You are on page 1of 5

Laboratorium Sipil

Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus Politeknik Negeri Padang


dengan Cara Lapangan

`
PENGUJIAN KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS
CARA LAPANGAN
(AG-01)

A. Jadwal Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis / 29 November 2007
Waktu : 07.30 wib – Selesai
Tempat : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang

B. Tujuan
a. Tujuan umum
Dapat menentukan kadar lumpur agregat halus secara lapangan.
b. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui dan
memahami prosedur dari pengujian kadar lumpur agregat halus secara
lapangan.
b. Dapat mengenal alat – alat dan dapat menggunakan peralatan
pengujian pratikum pada bab ini
c. Dapat menghitung dan menganalisa hasil dari pengujian ini
d. Dapat menyimpulkan dan membandingkan hasil yang telah didapat
dengan batasan standar yang berlaku.

C. Referensi
1. SNI – 1754 -
1990
2. Materi ajar
Rekayasa Beton I.
3. Tjokrodimul
yo, Kardyono Teknologi Beton; Nofiri, Yogyakarta

Intan Cuswara Z
Pengujian Bahan I (AG - 01)
06 072 028
Halaman 1 dari 5
Laboratorium Sipil
Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus Politeknik Negeri Padang
dengan Cara Lapangan

D. Dasar Teori
Kadar lumpur adalah butiran-butiran halus dan kecil dengan ukuran < 5
mm dan lolos saringan no. 200 yang dapat merusak beton baik dalam
mengerjakan maupun dalam pemeliharaan kadar Lumpur bila terlalu banyak
dapat mengakibatkan menurunnya kualitas beton. Kadar Lumpur berasal dari
pengikisan batu di sungai, bukit yang banyak mengandung Lumpur dan
berasal dari pemecahan batu (split).
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui % kadar Lumpur pada agregat
halus kedalam tabung ukur ( botol reagen ) setinggi 5 cm dari dasar botol dan
diberi air lalu kocok 15 menit dan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam
maka akan didapatkan tebal Lumpur pada agregat halus tersebut.
Pada batas maksimum kadar lumpur < 5 % , jika kadar lumpur lebih dari 5
% maka pasir tersebut harus dicuci terlebih dahulu atau diganti dengan agregat
yang baru karena kadar lumpur yang berlebihan dapat mempengaruhi :
- Kekuatan beton berkurang , karena kadar lumpur mengurangi daya ikat
semen dengan agregat.
- Luas permukaan agregat akan brtambah sehingga dibutuhkan jumlah air
yang banyak dalam pengadukan, sehingga faktor air semen menjadi
tinggi.
- Pengikatan antara semen dengan akibat llllumpur yang menutupi
permukaan agregat.
Ketinggian lumpur di ukur 4 sisi t1, t2, t3, t4 kemudian dirata-ratakan dan
dicari % kadar lumpur.
Rumus yang digukan :
t
% Kadar lumpur = x 100 %
50

Dimana : t = Nilai rata-rata


50 = Tinggi isi tabung

E. Keselamatan Kerja
1. Memakai pakaian praktek selama pratikum
Intan Cuswara Z
Pengujian Bahan I (AG - 01)
06 072 028
Halaman 2 dari 5
Laboratorium Sipil
Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus Politeknik Negeri Padang
dengan Cara Lapangan

2. Membaca referensi terlebih dahulu sebelum memulai pratikum


3. Berhati-hatilah pada saat menggunakan peralatan

F. Peralatan dan Bahan


a. Peralatan
1. Timbangan digital dengan ketelitian 0,001
2. Botol reagen ukuran 100 ml
3. Jangka sorong
4. Stop watch
5. Gelas ukur, ukuran 1000 ml
b. Bahan
1. Pasir (agregat halus) sebanyak 50 ml yang berasal dari Sungai Batang
Kuranji
2. Air bersih yang digunakan adalah air di laboratorium pengujian bahan
jurusan sipil

G. Langkah Kerja
1. Persiapan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2. Ambil agregat halus dan masukkan kedalam botol reagen sampai setinggi
5 cm.
3. Masukan air setinggi 200 ml kedalam botol reagan yang telah diisi dengan
agregat halus.
4. Tutup botol dengan rapat, lalu kopcok selama 15 menit.
5. Kemudian diamkan benda uji di tempat yamg aman selama ± 24 jam.
6. Setelah ± 24 jam amati ketinggian Lumpur dan ukur ketinggian dari 4 sisi
botol yang berbeda , kemudian dirata-ratakan dan cari persentase kadar
lumpur dengan ketebalan tadi.

NaOH 3%

Kocok 15 mnt Diamkan 24 jam

Intan Cuswara Z t
Pengujian Bahan I (AG - 01)
06 072 028
Halaman 3 dari 5
Laboratorium Sipil
Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus Politeknik Negeri Padang
dengan Cara Lapangan

H. Data Pemeriksaan dan Hitungan


Benda Uji I
 t 1 = 0,6 mm
 t 2 = 0,3 mm
 t 3 = 0,2 mm
 t 4 = 0,25 mm
rata-rata = 0,6 mm + 0,3 mm + 0,2 mm + 0,25 mm = 0,3375 mm
4
Y 0,3375
% Kadar lumpur = x 100 % = x 100 %
50 50
= 0,7 %
Benda Uji II
 t 1 = 0,3 mm
 t 2 = 0,1 mm
 t 3 = 0,2 mm
 t 4 = 0,25 mm
rata-rata = 0,3 mm + 0,1 mm + 0,2 mm + 0,25 mm = 0,2125 mm
4
Y 0,2125
% Kadar lumpur = x 100 % = x 100 %
50 50
= 0,5 %
kadar lumpur 1  kadar lumpur 2
Kadar lumpur = 2

0,7%  0,5%
=
2
= 0,6 %

I. Pembahasan dan Kesimpulan

Intan Cuswara Z
Pengujian Bahan I (AG - 01)
06 072 028
Halaman 4 dari 5
Laboratorium Sipil
Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus Politeknik Negeri Padang
dengan Cara Lapangan

Dari hasil percobaan didapat hasil kadar Lumpur sebesar 0,6 % sedangkan
dari SNI – 1754 - 1990 mensyaratkan tidak boleh lebih dari 5 %, jadi agregat
ini dapat digunakan untuk campuran beton dan tidak harus dicuci terlebih
dahulu.
J. Lampiran
1. Data kelompok
2. Skema prosedur
3. Gambar prosedur pelaksanaan
4. Dokumentasi kegiatan

Intan Cuswara Z
Pengujian Bahan I (AG - 01)
06 072 028
Halaman 5 dari 5

You might also like