You are on page 1of 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Telinga adalah salah satu alat indra yang penting dan yang berperan besar
dalam kehidupan sehari-hari. Jika terdapat gangguan pada telinga maka proses
penerimaan informasi akan terganggu (Kepmenkes RI No. 879).
Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan ada 360 juta
(5.3%) orang di dunia mengalami gangguan pendengaran, 328 juta (91%)
diantaranya ialah orang dewasa (183 juta laki-laki, 145 juta perempuan) dan 32
juta (9%) adalah anak-anak. Prevalensi gangguan meningkat seiring dengan
pertambahan usia. Prevalensi gangguan pendengaran pada orang di atas usia 65
tahun bervariasi dari 18 sampai hampir 50% di seluruh dunia (Depkes, 2013).
Peningkatan kualitas hidup anak ditentukan oleh penanaman perilaku
kesehatan anak sejak dini. Perilaku anak sekolah sangat bervariatif. Bila tidak
dikenali dan ditangani sejak dini, gangguan kesehatan ini akan mempengaruhi
prestasi belajar dan masa depan anak. Salah satu bentuk perilaku kesehatan
yang perlu mendapat perhatian adalah kebersihan telinga (Narendra, 2008).
Kesehatan mempunyai peranan besar dalam meningkatkan derajat
hidup masyarakat, sehingga semua negara berupaya menyelenggarakan
pembangunan kesehatan sebaik-baiknya. Pembangunan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas DTP Sukamantri dilaksanakan sebagai bagian tidak
terpisahkan dari pembangunan Nasional dan Pembangunan Kesehatan
Kecamatan Tanjungkerta. Berbagai kegiatan pembangunan di Puskesmas DTP
Sukamantri dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan bersama-sama
dengan sektor terkait lain dan dukungan dari masyarakat termasuk sektor
swasta, telah menampakan hasil-hasil yang dapat dirasakan serta dinikmati oleh
seluruh masyarakat khususnya di wilayah kerja Puskesmas DTP Sukamantri.
Puskesmas DTP Sukamantri memiliki upaya kesehatan indera dan upaya
kesehatan sekolah. Salah satu programnya yaitu pemeriksaan dan penemuan
dini di sekolah. Yang bertujuan untuk memeriksa kesehatan jasmani terutama
kesehatan indera penglihtan dan pendengaran para siswa di wilayah kerja
puskesmas Sukamantri (Profil Puskesmas DTP Sukamantri, 2012)
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap kesehatan telinga dengan judul Gambaran Kesehatan

1
Telinga siswa kelas IV Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidiyah di wilayah kerja
Puskesmas DTP Sukamantri.

1.2 Identifikasi Masalah


Bagaimanakah gambaran kesehatan telinga siswa kelas IV Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidiyah di wilayah kerja Puskesmas DTP Sukamantri.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian


Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kesehatan telinga siswa
kelas IV Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidiyah di wilayah kerja Puskesmas
DTP Sukamantri.

1.3.2 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesehatan
telinga siswa kelas IV Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidiyah di wilayah
kerja Puskesmas DTP Sukamantri.

1.4 Kegunaan Penelitian


1. Bagi Peneliti
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi
penulis dalam meneliti secara langsung di lapangan.
b. Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program
internsip dokter umum Indonesia.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat terutama para orang
tahu dan mengerti mengenai kesehatan dan kebersihan telinga sehingga
gangguan-gangguan kesehatan pada telinga dapat dihindarkan.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Puskesmas
DTP Sukamantri, Kabupaten Sumedang dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan khususnya kesehatan indera pendengaran.

1.5 Kerangka Pemikiran


Peningkatan kualitas hidup anak sangatlah penting dalam pembangunan
bangsa. Kesehatan indera menjadi satu poin penting di dalamnya. Gangguan

2
indera pendengaran berkaitan dengan kebersihan telinga. Beberapa gangguan
pendengaran yang didapat dapat dicegah salah satunya dengan kebersihan
telinga yang baik. Diharapkan anak dan orang tua memiliki pengetahuan dan
kesadaran yang baik dalam menjaga kebersihan telinga sehingga gangguan-
gangguan indera pendengaran dapat dicegah.

