You are on page 1of 4

Ketika banyak merk smartphone cuman memastikan produk telepon mereka dibeli konsumen,

dan selanjutnya konsumen dilepas sendiri untuk menggunakan produk mereka tanpa follow up
ulang kembali, maka Oppo Indonesia bertindak lain. Semua pembeli smartphone Oppo diundang
kembali untuk dihimpun dalam sebuah komunitas online. Di komunitas yang mereka namai Oppo
Community ini, para pengguna Oppo pun mereka jadikan simpatisan setia, mereka traktir makan-
makan sambil mereka tanyai seberapa puas atau seberapa resenya para pembeli ini menggunakan
Oppo. Malah brand community ini nggak cuma menggandeng pembeli Oppo, bahkan para haters-
nya Oppo pun ikutan dirangkul.
F1 Plus Meet Up, oleh Oppo Community

Komunitas online Oppo Community pose wefie dalam F1 Plus Meet Up Nampak suami saya
berdiri paling belakang melambaikan tangan sambil menggendong Fidel yang ketiduran.
Gambar diambil dari sini
Saya menghabiskan malam Jumat lalu buat gathering bareng Oppo Community di Stilrod Cafe,
kawasan Darmo, Surabaya. Saya bukan pengguna smartphone Oppo, tetapi Oppo mengundang
saya sebagai blogger buat mengoprek-oprek tentang bagaimana brand itu berusaha membuat
konsumen mereka intim dengan produk mereka. Malam itu mereka juduli sebagai F1 Plus Meet
Up, dan ada sekitar 50-75 tamu berkumpul di kafe itu. Hanya sebagian kecil dari tamu malam itu
adalah O-fans (sebutan Oppo untuk para pemakai Oppo sungguhan), namun sebagian besar
lainnya adalah komunitas blogger Indonesia yang tinggal di Jawa Timur dan Bali.
Saya mau unboxing Oppo F1
Plus dulu
Agenda Oppo Community malam itu simpel saja. Mereka baru saja launching smartphone Oppo
terbaru mereka, F1 Plus, yang merupakan upgrade dari F1, sebuah smartphone entry-level yang
mereka usung sebagai smartphone lifestyle dengan highlight feature kamera depan 16 MP-nya
untuk ber-selfie ria. Tamu-tamu bahkan dipersilakan untuk ramai-ramai unboxing F1 Plus ini.
Saya sendiri sempat mencicipi smartphone F1 Plus ini dan senang lihat kualitas grafis wallpaper
dan foto yang dihasilkan.

Smartphone Oppo terbaru, F1


Plus.
Tetapi saya melihat Oppo Indonesia punya agenda lain, nampak jelas bahwa mereka ingin tahu
berapa banyak pemerhati hard core Oppo di kawasan Jawa Timur. Dan acara malam itu
didominasi mendengarkan curhatan dari para pengguna Oppo yang membagi kesan-kesan mereka
semenjak memakai telepon genggam asal China itu.

Ada yang bertanya kapan Oppo mau memproduksi smartphone yang tahan air (memangnya mau
dipakai apa sih? Selfie sambil menyelam?). Ada yang nampak keselek karena ternyata banyak
yang nggak tahu bahwa Oppo Indonesia menyediakan service asuransi khusus untuk smartphone
Oppo yang akan mengganti 85% biaya pembelian jika kedapatan smartphone-nya rusak. Sampai-
sampai ada juga tamu yang bertanya tentang manfaat Oppo Community itu sendiri. Kawan saya,
Mas Avy (@instavyid) yang kebetulan pegiat komunitas lari, bahkan tanya kapan Oppo mau
mensponsori event lari di Surabaya. Karena malam itu Oppo juga bilang bahwa mereka siap
mensponsori komunitas-komunitas lain yang kepingin bikin event juga, dan untuk itu para
komunitas dipersilakan menghubungi website-nya Oppo Community.

Oppo Community Itu Apa?

