You are on page 1of 26

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN

KERJA DAN KINERJA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH


KOTA SURAKARTA
0leh
Linda Nur Susila dan Andriyani Susanti
Abstark
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui secara empiris pengaruh
motivasi terhadap disiplin kerja pegawai, pengaruh kepuasan kerja terhadap
disiplin kerja pegawai, pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai, pengaruh
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai, pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
Teknik analisa yang digunakan yaitu uji instrument, uji linieritas,
analisis jlur, uji t, uji F dan uji kesesuaian model.Data yang digunakan yaitu
data primer yaitu data dari kuestioner yang diisi oleh para pegawai dan atasan
langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap disiplin kerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap disiplin kerja, motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja, disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja .
Pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai lebih besar dari
pengaruh tidak langsung kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dengan
mediasi disiplin kerja, sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai dipilih
jalur langsung. Pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja pegawai lebih
besar dari pengaruh tidak langsung motivasi terhadap kinerja pegawai dengan
mediasi disiplin kerja, sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai dipilih
jalur langsung. Pengaruh total kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai lebih
besar pengaruhnya dari pada pengaruh total motivasi terhadap kinerja
pegawai, sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai lebih efektif melalui
peningkatan kepuasan kerja.

Kata kunci: Motivasi, kepuasan kerja, disiplin kerja dan kinerja

A. PENDAHULUAN
Faktor manusia (man) merupakan salah satu faktor yang harus

mendapat perhatian, dimana peranan manusia sangatlah penting artinya dalam

upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.Terminologi

sumber daya manusia (human resources) merujuk kepada orang-orang yang

1
bekerja di dalam organisasi (Samsudin, 2006: 21). Tujuan yang ditetapkan

organisasi adalah pencapaian kinerja yang tinggi. Kinerja pegawai merupakan

faktor penting dalam menjalankan roda pemerintahan. Pimpinan harus dapat

menggerakkan pegawai untuk bekerja dengan penuh kemauan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mengingat setiap manusia memiliki

motif, emosi, aspirasi, serta kepentingan yang berbeda-beda seringkali upaya

manajemen dalam menggerakkan orang lain mendapatkan berbagai hambatan

dan kesulitan.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang penting, sebab dengan

motivasi pegawai dapat bekerja dengan baik sehingga pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan dapat tercapai.

Pegawai Negeri Sipil berkewajiban menyelenggarakan tugas

pemerintahan dan pembangunan dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada

Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, negara dan pemerintah. Pegawai

Negeri Sipil sebagai pelaksana perundang-undangan wajib berusaha untuk

taat pada setiap peraturan perundang-undangan dalam melaksanakan tugas

kedinasan.

Setiap organisasi berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang

yaitu berkembangnya organisasi yang diindikasikan Namun dalam

prakteknya untuk mencapai tujuan tersebut organisasi sering menghadapi

kendala, yang salah satu faktornya adalah ketidakpuasan kerja dari para

pegawainya. Sebagai akibatnya dapat berpengaruh kepada kinerja pegawai

maupun kinerja organisasi secara keseluruhan.

2
Pegawai dapat menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang

selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan organisasi, serta mempunyai

pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikapnya terhadap

pekerjaan. Dalam interaksi tersebut, karyawan memberikan kontribusi kepada

organisasi berupa kemampuan, keahlian dan ketrampilan yang dimiliki,

sedangkan organisasi diharapkan memberi imbalan dan penghargaan kepada

pegawai secara adil sehingga dapat memberikan kepuasan.

Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk

mendapatkan kinerja yang optimal. Ketika seseorang mendapatkan kepuasan

dalam bekerja, tentu akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap

kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya,

sehingga produktivitas dan hasil kerja pegawai akan semakin meningkat

secara optimal.

Disiplin adalah faktor lain yang berperan dalam peningkatan

kinerja.Disiplin pada dasarnya merupakan suatu sikap taat dan patuh serta

tunduk pada aturan yang dilandasi oleh kesadaran diri pribadi tanpa ada

paksaan dari luar.Sikap semacam ini tidak hanya dituntut dari pegawai

sebagai individu tetapi juga dari kelompok orang yang tergabung dalam

organisasi tersebut.Permasalahan yang ada antara lain masih adanya tindakan

indisipliner seperti terlambat masuk kerja, pegawai mangkir pada jam efektif

sehingga berpengaruh pada menurunnya kinerja pegawai.

