You are on page 1of 23

RESUME KEPERAWATAN Tn.

”S” DENGAN
DIABETES MELLITUS DENGAN PENDEKATAN TEORI ”ADAPTASAI” ROY
DI RUANG MARWAH ATAS RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

KASUS

Tn.”S” umur 51 tahun masuk Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih melalui IGD 17-10-
2015 oleh karena keluhan mual, pusing, demam naik turun sudah 1 minggu, badan lemas,
dengan suspek Demam Typoid dan dirawat Marwah Atas ruang 05 kelas 3, dari dokter yang
merawat pasien mendapatkan terapi IVFD asering 500 ml/6 jam, ceftriaxon 1 x 3 gr, Rantin 2
x 1 amp, Ondancentron 2 x 4 mg, Paracetamol 3 x 500 mg, Metformin 2 x 500 mg,
glinepirid 1 x 1 mg. Pasien memiliki riwayat penyakit DM semenjak 6 tahun.
Pada Pengkajian tanggal 27-10-2015 didapatkan pasien mengeluh badan lemas, tidak ada
nafsu makan, akral ekstremitas atas dan bawah dingin, sesak nafas RR: 40 x/menit, TD:
120/80, HR: 110 x/menit, suhu 37C, GDS 419 mg, dispneu, kesadaran apatis.

Pada BAB 3 ini akan menguraikan tentang pengkajian pada pasien Tn..”S” dengan Diabetes
Mellitus (DM) dengan menerapkan teori konsep model “Adaptasi” Roy.

2.2 Pengkajian
1. Data Biografi
a. Identitas Pasien
Nama/ Umur : Tn S/ 51 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Alamat : Jl. Halimun No.2 RT 15/6, Kel.Guntur, Kec.Setiabudi
Status Marital : Menikah
Tanggal Masuk RS : 17-10-2015
Tanggal Pengkajian: 20-10-2015
Diagnosa Medis : NIDDM
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny W
Umur : 43 Tahun
Agama : Islam
1
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Halimun No.2 RT 15/6, Kel.Guntur, Kec.Setiabudi
Hubungan dg Pasien: Istri

2. Pengkajian Prilaku dan Stimulus


a. Mode Fisiologis
1) Oksigenasi :
a) Ventilasi :
Pengkajian perilaku
- Pasien mengeluh sesak napas, RR: 40 x/menit, irama tidak teratur.
- Bentuk dan gerakan dinding dada simetris.
- Terdapat penggunaan otot bantu pernafasan (otot perut, otot interkostalis
eksternus).
- Wheizing (+/). Batuk (-), sputum(-) tidak ada darah.
- Terpasang masker nonrebreather 10 lpm.
b) Perfusi jaringan (perifer):
Pengkajian perilaku:
- Akral teraba dingin.
- Sianosis (+), CRT > 3 detik.
- Konjungtiva anemis, pasien tampak pucat.
- Hb 10 mg/dl.
c) Trasportasi gas:
Pengkajian perilaku
- Tekanan darah 120/80 mmHg.
- HR: 110 x/menit.
- Konjungtiva anemis (+/+).
- Bunyi jantung I-II normal.
- CRT > 3 detik,
Pengkajian Stimulus :
- Stimulus Fokal : Penurunan sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit DM
(perubahan kemampuan hemoglobin untuk mengikat darah).
- Stimulus Kontekstual : -, Stimulus Residual : -

2
2) Nutrisi
Pengkajian perilaku
- Pasien menolak makan
- Mengeluh nafsu makan kurang.
- Konjungtiva anemis (+/+).
- TB : 164 cm, BB : 55 kg (IMT:17.8, kurus).
- Saat ini setiap kali makan hanya habis 1/4 porsi (porsi diet RS 1700 DL3),
memberan mukosa pucat.
Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal : Inefektif regulasi Insulin
- Stimulus kontekstual : Sesak nafas
- Stimulus residualnya : -
3) Eliminasi
Pengkajian perilaku
- BAK: Pasien menggunakan dower kateter.
- Warna urin kuning.
- Urin tampung tanggal 20/10/15 1100 cc, tanggal 21/10/15 1070 cc, darah (-),
keluhan nyeri pinggang (-), Distensi kandung kemih (-).
- BAB: pasien menggunkan pampers, BAB 1 x sehari dengan konsistensi padat,
warna kuning kecoklatan.
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Rujukan
20/1/2015 Ureum darah H 67 mg/dl 10-50
20/1/2015 Creatinin darah H 1,7 mg/dl <1,4

Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal: Kelemahan.
- Stimulus kontekstual: Penurunan kesadaran, samnolen.
- Stimulus residual tidak ada.
4) Aktivitas dan istirahat
Pengkajian perilaku:
- Pasien mengeluh badan lemas.
- Pasien tampak lemas.
- Tampak mengantuk.
3
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur.
- Pemenuhan kebutuhan dan aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan keluarga
yaitu istrinya.
- Istirahat tidur (+), waktunya tidak tentu, keluarga pasien mengeluh pasien sering
tertidur dan terbangun tiba-tiba.
- Kekuatan otot lengan dan tungkai.

2222 3333
2222 2222
Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal : Penurunan produksi energi, penurunan kemampuan jantung.
- Stimulus kontekstual : Sesak
- Stimulus residual : -
5) Integritas Kulit
Pengkajian perilaku
- Turgor kulit kurang elastic.
- Temperatur Kulit : hangat, 37 ⁰C, Kulit ekstremitas teraba dingin, Keadaan
Kulit kering , Selulitis pada kaki kanan (+), Lesi (-), Ulkus ekstremitas bawah
kanan (-), Luka (-), bekas operasi (-), kelainan pigmen (-) dekubitus (-).
Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal : Ketidak efektifn perfusi jaringan ferifer.
- Stimulus kontekstual : tidak ada, stimulus residual : tidak ada.
6) Sensasi
Pengkajian perilaku
1) Penglihatan
- Konjungtiva anemis
- Sklera : ikterik
2) Pendengaran : Normal
3) Perabaan : Normal
4) Wicara : Verbal 4 Terdisorientasi dan bingung

Pengkajian Stimulus
- Stimulus fokal : penurunan status mental, stimulus kontekstual : tidak ada,
stimulus residual : tidak ada.
4
7) Cairan dan elektrolit
Pengkajian perilaku
- Klien mengeluh mual.
- Minum air putih ± 2 gelas (± 500 cc)/hari,
- IVFD NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm), edema (-).
Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal : Penurunan Fungsi ginjal (Filtrasi, reabsorbsi, dan ekskresi
Ginjal).
- Stimulus kontekstual: Gangguan metabolisme pemecahan protein
mempengaruhi ureum.
- Stimulus residual : tidak ada.
8) Fungsi neurologi
Pengkajian perilaku
- Kesadaran Compos mentis, GCS E3 M5 V4 (E3: Membuka mata dg perintah
verbal, M5: Melokalisir nyeri, V4: terdisorientasi dan bingung).
- Status kognitif : perubahan status mental. Penurunan konsentrasi. Koordinasi
dan kontrol gerakan tubuh tidak seimbang.
- Fungsi sensorik dan motorik : Penglihatan menurun, reflek menelan kurang,
keseimbangan menurun.
Pengkajian stimulus

- Stimulus fokal : Proses penyakit DM


- Stimulus kontekstual : - , stimulus residual : -.
9) Fungsi endokrin
Pengkajian perilaku
- Keluarga mengatakan klien memiliki riwayat DM sejak 6 tahun yang lalu.
- Keluhan sering haus (+), badan terasa lemas, nafsu makan menurun, sering
kencing (-). Pembesaran kelenjar tiroid (-), Pemeriksaan Glukosa darah Curve
harian (CH) seperti pada tabel dibawah:
Tgl Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Glukosa Darah
19/10/15 Jam 05.00 416 mg/dl 70-200
Jam 11.00 360
Jam 17.00 342

