konfigurasi lain.

b. Algorithm Settings
Di Algorithm Settings, kita dapat mengganti pengaturan algoritma
secara keseluruhan dengan menghapus tanda centang Global Setting dan
kemudian atur nilai-nilai sesuai keinginan untuk Half Open Session
Multiplier, Maximum Number of Connections, Maximum Number of Opened
Sessions, dan Maximum Retransmission Timeout in Miliseconds.
c. Routing Configuration
Kita dapat membuat perutean statik dalam router dengan memilih sub-
panel Static.Tiap perutean statik yang ditambahkan membutuhkan sebuah
network address, subnet mask, dan next-hop address.

Kita dapat menggunakan RIP versi 1 dalam jaringan spesifik dengan


memilih sub-panel RIP.Masukan sebuah IP address ke dalam kolom Network dan
kemudian klik tombol Add.Jaringan yang tekah ditambahkan menggunakan RIP
masuk ke daftar Network Address.Kita dapat menghapus jaringan dengan RIP
dengan cara meng-klik tombol Remove.
d. Vlan Database Configuration
Router Cisco mendukung konfigurasi VLAN. Kita dapat mengatur VLAN
dalam router melalui sub-panel VLAN Database.Kita dapat menambahkan
VLAN dengan cara memasukan nama dan nomor VLAN lalu tekan tombol
Add.Kita dapat melihat semua daftar VLAN yang telah dibuat dibawah
tombol Add. Kita dapat menghapus sebuah VLAN dengan cara memilih
VLAN yang ada di daftar lalu tekan tombol Remove.
e. Interface Configuration
Sebuah router dapat medukung interface dengan jarak yang lebar
seperti serial, modem, copper Ethernet, dan fiber Ethernet.Tiap tipe interface
mempunyai perbedaan pilihan konfigurasi, tetapi pada umumnya kita dapat
mengatur Port Status (hidup atau mati), IP Address, Subnet Mask, dan Tx-
Ring Limit.Untuk interface Ethernet, kita dapat juga mengatur MAC Address,
Bandwidth, dan Duplex.Untuk interface serial, kita dapat mengatur Clock
Rate.
4. Pengaturan Server
Tab Config memberikan tiga tingkat konfigurasi umum, yaitu global,
services, dan interface. Untuk mengkonfigurasi tingkat global, klik tombol
GLOBAL untuk memperluas tombol Settings (jika belum diperluas). Untuk
mengkonigurasi services, klik tombol SERVICES untuk memperluas daftar
layanan, dan kemudian pilih layanan. Untuk mengkonfigurasi sebuah
interface, klik tombol INTERFACE untuk memperluasinterface, dan
kemudian pilih interface. Tab Desktop mempersembahkan peralatan untuk
mengkonfigurasi pengaturan IP, buka sebuah interface host command line,
dan muculkan PDU.
a. Global Settings
Dalam pengaturan global, kita dapat mengubah Display Name dari server.
Kita dapat mengatur server untuk secara otomatis mendapatkan
konfigurasi IPv4 atau IPv6 dengan memilih tombol DHCP atau secara
manual mengatur Gateway dan DNS Server dengan menggunakan tombol
Static. Untuk IPv6, Auto Config akan secara otomatis mengkonfigurasi
pengalamatan IP Gateway dan DNS Server dan Static mengijinkan
masukan data secara manual.
b. Algorithm Settings
Dalam Algorithm Setting, kita dapat mengesampingkan global Algorithm
Setting dengan menghapus checkmark dari Global Settings dan kemudian
mengatur value milik kita untuk Maximum Number of Connections,
Maximum Number of Opened Sessions, dan Maximum Retransmission
Timeout in Milieconds.

c. HTTP Service Configuration


Dalam konfigurasi service HTTP, kita dapat meng-edit halaman HTML
seperti index.html, helloworld.html dan image.html dengan menggunakan
tags HTML yang didukung seperti :
 a  h4
 Address  h5
 b  h6
 big  head
 blockquote  hr
 body  html
 br  i
 center  img
 cite  kbd
 code  meta
 dd  li
 dfn  nobr
 div  ol
 dl  p
 dt  pre
 em  qt
 font  s
 h1  samp
 h2  small
 h3  span
 strong  thead
 sub  title
 sup  tr
 table  tt
 tbody  u
 td  ul
 tfoot  var
 th

Kita dapat juga menambahkan atau mengahapus file HTML dari server.
Ketika sebuah PC mengakses sebuah halaman HTML di server memakai Web
Browser, halaman HTML akan muncul di Web Browser.
d. DHCP Service Configuration
Dalam konfigurasi layanan DHCP, kita dapat membuat erver DHCP
dengan beberapa IP address pools yang berbeda. Untuk menambahkan
sebuah DHCP Pool, masukan Pool Name, Default Gateway, alamat DNS
Server, Starting IP Address, Subnet Mask, dan Maximum Number of
Users, kemudian klik Add. Jika kamu ingin membuat perubahan untuk
sebuah DHCP Pool yang telah ada, pilih pool dari daftar dan edit halaman
sesuai keinginan kita dan kemudian klik Save. Jika kamu ingin menghapus
sebuah DHCP IP address pool dari server, pilih pool dari daftar dan klik
Remove.

