You are on page 1of 1

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG

JURUSAN GIZI
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015

Rahmanita Sakwati

Hubungan Antara Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro dengan Status Gizi pada Remaja
Kelas VIII di SMPN 2 Negeri Katon Kabupaten Pesawaran Tahun 2015

xiv+98 halaman, 19 tabel, 2 gambar dan 6 lampiran

RINGKASAN

Masa remaja merupakan salah satu fase yang penting dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pertumbuhan pada usia anak yang
relatif terjadi dengan kecepatan yang sama, secara mendadak meningkat saat
memasuki usia remaja. Semua perubahan ini membutuhkan zat gizi secara khusus.
Dari data Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi
pendek pada anak umur 13-15 tahun adalah 35,1% (13,8% sangat pendek dan
21,3% pendek). Prevalensi kurus adalah 11,1% (3,3% sangat kurus dan 7,8%
kurus). Prevalensi gemuk sebesar 10.8%, (8,3% gemuk dan 2,5% obesitas).
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara
asupan zat gizi makro dan mikro dengan status gizi pada remaja kelas VIII di
SMPN 2 Negeri Katon Kabupaten Pesawaran Tahun 2015.
Jenis penelitian bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
lembar formulir food recall. Populasi dari penelitian ini adalah siswa – siswi yang
berjumlah 211 anak. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 130 siswa. Data yang
didapatkan diolah secara analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat diolah
dengan menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kesalahan α ≤ 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 130 responden, status gizi
normal 81,5 %, tidak normal 18,5 % (sangat kurus,kurus,gemuk,obesitas). Asupan
Zat gizi makro: energi 41,5% kurang 58,5% cukup, protein 66,2% kurang 33,8%
cukup, karbohidrat 51,5% kurang 48,5% cukup, lemak 23,1% kurang, 49,2%
cukup dan 27,7 % tinggi. Asupan Zat gizi mikro: zat besi 75,4% kurang 24,6%
cukup, vitamin C 76,2% kurang dan 23,38% cukup. Tidak ada hubungan antara
asupan protein (P=0,210), Zat Besi (P=0,206), vitamin C (P=0,238) dengan
status gizi. Serta, terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi
(P=0,038), karbohidrat (P=0,020), lemak (P=0,016) dengan status gizi.
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara status gizi
dengan asupan energi, karbohidrat, lemak. Diharapkan dilakukan pemantauan
status gizi remaja secara berkala oleh petugas Usaha Kesehatan Sekolah dengan
bimbingan petugas puskesmas kepada remaja sebagai upaya pencegahan masalah
status gizi tidak normal (sangat kurus, kurus, gemuk, dan obesitas) dengan cara
mengukur berat badan dan tinggi badan dengan membandingkan IMT/U.

Kata Kunci : Asupan zat gizi makro, asupan zat gizi mikro, status gizi remaja
Daftar Bacaan : 62 (1997-2014)

ii

You might also like