5
20/10/15 Jam 05.00 282
Jam 11.00 307
Jam 17.00 284

Pengkajian stimulus
- Stimulus fokal : Gangguan regulasi insulin.
- Stimulus kontekstual : pola makan tidak sesuai, stimulus residual : . ketidak
patuhan diit.
b. Mode Konsep diri
- Pengkajian perilaku: tidak terkaji, klien mengalami penurunan tingkat kesadaran
dan penurunan kemampuan mental.
Pengkajian stimulus:
- Stimulus fokal : proses penyakit DM.
- Stimulus kontekstual : tidak ada, stimulus residual : tidak ada.
c. Mode Fungsi peran
- Tidak terkaji, klien mengalami penurunan tingkat kesadaran dan penurunan
kemampuan mental.
d. Mode Interdependensi
- Hubungan pasien dengan keluarga dan teman kantornya baik, ini dilihat
daribanyaknya keluarga dan teman yang menjenguk pasien secara bergantian, dan
selama dirawat di rumah sakit, pasien ditunggu oleh istrinya.
3. Masalah dan rencana medikal
a. Diagnosa medis : NIDDM
b. Pemeriksaan Hematologi

6
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hb 10,2 Gr/dl 13.2 – 17.3
Jumlah Leukosit 17,27 10³/µL 3.80 – 10.60
Hematokrit 32 % 40 – 52
Jumlah Trombosit 231 10³/µL 150 – 440
Eritrosit 3.74 10³/µL 4.40 – 5.90
MCV/VER 86 fL 80 – 100
MCH/HER 29 pg 26 – 34
MCHC/KHER 34 g/dl 32 – 36

c. Terapi

Terapi
Oral Injeksi

- PCT 3 x 500 mg - Ceftriaxon 1 x 3 gr


- Metformin 2 x 500 mg - Rantin 2 x 1
- Glinepiride 1 x 1 mg - Ondancentron 3 x 4 mg
- Ambroksol 3 x 1 - Humolog 3 x 6 UI
- Asam Folat 3 x 1 - IVFD : Assering : RL /8 jam

7
8
ANALISA DATA

No Pengkajian Perilaku Stimulus Fokal Stimulus Problem


Kontekstual
1 Ds: Penurunan sirkulasi Ketidak
- Keluarga Pasien mengeluh kedua tangan dan kaki pasien terasa darah ke perifer, proses efektifan
dingin.
penyakit DM (perubahan perfusi
Do: kemampuan hemoglobin jaringan
- Kulit ekstremitas atas dan bawah teraba dingin untuk mengikat darah). perifer
- Sianosis
- Pernapasan cepat dan dangkal RR 36 x/menit.
- Terdapat penggunaan otot bantu pernafasan (otot perut, otot
interkostalis eksternus).
- Wheizing (+/).
- Terpasang masker nonrebreather 10 lpm.
- CRT > 3 dtk
- Konjungtiva anemis, pasien tampak pucat.
- Hb 10 mg/dl. Leukosit 17.27 10³/µl
- TD: 120/80 mmHg, nadi 10 x/mnt, S: 37, C
- Kesadaran apatis, GCS E3 M5 V4.
- BAK: Pasien menggunakan DC.
- Warna urin jernih kekuningan.
- Urin tampung tanggal 20/10/15 1100 cc, tanggal 21/10/15 1070 cc,
darah (-), keluhan nyeri pinggang (-), Distensi kandung kemih (-).
- Minum air putih ± 2 gelas/hari.
- IVFD NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm), edema (-).
- Koordinasi dan kontrol gerakan tubuh tidak seimbang.

