You are on page 1of 6

JURNAL TEKNOSAINS

VOLUME 5 No. 2, 22 Juni 2016 Halaman 81-146

OPTIMASI FORMULASI SABUN MANDI CAIR EKSTRAK ETANOL


RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. var rubrum)
DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

Randi Mulyana Putra, Andhi Fahrurroji, dan Bambang Wijianto


Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura Pontianak
Email: randi_apt@yahoo.com

ABSTRACT
Prevention of diseases caused by bacteria can be carried out with the use of antibacterial soap. The use of antibacterial
soaps derived from natural one is to plant a red ginger (Zingiber officinale Rosc. var rubrum) which proved to have
antibacterial activity. Therefore, preparations to make it more acceptable liquid soap containing antibacterial compounds
6-shogaol, gingerol, and zingiberen from red ginger plant. Simplex Lattice Design is a method which to find a good
formula of dosage from. The study aims to determine the optimum formulation liquid soap ethanolic extract of red
ginger rhizome using the method of Simplex Lattice Design. Simplex Lattice Design Methods used to optimize the
formulation of liquid soap with five formulas with variations in the amount of olive oil and potassium hydroxide (KOH),
FI (0%:100%), FII (25%:75%), FIII (50%:50%), FIV (75%:25%), FV (100%:0%). Evaluation of liquid soap ethanol
extract of red ginger rhizome (Zingiber officinale Rosc. var rubrum) include an examination viscosity, pH, and free
alkali. Physical stability was analized to find higher total response value (R total) as parameter of the optimum formula
by Simplex Lattice Design Methods with Design Expert software version 8.0.7.1. Optimum formula liquid soap
ethanolic extract of red ginger rhizome with the proportion of variation base olive oil 98,1%(27,167 g) and potassium
hydroxide (KOH) 1,9%(3,99 g). Data obtained physical characteristics test compared with prediction value using
Design Expert software version 8.0.7.1. The result showed that physical properties of liquid soap formula optimum
didn’t different significantly for easy response.

Keyword: Liquid Soap; Olive Oil; Potassium Hydroxide; Simplex Lattice Design.

ABSTRAK
Pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat dilakukan dengan penggunaan sabun
mandi. Penggunaan sabun mandi yang berasal dari alam, salah satunya adalah dengan tanaman jahe merah
(Zingiber officinale Rosc. var rubrum) yang terbukti memiliki aktivitas antibakteri. Oleh karena itu supaya
lebih acceptable dibuat sediaan sabun mandi cair yang mengandung senyawa antibakteri 6-shogaol, gingerol
dan zingiberen dari tanaman jahe merah. Simplex Lattice Design merupakan metode yang digunakan
untuk mendapatkan formula terbaik secara cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula
optimum sabun mandi cair ekstrak etanol rimpang jahe merah menggunakan metode Simplex Lattice
Design. Metode Simplex Lattice Design digunakan untuk optimasi formula sabun mandi cair dengan lima
formula berdasarkan variasi jumlah basis minyak zaitun dan kalium hidroksida (KOH), FI (0%:100%), FII
(25%:75%), FIII (50%:50%), FIV (75%:25%), FV (100%:0%). Evaluasi sabun cair ekstrak etanol rimpang jahe
merah meliputi pemeriksaan viskositas, uji pH, dan uji alkali bebas. Sifat fisik sabun mandi cair optimum
diuji dengan uji T-test One Sampel dengan sifat fisik formula optimum prediksi metode Simplex Lattice
Design dengan software Design Expert versi 8.0.7.1. Formula optimum sabun mandi cair diperoleh dengan
variasi jumlah basis minyak zaitun 98,1%(27,167 g) dan kalium hidroksida (KOH) 1,9%(3,99 g). Hasil evaluasi
sabun mandi cair optimum menunjukkan nilai rata-rata viskositas 5 Poise (P), alkali bebas 2,2%, dan pH
9,233. Formula optimum yang diperoleh mempunyai respon viskositas, pH, dan alkali bebas yang tidak
berbeda signifikan dengan prediksi respon yang dihasilkan oleh software Design Expert versi 8.0.7.1.

