Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
· Menjelaskan hubungan antar variable proses dalam pencampuran
· Memahami pola sirkulasi pengadukan
Tujuan Pengadukan :
Ketiga mekanisme terjadi secara bersama-sama, tetapi yang paling menentukan adalah eddy
diffusion. Mekanisme ini membedakan pencampuran dalam keadaan turbulen dengan
pencampuran dalam medan aliran laminer. Sifat fisik fluida yang berpengaruh pada proses
pengadukan adalah densitas dan viskositas.
Secara khusus, proses pengadukan dan pencampuran digunakan untuk mengatasi tiga jenis
permasalahan utama, yaitu :
Aplikasi pengadukan dan pencampuran bisa ditemukan dalam rentang yang luas,
diantaranya dalam proses suspensi padatan, dispersi gas-cair, cair-cair maupun padat-cair,
kristalisasi, perpindahan panas dan reaksi kimia.
Pada industri kimia seperti proses katalitik dari hidrogenasi, pengadukan mempunyai
beberapa tujuan sekaligus. Pada bejana hidrogenasi gas hidrogen disebarkan melewati fasa
cair dimana partikel padat dari katalis tersuspensi. Pengadukan juga dimaksudkan untuk
menyebarkan panas dari reaksi yang dipindahkan melalui cooling coil dan jaket. Contoh lain
pemakaian operasi pengadukan dalam industi adalah pencampuran pulp dalam air untuk
memperoleh “larutan” pulp. Larutan pulp yang sudah cukup homogen disebarkan ke mesin
pembuat kertas menjadi lembaran kertas setelah proses filtrasi vakum dan dikeringkan.
Proses pengolahan zat sangat tergantung pada pengadukan dan pencampuran. Kedua
istilah tersebut sering dianggap sama, meskipun kenyataannya satu sama lain berbeda.
Pencampuran (mixing) merupakan peristiwa perubahan bahan-bahan secara acak bahan yang
satu menyebar kebahan yang lain dan sebaliknya. Pengadukan (agitasi) menunjukkan gerakan
yang terinduksi dengan cara tertentu pada suatu bahan didalam bejana. Gerakan tersebut
biasanya mempunyai pola sirkulasi tertentu. Pengadukan sendiri dilakukan untuk berbagai
tujuan, antara lain :
Membuat campuran homogen
Melarutkan partikel-pertikel padat dalam cairan
Mempertahankan reaksi yang terjadi karena perpindahan momentum dari pengadukan
Jenis-jenis Pengaduk
Secara umum, terdapat tiga jenis pengaduk yang biasa digunakan secara umum, yaitu pengaduk
baling – baling (propeller), pengaduk turbin (turbine), pengaduk dayung (paddle) dan
pengaduk helical ribbon.
Pengaduk jenis baling-baling (propeller)
Ada beberapa jenis pengaduk yang biasa digunakan. Salah satunya adalah baling-baling
berdaun tiga.
Gambar2. Pengaduk jenis Baling-baling (a), Daun Dipertajam (b), Baling-baling kapal (c)
Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750 rpm
(revolutions per minute) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah.
Pengaduk dayung menjadi tidak efektif untuk suspensi padatan, karena aliran radial bisa
terbentuk namun aliran aksial dan vertikal menjadi kecil. Sebuah dayung jangkar atau
pagar, yang terlihat pada gambar 3 biasa digunakan dalam pengadukan. Jenis ini menyapu
dan mengeruk dinding tangki dan kadang-kadang bagian bawah tangki. Jenis ini
digunakan pada cairan kental dimana endapan pada dinding dapat terbentuk dan juga
digunakan untuk meningkatkan transfer panas dari dan ke dinding tangki. Bagaimanapun
jenis ini adalah pencampuran yang buruk. Pengaduk dayung sering digunakan untuk
proses pembuatan pasn kanji, cat, bahan perekat dan kosmetik.
Pengaduk Turbin
Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun pengaduk dan
berukuran lebih pendek, digunakan pada kecepatan tinggi untuk cairan dengan rentang
kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah turbin biasanya antara 30 - 50% dari
diamter tangki. Turbin biasanya memiliki empat atau enam daun pengaduk. Turbin
dengan daun yang datar memberikan aliran yang radial. Jenis ini juga berguna untuk
dispersi gas yang baik, gas akan dialirkan dari bagian bawah pengadukdan akan menuju
ke bagian daun pengaduk lalu tepotong-potong menjadi gelembung gas.
