You are on page 1of 8

Nama : Widy Meisya Miftahussa’adah

Kelas : PSPA A1
NPM : 21171049

PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)


“SIFILIS”

Pendahuluan
Sifilis adalah penyakit infeksi seksual menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta
Treponema pallidum dengan manifestasi yang banyak dan kompleks. Bukti klinis yang
sudah dikenal, diagnosis spesifik, dan pengobatan yang efektif sangat penting.
Pengobatan sifilis yang tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular,
penyakit neurologis, atau sifilis kongenital.

Epidemiologi
- Tahun 1940-an  Kejadian sifilis menurun drastis setelah adanya penisilin.
- Tahun 1980-an  Kejadian sifilis meningkat dengan adanya HIV.
- Tahun 2009  Sifilis primer dan sekunder meningkat sejak tahun 1995.
- Tahun 2013  Peningkatan sebagian besar pada laki-laki di AS.
- Tahun 2005-2013  Jumlah kasus sifilis primer dan sekunder hampir dua kali
lipat. Pada ras kulit hitam lebih besar.

Patofisiologi

T. pallidum dengan cepat menembus membran mukosa


atau abrasi dermal mikroskopik

Dalam beberapa jam, T. pallidum memasuki limfa


dan darah sehingga terjadi infeksi sistemik

Selama tahap kedua, pemeriksaan biasanya


menunjukkan CSF abnormal. Seiring perkembangan
infeksi, parenkim otak dan sumsum tulang belakang
bisa rusak
Diagnosis dan Presentasi Klinis
Tingkatan Sifilis
1. Sifilis Primer  Timbul chancre tunggal (luka berukuran besar), tidak
menyakitkan, berkembang di tempat infeksi ± 3 minggu setelah terpapar T.
pallidum, sangat menular.
2. Sifilis Sekunder  Tanpa pengobatan yang tepat dapat menjadi sifilis
sekunder. Gejala: lelah, ruam, demam, limfadenopati, dan kondiloma latum
genital atau perineum. Kulit paling sering terkena dan ruam dapat berupa lesi
makular, makropapular, pustular atau mungkin melibatkan permukaan kulit
termasuk telapak tangan dan telapak kaki.
3. Sifilis laten
a) Laten Awal  Terjadi pada tahun pertama setelah infeksi dan dapat
terjadi pada pasien yang mengalami serokonversi yang memiliki gejala
sifilis primer atau sekunder, melakukan hubungan seks dengan pasangan
dengan sifilis primer, sekunder, atau laten.
b) Laten Akhir  Pasien dianggap sifilis laten akhir jika kriteria laten awal
tidak terpenuhi. Biasanya asimtomatik dan lesi pada fase primer dan
sekunder biasanya sembuh, namun individu masih seropositif untuk T.
pallidum.
c) Sifilis Tersier  Perkembangan terjadi bertahun-tahun setelah infeksi
awal dan mungkin melibatkan organ dalam tubuh.

Sifilis kongenital
- Sifilis kongenital adalah kondisi dimana janin terinfeksi T. pallidum akibat
penyebaran hematogen dari ibu yang terinfeksi.
- Tingkat infeksi janin hampir 100% jika ibu memiliki sifilis primer.
Prosedur diagnostik : mikroskopik dark-field, pemeriksaan non-treponemal
(Laboratorium Penyakit Vena [VDRL] dan uji reagin plasma cepat [RPR]),
dan uji treponemal (enzim immunoassay, tes hemaglutinasi T. pallidum, uji
antibodi treponemal fluoresen, dan uji imunosorben enzim-linked).
Algoritma Terapi Sifilis

Pemeriksaan skrining sifilis positif

Lakukan tes spesifik treponemal

Tes spesifik treponemal positif


Tes spesifik treponemal positif

Tetapkan stadium, titer uji non-treponemal kuantitatif Curigai sifilis Curigai hasil uji
primer positif palsu

Tanda/gejala
Tanda / gejala Tidak ada sifilis tersier, + titer uji non- Pertimbangkan
sifilis primer/ tanda/gejala HIV/immunocom treponemal penyebab lain
sekunder klinis (sifilis promised lain kuantitatif
laten)
Laten Awal Laten Akhir Benzathine penicillin G, 2,4
Lumbar juta U i.m (dosis tunggal)
punctur
e
Benzathine
Benzathine Tanda, gejala,
penisilin G,
penicillin G, 2,4 atau temuan
2,4 juta U i.m
juta unit IM CSF konsisten
1x1 minggu
(dosis tunggal) dengan
selama 3
minggu neurosifilis

Ya Tidak

Tidak alergi Penisilin Alergi Penisilin Lihat subspesialis yang


sesuai. Benzathine
penisilin G, 2,4 juta unit
IM sekali seminggu
Desensitisasi selama 3 minggu (tiga
dosis) b