Kata Kunci: Kalium Hidroksida; Minyak Zaitun; Sabun Mandi Cair; Simplex Lattice Design.

111
JURNAL TEKNOSAINS | VOL 5, NO. 2, JUNI 2016; 111-116

PENGANTAR pada kulit, baik iritasi primer maupun iritasi


Perilaku kebersihan yang tidak baik akan sekunder (Anggraini, dkk, 2009).
mempermudah tubuh untuk terserang ber­
bagai penyakit seperti penyakit kulit. Jumlah Metode
penduduk di Indonesia yang terinfeksi pe­ Alat yang digunakan adalah autoklaf, al­
nyakit kulit sebanyak 501.280 jiwa atau 3,16%,. ko­­holmeter, blender (Cosmos 289-G), cawan
Penyakit tersebut dapat disebabkan oleh ada­ penguap, cawan petri, corong gelas, gelas beaker
nya bakteri patogen di tubuh (DepKes RI, 2006; (Iwaki Pyrex), gelas erlenmeyer (Iwaki Pyrex),
DepKes RI, 2013). gelas ukur (Iwaki Pyrex), hot plate (Thermolyne Hot
Pencegahan terhadap penyakit yang di­ Plate RC 2240), kaca arloji, lemari oven (Memmert
sebabkan oleh bakteri dapat dilakukan de­ Beschickung-Loading Model 100-800), perkolator,
ngan penggunaan sabun mandi antibakteri. jarum ose, desikator, rotary evaporator (Rotavapor
Sediaan sabun mandi antibakteri yang banyak II BUCHI), viskometer stomer, pH meter, dan
beredar di pasaran mengandung bahan sin­ timbangan analitik (Precisa tipe XB 4200C dan
tetik seperti SLS (Sodium Lauryl Sulfat) dan BEL tipe M254Ai).
Tryclosan. Penggunaan melebihi konsentrasi Bahan-bahan yang digunakan adalah
yang dianjurkan akan bersifat karsinogenik tanaman jahe merah, aquadest, asam oleat,
dan dapat menyebabkan terjadinya iritasi asam stearat, alumunium foil, asam sulfat
epidermis serta denaturasi rantai polipeptida pekat, asam asetat glasial, Etanol 96% teknis,
suatu molekul protein sehingga merubah FeCl 1%, indikator phenolptalein, serbuk Mg,
struktur protein (Roslan, dkk, 2009). H2SO4 pekat, FeCl 5%, larutan HCl pekat, HCl
Penggunaan produk berbahan baku alam 0,1N, larutan NaCl, NaCl steril 0,9%, pereaksi
mulai dinimati masyarakat Indonesia, karena Molisch, kloroform, tissue, plastik tahan panas
tingkat keamanannya yang baik. Jahe Merah (Wayang), plastik wrapping, pereaksi Mayer,
(Zingiber officinale Rosc. var rubrum) merupakan pereaksi Dragendroff, Minyak Zaitun, Gliserin,
tanaman yang telah banyak diteliti memiliki KOH, kertas saring, Butil Hydroksida Toluent
aktivitas antibakteri. Kandungan senyawa yang (BHT), Media Mueller-Hinton Agar (MHA), dan
terdapat pada jahe merah dapat memberikan Media Nutrient Agar (NA).
aktivitas antibakteri di antaranya fenol, flavonoid, Tanaman jahe merah (Zingiber officinale
minyak atsiri, tannin, dan terpenoid. Senyawa Rosc. var rubrum) dideterminasi bagian rim­
murni yang memiliki aktivitas antibakteri dari pang­nya dengan mencocokkan ciri-ciri morfo­
rimpang jahe (Zingiber officinale) hasil isolasi loginya, dan dilakukan di Laboratorium Pusat
dengan fraksi metanol adalah senyawa golongan Lembaga Ilmu Pengetahuan Biologi LIPI Bidang
fenolik yaitu 6-shogaol, gingerol, dan zingiberen Botani. Sampel yang digunakan berupa bagian
(Rahmawati, dkk, 2012) rimpang tanaman jahe merah (Zingiber officinale
Sediaan sabun mandi yang beredar di Rosc. var rubrum). Rimpang jahe merah dipilih
pasaran antara lain dalam bentuk cair dan ketika masih segar.Rimpang jahe merah dicuci
batang. Sabun mandi cair memiliki kelebihan selanjutnya dikeringkan di dalam oven dengan
antara lain proses pembuatannya relatif lebih suhu 40-500C. Simplisia yang sudah kering
mudah, biaya produksinya yang murah, serta kemudian diserbuk dan dilakukan proses
mudah penyimpanan dan penggunaannya ekstraksi. Ekstrak kental rimpang jahe merah
sehingga, sabun tidak mudah rusak (DepKes dibuat dengan sokletasi dengan pelarut etanol
RI, 1996). Penggunaan basis dari sabun mandi 96% teknis setiap 20-40 g dalam 150 mL pelarut
cair dapat mempengaruhi efektivitas dari sabun etanol 96% teknis (Poeloengan, 2011).
mandi tersebut. Basis sabun mandi cair yang
memberikan hasil baik yaitu minyak zaitun dan Pembuatan Formula Sabun Mandi Cair
kalium hidroksida (KOH) karena memberikan Rancangan formula sabun mandi cair
efek mengurangi kulit yang kering setelah 35 yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
hari pemakaian dan tidak menimbulkan iritasi dari lima formula, dapat dilihat pada tabel 1.

