Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Nama : 1. I Putu Hendrawan (DBC 108 048)
2. Yudianto Setiawidodo (DBC 110 101)
3. Clara Agnes Theresia (DBC 113 023)
4. Lilis Friennawati (DBC 113 063)
5. Loure Florentina (DBC 113 067)
6. Pita Ria (DBC 113 079)
7. Sena Hartani (DBC 113 123)
Dosen : Marhayu, ST., M.Cs
1. Tujuan
Mahasiswa mampu membuat dan memahami simulasi jaringan LAN
topologi star dengan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer.
2. Landasan Teori
A. Jaringan LAN
Jaringan Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang
jaringannya hanya mencakup wilayah yang tidak begitu luas, seperti jaringan
komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah, atau yang lebih kecil.
Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer
to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan Peer to Peer, setiap komputer
yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun
server, sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang
bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.
LAN tersusun dari bebrapa elemen dasar yang meliputi komponen
hardware dan software, yaitu :
Komponen Fisik
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), kabel, topologi
jaringan.
Komponen Software
Sistem operasi jaringan, network adapter driver, protocol jaringan.
Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet
menggunakan perangkat switch yang mempunyai kecepatan transfer 10, 100, atau
1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa
disebut Wi-Fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat
yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-Fi biasa disebut hotspot.
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai data komputasi
sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat
mengakses sember daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah
diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer,.
Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang
lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.
Jaringan LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Mempunyai pesat data yang lebih tinggi.
Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit.
Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator
telekomunikasi.
Biasanya, salah satu komputer diantara jaringan komputer itu akan
digunakan untuk menjadi server yang mengatur seluruh sistem yang ada dalam
jaringan tersebut.
B. Topologi Star
1. Berikut tampilan halaman kerja pada Packet Tracer. Disini lah kita akan
menggambar topologinya.
a. Klik double pada masing-masing computer, akan muncul tampilan berikut ini
:
b. Karena masih jaringan sederhana ,cukup isi IP Address dan Subnet Mask
saja. Pilih Static untuk memberi IP secara manual. Setelah itu langsung close.
Lakukan ini ke masin-masig PC. Sekedar mengingatkan tiap PC harus
memiliki IP Adress yang berbeda.
Inilah hasil akhir dari simulasi topologi star yang telah kami rangkai.
BAB III
PEMBAHASAN
Sebelumnya kita sudah membuat rancangan VLAN topologi Star seperti dibawah
ini :
Agar komputer (PC) dapat terhubung dalam sebuah jaringan LAN dengan server
maka kita perlu melakukan beberapa pengaturan.
1. Pengaturan PC
Pertama kita mengatur Global Setting dari PC dengan cara klik dua kali pada
PC yang akan diatur kemudian akan tampil GUI seperti dibawah ini :
b. Subnet Mask
Subnet adalah istilah yang mengacu kepada angka biner baik 32bit (IPv4)
maupun 128bit (Ipv6) yang digunakan untuk membedakan Network ID dengan
Host ID, menunjukkan letak suatu Host disuatu jaringan, apakah berada di
jaringan lokal atau jaringan luar, bisa sebagai pengelompokan beberapa Host
dalam satu Network.
Mempermudah pemahaman tentang Subnet Mask; Setiap RT terdiri dari
beberapa KK (Kepala Keluarga) dan RT ini adalah merupakan Network ID
sedangkan KK ini merupakan Host ID, proses pengelompokan ini bisa kita sebut
Subnet Mask.
2. Pengaturan Switch
Setelah mengatur PC yang harus kita lakukan selanjutnya adalah
mengatur switch seperti dibawah ini :
d. Interface Configuration
Switch hanya mempunyai interface tipe Ethernet. Untuk tiap
interface, kita dapat mengatur Port Status (hidup atau mati), Bandwidth,
Duplex, VLAN Switch Mode, dan Tx Ring Limit. Secara Default, sebuah
interface adalah sebuah akses port VLAN untuk VLAN 1. Kita dapat
memakai menu drop-down di sebelah kanan dari layar untuk mengatur
port yang digunakan oleh VLAN yang sudah ada. Kita dapat juga
mengubah sebuah interface kedalam sebuah VLAN trunk port, dan
kemudian memakai menu drop-down di kanan untuk memilih VLAN yang
ingin kita gunakan.
