Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
Faktor manusia (man) merupakan salah satu faktor yang harus
1
bekerja di dalam organisasi (Samsudin, 2006: 21). Tujuan yang ditetapkan
dan kesulitan.
motivasi pegawai dapat bekerja dengan baik sehingga pencapaian tujuan yang
kedinasan.
kendala, yang salah satu faktornya adalah ketidakpuasan kerja dari para
2
Pegawai dapat menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
secara optimal.
kinerja.Disiplin pada dasarnya merupakan suatu sikap taat dan patuh serta
tunduk pada aturan yang dilandasi oleh kesadaran diri pribadi tanpa ada
paksaan dari luar.Sikap semacam ini tidak hanya dituntut dari pegawai
sebagai individu tetapi juga dari kelompok orang yang tergabung dalam
indisipliner seperti terlambat masuk kerja, pegawai mangkir pada jam efektif
3
memiliki motivasi untuk berprestasi, memiliki kepuasan kerja yang tinggi dan
Motivasi
H3
H1
Kinerja
H5 Kinerja
Pegawai
Pegawai
H2
Kepuasan
Kerja H4
Gambar 1
4
C.METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian dan obyek penelitian
Surakarta.
b. Motivasi (X1)
Motivasi adalah dorongan dari dalam diri pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta untuk bekerja lebih giat.
Indikator yang digunakan:1) Kebutuhan fisiologi, 2) Kebutuhn
keamanan, 3) kebutuhan social, 4) kebutuhan harga diri, 5) kebutuhan
aktualisasi diri
c. Kepuasan Kerja (X2)
Kepuasan Kerja yaitu perasaan atau sikap pegawai terhadap sesuatu
yang mereka alami atau mereka terima baik materi maupun non
materi. Indikator yang akan digunakan adalah: 1) Kepuasan terhadap
kepemimpinan, 2) kepuasan terhadap pekerjaan, 3) kepuasan terhadap
fasilitas, 4) kepuasan terhadap lingkungan kerja
d. Disiplin Kerja (X3)
Disiplin Kerja adalalah kesadaran dan kesediaan pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta untuk menaati semua peraturan
5
yang berlaku. Indikatornya meliputi: 1) Kepatuhan terhadap jam kerja,
2) ketaatan terhadap peraturan, 3) kepatuhan terhadap prosedur dan
instruksi kerja
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta sebanyak 53 orang, semua anggota
populasi dijadikan sebagai sampel penelitian, dengan demikian penelitian
ini merupakan penelitian populasi dengan metode sensus.
1). Uji Validitas (uji kesahihan) digunakan untuk mengukur valid tidaknya
suatu kuesioner.
ulang.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan langkah untuk mengetahui status linier
tidaknya suatu distribusi sebuah data penelitian. Hasil yang diperoleh
melalui uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang akan
digunakan. Jika hasil uji linieritas merupakan data yang linier maka
digunakan analisis regresi linier. Sebaliknya jika hasil uji linieritas
merupakan data yang tidak linier maka analisis regresi yang digunakan
nonlinier. Uji linieritas yang akan dilakukan adalah uji Lagrange
Multiplivariat. Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai
6
C2 hitung atau (n x R2). Jika C² hitung > C² tabel, maka hipotesis yang
menyatakan model linier ditolak. (Ghozali, 2006 : 155).
c. Analisis Jalur (Path Analysis)
Adapun teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Path Analysis (Analisis Jalur).
Model diagram jalurnya dapat disusun seperti gambar berikut:
e1 e2
MOTIVASI
P3 P1
DISIPLIN P5 KINERJA
KERJA PEGAWAI
P4
P2
KEPUASAN KERJA Gambar III.1
Analisis Jalur
Diagram jalur di atas terdiri atas dua persamaan,dimana X1, X2 dan X3
adalah variabel eksogen atau independen dan Y1, Y2 adalah variabel
endogen atau dependen. Persamaan tersebut dapat ditulis sebagai
berikut :
Persamaan 1 : Y1 = β1X1 + β2X2 + e
Persamaan 2 : Y2 = β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :
β1,β 2,β 3 = Koefisien regresi variabel X1,.X2,X3
Y1 = Disiplin Kerja
Y2 = Kinerja Pegawai
X1 = Motivasi
X2 = Kepuasan Kerja
X3 = Disiplin Kerja
e = Standar error
d. Uji t
7
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dikatakan
berpengaruh signifikan apabila nilai signifikansi < α.
e. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-
sama atau serempak. Dikatakan berpengaruh signifikan apabila nilai
signifikansi < α.
f. Analisis Koefisien Determinasi ( R2).
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
besarnya sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
R² total = 1- (e1² x e2²)
Penetapan besarnya e menurut Sarwono(20007:38). e1..2 = √1-R2
g. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total.