1.6 Metodologi Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional, dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SD/MI wilayah kerja
Puskesmas DTP Sukamantri. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2017.
Populasi adalah siswa dari 8 SD/MI wilayah kerja Puskesmas DTP Sukamantri
dengan sampel penelitian adalah Siswa kelas IV SD/MI wilayah kerja
Puskesmas DTP Sukamantri. Variabel penelitian penelitian yaitu jenis kelamin
dan gangguan/kelainan pada telinga. Pengambilan data penelitian dilakukan
melalui wawancara dan pemeriksaan meatus austikus eksternus dengan
menggunakan alat seperti lampu kepala, spekulum telinga, dan otoskop.
Pemeriksaan ini menilai gangguan/ kelainan pada daun telinga, liang telinga
dan membran timpani. Data kemudian diolah menggunakan Microsoft excel
2010

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di MI Gandasoli, SDN Pasirhuni I, SDN Pasirhuni
II, SDN Kadujajar I, MI Kaliwangi, MI Nagrak, SDN Cinarengta, SDN
Cigentur Kecamatan Tanjungketa Kabupaten Sumedang. Penelitian dimulai
tanggal 12 – 29 April 2017.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.8 Kabupaten Sumedang


2.1.1. Data Geografis Kabupaten Sumedang

Secara geografis Kabupaten Sumedang terletak antara 6044’ –


70083’ Lintang Selatan dan 107021’ – 108021’ Bujur Timur. Secara
administratif, Kabupaten Sumedang memiliki batas wilayah sebagai
berikut:

1. Utara : Kabupaten Indramayu


2. Selatan : Kabupaten Garut
3. Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang
4. Timur : Kabupaten Majalengka

Kabupaten Sumedang memiliki luas wilayah sebesar 153.124 Ha,


secara administratif terdiri dari 26 Kecamatan, 272 Desa dan 7 Kelurahan.
Kecamatn paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Buahdua dan yang
paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Cisarua. (Jabarprov.go.id)

2.1.2. Data Demografis Kabupaten Sumedang

Jumlah penduduk kabupaten Sumedang berdasarkan Sensus


Penduduk Tahun 2010 berjumlah 1.675.554 jiwa, dengan laju
pertumbuhan penduduk 0,88% dan tingkat kepadatan penduduk rata-rata
637 jiwa/km2. Pada tahun 2010, penduduk laki-laki sebanyak 835.052
jiwa dan perempuan sebanyak 840.492 jiwa. Menurut kelompok umur,
pada tahun 2006 hingga 2010 masih membentuk piramida dengan
kelompok usia anak dan usia produktif yang besar. Kabupaten Sumedang
didominasi penduduk bekerja di sektor pertanian, perdagangan, dan
industri pengolahan. Tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Sumedang tercermin dari angka Indeks Pembangunan Manusia(IPM)
yang terus meningkat dari tahun 2006 sampai 2010. (Jabarprov.go.id)

4
1.9 Profil Puskesmas DTP DTP Sukamantri
2.4.1. Data Geografis
a. Letak dan Wilayah
Letak Puskesmas DTP Sukamantri berada di Kecamatan
Tanjungkerta dengan batas wilayah:
1. Sebelah: Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Tanjungkerta yaitu Desa Kertamekar
2. Sebelah Timur: berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas
Situ yaitu Desa Sindang Taman
3. Sebelah Selatan: berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas
Situ Kecamatan Sumedang Utara.
4. Sebelah Barat: berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Tanjungmedar Kecamatan Tanjungmedar yaitu Desa Sukatani.