3. Pengaturan Router
Tab Config berisi empat konfigurasi umum : global, routing, switching,
dan interface. Untuk melakukan konfigurasi global, klik tombol GLOBAL untuk
memperluas pengaturan dalam global.Untuk mengkonfigurasi perutean router,
klik tombol ROUTING kemudian pilih mode perutean yaitu static atau RIP.Untuk
mengkonfigurasi pertukaran (switching), klik tombol SWITCHING untuk
memperluas VLAN Database.Untuk mengkonfigurasi interface yang digunakan,
klik tombol INTERFACE untuk memperluas pengaturan interface yang
digunakan router kemudian pilih interface yang digunakan.Tab Config hanya
menyediakan alternatif pengaturan secara umum dan sederhana dari Cisco IOS
CLI.Untuk mengakses secara penuh perintah router, harus menggunakan Cisco
IOS CLI.
a. Global Settings
Di pengaturan global, kita dapat mengubah nama tampilan router yang
muncul di workspace dan Cisco IOS.Kita juga dapat memanipulasi file
konfigurasi router, seperti menghapus NVRAM (tempat dimana konfigurasi
startup router disimpan), menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan ke
NVRAM, eksport konfigurasi yang sedang berjalan ke dalam bentuk file text,
membuka file text konfigurasi ke konfigurasi stratup, dan menggabungkan
konfigurasi yang sedang berjalan dengan file konfigurasi lain.
b. Algorithm Settings
Di Algorithm Settings, kita dapat mengganti pengaturan algoritma
secara keseluruhan dengan menghapus tanda centang Global Setting dan
kemudian atur nilai-nilai sesuai keinginan untuk Half Open Session
Multiplier, Maximum Number of Connections, Maximum Number of Opened
Sessions, dan Maximum Retransmission Timeout in Miliseconds.
c. Routing Configuration
Kita dapat membuat perutean statik dalam router dengan memilih sub-
panel Static.Tiap perutean statik yang ditambahkan membutuhkan sebuah
network address, subnet mask, dan next-hop address.
Kita dapat juga menambahkan atau mengahapus file HTML dari server.
Ketika sebuah PC mengakses sebuah halaman HTML di server memakai Web
Browser, halaman HTML akan muncul di Web Browser.
d. DHCP Service Configuration
Dalam konfigurasi layanan DHCP, kita dapat membuat erver DHCP
dengan beberapa IP address pools yang berbeda. Untuk menambahkan
sebuah DHCP Pool, masukan Pool Name, Default Gateway, alamat DNS
Server, Starting IP Address, Subnet Mask, dan Maximum Number of
Users, kemudian klik Add. Jika kamu ingin membuat perubahan untuk
sebuah DHCP Pool yang telah ada, pilih pool dari daftar dan edit halaman
sesuai keinginan kita dan kemudian klik Save. Jika kamu ingin menghapus
sebuah DHCP IP address pool dari server, pilih pool dari daftar dan klik
Remove.
5. Pengaturan Cloud
Tab config memberikan tiga tingkat konfigurasi umum, yaitu global,
connections, dan interface. Untuk mengkonfigurasi pada tingkat global, klik
tombol GLOBAL untuk memperluas tombol Settings (jika belum diperluas).
Untuk mengkonfigurasi koneksi, klik tombol CONNECTIONS untuk
memperluas daftar koneksi, dan kemudian pilih koneksinya. Untuk
mengkonfigurasi sebuah interface, klik tombol INTERFACE untuk
memperluas daftar interface, dan kemudian pilih interfacenya.
a. Global Settings
Hanya menunjukan nama display dari cloud.
HASIL PING 500 KALI EKSPERIMEN
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil Ping sebanyak 500 kali eksperimen (Reply) dapat terlihat Sent
(data terkirim) = 500, received (data diterima) = 500, dan Lost (data yang tidak
dapat diproses) = 0.
Dan diketahui bahwa nilai waktu minimum = 0 ms, nilai waktu maximum
= 4294967295 ms, dan Rata-rata Nilai waktu = 1 ms. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan bahwa pemrosesan data memakan waktu yang berbeda-beda
tergantung berapa lama server memproses dan mentransfer data.
BAB IV
KESIMPULAN
Materi :
Vicky (2010). “Artikel Pengenalan Jaringan Local Komputer (LAN)
Local Area Network”. http://belajar-komputer-mu.com/artikel-
pengenalan-jaringan-local-komputer-lan-local-area-network/. Diakses 22
Oktober 2014, pukul 21.15.
Wikipedia (2014). “Jaringan Wilayah Lokal”. http://id.m.wikipedia.org/
wiki/Jaringan_wilayah_lokal. Diakses 22 Oktober 2014, pukul 21.19.
Zega, Firman (2013). “Pengertian, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan
Topologi Star”. http://vengenzblog.blogspot.com/2011/03/pengertian-
karakteristik-kelebihan-html?m=1. Diakses 22 Oktober, pukul 21.25.
Wuaten, Stevani (2013). “Membangun Jaringan LAN Menggunakan
Topologi Star”. http://stevaniwuaten.wordpress.com/2013/05/02/
membangun-jaringan-lan-menggunakan-topologi-star/. Diakses 22
Oktober, pukul 21.27.
Gambar :
Wuaten, Stevani (2013). “Membangun Jaringan LAN Menggunakan
Topologi Star”. http://stevaniwuaten.wordpress.com/2013/05/02/
membangun-jaringan-lan-menggunakan-topologi-star/. Diakses 22
Oktober, pukul 21.27.
BAB VI
LAMPIRAN