Peranan pegawai dalam menghadapi tantangan organissasi dan

pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud secara optimal apabila pegawai

3
memiliki motivasi untuk berprestasi, memiliki kepuasan kerja yang tinggi dan

mampu bekerja dengan disiplin. Dengan ketiga aspek tersebut dapat

menghasilkan kinerja yang tinggi.

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui secara empiris pengaruh


motivasi terhadap disiplin kerja pegawai, pengaruh kepuasan kerja terhadap
disiplin kerja pegawai, pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai, pengaruh
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai, pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

B. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Motivasi
H3
H1
Kinerja
H5 Kinerja
Pegawai
Pegawai
H2
Kepuasan
Kerja H4
Gambar 1

Sumber : Robins (2003),Kreitner dan Kinicki (2003)

H1: Motivasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja pegawai Badan


Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
H2: Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
H3: Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
H4: Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
H5: Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

4
C.METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian dan obyek penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi pada Badan

Kepegawaian Daerah Kota Surakarta, sedangkan Obyek Penelitian

adalah para pegawai di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota

Surakarta.

2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel


a. Kinerja Pegawai (Y)
Kinerja Pegawai merupakan hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota
Surakarta dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan. Indikato yang digunakan meliputi :
1) Kemampuan, 2) Kreativitas, 3)Kualitas pekerjaan, 4)Inisiatif

b. Motivasi (X1)
Motivasi adalah dorongan dari dalam diri pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta untuk bekerja lebih giat.
Indikator yang digunakan:1) Kebutuhan fisiologi, 2) Kebutuhn
keamanan, 3) kebutuhan social, 4) kebutuhan harga diri, 5) kebutuhan
aktualisasi diri
c. Kepuasan Kerja (X2)
Kepuasan Kerja yaitu perasaan atau sikap pegawai terhadap sesuatu
yang mereka alami atau mereka terima baik materi maupun non
materi. Indikator yang akan digunakan adalah: 1) Kepuasan terhadap
kepemimpinan, 2) kepuasan terhadap pekerjaan, 3) kepuasan terhadap
fasilitas, 4) kepuasan terhadap lingkungan kerja
d. Disiplin Kerja (X3)
Disiplin Kerja adalalah kesadaran dan kesediaan pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta untuk menaati semua peraturan

5
yang berlaku. Indikatornya meliputi: 1) Kepatuhan terhadap jam kerja,
2) ketaatan terhadap peraturan, 3) kepatuhan terhadap prosedur dan
instruksi kerja
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta sebanyak 53 orang, semua anggota
populasi dijadikan sebagai sampel penelitian, dengan demikian penelitian
ini merupakan penelitian populasi dengan metode sensus.

4. Data dan Teknik Pengumpulan Data


Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer,yaitu data yang diperoleh langsung dari responden,sedangkan
Teknik Pengumpulan Data dengan kuestioner
1. 5. Teknik Analisis Data
a. Uji Instrumen:

1). Uji Validitas (uji kesahihan) digunakan untuk mengukur valid tidaknya

suatu kuesioner.

2). Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat

memberikan hasil yang konsisten, apabila pengukuran dilakukan berulang-

ulang.

b. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan langkah untuk mengetahui status linier
tidaknya suatu distribusi sebuah data penelitian. Hasil yang diperoleh
melalui uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang akan
digunakan. Jika hasil uji linieritas merupakan data yang linier maka
digunakan analisis regresi linier. Sebaliknya jika hasil uji linieritas
merupakan data yang tidak linier maka analisis regresi yang digunakan
nonlinier. Uji linieritas yang akan dilakukan adalah uji Lagrange
Multiplivariat. Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai

6
C2 hitung atau (n x R2). Jika C² hitung > C² tabel, maka hipotesis yang
menyatakan model linier ditolak. (Ghozali, 2006 : 155).
c. Analisis Jalur (Path Analysis)
Adapun teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Path Analysis (Analisis Jalur).
Model diagram jalurnya dapat disusun seperti gambar berikut:

e1 e2
MOTIVASI
P3 P1
DISIPLIN P5 KINERJA
KERJA PEGAWAI
P4
P2
KEPUASAN KERJA Gambar III.1
Analisis Jalur
Diagram jalur di atas terdiri atas dua persamaan,dimana X1, X2 dan X3
adalah variabel eksogen atau independen dan Y1, Y2 adalah variabel
endogen atau dependen. Persamaan tersebut dapat ditulis sebagai
berikut :
Persamaan 1 : Y1 = β1X1 + β2X2 + e
Persamaan 2 : Y2 = β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Keterangan :
β1,β 2,β 3 = Koefisien regresi variabel X1,.X2,X3
Y1 = Disiplin Kerja
Y2 = Kinerja Pegawai
X1 = Motivasi
X2 = Kepuasan Kerja
X3 = Disiplin Kerja
e = Standar error
d. Uji t

7
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dikatakan
berpengaruh signifikan apabila nilai signifikansi < α.
e. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-
sama atau serempak. Dikatakan berpengaruh signifikan apabila nilai
signifikansi < α.
f. Analisis Koefisien Determinasi ( R2).
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
besarnya sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
R² total = 1- (e1² x e2²)
Penetapan besarnya e menurut Sarwono(20007:38). e1..2 = √1-R2
g. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total.
Analisis jalur memperhitungkan pengaruh langsung dan tidak
langsung. Berdasarkan diagram jalur kita dapat melihat bagaimana
pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Pengaruh langsung
adalah pengaruh dari satu variabel independen ke variabel dependen,
tanpa melalui varabel dependen lairnya. Sedangkan pengaruh tidak
langsung adalah situasi dimana variabel independen mempengaruhi
variabel dependen melalui variabel lain yang disebut variabel intervening
(intermediary). Adapun yang dimaksud pengaruh total adalah
penjumlahan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung
a. Pengaruh motivasi terhadap kinerja.
Pengaruh Langsung : P1
Pengaruh Tidak Langsung : P3 x P5
Pengaruh Total : P1 + (P3 x P5)

b. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja.

8
Pengaruh Langsung : P2
Pengaruh Tidak Langsung : P4 x P5
Pengaruh Total : P2 + (P4 x P5)
h. Analisis Korelasi
Korelasi dalam analisis ini adalah penguraian korelasi antar
variabel independen dan variabel independen terhadap variabel
dependen. Penentuan kuat lemahnya koefisien korelasi (r) atau arti harga
nilai r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r yang
dikemukakan oleh Ridwan (2005:136) sebagai berikut :
INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI NILAI r
Koefisien Korelasi Tafsiran
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60-0,799 Kuat
0,40 – 0.599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah

D.Hasil dan Pembahasan


1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas: Semua item pertanyaan valid karena r hitung > r tabel
b. Uji Reliabilitas: Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa,
koefisien alpha hitung seluruh variabel lebih besar dibandingkan
dengan kriteria yang dipersyaratkan atau nilai kritis (rule of tumb)
sebesar 0,6, yaitu masing-masing sebesar 0,888; 0,832; 0,887 dan
0,731 lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa butir-butir
pertanyaan seluruh variabel dalam keadaan reliabel.
2. Uji Linieritas
Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 1. di bawah ini.
Tabel 1
Tabel Linieritas

9
Model Sum m ary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .036 a .001 -.060 1.23452820
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi,
Kepuas an Kerja

Dari tabel diatas menunjukkan nilai R2 sebesar 0,001 dengan jumlah


sampel 53, besarnya nilai c2 hitung = 53 x 0,001 = 0,053 sedangkan nilai
c2 tabel sebesar 67,50 Nilai c2 hitung < c2 tabel jadi dapat disimpulkan
bahwa model yang benar adalah model linier.
3. Analisis Jalur (Path Analysis)
a. Persamaan 1
Tabel 2
Hasil regresi persamaan 1

Coe fficientsa

Unstandardiz ed Standardized
Coef f icients Coef f icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Cons tant) 5.932 5.161 1.149 .256
Motiv asi .195 .094 .258 2.073 .043
Kepuasan Kerja .494 .145 .423 3.400 .001
a. Dependent Variable: Dis iplin Kerja