b. Luas Wilayah
Puskesmas DTP Sukamantri mempunyai wilayah Desa
sebanyak 5 Desa terdiri dari : Desa Tanjungmekar, Desa
Sukamantri, Desa Cigentur, Desa Cipanas dan Desa Gunturmekar.
Katagori Desa, Jumlah RT/RW, jarak ke fasilitas kesehatan rata-rata
waktu tempuh dan kondisi desa ditampilkan dalam tabel sebagai
berikut:

Tabel 2.2. Kategori Desa dan Keterjangkauan Ke Sarana Kesehatan Tahun 2014

Jml Jarak Rata2 waktu Biaya


Jml
No Desa Katagori Terjauh ke tempuh ke
RW RT Ojeg Roda 4
Puskesmas Puskesmas

1. Tanjung Swadaya
8 25 8 Km 15 menit 20.000 50.000
Mekar Lanjut
2. Swadaya
Sukamantri 7 28 7 Km 20 menit 10.000 25.000
Lanjut
3. Swadaya
Cigentur 4 18 5 Km 20 menit 15.000 20.000
Madya
4. Swadaya
Cipanas 9 36 9 Km 15 menit 15.000 30.000
Madya
5. Guntur Swadaya
5 27 9 Km 20 menit 20.000 50.000
Mekar Madya
Sumber: Data Potensi Kecamatan Tanjung Kerta 2014

5
Puskesmas DTP Sukamantri mempunyai luas wilayah 20.06
Km2 berjarak 12 Km dari Ibu Kota Kabupaten Sumedang dengan
waktu tempuh 30 menit menggunakan roda 4 (empat). Wilayah
kerja Puskesmas DTP Sukamantri meliputu 5 (lima) Desa, 33 RW
dan 127 RT yang terdiri dari :

1. Perumahan/Pekarangan : 632.00 ha
2. Pesawahan : 627.00 ha
3. Tegalan/Ladang : 919.95 ha
4. Hutan Rakyat : 105.00 ha
5. Kolam : 12.32 ha
6. Hutan Negara : 39.00 ha
7. Lain-lain : 22.236 ha
2.4.2. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas DTP Sukamantri sampai
dengan tahun 2015 adalah 17.770 jiwa yang tersebar di 5 desa, dengan
5.802 rumah tangga/KK atau rata-rata 3 jiwa per rumah tangga. Namun
persebaran tersebut tidak merata, hal tersebut disebabkan karena
konsentrasi penduduk berbeda pada tiap desa.Dengan tingkat kepadatan
penduduk tertinggi di Desa Sukamantri sebesar 4.383 jiwa/km2
sedangkan yang terendah adalah di Desa.Gunturmekar sebesar 2.479
jiwa/km2.

Tabel 2.3. Distribusi Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Tahun 2015

a. Rasio Jenis Kelamin


Dari sebanyak 17.770 jiwa penduduk Puskesmas DTP
Sukamantri, terdiri dari 8.980 jiwa laki - laki, 8.790 jiwa perempuan
dengan Rasio jenis kelamin di Puskesmas DTP Sukamantri adalah

6
jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kaum
perempuan dengan sex ratio 101,78.
Berikut Tabel jumlah penduduk berdasarkan jeniskelamin di
Puskesmas DTP Sukamantri Tahun 2015.

Tabel 2.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015

b. Pendidikan
Pendidikan yang diselesaikan merupakan indikator pokok
kualitas pendidikanformal. Dengan tersedianya berbagai jenis
pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan
perguruan tinggi menyebabkan semakin banyak penduduk yang
mempunyai Pengetahuan yang tinggi, sehingga dapat mempercepat
proses mengadopsi prilaku sehat.hal ini dikarenakan mereka
memiliki pengetahuan, kesadaran dan sikap positif yang membuat
perilaku tersebut langgeng, berikut tabel penduduk menurut umur
sekolahTahun 2015.

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015

7
c. Sosial Ekonomi
Mata Pencaharian penduduk di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas DTP Sukamantri adalah berikut : PNS/TNI/POLRI 466,
Pegawai Swasta 750, Petani 1.399, Pedagang/Wiraswasta 2.051 dan
lain-lainnya 2.738. Berikut Tabel jumlah penduduk berdasarkan
Tingkat Sosial Ekonomi di Puskesmas DTP Sukamantri Tahun
2015.

Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015

8
d. Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin di Wilayah Kerja UPTD DTP
Sukamantri adalah sebanyak 5.457 jiwa atau sebesar 30,71% dari
total populasi yang ada di Puskesmas DTP Sukamantri

Tabel 2.7. Distribusi Penduduk Miskin Tahun 2014

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1.10 Bentuk Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional, yakni suatu
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif. (Notoatmodjo, 2010).

1.11 Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yang
bertujuan untuk menggambarkan kesehatan telinga siswa kelas IV Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidiyah di wilayah kerja Puskesmas DTP Sukamantri,
Kabupaten Sumedang, tahun 2017.

1.12 Lokasi dan Waktu Penelitian


1.12.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di MI Gandasoli, SDN Pasirhuni I, SDN
Pasirhuni II, SDN Kadujajar I, MI Kaliwangi, MI Nagrak, SDN
Cinarengta, SDN Cigentur Kecamatan Tanjungketa Kabupaten
Sumedang.

1.12.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 12 - 29 April 2017.

1.13 Populasi dan Sampel


1.13.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2002:79). Populasi pada penelitian ini adalah siswa
dari 8 SD/MI wilayah kerja Puskesmas DTP Sukamantri

1.13.2 Sampel Penelitian


Sampel adalah sebagian atau populasi yang diteliti, apabila
subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua hingga sampel
penelitian menggunakan seluruh populasi. Jika jumlah subjeknya besar
dapat diambil 10-15% atau 20-25%. (Arikunto, 2003:112). Sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah 125 orang siswa kelas IV SD/MI

10
pada wilayah kerja Puskesmas DTP Sukamantri , terdiri dari jenis
kelamin laki-laki sebanyak 73 orang dan perempuan sebanyak 52 orang.

Diagram 3.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Sekolah

1.14 Kriteria Pemilihan Subjek


 Siswa kelas IV SD/MI di wilayah kerja Puskesmas DTP Sukamantri.
 Siswa laki-laki dan perempuan
 Bersedia dilakukan pemeriksaan telinga

1.15 Prosedur Pengumpulan dan Instrumen Penelitian


Data diperoleh dari wawancara, pengamatan langsung dan pemeriksaan
telinga. Instrumen penelitian berupa alat seperti lampu kepala, spekulum
telinga, dan otoskop. Pemeriksaan ini menilai gangguan/ kelainan pada daun
telinga, liang telinga dan membran timpani.

1.16 Definisi Operasional


 Umur Responden
Adalah umur atau ulang tahun terakhir pada saat penelitian dan dihitung
dalam tahun.
 Jenis Kelamin Responden
Adalah jenis kelamin siswa yang dilakukan pemeriksaan telinga.

11
1.17 Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini digunakan deskriptif yakni menggambarkan
kesehatan telinga siswa kelas IV Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidiyah di wilayah
kerja Puskesmas DTP Sukamantri, Kabupaten Sumedang, tahun 2017. Data
diolah menggunakan Microsoft Excel 2010.

1.18 Aspek Etik Penelitian


Sebelum dilakukan penelitian responden akan menandatangani format
persetujuan sebagai responden dalam penelitian ini, hal ini dilakukan sebelum
peneliti menyerahkan kuesioner untuk dilakukan wawancara. Aspek etik
penelitian adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007).

 Informed Consent
Lembar persetujuan responden diberikan kepada calon responden dengan
tujuan supaya subyek mengetahui maksud dan tujuan serta dampak
pengumpulan data, jika subyek bersedia diteliti maka subyek harus
menandatangani lembar persetujuan tersebut.

 Anonymity
Untuk menjaga kerahasiaan subyek maka tidak dicantumkan identitas dari
subjek.

 Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subyek dijamin oleh
peneliti.
 Privacy
Di dalam penelitian ini, peneliti menjamin privasi responden dengan tidak
menanyakan hal-hal lain diluar lingkup peneliti.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.19 Hasil Penelitian


Telah dilakukan pemeriksaan telinga terhadap 125 orang siswa kelas IV
dari 8 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah di wilayah kerja Puskesmas DTP
Sukamantri Kabupaten Sumedang

1.19.1 Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah siswa kelas IV yang diperiksa berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1. Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Laki-laki 73 58,4%
Perempuan 52 41,6%
Total 125 100%

1.19.2 Persentase Hasil Pemeriksaan Daun Telinga


Pada pemeriksaan daun telinga terhadap orang siswa didapatkan
hasil

Tabel 4.2. Persentase Hasil Pemeriksaan Daun Telinga

Daun n Persentase (%)


Telinga Kanan Kiri Kanan Kiri
Normal 125 125 100 100
Abnormal 0 0 0 0
Total 125 125 100 100

Hasil pemeriksaan daun telinga kanan maupun kiri pada responden


semuanya memperlihatkan hasil normal.

1.19.3 Persentase Hasil Pemeriksaan Bagian Liang Telinga


Pada pemeriksaan bagian liang telinga kiri dan kanan terhadap 125
orang siswa SD/MI didapatkan hasil

13
Tabel 4.3. Persentase Hasil Pemeriksaan Bagian Liang Telinga

Liang Telinga n Persentase (%)


Kanan Kiri Kanan Kiri

Normal 56 56 44,8 44,8


Serumen 62 60 49,6 48
Hiperemis 5 6 4 4,8
Sekret 2 2 1,6 1,6
Furunkel 0 1 0 0,8
Debris 0 0 0 0
Edema 0 0 0 0
Total 125 125 100 100

Hasil pemeriksaan liang telinga kiri dan kanan didapatkan hasil


sebanyak 56 siswa (44,8%) memiliki liang telinga kanan yang normal. 56
siswa (44,8%) memiliki liang telinga kiri yang normal. Pada 62 orang
siswa (49,6%) terdapat serumen di liang telinga kanan, sedangkan
sebanyak 60 orang siswa (48%) memiliki serumen di liang telinga kiri.
Keadaan liang telinga kanan yang hiperemis ditemukan pada lima orang
siswa (4%), sedangkan pada telinga kiri sebanyak enam orang siswa
(4,8%). Sekret pada liang telinga kanan ditemukan pada dua orang siswa
(1,6%) dan liang telinga kiri dua orang siswa (1,6%). Furunkel ditemukan
pada satu orang siswa (0,8%) di telinga kiri. Tidak didapatkan keadaan
liang telinga yang edema ataupun terdapat debris.

1.19.4 Persentase Hasil Pemeriksaan Membran Timpani


Pada pemeriksaan Membran timpani telinga kiri dan kanan terhadap
125 orang siswa kelas IV SD/MI didapatkan hasil

Tabel 4.4. Persentase Hasil Pemeriksaan Membran Timpani

Membran n Persentase (%)


Timpani Kanan Kiri Kanan Kiri

14
Normal 125 125 100 100
Retraksi 0 0 0 0
Bombans 0 0 0 0
Suram 0 0 0 0
Hiperemis 0 0 0 0
Perforasi 0 0 0 0
Total 125 125 100 100

Hasil pemeriksaan membran timpani telinga kiri maupun kanan,


seluruh responden memperlihatkan hasil yang normal.