112
Randi Mulyana Putra, Andhi Fahrurroji, dan Bambang Wijianto e OPTIMASI FORMULASI
SABUN MANDI CAIR EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. var rubrum) ...

Tabel 1. Formula Sabun Mandi Cair


Formula
Bahan
I II III IV V
Ekstrak Jahe merah 5 mg/mL
Minyak Zaitun 23,8g 20.3g 25,55g 22,05g 27,3g
Kalium Hidroksid 7.35g 10,85g 5,6 g 9,1 g 3,85 g
Asam Stearat 0,25 g
Asam Oleat 2,5 g
Gliserin 2g
BHT 0,1 g
Aquadest 100 mL

Optimasi formula sabun mandi cair konstan. Pemeriksaan pH dilakukan sebanyak


ekstrak etanol rimpang jahe merah dilakukan tiga kali replikasi (SNI,1996).
menggunakan metode Simplex Lattice Design
untuk dua variabel bebas (campuran dua Uji Alkali Bebas
komponen), maka dibuat lima formula pada Sebanyak 5 g sabun mandi cair ditimbang,
berbagai komposisi campuran kedua kom­ dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL.
ponen yang akan dioptimasi yaitu minyak Ditambahkan 100 mL alkohol 96% teknis dan
zaitun dan kalium hidroksidan (KOH). beberapa tetes larutan indikator phenolptalein.
Dipanaskan diatas penangas air memakai
Uji Sifat Fisik Sabun Mandi Cair pendingin tegak selama 30 menit mendidih.
Sifat fisik sabun mandi cair yang diuji Bila larutan berwarna merah, kemudian
adalah viskositas, pH, dan alkali bebas. dititer dengan larutan HCl 0.1N dalam alkohol
sampai warna merah tepat hilang (SNI,1996)
Uji Viskositas Kadar alkali bebas =
Sampel yang diuji ditempatkan dalam
wadah penampung bahan, wadah diatur Keterangan : V x N x 56,1 X100%
W
ketinggiannya sehingga rotor dapat bergerak.
Dicari rotor yang sesuai dengan tingkat
V = volume HCl yang digunakan untuk
kekentalan pada sampel, yaitu rotor no 1:0,3-
titrasi (mL)
15 P (Poise), rotor no 2 : 3-150 P (Poise), dan
N = Normalitas HCl
rotor no 3:100-4000 P (Poise). Kemudian rotor
W = Bobot sabun cair (g)
ditempatkan pada penggantung dan diatur,
56,1 = bobot setara KOH
sehingga diperoleh nilai viskositas pada
sampel. Pengukuran viskositas dilakukan
sebanyak tiga kali replikasi (SNI, 1996). HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil determinasi menunjukkan bahwa
tanaman yang digunakan dalam penelitian ini
Uji pH
adalah tanaman jahe merah (Zingiber officinale
Pemeriksaan pH diawali dengan kalibrasi
Rosc. var rubrum). Rendemen ekstrak yang
alat pH meter menggunakan larutan dapar
dihasilkan yaitu sebesar 17,22318%. Dengan
pH 7 dan pH 4. Satu gram sediaan yang
persentase susut pengeringan ekstrak etanol
akan diperiksa diencerkan dengan air suling
rimpang jahe merah rata-rata dari tiga kali
hingga 10 mL. Diambil sedikit sediaan dan
pengulangan adalah 30,7078% dan jumlah
ditempatkan pada tempat sampel pH meter,
kadar sari yang larut etanol rata-rata dari tiga