Y1 = 0,258 X1 + 0,423 X2 + e
(0,043)** (0,001)**
1) β1 = 0,258 yang artinya motivasi berpengaruh positif terhadap
disiplin kerja, apabila motivasi ditingkatkan maka disiplin kerja
akan meningkat.
2) β2 = 0,423 yang artinya kepuasan kerja berpengaruh positif
terhadap disiplin kerja artinya apabila kepuasan kerja ditingkatkan
maka disiplin kerja akan meningkat.

b. Persamaan 2
Tabel 3

10
Hasil regresi persamaan 2

Coe fficientsa

Unstandardiz ed Standardized
Coef f icients Coef f icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Cons tant) 1.491 2.525 .591 .557
Motiv asi .115 .047 .220 2.419 .019
Kepuasan Kerja .468 .078 .581 6.010 .000
Disiplin Kerja .140 .068 .204 2.056 .045
a. Dependent Variable: Kinerja

Y2 = 0,220 X1 + 0,581 X2 + 0,204 X3 +e


(0,019)** (0,000)** (0,045)**

1) β1 = 0,220 yang artinya motivasi berpengaruh positif terhadap


kinerja, apabila motivasi ditingkatkan maka kinerja akan
meningkat.
2) β2 = 0,581 yang artinya kepuasan kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja, apabila kepuasan kerja ditingkatkan maka kinerja
akan meningkat.
3) β3 = 0,204 yang artinya disiplin kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja, apabila disiplin kerja ditingkatkan maka kinerja akan
meningkat

Motivasi
(X1) 0,220
0,258
Disiplin Kinerja
kerja 0,204
(Y)
0,423 (Y)
0,581
Kepuasan
Kerja (X2)

Gambar 3. Diagram Jalur dari Hasil Analisis Regresi

11
4. Uji Hipotesis Parsial (Uji – t)
Dari tabel IV.10 dan IV.11 dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta, dapat
dilihat dari nilai signifikansi adalah 0,043 < 0,05,H1 terbukti
b. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap disiplin
kerja pegawai dapat dilihat dari nilai signifikansi adalah
0,001 < 0,05, H2 terbukti
c. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai,
dapat dilihat dari nilai signifikansi adalah 0,019 < 0,05. H3
terbukti
d. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai ,dapat dilihat nilai sig 0,000 < 0,05. H4 terbukti
e. Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai, dapat dilihat nilai sig 0,045 < 0,05. H5 terbukti
5. Uji Serempak (Uji – F)
Hasil uji F dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4
Hasil Uji F

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 154.510 3 51.503 33.751 .000 a
Residual 74.773 49 1.526
Total 229.283 52
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivas i, Kepuasan Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan Tabel 4 hasil uji secara serempak (Uji F) diketahui


besarnya nilai F sebesar 33,751 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05

12
sehingga dapat disimpulkan motivasi, kepuasan kerja dan disiplin kerja
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

6. Koefisien Determinasi (R2)


a. Koefisien Determinasi Persamaan 1
Hasil uji koefisien determinasi persamaan 1 dalam penelitian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5
Hasil Koefisien Determinasi Persamaan 1

b
Model Sum m ary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .567 a .322 .294 2.559
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motiv as i
b. Dependent Variable: Dis iplin Kerja

e1  1  R1
2

e1  1  0,322
= 0,823
b. Koefisien Determinasi Persamaan 2
Hasil uji koefisien determinasi persamaan 2 dalam penelitian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

13
Tabel 6
Hasil Koefisien Determinasi Persamaan 2

b
Model Summ ary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .821 a .674 .654 1.235
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivasi,
Kepuas an Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja

e2  1  R2 2

e2  1  0,674
= 0,571
Maka nilai koofisien determinasi ( R2 ) Total =
R2 = 1 – ( e1 ² x e 2 ² )

R2 = 1 - (0,8232 x 0,5712)
= 0,783 atau 78,3%
Nilai R square total sebesar 0,782 artinya kinerja pegawai
dijelaskan oleh motivasi dan kepuasan kerja dengan disiplin kerja
sebagai variabel intervening sebesar 78,3% dan sisanya sebesar 21,7%
dijelaskan variabel lain di luar model penelitian, misalnya variabel
budaya organisasi dan lingkungan kerja.