Gambar 4. Pengaduk Turbin pada bagian variasi.
Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45o, seperti yang terlihat pada
gambar 4, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah kombinasi dari aliran
aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna dalam suspensi padatan kerena aliran
langsung ke bawah dan akan menyapu padatan ke atas. Terkadang sebuah turbin dengan
hanya empat daun miring digunakan dalam suspensi padat. Pengaduk dengan aliran aksial
menghasilkan pergerakan fluida yang lebih besar dan pencampuran per satuan daya dan
sangat berguna dalam suspensi padatan.
Gambar 6. Pengaduk Jenis (a), (b) & (c) Hellical-Ribbon, (d) Semi-Spiral
PemilihanPengaduk
Viskositas dari cairan adalah salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi
pemilihan jenis pengaduk. Indikasi dari rentang viskositas pada setiap jenis pengaduk adalah
1. Pengaduk jenis baling-baling digunakan untuk viskositas fluida di bawah Pa.s (3000
cP)
2. Pengaduk jenis turbin bisa digunakan untuk viskositas di bawah 100 Pa.s (100.000 cp)
3. Pengaduk jenis dayung yang dimodifikasi seperti pengaduk jangkar bisa digunakan
untuk viskositas antara 50 - 500 Pa.s (500.000 cP)
4. Pengaduk jenis pita melingkar biasa digunakan untuk viskositas di atas 1000 Pa.s dan
telah digunakan hingga viskositas 25.000 Pa.s. Untuk viskositas lebih dari 2,5 - 5 Pa.s
(5000 cP) dan diatasnya, sekat tidak diperlukan karena hanya terjadi pusaran kecil.
Gambar 7. Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang berbeda, (a)
Impeller, (b) Propeller, (c) Paddle dan (d) Helical ribbon
Secara khusus, proses pengadukan dan pencampuran digunakan untuk mengatasi tiga jenis
permasalahan utama, yaitu :
Waktu Pencampuran
Pencampuran zat cair yang mampu bercampur (miscible) dalam tangki berlangsung
sangat cepat dalam turbulen. Impeller dapat menghasilkan kecepatan tinggi dan fluida
bercampur dengan baik disekitar impeller karena adanya aliran turbulen yang kuat. Bila
aliran berjalan lambat mengalir kearah dinding, maka terjadi pergolakan besar yang berubah
menjadi kecil, akan terjadi sirkulasi kearah pusat impeller sehingga terjadi pencampuran.
Perhitungan atas dasar cara tersebut menunjukkan pencampuran hamper 99% yang dapat
dicapai bila tangki mengalami sirkulasi 5 kali. Waktu pencampuran dapat diperkirakan dari
korelasi aliran total yang dihasilkan dari beberapa jenis impeller. Untuk turbin berdaun enam
standar, waktu pencampuran adalah :
q = 0,92 n Da3 (Dt/da)
Tt = 5 v / Σ = 5(n2H/4) (1/0,92 n Da2 Dt)
nTt = (Da/Dt)2 (Dt/H) = konstan = 4,3
Digunakan untuk tangki dan impeller tertentu, atau untuk berbagai system yang secara
geometri serupa. Waktu pencampuran diperkirakan berbanding terbalik dengan kecepatan
pengaduk. Digunakan untuk turbin dengan (Da/Dt) = 1/3 dan (Dt/H) = 1, dan HTt = 36
Korelasi umum untuk menentukan waktu pencampuran diberikan oleh “Norwood dan
Metzer” adalah :
ft = TT (nDa2)2/3 q3/6 Da1/2 = na (Da/Dt)2 (Da/Dt)1/2 (q/n2Da)1/6
H1/2 Dt3/2
Untuk propeller adalah :
ft = TT (nDa2)2/3 q1/6 = na (Da/Dt)3/2 (Da/Dt)1/2 (q/n2Da)1/6
H1/2 Dt
Untuk Da/Dt = 0,07 – 0,18