9
2 Ds : Tidak efektifnya regulasi Sesak napas Ketidak
- Klien mengeluh mual insulin (gangguan seimbangan
- Pasien menolak makan
keseimbangan insulin). nutrisi: kurang
- Mengeluh nafsu makan kurang.
dari kebutuhan
Do: tubuh
- Konjungtiva anemis (+/+).
- TB : 164 cm, BB : 55 kg (IMT:17.8, kurus).
- Saat ini setiap kali makan hanya habis 1/4 porsi dari porsi (porsi diet
RS 1700 DL3).
- Minum air putih ± 2 gelas/hari.
- IVFD NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm),
- Reflek menelan kurang.
- Memberan mukosa kering.
- Glukosa darah Curve harian :
 Jam 05.00 : 416 gr/dl
 Jam 11.00 : 360 gr/dl
 Jam 17.00 : 342 gr/dl

3 Ds : - Keletihan
- Pasien mengeluh merasa tidak ada tenaga dan lemas. Sel kekurangan bahan
- Mengeluh sesak napas.
untuk metabolism
- Keluarga pasien mengeluh pasien sering tertidur dan terbangun tiba-
tiba. sehingga penurunan
produksi energi dan
DO:
penurunan kemapuan
- Pasien tampak lemas.
- Tampak sesak napas. jantung (proses penyaki

10
- RR:40 x/mnt, TD: 120/80 mmHg, HR : 110 x/mnt. DM)
- Tampak mengantuk.
- Kesadaran apatis.
- Tampak penurunan konsentrasi.
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur, Pemenuhan kebutuhan dan
aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan keluarga yaitu istrinya.
- Penurunan Kekuatan otot lengan dan tungkai.

2222 3333

2222 2222 .
- Istirahat tidur (+), waktunya tidak tentu.

3.1 Diagnosa Keperawatan


1. Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit DM (perubahan
kemampuan hemoglobin untuk mengikat darah).
2. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak efektifnya regulasi insulin (gangguan
keseimbangan insulin).
3. Keletihan berhubungan dengan proses penyakit DM (sel kekurangan bahan untuk metabolisme).

11
INTERVENSI KEPERAWATAN

N Pengkajian Perilaku Pengkajian Diagnosa Kep Tujuan & Kriteria NIC


o Stimulus Hasil (NOC)
1 - Keluarga Pasien mengeluh ‐ Stimulus Fokal : Ketidak NOC:  Kaji Tanda-tanda vital
kedua tangan dan kaki Penurunan efektifan perfusi  Sircullation Status  Kaji ulkus statis dan gejala selulitis (nyeri,
pasien terasa dingin. jaringan perifer Setelah dilakukan tindakan kemerahan, pembengkakan ekstremitas)
sirkulasi darah ke
Definisi : keperawatan selama 4 x 24  Perawatan sirkulasi (NIC):
Do: perifer, proses Penurunan jam diharapkan Ketidak 1. Kaji sirkulasi perifer (kaji nadi peifer,
- Kulit ekstremitas atas dan penyakit DM oksigen yg efektifan prfusi jaringan edema, CRT, warna, suhu ekstremitas).
bawah teraba dingin mengakibatkan perifer teratasi dg kriteria 2. Pantau status cairan termasuk asupan
- Sianosis (perubahan
kegagalan hasil: dan haluaran.
- Pernapasan cepat dan kemampuan penghantaran 3. Mobilisasi miring kiri dan kanan
dangkal RR 36 x/menit. hemoglobin untuk nutrisi  Status sirkulasi; TTV mencegah dikubitus.
- Terdapat penggunaan otot kejaringan pd dalam batas normal.
mengikat darah).
bantu pernafasan (otot tingkat kapiler.  Perfusi jaringan perifer  Manajemen sensasi perifer (NIC):
perut, otot interkostalis ‐ Stimulus adekuat: 1. Pantau parestesia, kebas, kesemutan.
eksternus). Kontekstual:- ‐ CRT kurang dari 3 dtk 2. Pantau adanya tromboflebitis
- Wheizing (+/). ‐ Warna kulit tidak pucat
‐ Stimulus
- Terpasang masker ‐ Ekstremitas hangat  Anjurkan
pasien menggunakan kaos kaki
nonrebreather 10 lpm. Residual: - ‐ Integritas kulit baik yg longgar untuk menghindari suhu
- CRT > 3 dtk dingin.
- Konjungtiva anemis, pasien  Membrane mukosa;
tampak pucat. normal Aktivitas Kolaborasi :
- Hb 10 mg/dl. Leukosit  Berkomunikasi dg jelas
17.27 10³/µl sesuai kemampuan,  Berikan obat sesuai simtom dan visite
mampu berkonsentrasi. dokter:
- TD: 120/80 mmHg, nadi 10
- PCT 3 x 500 mg
x/mnt, S: 37, C  Tingkat kesadaran
- Ceftriaxon 1 x 3 gr

12
- Kesadaran apatis, GCS E3 Compos mentis. - Pemberian oksigen nasal kanule 5
M5 V4. lpm.
- Koordinasi dan kontrol
gerakan tubuh tidak
seimbang.