7. Hubungan antar Variabel (Korelasi)

Tabel 7
Tabel Koefisien Korelasi

14
Cor relations

Kepuas an
Motiv as i Kerja Disiplin Kerja Kinerja
Motiv as i Pearson Correlation 1 .350* .406** .505**
Sig. (2-tailed) .010 .003 .000
N 53 53 53 53
Kepuas an Kerja Pearson Correlation .350* 1 .513** .762**
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000
N 53 53 53 53
Disiplin Kerja Pearson Correlation .406** .513** 1 .591**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000
N 53 53 53 53
Kinerja Pearson Correlation .505** .762** .591** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 53 53 53 53
*. Correlation is s ignif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).

Dari tabel 7 dapat diketahui hubungan atau korelasi antar variabel


sebagai berikut:
a. Motivasi dengan disiplin kerja pegawai adalah 0,406 dan sig = 0,003,
dapat diartikan bahwa hubungan antara motivasi dengan disiplin kerja
cukup kuat dan signifikan.
b. Kepuasan kerja dengan disiplin kerja pegawai adalah 0,513 dan sig =
0,000, dapat diartikan bahwa hubungan antara kepuasan kerja dengan
disiplin kerja cukup kuat dan signifikan.
c. Motivasi dengan kinerja pegawai adalah 0,505 dan sig = 0,000, dapat
diartikan bahwa hubungan antara motivasi dengan kinerja cukup kuat
dan signifikan.
d. Kepuasan kerja dengan kinerja pegawai adalah 0,762 dan sig = 0,000,
dapat diartikan bahwa hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja
kuat dan signifikan.
e. Disiplin kerja dengan kinerja pegawai adalah 0,591 dan sig = 0,000,
dapat diartikan bahwa hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja
cukup kuat dan signifikan.
8. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total.

15
Tujuan analisis jalur adalah memperhitungkan pengaruh langsung
dan tidak langsung, berdasarkan hasil analisis di atas dapat disusun
kesimpulan analisis secara menyeluruh pada tabel berikut:
Tabel 8
Hasil Kesimpulan Analisis Regresi Jalur
No Arah Regresi Korelasi ei
Hubungan Beta Sig r Sig
1 X1 ke Y 0,220 0,019 0,505 0,000 0,571
2 X2 ke Y 0,581 0,000 0,762 0,000
3 X3 ke Y 0,204 0,045 0,591 0,000
4 X1 ke X3 0,258 0,043 0,406 0,003 0.823
5 X2 ke X3 0,423 0,001 0,513 0,000
Sumber : data primer diolah, 2010
a. Pengaruh langsung
Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu variabel
independen menuju variabel dependen tanpa melalui variabel
dependen lainnya.
1) Motivasi terhadap kinerja (X1 ke Y)
Berdasarkan tabel 8 diketahui motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai dengan koefisien sebesar
0,220.
2) Kepuasan kerja terhadap kinerja (X2 ke Y)
Berdasarkan tabel 8 diketahui kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan koefisien sebesar
0,581.(P2)
b. Pengaruh tidak langsung
Pengaruh tidak langsung adalah hubungan antara variabel
independen yang mempengaruhi variabel dependen melalui mediasi
variabel lain yang disebut variabel intervening (intermediary).
1) Pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai melalui disiplin kerja
(X1 ke X3 dan X3 ke Y)

16
Berdasarkan tabel 8 diketahui motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap disiplin kerja serta disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan koefisien
sebesar 0,258 x 0,204 = 0,053.
2) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai melalui disiplin
kerja (X2 ke X3 dan X3 ke Y)
Berdasarkan tabel 8 diketahui kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap disiplin kerja serta disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
dengan koefisien sebesar 0,423 x 0,204 = 0,086.
c. Pengaruh total (total effect)
1) Pengaruh motivasi terhadap kinerja melalui disiplin kerja
Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda
persamaan pertama dan kedua menunjukkan pengaruh total dari
pengaruh langsung dan tidak langsung yaitu 0,220 + 0,053 =
0,273. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh keseluruhan dari
motivasi terhadap kinerja melalui disiplin kerja sebesar 0,273.
2) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja melalui disiplin kerja
Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda
persamaan pertama dan kedua menunjukkan pengaruh total dari
pengaruh langsung dan tidak langsung yaitu 0,581 + 0,086 =
0,667. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh keseluruhan dari
kepuasan kerja terhadap kinerja melalui disiplin kerja sebesar
0,667.