Analisis jalur memperhitungkan pengaruh langsung dan tidak
langsung. Berdasarkan diagram jalur kita dapat melihat bagaimana
pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Pengaruh langsung
adalah pengaruh dari satu variabel independen ke variabel dependen,
tanpa melalui varabel dependen lairnya. Sedangkan pengaruh tidak
langsung adalah situasi dimana variabel independen mempengaruhi
variabel dependen melalui variabel lain yang disebut variabel intervening
(intermediary). Adapun yang dimaksud pengaruh total adalah
penjumlahan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung
a. Pengaruh motivasi terhadap kinerja.
Pengaruh Langsung : P1
Pengaruh Tidak Langsung : P3 x P5
Pengaruh Total : P1 + (P3 x P5)
8
Pengaruh Langsung : P2
Pengaruh Tidak Langsung : P4 x P5
Pengaruh Total : P2 + (P4 x P5)
h. Analisis Korelasi
Korelasi dalam analisis ini adalah penguraian korelasi antar
variabel independen dan variabel independen terhadap variabel
dependen. Penentuan kuat lemahnya koefisien korelasi (r) atau arti harga
nilai r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r yang
dikemukakan oleh Ridwan (2005:136) sebagai berikut :
INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI NILAI r
Koefisien Korelasi Tafsiran
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60-0,799 Kuat
0,40 – 0.599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
9
Model Sum m ary
Coe fficientsa
Unstandardiz ed Standardized
Coef f icients Coef f icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Cons tant) 5.932 5.161 1.149 .256
Motiv asi .195 .094 .258 2.073 .043
Kepuasan Kerja .494 .145 .423 3.400 .001
a. Dependent Variable: Dis iplin Kerja
Y1 = 0,258 X1 + 0,423 X2 + e
(0,043)** (0,001)**
1) β1 = 0,258 yang artinya motivasi berpengaruh positif terhadap
disiplin kerja, apabila motivasi ditingkatkan maka disiplin kerja
akan meningkat.
2) β2 = 0,423 yang artinya kepuasan kerja berpengaruh positif
terhadap disiplin kerja artinya apabila kepuasan kerja ditingkatkan
maka disiplin kerja akan meningkat.
b. Persamaan 2
Tabel 3
10
Hasil regresi persamaan 2
Coe fficientsa
Unstandardiz ed Standardized
Coef f icients Coef f icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Cons tant) 1.491 2.525 .591 .557
Motiv asi .115 .047 .220 2.419 .019
Kepuasan Kerja .468 .078 .581 6.010 .000
Disiplin Kerja .140 .068 .204 2.056 .045
a. Dependent Variable: Kinerja
Motivasi
(X1) 0,220
0,258
Disiplin Kinerja
kerja 0,204
(Y)
0,423 (Y)
0,581
Kepuasan
Kerja (X2)
11
4. Uji Hipotesis Parsial (Uji – t)
Dari tabel IV.10 dan IV.11 dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta, dapat
dilihat dari nilai signifikansi adalah 0,043 < 0,05,H1 terbukti
b. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap disiplin
kerja pegawai dapat dilihat dari nilai signifikansi adalah
0,001 < 0,05, H2 terbukti
c. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai,
dapat dilihat dari nilai signifikansi adalah 0,019 < 0,05. H3
terbukti
d. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai ,dapat dilihat nilai sig 0,000 < 0,05. H4 terbukti
e. Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai, dapat dilihat nilai sig 0,045 < 0,05. H5 terbukti
5. Uji Serempak (Uji – F)
Hasil uji F dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4
Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 154.510 3 51.503 33.751 .000 a
Residual 74.773 49 1.526
Total 229.283 52
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Motivas i, Kepuasan Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja
12
sehingga dapat disimpulkan motivasi, kepuasan kerja dan disiplin kerja
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
Tabel 5
Hasil Koefisien Determinasi Persamaan 1
b
Model Sum m ary
e1 1 R1
2
e1 1 0,322
= 0,823
b. Koefisien Determinasi Persamaan 2
Hasil uji koefisien determinasi persamaan 2 dalam penelitian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
13
Tabel 6
Hasil Koefisien Determinasi Persamaan 2
b
Model Summ ary
e2 1 R2 2
e2 1 0,674
= 0,571
Maka nilai koofisien determinasi ( R2 ) Total =
R2 = 1 – ( e1 ² x e 2 ² )
R2 = 1 - (0,8232 x 0,5712)
= 0,783 atau 78,3%
Nilai R square total sebesar 0,782 artinya kinerja pegawai
dijelaskan oleh motivasi dan kepuasan kerja dengan disiplin kerja
sebagai variabel intervening sebesar 78,3% dan sisanya sebesar 21,7%
dijelaskan variabel lain di luar model penelitian, misalnya variabel
budaya organisasi dan lingkungan kerja.
