Professional Documents
Culture Documents
”S” DENGAN
DIABETES MELLITUS DENGAN PENDEKATAN TEORI ”ADAPTASAI” ROY
DI RUANG MARWAH ATAS RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
KASUS
Tn.”S” umur 51 tahun masuk Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih melalui IGD 17-10-
2015 oleh karena keluhan mual, pusing, demam naik turun sudah 1 minggu, badan lemas,
dengan suspek Demam Typoid dan dirawat Marwah Atas ruang 05 kelas 3, dari dokter yang
merawat pasien mendapatkan terapi IVFD asering 500 ml/6 jam, ceftriaxon 1 x 3 gr, Rantin 2
x 1 amp, Ondancentron 2 x 4 mg, Paracetamol 3 x 500 mg, Metformin 2 x 500 mg,
glinepirid 1 x 1 mg. Pasien memiliki riwayat penyakit DM semenjak 6 tahun.
Pada Pengkajian tanggal 27-10-2015 didapatkan pasien mengeluh badan lemas, tidak ada
nafsu makan, akral ekstremitas atas dan bawah dingin, sesak nafas RR: 40 x/menit, TD:
120/80, HR: 110 x/menit, suhu 37C, GDS 419 mg, dispneu, kesadaran apatis.
Pada BAB 3 ini akan menguraikan tentang pengkajian pada pasien Tn..”S” dengan Diabetes
Mellitus (DM) dengan menerapkan teori konsep model “Adaptasi” Roy.
2.2 Pengkajian
1. Data Biografi
a. Identitas Pasien
Nama/ Umur : Tn S/ 51 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Alamat : Jl. Halimun No.2 RT 15/6, Kel.Guntur, Kec.Setiabudi
Status Marital : Menikah
Tanggal Masuk RS : 17-10-2015
Tanggal Pengkajian: 20-10-2015
Diagnosa Medis : NIDDM
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny W
Umur : 43 Tahun
Agama : Islam
1
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Halimun No.2 RT 15/6, Kel.Guntur, Kec.Setiabudi
Hubungan dg Pasien: Istri
2
2) Nutrisi
Pengkajian perilaku
- Pasien menolak makan
- Mengeluh nafsu makan kurang.
- Konjungtiva anemis (+/+).
- TB : 164 cm, BB : 55 kg (IMT:17.8, kurus).
- Saat ini setiap kali makan hanya habis 1/4 porsi (porsi diet RS 1700 DL3),
memberan mukosa pucat.
Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal : Inefektif regulasi Insulin
- Stimulus kontekstual : Sesak nafas
- Stimulus residualnya : -
3) Eliminasi
Pengkajian perilaku
- BAK: Pasien menggunakan dower kateter.
- Warna urin kuning.
- Urin tampung tanggal 20/10/15 1100 cc, tanggal 21/10/15 1070 cc, darah (-),
keluhan nyeri pinggang (-), Distensi kandung kemih (-).
- BAB: pasien menggunkan pampers, BAB 1 x sehari dengan konsistensi padat,
warna kuning kecoklatan.
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Rujukan
20/1/2015 Ureum darah H 67 mg/dl 10-50
20/1/2015 Creatinin darah H 1,7 mg/dl <1,4
Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal: Kelemahan.
- Stimulus kontekstual: Penurunan kesadaran, samnolen.
- Stimulus residual tidak ada.
4) Aktivitas dan istirahat
Pengkajian perilaku:
- Pasien mengeluh badan lemas.
- Pasien tampak lemas.
- Tampak mengantuk.
3
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur.
- Pemenuhan kebutuhan dan aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan keluarga
yaitu istrinya.
- Istirahat tidur (+), waktunya tidak tentu, keluarga pasien mengeluh pasien sering
tertidur dan terbangun tiba-tiba.
- Kekuatan otot lengan dan tungkai.
2222 3333
2222 2222
Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal : Penurunan produksi energi, penurunan kemampuan jantung.
- Stimulus kontekstual : Sesak
- Stimulus residual : -
5) Integritas Kulit
Pengkajian perilaku
- Turgor kulit kurang elastic.
- Temperatur Kulit : hangat, 37 ⁰C, Kulit ekstremitas teraba dingin, Keadaan
Kulit kering , Selulitis pada kaki kanan (+), Lesi (-), Ulkus ekstremitas bawah
kanan (-), Luka (-), bekas operasi (-), kelainan pigmen (-) dekubitus (-).
Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal : Ketidak efektifn perfusi jaringan ferifer.
- Stimulus kontekstual : tidak ada, stimulus residual : tidak ada.