kemudian ditunggu hingga indikator pH
kali pengulangan adalah 80,6166%.
meter stabil dan menunjukkan nilai pH yang

113
JURNAL TEKNOSAINS | VOL 5, NO. 2, JUNI 2016; 111-116

Pengujian Sifat Fisokimia Formula formula lainnya. Sedangkan formula I (0:100)


Simplex Lattice Design yang mengandung 100% KOH memiliki
pH lebih tinggi. Dari kelima formula yang
Uji Viskositas Sabun Mandi Cair menghasilkan sabun mandi cair dengan pH
Simplex Lattice Design yang sesuai dengan batas yang berlaku adalah
Analisis viskositas sabun mandi cair pada formula IV dan V. Hubungan antara variasi
penelitian ini menggunakan rotary no 3 dengan basis minyak zaitun dan KOH dengan pH
nilai poise 0,3-15 Poise (P), dan no 1 dengan sediaan dapat dilihat pada gambar 2.
nilai poise 3-150 Poise (P). Data pengaruh
variasi basis minyak zaitun dan KOH terhadap
viskositas dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 2.
Pengaruh Variasi Basis Minyak Zaitun dan KOH
terhadap pH
Gambar 1.
Pengaruh Variasi Basis Minyak Zaitun dan KOH Perubahan pH pada sediaan dipengaruhi
terhadap Viskositas Produk oleh variasi basis asam lemak dan basa yang
Sabun Mandi Cair digunakan pada sediaan sabun mandi cair
serta bahan penyusun lainnya. Gambar 2.,
Dari hasil pengujian fomula III (50:50)
menunjukkan semakin banyak penambahan
memiliki nilai viskositas tertinggi. Hal ini
maupun pengurangan variasi basis baik
dikarenakan bahwa, pada formula tersebut
minyak zaitun dan KOH dapat mempengaruhi
proses saponifikasi berjalan sempurna karena
pH pada suatu sediaan. Penurunan nilai pH
komposisi antara minyak zaitun dan basa
juga diakibatkan adanya asam oleat, gliserin,
KOH seimbang, jadi antara minyak dan
dan asam stearat yang relatif asam (pH<5)
KOH tersaponifikasi seluruhnya. Semakin
(Rowe, dkk, 2006).
seimbangnya komposisi antara asam lemak
dan basa maka proses saponifikasi berjalan
sempurna, sehingga semakin kental produk
Uji Alkali Bebas Sabun Mandi Cair
sabun yang dihasilkan. Selain itu juga, faktor Simplex Lattice Design
lain yang mengakibatkan viskositas semakin Berdasarkan hasil pengamatan yang
besar yaitu lamanya pengadukan pada dilakukan maka diketahui nahwa kadar alkali
formula sabun mandi cair dan suhu yang bebas yang dikandung pada sabun memiliki
digunakan dalam proses pembuatan formula kadar yang berbeda berkisar 1,9-22,90 %. Hal
sabun mandi cair. ini membuktikan bahwa sabun mandi cair
yang dihasilkan mengandung alkali bebas.
Pengaruh hubungan variasi basis minyak
Uji pH Formula Sabun Mandi Cair
zaitun dan KOH terhadap alkali bebas dapat
Simplex Lattice Design dilihat pada gambar 3.
Formula V (100:0) yang mengandung
0% KOH memiliki pH yang lebih rendah dari