Tabel 7
Tabel Koefisien Korelasi
14
Cor relations
Kepuas an
Motiv as i Kerja Disiplin Kerja Kinerja
Motiv as i Pearson Correlation 1 .350* .406** .505**
Sig. (2-tailed) .010 .003 .000
N 53 53 53 53
Kepuas an Kerja Pearson Correlation .350* 1 .513** .762**
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000
N 53 53 53 53
Disiplin Kerja Pearson Correlation .406** .513** 1 .591**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000
N 53 53 53 53
Kinerja Pearson Correlation .505** .762** .591** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 53 53 53 53
*. Correlation is s ignif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
15
Tujuan analisis jalur adalah memperhitungkan pengaruh langsung
dan tidak langsung, berdasarkan hasil analisis di atas dapat disusun
kesimpulan analisis secara menyeluruh pada tabel berikut:
Tabel 8
Hasil Kesimpulan Analisis Regresi Jalur
No Arah Regresi Korelasi ei
Hubungan Beta Sig r Sig
1 X1 ke Y 0,220 0,019 0,505 0,000 0,571
2 X2 ke Y 0,581 0,000 0,762 0,000
3 X3 ke Y 0,204 0,045 0,591 0,000
4 X1 ke X3 0,258 0,043 0,406 0,003 0.823
5 X2 ke X3 0,423 0,001 0,513 0,000
Sumber : data primer diolah, 2010
a. Pengaruh langsung
Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu variabel
independen menuju variabel dependen tanpa melalui variabel
dependen lainnya.
1) Motivasi terhadap kinerja (X1 ke Y)
Berdasarkan tabel 8 diketahui motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai dengan koefisien sebesar
0,220.
2) Kepuasan kerja terhadap kinerja (X2 ke Y)
Berdasarkan tabel 8 diketahui kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan koefisien sebesar
0,581.(P2)
b. Pengaruh tidak langsung
Pengaruh tidak langsung adalah hubungan antara variabel
independen yang mempengaruhi variabel dependen melalui mediasi
variabel lain yang disebut variabel intervening (intermediary).
1) Pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai melalui disiplin kerja
(X1 ke X3 dan X3 ke Y)
16
Berdasarkan tabel 8 diketahui motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap disiplin kerja serta disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan koefisien
sebesar 0,258 x 0,204 = 0,053.
2) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai melalui disiplin
kerja (X2 ke X3 dan X3 ke Y)
Berdasarkan tabel 8 diketahui kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap disiplin kerja serta disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
dengan koefisien sebesar 0,423 x 0,204 = 0,086.
c. Pengaruh total (total effect)
1) Pengaruh motivasi terhadap kinerja melalui disiplin kerja
Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda
persamaan pertama dan kedua menunjukkan pengaruh total dari
pengaruh langsung dan tidak langsung yaitu 0,220 + 0,053 =
0,273. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh keseluruhan dari
motivasi terhadap kinerja melalui disiplin kerja sebesar 0,273.
2) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja melalui disiplin kerja
Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda
persamaan pertama dan kedua menunjukkan pengaruh total dari
pengaruh langsung dan tidak langsung yaitu 0,581 + 0,086 =
0,667. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh keseluruhan dari
kepuasan kerja terhadap kinerja melalui disiplin kerja sebesar
0,667.
d. Kesimpulan:
1). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
Pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja pegawai sebesar
0,220 lebih besar dari pengaruh tidak langsung motivasi terhadap
kinerja pegawai dengan mediasi disiplin kerja sebesar 0,053 dan
17
mempunyai korelasi cukup kuat, sehingga untuk meningkatkan
kinerja pegawai dipilih jalur langsung.
2) . Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja Pegawai
Pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai
sebesar 0,581 lebih besar dari pengaruh tidak langsung kepuasan
kerja terhadap kinerja pegawai dengan mediasi disiplin kerja
sebesar 0,086 dan mempunyai korelasi kuat, sehingga untuk
meningkatkan kinerja pegawai dipilih jalur langsung.
3). Pengaruh Total
Pengaruh total kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai sebesar
0,667 lebih besar pengaruhnya dari pada pengaruh total motivasi
terhadap kinerja pegawai sebesar 0,273 Sehingga untuk
meningkatkan kinerja pegawai lebih efektif melalui peningkatan
kepuasan kerja.
e1 = 0,823
0,505 e2 = 0,571
Motivasi
(X1) e1 = 0,823
0,258 0,220
0,406 0,204 Kinerja
Disiplin
Kerja (X3)
(Y)
0,513
0,423 0,591
0,581
Kepuasan Kerja 0,762
(X2)
18
Jalur yang dicetak tebal adalah jalur efektif untuk dipilih yaitu jalur motivasi
menuju kinerja secara langsung dan jalur kepuasan kerja menuju kinerja
pegawai secara langsung.