Cairan kristal Penicillin G, 3-4 juta U IV setiap 4 jam selama 10-14 hari /
procaine penisilin G 2,4 juta U IM setiap hari, ditambah 500mg probenesid
per oral empat kali sehari selama 10-14 hari
Informasi Penting :
- Penisilin (parenteral) dianjurkan untuk semua tingkat sifilis.
- Alergi penisilin : doksisiklin, minosiklin, tetrasiklin, eritromisin base/stearat.
- Anak atau wanita hamil yang tidak merespon tetrasiklin diberi penisilin. Pasien
yang sedang hamil, gangguan SSP, dan alergi harus dilakukan desensitisasi
sebelum memulai obat.
- Reaksi Jarisch-Herxheimer  Demam, menggigil, takikardia, dan takipnea
dalam 24 jam pertama setelah inisiasi terapi. Reaksi ini terjadi akibat lisisnya
spiroseta dan cytokine proinflammatory cascades. Maka diberikan antipiretik
dan anti-inflamasi, serta resusitasi cairan dan istirahat yang cukup.
- Alergi penisilin + tidak hamil: Doksisiklin 100 mg per oral 2x1 selama 2
minggu, atau tetrasiklin 500 mg 4x1 selama 2 minggu, dukungan data terbatas
dapat juga diberikan ceftriaxone 1 g 1x1 i.m atau i.v selama 8-10 hari atau
azitromisin 2 g oral (dosis tunggal).

Pengobatan Berdasarkan Tingkatan Sifilis :


1. Sifilis Primer
Obat pilihan
- Dewasa : Benzathine penisilin 2,4 juta U i.m dosis tunggal.
- Anak : Benzathine penisilin 50.000 U/kg i.m sampai dosis dewasa 2,4
juta U dosis tunggal.
- Bayi <1 bulan : harus tes CSF untuk menentukan apakah terdapat
neurosifilis asimtomatik. Catatan pasien harus ditinjau ulang untuk
menguraikan apakah sifilis bersifat bawaan atau didapat.
Alternatif
- Oral doksisiklin 100mg 2x1 hari selama 2 minggu atau oral tetrasiklin
500mg 4x1 hari selama 2 minggu. Menurut literatur terbatas juga
mendukung penggunaan ceftriaxone 1g i.m atau i.v 1x1 hari selama 10
hari atau azitromisin oral dosis tunggal 2g.
2. Sifilis Sekunder dan Laten Awal
- Pengobatan yang diberikan pada sifilis primer juga efektif pada sifilis
sekunder dan sifilis laten awal (durasi kurang dari 1 tahun).
- Anak-anak dengan sifilis laten awal : Benzathine Penisilin G 50.000 U/kg
i.m sampai dosis dewasa 2,4 juta U dalam satu dosis tunggal.

3. Sifilis Laten Akhir


- Benzatine penisilin total 7,2 juta U diberikan tiga dosis 2,4 juta U i.m,
masing-masing pada interval 1 minggu.
- Anak-anak dengan sifilis laten akhir : Benzathine penisilin G 50.000 U/kg
i.m sampai dosis dewasa 2,4 juta U, diberikan tiga dosis pada interval 1
minggu (total 150.000 U/kg sampai dosis dewasa 7,2 juta U)

4. Sifilis Tersier
Obat Pilihan : Benzathine penisilin 2,4 juta U i.m sekali seminggu
selama 3 minggu, total 7,2 juta U
Alternatif : Pasien tidak hamil + alergi penisilin diberikan
doksisiklin 100mg oral 2x1 hari selama 4 minggu atau tetrasiklin 500 mg oral
sebanyak 4x setiap hari selama 4 minggu.

Pengobatan Sifilis Pada Kondisi Khusus


Gummatous dan Kardiovaskular Sifilis
Selama tidak ada bukti keterlibatan SSP, terapi antibiotik untuk sifilis gummat dan
kardiovaskular identik dengan sifilis tersier.