114
Randi Mulyana Putra, Andhi Fahrurroji, dan Bambang Wijianto e OPTIMASI FORMULASI
SABUN MANDI CAIR EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. var rubrum) ...

Gambar 3.
Hubungan Variasi Basis Minyak Zaitun dan Variasi Basis Minyak Zaitun dan KOH
KOH terhadap Kadar Alkali Bebas Gambar 3
ini menunjukan bahwa perubahan variasi basis Gambar 4. Kurva Desirability Formula Optimum
minyak zaitun dan KOH memberikan pengaruh
terhadap kadar alkali bebas. Semakin banyak Gambar 4. menunjukkan kecenderungan
basa alkali (KOH) yang terkandung dalam nilai desirability apabila terdiri dari komponen
sediaan, kadar alkali bebas semakin besar. Hal A dan B dalam jumlah tertentu. Titik pada
ini dikarenakan banyak basa alkali seluruhnya kurva menunjukkan bahwa kurva memiliki
tidak tersaponifikasi sehingga banyak basa alkali
nilai koefisien korelasi yang cukup tinggi
yang bebas.
sehingga persamaan matematis yang diperoleh
memberikan interaksi yang cukup tinggi
Penentuan Formula Optimum Sabun sehingga dapat diperoleh formula optimum
Mandi Cair dengan Metode Simplex dengan sifat fisik dan kimia yang baik.
Lattice Design menggunakan
software Design Expert versi Pengujian Sifat Fisik dan Kimia
berdasarkan respon fisik Formula Optimum
Data hasil pengujian sifat fisik dan kimia Hasil uji organoleptik sediaan berwarna
dimasukkan dan diolah dengan menggunakan coklat, berbau khas jahe merah, dan konsistensi
program Design Expert 8.0.7.1 Trial. Program sediaan tidak terlalu kaku (+++). Hasil
kemudian akan memprediksi formula pengujian sifat fisik dan kimia optimum dapat
optimum yang merupakan solusi dari setiap dilihat pada tabel 2.
respon yang telah diatur dan ingin dicapai. Tabel 2.
Formula optimum hasil rediksi terdiri dari Hasil Pengujian Sifat Fisik dan Kimia
98,1% minyak zaitun dan 1,9% KOH dengan Formula Optimum (n=3, Respon ± SD)
nilai desirability sebesar 0.989. Hal ini berarti
Respon Hasil Hasil Uji Nilai
formula yang diprediksi tersebut dapat Prediksi Signifikansi
menghasilkan sabun mandi cair dengan
Visko­ 5,00001 5± p>0,05
Desiribiltas

perkiraan viskositas sebesar 5,00001 Poise (P), sitas 0,08165


pH sebesar 9,52594, dan kadar alkali bebas
pH 9,52594 9,233 ± p>0,05
sebesar 2,22663%. Nilai desirability merupakan
0,20548
nilai target optimasi yang dicapai, yang
Alkali 2,22663 2,2 ± p>0,05
dinyatakan dalam rentang 0-1. Gambar kurva
Bebas 0,089815
desirability dapat dilihat pada gambar 4.
Keterangan: n : jumlah sampel, rata-rata, SD : standar deviasi