Berdasarkan pada tujuan analisis dalam penelitian ini bahwa dalam
effect) atau pengaruh tidak langsung (indirect effect), dengan hasil sebagai
berikut :
lebih besar dari pengaruh tidak langsung dan mempunyai korelasi cukup
meningkat.
dengan yang lain, sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif akan
19
Pimpinan memberikan motivasi kerja dengan cara menjaga
20
3. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai.
dan pulang kerja tepat waktu, mengikuti apel pagi dan sore, sikap pegawai
kepada atasan.
lebih besar. Hal tersebut bisa terjadi karena faktor yang mendukung
21
dengan disiplin kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kota
pegawai antara lain adanya kekompakan dan kerjasama yang baik diantara
Kerja.
pengaruh yang lebih besar. Hal tersebut bisa terjadi karena faktor yang
apabila ada pekerjaan tambahan/ di luar jam kerja sehingga pegawai lebih
22
sejahtera dan adanya kondisi kerja yang mendukung bagi pegawai untuk
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja
pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
2. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin
kerja pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
3. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
4. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
5. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
6. Motivasi, kepuasan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta.
7. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R Square
total sebesar 0,783 artinya variabel kinerja pegawai pada Badan
Kepegawaian Daerah Kota Surakarta dijelaskan oleh variabel
motivasi dan kepuasan kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel
intervening sebesar 78,3 % dan sisanya sebesar 21,7% dijelaskan
variabel lain di luar model penelitian
8. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa :
a. Pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja pegawai lebih
besar dari pengaruh tidak langsung motivasi terhadap kinerja
pegawai dengan mediasi disiplin kerja, sehingga untuk
meningkatkan kinerja pegawai dipilih jalur langsung.
23
b. Pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai
lebih besar dari pengaruh tidak langsung kepuasan kerja
terhadap kinerja pegawai dengan mediasi disiplin kerja,
sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai dipilih jalur
langsung.
c. Pengaruh total kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai lebih
besar pengaruhnya dari pada pengaruh total motivasi terhadap
kinerja pegawai, sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai
lebih efektif melalui peningkatan kepuasan kerja.
F. Saran
1. Hasil analisa pengaruh total, menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja
pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kota Surakarta lebih efektif melalui
peningkatan kepuasan kerja, dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan
bagi pegawai yang berprestasi dengan mempromosikan kejenjang lebih tinggi
serta memberikan perhatian terhadap penghasilan yang diterima pegawai dengan
memberikan insentif apabila ada pekerjaan tambahan/ di luar jam kerja sehingga
pegawai lebih sejahtera.
2. Peningkatan motivasi perlu dilakukan karena terbukti mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.Yaitu dengan cara mewujudkan
harapan yang dimiliki oleh pegawai atas hasil kerjanya seperti memberikan
pendelegasian wewenang dan tanggungjawab penuh dalam menyelesaikan
pekerjaan serta memberikan kepercayaan dengan memberikan tugas sesuai
kemampuan pegawai.
3. Disiplin kerja untuk ditingkatkan lagi, tidak hanya dari segi disiplin kehadiran
tetapi juga dari disiplin dalam penggunaan waktu sehingga pekerjaan selesai tepat
waktu serta setiap akhir bulan daftar hadir pegawai diumumkan dan diberikan
penghargaan ( reward ) kepada pegawai dengan tingkat kehadiran tertinggi.
DAFTAR PUSTAKA
24
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar dengan
Pengawasan sebagai Variabel Intervening”, Surakarta : STIE AUB.
Binawan Nur Tjahjono dan Gunarsih Tri. 2008. “Pengaruh Motivasi Kerja dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Dinas
Bina Marga Propinsi Jawa Tengah”, Jurnal Daya Saing.Vol. 9. No.
1.hal 15 – 22.
Hadi, Sutrisno. 2001. Bimbingan Menulis Skripsi Thesis Jilid II, Yogyakarta:
Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.
Hernowo dan Farid Wadji. 2007. “Pengaruh Motivasi dan Disiplin terhadap
Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri”.
Jurnal Daya Saing, Vol 4, No.1, hal 1 – 8.
25
Pramudita. 2001. “Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Sumber Daya Manusia PT Telkom Kantor Distel Solo”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis pada Benefit Fakultas Ekonomi UMS Surakarta.
Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur Untuk Bisnis dengan SPSS, Yogyakarta :
Andi Offset.
Sri Yanta,. 2010.” Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja
Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar dengan Kepuasan
Kerja sebagai Variabel Intervening”, Surakarta : STIE AUB.
26