2 - Klien mengeluh mual Stimulus Fokal: Ketidak NOC: Nutrision Managmen:


- Pasien menolak makan Tidak efektifnya seimbangan  Nutrisional status:  Kaji adanya alergi makanan
regulasi insulin  Nutrisional status: food
- Mengeluh nafsu makan nutrisi: kurang  Berikan pasien makan sesuai
(gangguan
kurang. dari kebutuhan and fluid intake. diet(1700 DL3).
keseimbangan
insulin). tubuh. Setelah dilakukan tindakan  Yakinkan pasien dan beri lingkungan
Do: Stimulus Definisi: Asupsn keperawatan selama 3 x 24 yg tenang selama makan.
- Konjungtiva anemis (+/+). Kontekstual: nutrisi tidak jam Ketidak seimbangan  Rubah posisi pasien haig fowler
- TB : 164 cm, BB : 55 kg Sesak napas. mencukupi nutrisi: kurang dari untuk memudahkan menelan.
(IMT:17.8, kurus). Stimulus untuk memenuhi kebutuhan tubuh teratasi dg Nutristion Monitoring:
- Saat ini setiap kali makan Residual: - kebutuhan kriteria hasil:  Monitor adanaya penurunan BB
hanya habis 1/4 porsi dari metabolik.  Monitor adanya mual muntah
porsi (porsi diet RS 1700  memiliki nilai
 Monitor intake nutrisi.
DL3). laboratorium Glukosa
 Monitor turgor kulit, kulit kering.
- Minum air putih ± 2 darah dalam batas
 Pantau nilai laboratotium, Gluksa
gelas/hari. normal.
- IVFD NaCl/8 jam (500 cc/ 8 darah, albumin, total protein, Hb, Ht.
 Nafsu makan meningkat.
jam, 20 tpm),  Mempertahankan berat
 Lakukan hygiene mulut sebelum
- Reflek menelan kurang. badan atau bertambah. makan.
- Terpasang cairan intravena  Mematuhi diet.  Berikan umpan balik positif terhadap
NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam,  Melaporkan tingkat pasien yang menunjukkan selera
20 tpm). energy yg adekuat. makan.
- Memberan mukosa pucat.

13
- Glukosa darah Curve harian Aktivitas kolaboratif
:
 Jam 05.00 : 416 gr/dl  Pemeriksaan kadar glukosa darah
 Jam 11.00 : 360 gr/dl  Berikan insulin Humolog 3 x 6 UI.
 Jam 17.00 : 342 gr/dl  Berikan obat antiemetic sebelum
makan sesuai dengan indikasi
(Rantin 2 x 1).
 Berikan obat sesuai simtom dan
visite dokter.
- Asam Folat 3 x 1
- IVFD : Assering : RL /8 jam