6) Sensasi
Pengkajian perilaku
1) Penglihatan
- Konjungtiva anemis
- Sklera : ikterik
2) Pendengaran : Normal
3) Perabaan : Normal
4) Wicara : Verbal 4 Terdisorientasi dan bingung
Pengkajian Stimulus
- Stimulus fokal : penurunan status mental, stimulus kontekstual : tidak ada,
stimulus residual : tidak ada.
4
7) Cairan dan elektrolit
Pengkajian perilaku
- Klien mengeluh mual.
- Minum air putih ± 2 gelas (± 500 cc)/hari,
- IVFD NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm), edema (-).
Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal : Penurunan Fungsi ginjal (Filtrasi, reabsorbsi, dan ekskresi
Ginjal).
- Stimulus kontekstual: Gangguan metabolisme pemecahan protein
mempengaruhi ureum.
- Stimulus residual : tidak ada.
8) Fungsi neurologi
Pengkajian perilaku
- Kesadaran Compos mentis, GCS E3 M5 V4 (E3: Membuka mata dg perintah
verbal, M5: Melokalisir nyeri, V4: terdisorientasi dan bingung).
- Status kognitif : perubahan status mental. Penurunan konsentrasi. Koordinasi
dan kontrol gerakan tubuh tidak seimbang.
- Fungsi sensorik dan motorik : Penglihatan menurun, reflek menelan kurang,
keseimbangan menurun.
Pengkajian stimulus
5
20/10/15 Jam 05.00 282
Jam 11.00 307
Jam 17.00 284
Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal : Gangguan regulasi insulin.
- Stimulus kontekstual : pola makan tidak sesuai, stimulus residual : . ketidak
patuhan diit.
b. Mode Konsep diri
- Pengkajian perilaku: tidak terkaji, klien mengalami penurunan tingkat kesadaran
dan penurunan kemampuan mental.
Pengkajian stimulus:
- Stimulus fokal : proses penyakit DM.
- Stimulus kontekstual : tidak ada, stimulus residual : tidak ada.
c. Mode Fungsi peran
- Tidak terkaji, klien mengalami penurunan tingkat kesadaran dan penurunan
kemampuan mental.
d. Mode Interdependensi
- Hubungan pasien dengan keluarga dan teman kantornya baik, ini dilihat
daribanyaknya keluarga dan teman yang menjenguk pasien secara bergantian, dan
selama dirawat di rumah sakit, pasien ditunggu oleh istrinya.
3. Masalah dan rencana medikal
a. Diagnosa medis : NIDDM
b. Pemeriksaan Hematologi
6
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hb 10,2 Gr/dl 13.2 – 17.3
Jumlah Leukosit 17,27 10³/µL 3.80 – 10.60
Hematokrit 32 % 40 – 52
Jumlah Trombosit 231 10³/µL 150 – 440
Eritrosit 3.74 10³/µL 4.40 – 5.90
MCV/VER 86 fL 80 – 100
MCH/HER 29 pg 26 – 34
MCHC/KHER 34 g/dl 32 – 36
c. Terapi
Terapi
Oral Injeksi
7
8
ANALISA DATA
9
2 Ds : Tidak efektifnya regulasi Sesak napas Ketidak
- Klien mengeluh mual insulin (gangguan seimbangan
- Pasien menolak makan
keseimbangan insulin). nutrisi: kurang
- Mengeluh nafsu makan kurang.
dari kebutuhan
Do: tubuh
- Konjungtiva anemis (+/+).
- TB : 164 cm, BB : 55 kg (IMT:17.8, kurus).
- Saat ini setiap kali makan hanya habis 1/4 porsi dari porsi (porsi diet
RS 1700 DL3).
- Minum air putih ± 2 gelas/hari.
- IVFD NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm),
- Reflek menelan kurang.
- Memberan mukosa kering.
- Glukosa darah Curve harian :
Jam 05.00 : 416 gr/dl
Jam 11.00 : 360 gr/dl
Jam 17.00 : 342 gr/dl
3 Ds : - Keletihan
- Pasien mengeluh merasa tidak ada tenaga dan lemas. Sel kekurangan bahan
- Mengeluh sesak napas.
untuk metabolism
- Keluarga pasien mengeluh pasien sering tertidur dan terbangun tiba-
tiba. sehingga penurunan
produksi energi dan
DO:
penurunan kemapuan
- Pasien tampak lemas.
- Tampak sesak napas. jantung (proses penyaki
10
- RR:40 x/mnt, TD: 120/80 mmHg, HR : 110 x/mnt. DM)
- Tampak mengantuk.
- Kesadaran apatis.
- Tampak penurunan konsentrasi.
