Professional Documents
Culture Documents
Indonesia masih menggunakan kriteria keamanan obat bagi ibu hamil yang dilansir oleh FDA
(Food and Drug Administration) sebagai pedoman dalam memberikan obat pada ibu hamil.
Kategori-kategori tersebut dibuat berdasarkan ada tidaknya (besar kecilnya) resiko terhadap
sistem reproduksi, efek samping dan manfaat yag diharapkan.
Obat Kategori A: adalah golongan obat yang pada studi (terkontrol) pada kehamilan tidak
menunjukkan resiko bagi janin pada trimester 1 dan trimester berikutnya. Obat dalam
kategori ini amat kecil kemungkinannya bagi keselamatan janin.
Obat Kategori B: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang
percobaan tidak menunjukkan resiko bagi janin. Belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil yang menunjukkan adanya efek samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada
kehamilan trimester pertama, sedangkan pada trimester berikutnya tidak didapatkan bukti
adanya resiko.
Obat Kategori C: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang
percobaan menunjukkan adanya efek samping bagi janin. Sedangkan pada wanita hamil
belum ada study terkontrol. Obat golongan ini hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya
lebih besar ketimbang resiko yang mungkin terjadi pada janin.
Obat Kategoti D: adalah golongan obat yang menunjukkan adanya resiko bagi janin. Pada
keadaan khusus obat ini digunakan jika manfaatnya kemungkinan lebih besar dibanding
resikonya. Penggunaan obat golongan ini terutama untuk mengatasi keadaan yang
mengancam jiwa atau jika tidak ada obat lain yang lebih aman.
Obat Kategori X: adalah golongan obat yang pada studi terhadap binatang percobaan
maupun pada manusia menunjukkan bukti adanya resiko bagi janin. Obat golongan ini tidak
boleh dipergunakan (kontra indikasi) untuk wanita hamil, atau kemungkinan dalam keadaan
hamil.
(nama generik):
– Folic acid *masuk kategori C jika dosisnya melebihi 0,8 mg per hari*,
– Liothyronine, Nystatin vaginal sup *masuk kategori C jika digunakan per oral dan topikal*,
(nama generik):
(nama generik):
(nama generik):
(nama generik):
Acitretin, Alprotadil *parenteral*, Atorvastatin, Bicalutamide, Bosentan, Cerivastatin
disodium, Cetrorelix, Chenodeoxycholic acid, Chlorotrianisene, Chorionic gonadotrophin,
Clomifen, Coumarin, Danazol, Desogestrel, Dienestrol, Diethylstilbestrol, Dihydro
ergotamin, Dutasteride, Ergometrin, Ergotamin, Estazolam, Etradiol, Estramustine, Estriol
succinate, Estrone, Estropipate, Ethinyl estradiol, Etretinate, Finasteride, Fluorescein
*parenteral*, Flurouracil, Fluoxymesterone, Flurazepam, Fluvastatin, Floritropin, Ganirelix,
Gestodene, Goserelin, Human menopausal gonadotrophin, Iodinated glycerol, Isotretinoin,
Leflunomide, Leuprorelin, Levonorgestrel, Lovastatin, Medrogestrone,
Medroxyprogesterone, Menotrophin, Mestranol, Methotrexate, Methyl testosterone,
Mifeprestone, Miglustat, Misoprostol, Nafarelin, nandrolone, Nicotine *po*, Norethisterone,
Noretynodrel, Norgestrel, Oxandrolone,Oxymetholone, Oxytocin, Pravastatin, Quinine,
Raloxifene, Ribavirin, Rosuvastatin, Simvastatin, Stanozolol, Tazarotene, Temazepam,
tetosterone, Thalidomide, Triazolam, Triproretin, Urofolitropin, Warfarin.
sumber :
Katzung, Bertgram G. 2010. Farmakologi dasar dan klinik Edisi 10. Jakarta :
EGC.