4.2. Pembahasan

Pada pemeriksaan kesehatan siswa-siswi kelas IV Sekolah Dasar dan


Madrasah Ibtidaiyah di wilayah kerja Puskesmas DTP Sukamantri Kecamatan
Tanjungkerta Kabupaten Sumedang April 2017, terdapat sebanyak 125
responden dari 8 SD/MI. Persentase jenis kelamin terbanyak pada pemeriksaan
ini adalah laki-laki yaitu sebanyak 73 orang siswa (58,4%) sedangkan
perempuan sebanyak 52 siswi (41,6%).
Dari pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagian besar
telinga siswa-siswi SD/MI di wilayah kerja Puskesmas DTP Sukamantri dalam
keadaan normal.
Hasil pemeriksaan daun telinga memperlihatkan bahwa keseluruhan
responden memiliki daun telinga yang normal.
Pada pemeriksaan liang telinga siswa-siswi kelas IV SD/MI pada
wilayah kerja Puskesmas DTP Sukamantri, didapatkan hasil normal telinga
kanan maupun kiri dengan jumlah persentase (44,8%) pada telinga kanan dan
(44,8%) pada telinga kiri. Pada 62 orang siswa (49,6%) terdapat serumen di
liang telinga kanan, sedangkan sebanyak 60 orang siswa (48%) memiliki
serumen di liang telinga kiri. Keadaan liang telinga kanan yang hiperemis
ditemukan pada lima orang siswa (4%), sedangkan pada telinga kiri sebanyak
enam orang siswa (4,8%). Sekret pada liang telinga kanan ditemukan pada dua
orang siswa (1,6%) dan liang telinga kiri dua orang siswa (1,6%). Furunkel
ditemukan pada satu orang siswa (0,8%) di telinga kiri. Tidak didapatkan
keadaan liang telinga yang edema ataupun terdapat debris.

15
Serumen memiliki fungsi proteksi, tetapi dapat mengumpul dan
membentuk masa serumen obsturan yang menyumbat liang telinga. Berbagai
faktor berkaitan dalam pembentukan serumen yaitu faktor internal seperti
kelainan bentuk anatomis liang telinga, sekret serumen berlebihan, kelainan
sistemik, aktifitas bakteri dan jamur dalam liang telinga berperan dalam
pembentukan serumen obsturan. Faktor eksternal seperti cara membersihkan
liang telinga, kelembaban udara yang tinggi, serta lingkungan yang berdebu
juga berperan dalam pembentukan serumen obsturan.

16
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kesehatan telinga siswa kelas IV
Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di wilayah kerja Puskesmas DTP
Sukamantri, didapatkan hasil bahwa:

1. Siswa-siswi kelas IV Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah di wilayah kerja


Puskesmas Sukamantri tidak memiliki kelainan daun telinga.

2. Sebagian besar siswa memiliki serumen dalam liang telinga, hal ini
berhubungan dengan kebersihan liang telinga yang kurang.

3. Para siswa memiliki kesehatan membran timpani yang baik.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian ini, maka penulis
menyarankan:

1. Tenaga kesehatan maupun puskesmas sebagai unit pelayanan primer


diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai kesehatan indera
terutama kesehatan telinga dalam bentuk penyuluhan ataupun
pemeriksaan berkala terhadap siswa-siswi.
2. Diharapkan peran serta dari para orang tua dan pihak sekolah untuk lebih
memperhatikan kesehatan telinga anak-anak dan peserta didik.
3. Bagi para penderita gangguan telinga yang ringan ataupun berat,
sebaiknya perlu dilakukan konsultasi ke Rumah Sakit pada bagian THT-
KL, agar dapat dikonsultasi pada dokter spesialis THT-KL, agar
mendapatkan pemeriksaan serta pengobatan yang memadai.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arora. 2008. Lima langkah mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi. Jakarta :
Bhauana Ilmu Populer.
Bustan. 2000. Epidemiologi Penyakit tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta.
Gunawan Lany. 2000. Hipertensi Tekanan darah tinggi. Yogjakarta : Kanisus.
Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta :Salemba Medika.
Laporan UPTD Puskesmas Kecamatan DTP Sukamantri 2012.
Macnair, Trisha. 2001. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Erlangga
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media
Aesculapius: FKUI
Notoatmodjo, Soekidjo. 1993. Ilmu Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku Kesehatan edisi pertama. Yogjakarta : Andi Offset
Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
Profil Kabupaten Sumedang. Diunduh tanggal 12 Juni 2015 dari
www.Sumedangkab.go.id
Sarwono Warpadzi, Soeparman,dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam jilid VI. Jakarta :
Balai Penerbitan FKUI.
Suddarth & Brunner. 2002. Keterampilan Medikal Bedah vol. 2. Jakarta : EGC
Wolf Harf Peter. 2006. Hipertensi. Jakarta : Buana Ilmu Populer