3 Ds: Stimulus fokal : Keletihan  Activity Tollerance Energy Management


- Pasien mengeluh merasa Sel kekurangan Definisi : Rasa  Energy Conservation  Monitor respon kardiorespirasi
tidak ada tenaga dan lemas. letih yang luar  Nutritional Status: terhadap aktivitas (takikardi, disritmia,
bahan untuk
- Mengeluh sesak napas. biasa dan terus- Energy dispneu, diaphoresis, pucat, tekanan
- Keluarga pasien mengeluh metabolisme, menerus dan Setelah dilakukan tindakan hemodinamik dan jumlah respirasi).
pasien sering tertidur dan shngga penurunan penurunan keperawatan selama 3 x 24  Monitor dan catat pola dan jumlah
terbangun tiba-tiba. kapasitas kerja jam keletihan pasien teratasi tidur pasien.
produksi energi,
fisik serta dengan kriteria hasil:  Monitor lokasi ketidaknyamanan atau
DO: penurunan mental pada  Mengungkapkan nyeri
- Pasien tampak lemas. kemampuan tingkat yang peningkatan energi &  Monitor intake nutrisi
- Tampak sesak napas. biasa. merasa lebih baik.  Anjurkan pasien melakukan yang
jantung (proses
- RR:40 x/mnt, TD: 120/80  Mempertahankan nutrisi meningkatkan relaksasi
mmHg, HR : 110 x/mnt. penyaki DM) adekuat. (mendengarkan ayat al-Qur’an)
- Tampak mengantuk. Stimulus  Keseimbangan aktivitas  Tingkatkan pembatasan bedrest dan
- Kesadaran apatis. kontekstual : dan istirahat aktivitas
- Tampak penurunan

14
konsentrasi. Sesak
- Pasien hanya berbaring Stimulus residual
ditempat tidur, Pemenuhan
:-
kebutuhan dan aktivitas
pasien dibantu oleh perawat Sel kekurangan
dan keluarga yaitu istrinya. bahan untuk
- Penurunan Kekuatan otot metabolisme,
proses penyaki
lengan dan tungkai.
DM

2222 3333

2222 2 222
.
Istirahat tidur (+), waktunya
tidak tentu.

15
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn S No. Rekam Medik :


Umur : 51 th Dx Medik : NIDDM

Tanggal SOAP TTD


21/10/2015 S:
- Pasien mengeluh sesak napas.

O:
- Sianosis
- CRT > 3 dtk
- Konjungtiva anemis, pasien tampak pucat.
- Hb 10,8 mg/dl. Leukosit 17.27 10³/µl.
- Tampak sesak, RR:28 x/mnt. irama tidak teratur.
- TD: 130/90 mmHg, nadi 90 x/mnt, S: 37,1C
- Terpasang oksigen nasal kanule 5 lpm.
- Kesadaran samnolen, GCS E3 M5 V4.
- Koordinasi dan kontrol gerakan tubuh tidak seimbang.

A : Tidak efektif perfusi jaringan perifer.

P:
 Kaji Tanda-tanda vital
 Kaji ulkus statis dan gejala selulitis
 Perawatan sirkulasi
 Manajemen sensasi perifer
 Anjurkan pasien menggunakan kaos kaki yg longgar untuk menghindari suhu dingin.
 Aktivitas Kolaborasi :

16
- Berikan obat sesuai simtom dan visite dokter:
PCT 3 x 500 mg, Ceftriaxon 1 x 3 gr, Pemberian oksigen nasal kanule 5 lpm.

21/10/2015 S:
- Pasien mengeluh mual
- Mengeluh nafsu makan kurang.
- Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada alergi makanan.

O:
- Konjungtiva anemis (+/+).
- TB : 161 cm, BB : 55 kg, IMT:17.08
- Hanya habis 1/4 porsi dari (porsi diet RS 1700 DL3).
- Reflek menelan kuran.
- Terpasang cairan intravena NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm).
- Memberan mukosa pucat.
- Glukosa darah Curve harian :
 Jam 05.00 : 282 gr/dl
 Jam 11.00 : 307 gr/dl
 Jam 17.00 : 284 gr/dl

A : Ketidak seimbangan nutrsi kurang dari kebutuhan tubuh.

P:
Nutrision Managmen:
 Kaji adanya alergi makanan
 Berikan pasien makan sesuai diet(1700 DL3).
 Rubah posisi pasien haig fowler untuk memudahkan menelan
 Yakinkan pasien dan beri lingkungan yg tenang selama makan.