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur, Pemenuhan kebutuhan dan
aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan keluarga yaitu istrinya.
- Penurunan Kekuatan otot lengan dan tungkai.
2222 3333
2222 2222 .
- Istirahat tidur (+), waktunya tidak tentu.
11
INTERVENSI KEPERAWATAN
12
- Kesadaran apatis, GCS E3 Compos mentis. - Pemberian oksigen nasal kanule 5
M5 V4. lpm.
- Koordinasi dan kontrol
gerakan tubuh tidak
seimbang.
13
- Glukosa darah Curve harian Aktivitas kolaboratif
:
Jam 05.00 : 416 gr/dl Pemeriksaan kadar glukosa darah
Jam 11.00 : 360 gr/dl Berikan insulin Humolog 3 x 6 UI.
Jam 17.00 : 342 gr/dl Berikan obat antiemetic sebelum
makan sesuai dengan indikasi
(Rantin 2 x 1).
Berikan obat sesuai simtom dan
visite dokter.
- Asam Folat 3 x 1
- IVFD : Assering : RL /8 jam
14
konsentrasi. Sesak
- Pasien hanya berbaring Stimulus residual
ditempat tidur, Pemenuhan
:-
kebutuhan dan aktivitas
pasien dibantu oleh perawat Sel kekurangan
dan keluarga yaitu istrinya. bahan untuk
- Penurunan Kekuatan otot metabolisme,
proses penyaki
lengan dan tungkai.
DM
2222 3333
2222 2 222
.
Istirahat tidur (+), waktunya
tidak tentu.
15
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
- Sianosis
- CRT > 3 dtk
- Konjungtiva anemis, pasien tampak pucat.
- Hb 10,8 mg/dl. Leukosit 17.27 10³/µl.
- Tampak sesak, RR:28 x/mnt. irama tidak teratur.
- TD: 130/90 mmHg, nadi 90 x/mnt, S: 37,1C
- Terpasang oksigen nasal kanule 5 lpm.
- Kesadaran samnolen, GCS E3 M5 V4.
- Koordinasi dan kontrol gerakan tubuh tidak seimbang.
P:
Kaji Tanda-tanda vital
Kaji ulkus statis dan gejala selulitis
Perawatan sirkulasi
Manajemen sensasi perifer
Anjurkan pasien menggunakan kaos kaki yg longgar untuk menghindari suhu dingin.
Aktivitas Kolaborasi :
16
- Berikan obat sesuai simtom dan visite dokter:
PCT 3 x 500 mg, Ceftriaxon 1 x 3 gr, Pemberian oksigen nasal kanule 5 lpm.
21/10/2015 S:
- Pasien mengeluh mual
- Mengeluh nafsu makan kurang.
- Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada alergi makanan.
O:
- Konjungtiva anemis (+/+).
- TB : 161 cm, BB : 55 kg, IMT:17.08
- Hanya habis 1/4 porsi dari (porsi diet RS 1700 DL3).
- Reflek menelan kuran.
- Terpasang cairan intravena NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm).
- Memberan mukosa pucat.
- Glukosa darah Curve harian :
Jam 05.00 : 282 gr/dl
Jam 11.00 : 307 gr/dl
Jam 17.00 : 284 gr/dl
P:
Nutrision Managmen:
Kaji adanya alergi makanan
Berikan pasien makan sesuai diet(1700 DL3).
Rubah posisi pasien haig fowler untuk memudahkan menelan
Yakinkan pasien dan beri lingkungan yg tenang selama makan.
17
Nutristion Monitoring:
Monitor adanay penurunan BB, mual muntah, intake nutrisi, turgor kulit, kulit kering.
Pantau nilai laboratotium, Gluksa darah, total protein, Hb, Ht.
Lakukan hygiene mulut sebelum makan.
Berikan umpan balik positif terhadap pasien yang menunjukkan selera makan.
Aktivitas kolaboratif:
- Asam Folat 3 x 1
- IVFD : Assering : RL /8 jam
21/10/2015 S:
- Pasien mengeluh merasa tidak ada tenaga dan letih.
- Mengeluh sesak napas.
- Keluarga pasien mengeluh pasien sering tertidur dan terbangun tiba-tiba.
O:
- Pasien tampak letih lesu.
- Tampak sesak napas.
- RR:28 x/mnt, TD: 130/90 mmHg, nadi 110 x/mnt.
- Tampak mengantuk.
- Tampak penurunan konsentrasi.
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur, Pemenuhan kebutuhan dan aktivitas pasien dibantu
oleh perawat dan keluarga yaitu istrinya.
18
- Penurunan Kekuatan otot lengan dan tungkai.
2222 3333
2222 2222 .