Saya bareng suami (duduk di samping saya, pakai kacamata) bareng kawan-kawan Oppo
Community. Gambar diambil dari sini
Dari Kalil, digital and social media planner-nya Oppo, saya dapet info bahwa Oppo memang
kepingin merangkul para penggunanya dalam komunitas online. Semua pemerhati Oppo
dihimpun dalam Oppo Community (yang ternyata sebelumnya lebih dikenal dengan nama Oppo
Forum), dan brand community ini berbasis dalam sebuah website
beralamat www.community.oppo.com/id. Di website ini, mereka berbagi review smartphone
Oppo, testimoni dan saran untuk perbaikan Oppo, sampai berbagi juga review tentang event-
event yang disponsorin oleh Oppo Indonesia. Oppo saat ini sedang semangat-semangatnya
menggandeng konsumen melalui berbagai komunitas. Beberapa waktu yang lalu Oppo kelihatan
mensponsori acara blogger yang dihelat oleh komunitas Blogger Perempuan (silakan lihat
liputannya di sini).
Oppo Community ini diciptakan sebagai alat bagi mereka untuk akrab dengan konsumen (kalau
saya sih bilangnya engaged lah ya). “Bikin komunitas ini nggak ada ROI-nya,” kata Kalil.
“Tetapi kami mementingkan kedekatan emosional dengan para pengguna (dan pemerhati) Oppo.”
Kenapa Brand Sebaiknya Bikin Komunitas Online?
Adriana Rocha, peneliti ECGlobal Solution, sebuah perusahaan riset tentang marketing yang
berbasis di Amerika Latin, menulis di sini bahwa menurut Greenbok Research Industry Trents
2014, sekitar 56% perusahaan sudah memiliki komunitas online dan menggunakannya untuk
meneliti pasar mereka. Komunitas online merupakan strategi pemasaran yang sekarang lagi nge-
trend, di mana brand berupaya menghimpun para penggunanya dalam sebuah brand
community untuk mendengarkan bagaimana produk mereka digunakan di tangan konsumen. Jika
Anda iseng googling mencari brand yang sudah lama menggunakan komunitas untuk menguatkan
brand-nya, Anda mungkin akan menemukan Harley Owners Group yang berisi hard corefans-nya
sepeda motor Harley Davidson. Contoh komunitas bikinan brand lainnya ialah My Starbucks Idea
yang penuh dicekoki saran-saran dari para pelanggan loyal kopi Starbucks.
Forum komunitas online ini dimanfaatkan oleh para produsen sebagai bagian dari strategi
pemasaran untuk mendengarkan kesan-kesan para pembelinya tentang produk mereka. Misinya,
para produsen akan tahu bagaimana kelebihan produk mereka di mata konsumen, dan yang lebih
penting lagi, bagaimana kelemahan produk mereka di hadapan para konsumen itu. Tujuannya apa
lagi kalau bukan keinginan untuk memperbaiki produk mereka, supaya mereka bisa menjangkau
lebih banyak konsumen di masa depan.

Rocha juga bilang bahwa strategi pemasaran dengan menciptakan brand community ternyata
tidak cuma membuat para pembeli lebih puas terhadap produk yang telah mereka beli. Tetapi
forum ini juga dapat merangsang orang lain yang belum membeli, untuk akhirnya turut membeli
produk tersebut. Ini jelas kampannye word of mouth yang lebih efisien untuk mempromosikan
produknya, bahkan lebih efisien daripada memasang iklan di tv. Dan, membuat komunitas online
atas yang berdasar pada website, ternyata juga tiga kali lebih efisien untuk merangkul para
pelanggan, daripada sekedar bikin halaman fanpage komunitas untuk di-Like doang di Facebook.
Masih Ada Lain Kali dari Oppo Community
Acraa malam itu adalah gathering yang kedua kalinya diadakan Oppo Community semenjak
komunitas online ini berdiri tahun lalu. Surabaya merupakan kota keempat yang menghelat acara
ini selain Jakarta, Bandung, dan Jogja; dan setelah malam itu komunitas ini akan menggelar
gathering yang serupa di Semarang (kota-kota ini dipilih karena memang memberikan pangsa
pasar yang besar buat Oppo). Brand community ini masih menggodok rencana gathering
berikutnya yang akan mereka adakan di Medan dan Makassar, sesudah Lebaran nanti.
Saat ini Oppo Community sudah menghimpun 35.000 anggota yang e-mailnya terverifikasi,
dan brand community ini masih berupaya menghimpun pemerhati Oppo lebih banyak lagi.
Menyebarkan sponsorship untuk berbagai acara komunitas akan menjadi strategi pemasaran
utama mereka untuk merangkul lebih banyak konsumen, yang mereka harapkan akan membuat
brand Oppo tumbuh lebih besar di negara ini.
Brand Oppo Indonesia sudah punya komunitas online yang solid untuk merangkul blogger.
Apakah brand Anda juga sudah punya brand community untuk menggandeng konsumen?

You might also like