d. Kesimpulan:
1). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
Pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja pegawai sebesar
0,220 lebih besar dari pengaruh tidak langsung motivasi terhadap
kinerja pegawai dengan mediasi disiplin kerja sebesar 0,053 dan

17
mempunyai korelasi cukup kuat, sehingga untuk meningkatkan
kinerja pegawai dipilih jalur langsung.
2) . Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja Pegawai
Pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai
sebesar 0,581 lebih besar dari pengaruh tidak langsung kepuasan
kerja terhadap kinerja pegawai dengan mediasi disiplin kerja
sebesar 0,086 dan mempunyai korelasi kuat, sehingga untuk
meningkatkan kinerja pegawai dipilih jalur langsung.
3). Pengaruh Total
Pengaruh total kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai sebesar
0,667 lebih besar pengaruhnya dari pada pengaruh total motivasi
terhadap kinerja pegawai sebesar 0,273 Sehingga untuk
meningkatkan kinerja pegawai lebih efektif melalui peningkatan
kepuasan kerja.

e1 = 0,823

0,505 e2 = 0,571
Motivasi
(X1) e1 = 0,823
0,258 0,220
0,406 0,204 Kinerja
Disiplin
Kerja (X3)
(Y)
0,513
0,423 0,591
0,581
Kepuasan Kerja 0,762
(X2)

Gambar IV.2. Hasil Analisis Jalur


Keterangan:

18
Jalur yang dicetak tebal adalah jalur efektif untuk dipilih yaitu jalur motivasi
menuju kinerja secara langsung dan jalur kepuasan kerja menuju kinerja
pegawai secara langsung.
Berdasarkan pada tujuan analisis dalam penelitian ini bahwa dalam

analisis jalur, akan dipilih arah jalur pengaruh antara variabel-variabel

penelitian sehingga diperoleh keputusan jalur mana yang akan dipilih

berkaitan dengan upaya manajemen dalam peningkatan kinerja pegawai pada

Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta yaitu pengaruh langsung (direct

effect) atau pengaruh tidak langsung (indirect effect), dengan hasil sebagai

berikut :

1. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh langsung motivasi

terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta

lebih besar dari pengaruh tidak langsung dan mempunyai korelasi cukup

kuat,sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai lebih efektif melalui

jalur langsung. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai, hal ini menunjukkan bahwa apabila motivasi ditingkatkan

maka kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta akan

meningkat.

Terjalinnya hubungan dan kerjasama yang baik diantara pegawai

Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta untuk mendukung antara satu

dengan yang lain, sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif akan

memotivasi pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik.

19
Pimpinan memberikan motivasi kerja dengan cara menjaga

kekompakan antar pegawai, memberikan pendelegasian wewenang dan

tanggungjawab penuh dalam menyelesaikan pekerjaan serta memberikan

kepercayaan dengan memberikan tugas sesuai kemampuan kepada

pegawai sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.

2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh langsung kepuasan

kerja terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota

Surakarta lebih besar dari pengaruh tidak langsung dan mempunyai

korelasi kuat,sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai lebih efektif

melalui jalur langsung. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai, hal ini menunjukkan bahwa apabila kepuasan

kerja ditingkatkan maka kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota

Surakarta akan meningkat.

Maka untuk mendukung kepuasan kerja dalam upaya untuk meningkatkan

kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta dilakukan

dengan memberikan penghargaan bagi pegawai yang berprestasi dengan

mempromosikan kejenjang lebih tinggi, memperhatikan kesejahteraan

pegawai dengan memberikan perhatian terhadap penghasilan yang

diterima pegawai yaitu memberikan insentif apabila ada pekerjaan

tambahan/ di luar jam kerja dan menciptakan kondisi kerja yang

mendukung bagi pegawai untuk melakukan aktivitasnya dalam

melaksanakan pekerjaan dengan memberikan fasilitas yang memadai.