17
Nutristion Monitoring:
 Monitor adanay penurunan BB, mual muntah, intake nutrisi, turgor kulit, kulit kering.
 Pantau nilai laboratotium, Gluksa darah, total protein, Hb, Ht.
 Lakukan hygiene mulut sebelum makan.
 Berikan umpan balik positif terhadap pasien yang menunjukkan selera makan.
Aktivitas kolaboratif:

 Kolaborasi dalam pemeriksaan kadar glukosa darah


 Berikan insulin Humolog 3 x 6 UI setelah makan.
 Berikan obat antiemetic (Rantin 2 x 1).
 Berikan terapi sesuai simtom dan visite dokter.

- Asam Folat 3 x 1
- IVFD : Assering : RL /8 jam

21/10/2015 S:
- Pasien mengeluh merasa tidak ada tenaga dan letih.
- Mengeluh sesak napas.
- Keluarga pasien mengeluh pasien sering tertidur dan terbangun tiba-tiba.

O:
- Pasien tampak letih lesu.
- Tampak sesak napas.
- RR:28 x/mnt, TD: 130/90 mmHg, nadi 110 x/mnt.
- Tampak mengantuk.
- Tampak penurunan konsentrasi.
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur, Pemenuhan kebutuhan dan aktivitas pasien dibantu
oleh perawat dan keluarga yaitu istrinya.

18
- Penurunan Kekuatan otot lengan dan tungkai.

2222 3333

2222 2222 .

A: Keletihan
P: Energy Management
 Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas.
 Monitor dan catat pola dan jumlah tidur pasien.
 Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri
 Monitor intake nutrisi
 Anjurkan pasien melakukan yang meningkatkan relaksasi (mendengarkan ayat al-Qur’an)
 Tingkatkan pembatasan bedrest dan aktivitas

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn S No. Rekam Medik :


Umur : 51 th Dx Medik : NIDDM

Tanggal SOAP TTD


22/10/2015 S:
- Keluarga Pasien mengatakan kedua kaki pasien terasa dingin, napas pasien tambah cepat.

O:

19
- Sianosis
- Ekstremitas bawah teraba dingin
- CRT > 3 dtk
- Konjungtiva anemis, pasien tampak pucat.
- Hb 10,8 mg/dl. Leukosit 17.27 10³/µl.
- Tampak sesak, RR:40 x/mnt. irama tidak teratur.
- Tampak penggunaan otot bantu napas interkostalis internus.
- TD: 130/90 mmHg, nadi 110 x/mnt, S: 37,1C
- Terpasang oksigen nasal kanule 5 lpm.
- Kesadaran delirium, GCS E3 M5 V4.
- Koordinasi dan kontrol gerakan tubuh tidak seimbang.

A : Tidak efektif perfusi jaringan perifer.

P:

 Kaji Tanda-tanda vital


 Kaji ulkus statis dan gejala selulitis
 Perawatan sirkulasi
 Manajemen sensasi perifer
 Aktivitas Kolaborasi

2 S:
- Pasien mengeluh mual
- Mengeluh nafsu makan kurang.
- Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada alergi makanan.

O:
- Konjungtiva anemis (+/+).

20
- TB : 161 cm, BB : 55 kg, IMT:17.08
- Hanya habis 1/2 porsi dari (porsi diet RS 1700 DL3).
- Reflek menelan kurang.
- Terpasang cairan intravena NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm).
- Memberan mukosa pucat.

A : Ketidak seimbangan nutrsi kurang dari kebutuhan tubuh.

P:
Nutrision Managmen:
Nutristion Monitoring:
Aktivitas kolaboratif
3 S:
- Pasien mengeluh merasa tidak ada tenaga dan letih.
- Mengeluh sesak napas.
- Keluarga pasien mengeluh pasien sering tertidur dan terbangun tiba-tiba.

O:
- Pasien tampak letih lesu.
- Tampak sesak napas.
- RR:40 x/mnt, TD: 130/90 mmHg, nadi 119 x/mnt.
- Tampak mengantuk.
- Tampak penurunan konsentrasi.
- Pasien hanya berbaring ditempat tidur, Pemenuhan kebutuhan dan aktivitas pasien dibantu
oleh perawat dan keluarga yaitu istrinya.
- Penurunan Kekuatan otot lengan dan tungkai.

2222 3333

21
2222 2222 .