115
JURNAL TEKNOSAINS | VOL 5, NO. 2, JUNI 2016; 111-116

Hasil analisis memperlihatkan formula Departemen Kesehatan RI. Mutu dan Cara
optimum yang diperoleh mempunyai respon Uji Sabun Mandi. Jakarta: Direktorat
viskositas, pH, dan alkali bebas yang tidak Jenderal Pengawasan Obat dan
berbeda signifikan dengan prediksi respon Makanan; 1996. hlm. 23-25.
yang dihasilkan oleh software Design Expert Dewan Standarisasi Nasional (DSN) SNI 06-
versi 8.0.7.1. 4085-1996 : Sabun Mandi. Dewan
Standarisasi Nasional. Jakarta; 1996.
SIMPULAN hlm. 2-5.
Hasil penelitian menunjukkan formula
Kementerian Kesehatan RI. Katalog dalam
optimum sabun mandi cair ekstrak etanol
Terbitan Kementerian Kesehatan
rimpang jahe merah yang mengandung
Repu­blik Indonesia. Pusat Data dan
senyawa antibakteri 6-shogaol, zingiberen, dan
Informasi Profil Kesehatan Indo­
gingerol diperoleh pada proporsi variasi basis
nesia 2012. Jakarta: Kementerian
minyak zaitun 98,1% dan KOH 9,1%. Formula
Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
optimum yang diperoleh mempunyai respon
hlm. 90.
viskositas, pH, dan alkali bebas yang tidak
berbeda siginifikan dengan prediksi respon Poeloengan M. The Effect of Red Ginger
yang diberikan oleh software Design Expert (Zingiber officinale Rosc) Extract on
versi 8.0.7.1. Sabun mandi cair yang diperoleh The Growth of Mastitis Causing
dengan esktrak etanol rimpang jahe merah Bacterial Isolates. Indonesian Re­
memiliki sifat fisik yang baik ditinjau dari hasil search Center for Veterinary Science.
respon viskositas, pH, dan alkali bebas yang J. Micro Res. 2011; 5(4):382-389.
dihasilkan masuk ke dalam kriteria produk Rahmawati M, Aulia AMP, Siti S, Andiri­
sabun mandi cair yang telah ditetapkan oleh yanto, Soeripto, dan Unang P.
SNI. Bio­pros­peksi Ekstrak Jahe Gajah
Sebagai Anti-CRD: Kajian Aktivitas
UCAPAN TERIMA KASIH Antibakteri Terhadap Mycoplasma
Terima kasih penyusun ucapkan kepada, galliseptikum dan E.coli In-Vitro.
kedua dosen pembimbing, dosen penguji, Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Apr;
serta pihak yang terkait lainnya yang telah 15(1):7-13.
mendukung proses penelitian ini sehingga Roslan AN, Jenny S, dan Anis I. Penurunan
dapat terselesaikan dengan lancer. Sensitivitas Rasa Manis Akibat Pe­
makaian Pasta Gigi yang Mengan­
DAFTAR PUSTAKA dung Sodium Lauryl Sulphate 5%.
Anggraini I, Boesro S, dan Sriwidodo. Jurnal PDGI. 2009; 58(2):10-13.
Formulasi Sabun Mandi Cair dengan
Rowe RC, Paul JS, dan Sian CO. Handbook
Lendir Daun Lidah Buaya (Aloe vera
of Pharmaceutical Excipients. 5th ed.
Linn.). Skripsi. 2009; 1-4.
Washington DC: Pharmaceutical
Departemen Kesehatan RI. Clinical Pathway Press and American Pharmacist
di Rumah Sakit : Penyakit Kulit Association; 2006. Hlm. 155, 301, 466,
dan Jaringan Subkutan. Jakarta: 629, 737.
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
Medik; 2006.

116

You might also like