e. TFTP Service Configuration


Dalam konfigurasi layanan TFTP, ada beberapa parameter yang tidak
dapat diatur.Layanan TFTP teridiri dari dari sebuah seleksi image IOS
yang dapat digunakan untuk mem-flash router dan switch. Jika kita ingin
menghapus sebuah image iOS dari server, pilih image IOS dari daftar dan
klik Remove.
f. DNS Service Configuration
Dalam konfigurasi layanan DNS, kita dapat mengatur sebuah DNS Server
untuk mengartikan nama domain dengan sumber tipe berbeda, yang
merupakan dasar element data dalam Domain name System. Packet Tracer
mendukung empat tipe sumber berbeda : Address (A), Canocinal Name
(CNAME), SOA (Start of Authority), dan NS (Name Server).
g. NTP Service Configuration
Dalam konfigurasi layanan NTP, kita dapat mengatur server untu menjadi
sebuah server NTP sehingga tanggal dan waktu konfigurasi router dan switch
tersinkronisasi. Secara default, tanggal dan waktu pada server sinkron dengan
local machine kita. Kita dapat secara manual mengatur waktu dan tanggal
dengan memilih tanggal pada layar kalender dan menaikan atau menurunkan
layar waktu. Kita dapat juga mengatur Authentication dengan klik Enable dan
masukan sebuah Key dan Password.

h. FTP Service Configuration


Dalam konfigurasi layanan FTP, kita dapat menambah dan menghapus akun
FTP, mengatur akun FTP, dan menghapus file dari layanan FTP. Untuk
menambahkan sebuah akun FTP, masukan sebuah UserName dan Password.
Kemudian pilih permission yang ingin kita gunakan untuk user seperti Write,
Read, Delete, Rename dan List. Setelah itu, klik tombol Add untuk membuat
akun FTP. Untuk menghapus sebuah akun FTP, pilih akun FTP di daftar dan
klik tombol Delete. Jika kita ingin menghapus file dari layanan FTP, pilih file
di daftar dan klik tombol Remove.

5. Pengaturan Cloud
Tab config memberikan tiga tingkat konfigurasi umum, yaitu global,
connections, dan interface. Untuk mengkonfigurasi pada tingkat global, klik
tombol GLOBAL untuk memperluas tombol Settings (jika belum diperluas).
Untuk mengkonfigurasi koneksi, klik tombol CONNECTIONS untuk
memperluas daftar koneksi, dan kemudian pilih koneksinya. Untuk
mengkonfigurasi sebuah interface, klik tombol INTERFACE untuk
memperluas daftar interface, dan kemudian pilih interfacenya.
a. Global Settings
Hanya menunjukan nama display dari cloud.
HASIL PING 500 KALI EKSPERIMEN

BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil Ping sebanyak 500 kali eksperimen (Reply) dapat terlihat Sent
(data terkirim) = 500, received (data diterima) = 500, dan Lost (data yang tidak
dapat diproses) = 0.
Dan diketahui bahwa nilai waktu minimum = 0 ms, nilai waktu maximum
= 4294967295 ms, dan Rata-rata Nilai waktu = 1 ms. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan bahwa pemrosesan data memakan waktu yang berbeda-beda
tergantung berapa lama server memproses dan mentransfer data.
BAB IV
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan


simulasi jaringan VLAN topologi star, yang perlu diperhatikan adalah pengisian
dan pengaturan yang tepat pada IP Address dan Subnet Mask PC atau komputer,
Switch, Router, Cloud dan server . Hal itu dikarenakan jika pengaturan tidak
tepat, maka jaringan tidak dapat terhubung (dijalankan).

Dalam simulasi, jika jaringan tidak terhubung maka pada ujung-ujung


kabel yang menghubungkan masing-masing komponen berwarna merah dan
simulasi tidak dapat dijalankan. Sebaliknya, jika pengaturan sudah tepat maka
komponen kabel penghubung berwarna hijau dan simulasi dapat dijalankan (di-
run) dengan cara ping. Dan jika jika kabel penghubung berwarna orange, maka
sedang terjadi booting. Dalam simulasi yang kami lakukan kali ini, kami
melakukan eksperimen ping sebanyak 500 kali, dengan hasil (reply) :

 Sent (data yang terkirim) sebanyak 500


 Received (data yang diterima) sebanyak 500 kali
 Lost (data yang tidak dapat diproses) tidak ada.
 Nilai minimum waktu pemprosesan data yang diperoleh 0 ms
 Nilai maksimum waktu pemprosesan data yang diperoleh 4294967295 ms
 Nilai average (rata-rata) waktu yang diperoleh data adalah 1 ms.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Materi :
 Vicky (2010). “Artikel Pengenalan Jaringan Local Komputer (LAN)
Local Area Network”. http://belajar-komputer-mu.com/artikel-
pengenalan-jaringan-local-komputer-lan-local-area-network/. Diakses 22
Oktober 2014, pukul 21.15.
 Wikipedia (2014). “Jaringan Wilayah Lokal”. http://id.m.wikipedia.org/
wiki/Jaringan_wilayah_lokal. Diakses 22 Oktober 2014, pukul 21.19.
 Zega, Firman (2013). “Pengertian, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
Topologi Star”. http://vengenzblog.blogspot.com/2011/03/pengertian-
karakteristik-kelebihan-html?m=1. Diakses 22 Oktober, pukul 21.25.
 Wuaten, Stevani (2013). “Membangun Jaringan LAN Menggunakan
Topologi Star”. http://stevaniwuaten.wordpress.com/2013/05/02/
membangun-jaringan-lan-menggunakan-topologi-star/. Diakses 22
Oktober, pukul 21.27.

Gambar :
 Wuaten, Stevani (2013). “Membangun Jaringan LAN Menggunakan
Topologi Star”. http://stevaniwuaten.wordpress.com/2013/05/02/
membangun-jaringan-lan-menggunakan-topologi-star/. Diakses 22
Oktober, pukul 21.27.
BAB VI
LAMPIRAN

Gambar rangkaian simulasi “Jaringan LAN Topologi Star”


Output Hasil Ping Sebanyak 500 Kali

You might also like