A: Keletihan
P: Energy Management

RESUME 1
Tn S (51 tahun) NIDDM
Deskripsi pasien Tn S (51 tahun)
Keluhan utama:
Pasien mengeluh mual, tidak nafsu makan, dan badan lemas.

Riwayat perjalanan penyakit:


Klien datang melalui UGD tanggal 17 Oktober 2015 dengan keluhan awal demam kurang lebih 1 minggu, mual, napsu
makan kurang, kesadaran compos mentis, TD: 120/70, N: 80, Suhu: 38 C, diberikan terapi antipiretik drip, IVFD Assering/6
jam, ceftriaxon 1 x 3 gr, rantin 2 x 1 amp, Ondancentron 2 x 4 mg, paracetamol 3 x 500 mg, metformin 2 x 500 mg, glinepirid
1 x tab dan dirawat diruang Marwah Atas (WA).

Pada pemeriksaan fisik tanggal 20 Oktober 2015 didapatkan sesak napas ± 28 x/mnt, TD: 140 mmHg, N: 90 x/mnt, S: 37,5 C.
Sianosis, CRT > 3 dtk, konjungtiva anemis, pasien tampak pucat, Hb 10 mg/dl. Leukosit 17.27 10³/µl, terpasang oksigen
nasal kanule 5 lpm, Kesadaran Compos Mentis, GCS E3 M5 V4, Koordinasi dan kontrol gerakan tubuh tidak seimbang.
Status nutrisi dan cairan Pasien mengeluh mual, Pasien menolak makan, mengeluh nafsu makan kurang, konjungtiva anemis
(+/+), TB : 162 cm, BB : 55 kg, IMT:17.8. Hanya habis 1/4 porsi dari (porsi diet RS 1700 DL3), Minum air putih ± 2
gelas/hari, reflek menelan kurang, terpasang cairan intravena NaCl/8 jam (500 cc/ 8 jam, 20 tpm), memberan mukosa
pucat,Glukosa darah Curve harian : Jam 05.00 : 416 gr/dl, Jam 11.00 : 360 gr/dl, Jam 17.00 : 342 gr/dl
Aktivitas istirahat Pasien tampak letih lesu, tampak sesak napas, RR:28 x/mnt, TD: 140/90 mmHg, nadi 90 x/mnt, tampak
mengantuk, tampak penurunan konsentrasi, Pasien hanya berbaring ditempat tidur, Pemenuhan kebutuhan dan aktivitas
pasien dibantu oleh perawat dan keluarga yaitu istrinya. Kekuatan otot lengan 2/5, tungkai 2/5, napas sesak, Istirahat tidur

22
(+), waktunya tidak tentu.
Eliminasi urin pasien menggunakan kateter, warna urin kuning, urin tampung tanggal 20/10/15 1100 cc, tanggal 21/10/15
1070 cc, BAB 1 x sehari.
Hb : 10,2 gr/dl. Jumlah Leukosit: 17,27 10³/µL. Hematokrit 32 %. Jumlah Trombosit : 231 10³/µL. Eritrosit 3.74 10³/µL.

Metode perumusan 1. Masalah kep I :


masalah a. Tidak efektif perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit DM
(perubahan kemampuan hemoglobin untuk mengikat darah).
keperawatan
b. Subsistem Regulator : Memenuhi kebutuhan oksigenasi.
berdasarkan 2. Masalah Kep 2 :
stimulus dan a. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak efektifnya regulasi insulin
(gangguan keseimbangan insulin).
Rencana tindakan
b. Subsistem regulator: Memenuhi kebuthan nutrisi.
berdasarkan 3. Masalah keperawatan 3 :
subsitim regulator a. Keletihan berhubungan dengan proses penyakit DM (sel kekurangan bahan untuk metabolisme).
b. Subsistim regulator: Memenuhi kebutuhan aktivitas dan istirahat.
Conculsion Dengan teori Adaptasi Roy pasien dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap stimulus fokal, kontekstual, residual
yang muncul yaitu dengan proses penyesuaian sistem regulator.

23

You might also like