Neurosifilis
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendukung dua rejimen
penisilin. Sebagai alternatif diberikan ceftriaxone.
- Pilihan : larutan penisilin G 3-4 juta U i.v setiap 4 jam atau infus kontinu selama
10-14 hari / penisilin proaktif G 2,4 juta U diberikan secara i.m 1x1 hari,
ditambah probenesid 500mg per oral 4x1 hari, keduanya selama 10-14 hari
Sifilis kongenital
- Titer non-treponemal ibu (saat persalinan) dibandingkan dengan titer non-
treponemal bayi.
- Tes serologis neonatal dapat diperumit oleh transfer transplasental antibodi IgG
ibu yang dapat menyebabkan tes positif palsu.
- Sifilis ibu : benzathine penisilin G 2,4 juta U atau 7,2 juta U secara i.m selama
3 minggu jika durasi sifilis paling sedikit setahun. Alternatif : procaine
penicillin 0,6-0,9 juta U secara i.m selama 10-14 hari, atau ceftriaxone 1 g setiap
hari secara i.m atau IV selama 8-10 hari.
- Wanita dengan kram rahim, nyeri panggul, atau demam, berikan asetaminofen
untuk mengatasi gejala tersebut. Selain itu, pasien harus terhidrasi dengan baik
dan beristirahat.
- Neonatus tanpa gejala : 50.000 U/kg penisilin benzathine G secara i.m dalam
dosis tunggal.
- Informasi
Neonatus Obat Benzathine
simtomatik Penicillin
: 50.000 U/kg G kristal
larutan dan Procaine
penisilinPenicillin
G setiap G12 jam
Kategori Benzathine
secara i.m selama Penicillinkehidupan,
7 hari pertama G kemudianProcaine
setiap Penicillin G 3
8 jam selama
hari atau penisilin G 50.000 IU/kg secara
SSP: konvulsi,
procainekebingungan, SSP:i.m
kejang, kebingungan, kantuk,
sebagai dosis tunggal
kantuk, mioklonus, demam mioklonus, Stimulasi SSP
 selama
setiap hari 10 hari. ruam
Dermatologis:  Kardiovaskular: depresi miokard,
 Metabolik: ketidakseimbangan vasodilatasi, gangguan konduksi
elektrolit  Hematologis: Uji positif Coombs,
 Hematologis: Uji positif anemia hemolitik, neutropenia
Potensi Efek
Coombs, anemia hemolitik  Lokal: tromboflebitis, abses steril
Samping
 Lokal: nyeri, tromboflebitis di tempat suntikan
 Ginjal: nefritis interstisial  Ginjal: nefritis interstisial
akut; miscellaneous:  Miscellaneous: reaksi
anafilaksis, hipersensitivitas, pseudoanaphylactic,
reaksi Jarisch-Herxheimer hipersensitivitas, reaksi Jarisch-
Herxheimer, serum sickness
Amati anafilaksis selama dosis Tes fungsi ginjal dan hematologis
Parameter pertama periodik dengan terapi
Monitoring berkepanjangan, demam, status
mental, WBC
Ibu Hamil B B
Menyusui Memasuki air susu ibu Memasuki air susu ibu
 Bicillin L-A: 600.000 U/mL Injeksi, suspensi: 600.000 unit / mL
(1, 2, dan 4 mL) (1, 2 mL)
Ketersediaan
 Permapen Isoject: 600.000
U/mL (2 mL)
Bicillin C-R: (1, 2, 4 mL) Bicillin C-R: (1, 2, 4 mL)
Kombinasi
Bicillin C-R: 900/300: (2 mL) Bicillin C-R: 900/300: (2 mL)
Evaluasi Hasil
CDC menyediakan pedoman pemantauan pasien untuk sifilis :

Sifilis primer atau sekunder didiagnosis dan diobati dengan


benzathine penicillin G 2,4 juta unit IM (dosis tunggal)

Tindak lanjut pada 6 bulan: ulangi pemeriksaan klinis dan titer


uji non-treponema kuantitatif

Tanda atau gejala Tidak ada tanda/gejala, Tidak ada


klinis yang persisten namun peningkatan tanda/gejala, ↓ 4x
atau berulang persetubuhan non- lipat pada titer tes
treponemal ↑ 4x lipat non-treponemal

Tindak lanjut dalam 6


Tes HIV dan tusukan lumbal bulan: ulangi
pemeriksaan klinis

HIV Positif HIV Negatif

Konsultasi
Temuan tusukan
penyakit menular Lumbal tusukan
lumbal berkaitan
negatif
dengan neurosifilis

Benzathine penisilin Mengobati


G 2,4 juta U i.m 1x neurosifilis sesuai
seminggu selama 3 rekomendasi
minggu (tiga dosis)
a

Tindak lanjut dalam 6 bulan: ulangi pemeriksaan klinis


dan titer tes nontreponemal
Evaluasi Lanjutan
- Tes non-treponemal dan CSF kuantitatif untuk menentukan respons pasien
terhadap terapi.
- Evaluasi pasien untuk tanda-tanda kemajuan pada tahap sifilis dan obati dengan
tepat.
- Jika terdapat neurosifilis, lakukan pemeriksaan CSF dan jumlah leukosit untuk
mengevaluasi keefektifan pengobatan.

Daftar Pustaka
- Dipiro, J.T. et al. (2016). Pharmacotherapy Principles and Practice 4th Edition. New
York : McGraw-Hill.

You might also like