20
3. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, hal ini menunjukkan

bahwa apabila disiplin kerja ditingkatkan maka kinerja pegawai Badan

Kepegawaian Daerah Kota Surakarta akan meningkat.

Di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta pegawai selalu disiplin

dalam bekerja. Hal tersebut ditunjukkan dengan kesadaran selalu datang

dan pulang kerja tepat waktu, mengikuti apel pagi dan sore, sikap pegawai

yang profesional sehingga selalu tepat waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya, melaksanakan tugas sesuai

prosedur organisasi dan selalu melaporkan hasil penyelesaian pekerjaan

kepada atasan.

Adapun upaya yang ditempuh untuk meningkatkan disiplin kerja adalah

dengan memberikan sanksi ( punishment ) kepada pegawai yang tidak

mematuhi peraturan dan penghargaan ( reward ) bagi pegawai yang taat

dan patuh terhadap aturan dan ketentuan yang berlaku.

4. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai melalui Disiplin Kerja

Pengaruh motivasi dengan mediasi disiplin kerja diharapkan mampu

meningkatkan kinerja pegawai, namun terbukti bahwa bahwa pengaruh

langsung motivasi terhadap kinerja pegawai mempunyai pengaruh yang

lebih besar. Hal tersebut bisa terjadi karena faktor yang mendukung

motivasi dari pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja pegawai lebih

kuat dibanding faktor yang mendukung timbulnya motivasi yang didorong

21
dengan disiplin kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota

Surakarta. Adanya faktor yang mendukung motivasi di Badan

Kepegawaian Daerah Kota Surakarta sehingga dapat meningkatkan kinerja

pegawai antara lain adanya kekompakan dan kerjasama yang baik diantara

pegawai, memberikan pendelegasian wewenang dan tanggungjawab penuh

dalam menyelesaikan pekerjaan serta memberikan kepercayaan dengan

memberikan tugas sesuai kemampuan kepada pegawai.

5. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai melalui Disiplin

Kerja.

Pengaruh kepuasan kerja dengan mediasi disiplin kerja diharapkan

mampu meningkatkan kinerja pegawai, namun terbukti bahwa bahwa

pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai mempunyai

pengaruh yang lebih besar. Hal tersebut bisa terjadi karena faktor yang

mendukung kepuasan kerja dari pengaruh langsung kepuasan kerja

terhadap kinerja pegawai lebih kuat dibanding faktor yang mendukung

timbulnya kepuasan kerja yang didorong dengan disiplin kerja di

lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.

Adanya faktor yang mendukung kepuasan kerja di Badan Kepegawaian

Daerah Kota Surakarta sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai

antara lain dengan memberikan penghargaan bagi pegawai yang

berprestasi telah dengan mempromosikan kejenjang lebih tinggi,

memperhatikan penghasilan yang diterima dengan memberikan insentif

apabila ada pekerjaan tambahan/ di luar jam kerja sehingga pegawai lebih

22
sejahtera dan adanya kondisi kerja yang mendukung bagi pegawai untuk

melakukan aktivitasnya dalam melaksanakan pekerjaan dengan

memberikan fasilitas yang memadai.

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja
pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
2. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin
kerja pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
3. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
4. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
5. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
6. Motivasi, kepuasan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
7. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R Square
total sebesar 0,783 artinya variabel kinerja pegawai pada Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta dijelaskan oleh variabel
motivasi dan kepuasan kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel
intervening sebesar 78,3 % dan sisanya sebesar 21,7% dijelaskan
variabel lain di luar model penelitian
8. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa :
a. Pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja pegawai lebih
besar dari pengaruh tidak langsung motivasi terhadap kinerja
pegawai dengan mediasi disiplin kerja, sehingga untuk
meningkatkan kinerja pegawai dipilih jalur langsung.