A: Keletihan
P: Energy Management
Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas.
Monitor dan catat pola dan jumlah tidur pasien.
Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri
Monitor intake nutrisi
Anjurkan pasien melakukan yang meningkatkan relaksasi (mendengarkan ayat al-Qur’an)
Tingkatkan pembatasan bedrest dan aktivitas
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
19
- Sianosis
- Ekstremitas bawah teraba dingin
- CRT > 3 dtk
- Konjungtiva anemis, pasien tampak pucat.
- Hb 10,8 mg/dl. Leukosit 17.27 10³/µl.
- Tampak sesak, RR:40 x/mnt. irama tidak teratur.
- Tampak penggunaan otot bantu napas interkostalis internus.
- TD: 130/90 mmHg, nadi 110 x/mnt, S: 37,1C
- Terpasang oksigen nasal kanule 5 lpm.
- Kesadaran delirium, GCS E3 M5 V4.
- Koordinasi dan kontrol gerakan tubuh tidak seimbang.
P:
2 S:
- Pasien mengeluh mual
- Mengeluh nafsu makan kurang.
- Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada alergi makanan.
O:
- Konjungtiva anemis (+/+).
20
- TB : 161 cm, BB : 55 kg, IMT:17.08
- Hanya habis 1/2 porsi dari (porsi diet RS 1700 DL3).
- Reflek menelan kurang.
- Terpasang cairan intravena NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm).
- Memberan mukosa pucat.
P:
Nutrision Managmen:
Nutristion Monitoring:
Aktivitas kolaboratif
3 S:
- Pasien mengeluh merasa tidak ada tenaga dan letih.
- Mengeluh sesak napas.
- Keluarga pasien mengeluh pasien sering tertidur dan terbangun tiba-tiba.
O:
- Pasien tampak letih lesu.
- Tampak sesak napas.
- RR:40 x/mnt, TD: 130/90 mmHg, nadi 119 x/mnt.
- Tampak mengantuk.
- Tampak penurunan konsentrasi.
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur, Pemenuhan kebutuhan dan aktivitas pasien dibantu
oleh perawat dan keluarga yaitu istrinya.
- Penurunan Kekuatan otot lengan dan tungkai.
2222 3333
21
2222 2222 .
A: Keletihan
P: Energy Management
RESUME 1
Tn S (51 tahun) NIDDM
Deskripsi pasien Tn S (51 tahun)
Keluhan utama:
Pasien mengeluh mual, tidak nafsu makan, dan badan lemas.
Pada pemeriksaan fisik tanggal 20 Oktober 2015 didapatkan sesak napas ± 28 x/mnt, TD: 140 mmHg, N: 90 x/mnt, S: 37,5 C.
Sianosis, CRT > 3 dtk, konjungtiva anemis, pasien tampak pucat, Hb 10 mg/dl. Leukosit 17.27 10³/µl, terpasang oksigen
nasal kanule 5 lpm, Kesadaran Compos Mentis, GCS E3 M5 V4, Koordinasi dan kontrol gerakan tubuh tidak seimbang.
Status nutrisi dan cairan Pasien mengeluh mual, Pasien menolak makan, mengeluh nafsu makan kurang, konjungtiva anemis
(+/+), TB : 162 cm, BB : 55 kg, IMT:17.8. Hanya habis 1/4 porsi dari (porsi diet RS 1700 DL3), Minum air putih ± 2
gelas/hari, reflek menelan kurang, terpasang cairan intravena NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm), memberan mukosa
pucat,Glukosa darah Curve harian : Jam 05.00 : 416 gr/dl, Jam 11.00 : 360 gr/dl, Jam 17.00 : 342 gr/dl
Aktivitas istirahat Pasien tampak letih lesu, tampak sesak napas, RR:28 x/mnt, TD: 140/90 mmHg, nadi 90 x/mnt, tampak
mengantuk, tampak penurunan konsentrasi, Pasien hanya berbaring ditempat tidur, Pemenuhan kebutuhan dan aktivitas
pasien dibantu oleh perawat dan keluarga yaitu istrinya. Kekuatan otot lengan 2/5, tungkai 2/5, napas sesak, Istirahat tidur
22
(+), waktunya tidak tentu.
Eliminasi urin pasien menggunakan kateter, warna urin kuning, urin tampung tanggal 20/10/15 1100 cc, tanggal 21/10/15
1070 cc, BAB 1 x sehari.
Hb : 10,2 gr/dl. Jumlah Leukosit: 17,27 10³/µL. Hematokrit 32 %. Jumlah Trombosit : 231 10³/µL. Eritrosit 3.74 10³/µL.
23