23
b. Pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai
lebih besar dari pengaruh tidak langsung kepuasan kerja
terhadap kinerja pegawai dengan mediasi disiplin kerja,
sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai dipilih jalur
langsung.
c. Pengaruh total kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai lebih
besar pengaruhnya dari pada pengaruh total motivasi terhadap
kinerja pegawai, sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai
lebih efektif melalui peningkatan kepuasan kerja.
F. Saran
1. Hasil analisa pengaruh total, menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja
pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta lebih efektif melalui
peningkatan kepuasan kerja, dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan
bagi pegawai yang berprestasi dengan mempromosikan kejenjang lebih tinggi
serta memberikan perhatian terhadap penghasilan yang diterima pegawai dengan
memberikan insentif apabila ada pekerjaan tambahan/ di luar jam kerja sehingga
pegawai lebih sejahtera.
2. Peningkatan motivasi perlu dilakukan karena terbukti mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.Yaitu dengan cara mewujudkan
harapan yang dimiliki oleh pegawai atas hasil kerjanya seperti memberikan
pendelegasian wewenang dan tanggungjawab penuh dalam menyelesaikan
pekerjaan serta memberikan kepercayaan dengan memberikan tugas sesuai
kemampuan pegawai.
3. Disiplin kerja untuk ditingkatkan lagi, tidak hanya dari segi disiplin kehadiran
tetapi juga dari disiplin dalam penggunaan waktu sehingga pekerjaan selesai tepat
waktu serta setiap akhir bulan daftar hadir pegawai diumumkan dan diberikan
penghargaan ( reward ) kepada pegawai dengan tingkat kehadiran tertinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. Suharsimi. 2001, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,


Jakarta: Rineka Cipta.

Aryanto,Nugroho Permata. 2010. “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan


Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan

24
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar dengan
Pengawasan sebagai Variabel Intervening”, Surakarta : STIE AUB.

As’ad. M. 2005. Psikologi Industri, Yogyakarta: Liberty.

Binawan Nur Tjahjono dan Gunarsih Tri. 2008. “Pengaruh Motivasi Kerja dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Dinas
Bina Marga Propinsi Jawa Tengah”, Jurnal Daya Saing.Vol. 9. No.
1.hal 15 – 22.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang :


Badan Penerbit Undip.

Hadi, Sutrisno. 2001. Bimbingan Menulis Skripsi Thesis Jilid II, Yogyakarta:
Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.

Handoko, Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,


Yogyakarta : BPFE UGM.

Hasibuan,Malayu. 2007. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan


Produktivitas. Jakarta : Bumi Aksara.

Hernowo dan Farid Wadji. 2007. “Pengaruh Motivasi dan Disiplin terhadap
Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri”.
Jurnal Daya Saing, Vol 4, No.1, hal 1 – 8.

Indriastuti. 2008. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Lingkungan Kerja,


Kepuasan Kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Pegawai di Dinas
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Karanganyar”,
Surakarta : STIE AUB.

Juanim.2004. Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran, Bandung : Universitas.


Pasundan.

Kreitner R and Angelo Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi, edisi terjemahan,


Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Mahsun, Mohamad., 2006, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta :


BPFE UGM.

Mangkunegara, A. P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan


(Cetakan Ketiga). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

25
Pramudita. 2001. “Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Sumber Daya Manusia PT Telkom Kantor Distel Solo”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis pada Benefit Fakultas Ekonomi UMS Surakarta.

Prawirosentono, Suyadi 2000, Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi Pertama,


Yogyakarta : BPFE UGM.

Samsudin, Sadili. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia..Bandung : Pustaka


Jaya.

Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur Untuk Bisnis dengan SPSS, Yogyakarta :
Andi Offset.

Sedarmayanti. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan


Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Bandung : Refika Aditama.

Siagian, Sondang. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi


Aksara.

Sri Yanta,. 2010.” Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja
Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar dengan Kepuasan
Kerja sebagai Variabel Intervening”, Surakarta : STIE AUB.

Tartono. 2010”Pengaruh Kepuasan kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja


Pegawai di Kantor Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar dengan
Disiplin Kerja sebagai Variabel Intervening”. Surakarta : STIE AUB.
Trianto, Ign. 2006. “Pengaruh Motivasi, Disiplin dan Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Kebakkramat Kabupaten
Karanganyar”. Surakarta : Universitas Slamet Riyadi.

Usmara. (2003). Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta : Amara Books.

Wahana Komputer.(2005). Pengembangan Analisis Multivariat SPSS 12, Jakarta:


Penerbit Salemba Infotek.

26

You might also like