18
LAMPIRAN

Pertanyaan
Riw.
Tempat No. Usia JK TD TD O. R.
HT Garam ↑ Obese Rokok Alkohol Stres
Normal Teratur
BP PKM 01 50 P 170/90 2 mgg B S S S S B B
DTP
56 P 180/90 5 th B B B B B B S
Sukamantri 02
03 55 P 160/80 10 hari S S S S S S S
04 60 P 140/80 5 th B S S B B B B
05 54 L 190/90 2 th S S S S S B S
06 55 P 180/100 6 th B B B B B B B
07 70 L 180/100 5 bl S B B B B B S
08 52 P 180/100 6 bl B B S S S B S
09 53 P 140/80 1 th S B B S S B B
10 76 P 190/100 2 th B B B S S B B
11 59 L 150/90 4 th B S S S S B S
12 55 P 140/80 1 bl B B B S S S S
13 65 P 160/80 1 th S B B S S B B
14 96 P 180/90 2 mgg B S S S S B S
15 63 L 140/100 2 th S S S B B B B
16 40 P 150/90 5 bl B S B B B B B

19
17 70 P 150/90 2 mgg B B B B B B B
18 70 P 200/100 5 th B B B S S B B
19 55 P 160/90 1 mgg B S S S S S S
20 60 P 140/80 1 th S B B S S B S
21 85 P 180/100 40 th S S S S S S S
22 49 P 140/80 9 th B B S S S B B
23 63 P 150/80 1 mgg S S S S S S S
24 60 P 220/110 8 th B S S S S S S
25 73 P 140/90 3 th B S S S S S S
26 60 P 160/90 1 th S B S S S B S
27 55 P 140/80 28 th S S B S S S S
28 62 P 170/100 6 th B B B S S B B
29 60 P 190/80 5 th B S B S S S S
30 48 P 180/100 8 th B B B S S B S
31 50 P 150/90 10 th B B B S S B B
Desa 32 55 P 120/90 1 th B B S S S B B
Cantilan 33 53 P 160/90 6 bl B B S S S B B
34 52 P 130/80 1 bl B B S S S B B
35 57 P 170/100 5 th B B S S S B B
36 50 P 110/70 2 bl B B S S S B B
37 51 P 140/70 > 10 th B B S S S B B
38 75 P 140/90 25 th B B S S S B B
39 64 P 210/100 3 th B S S S S B B
40 65 P 140/90 4 th S S S S S S S
41 61 P 160/100 2 th S S S S S B S
42 55 P 170/100 1 th S S S S S S S

20
43 60 P 160/90 6 bl S B S S S S S
44 75 P 140/90 5 bl S B S S S S S
45 60 P 140/90 1 bl S B S S S S S
46 68 P 150/100 2 bl B B B B B B B
47 70 P 160/90 3 th S S S S S S S
48 69 P 150/90 10 th S S S S S B S
49 69 P 160/100 5 th S B B S B B B
50 66 P 170/100 5 th S S B S S S S
Desa 51 50 P 150/80 2 bl B B B B B B S
Wargakerta 52 70 P 140/80 1 mgg S S B B B S S
53 45 P 160/80 2 th B B B B B B B
54 60 P 200/100 2 th B B B S S B S
55 60 P 180/90 1 bl S S S S S S S
56 62 L 180/100 5 th B B B B B B B
57 48 P 160/80 2 th B B B B B B B
58 72 P 170/100 5 th S B B B B B B
59 55 P 160/90 1 th S B B B B B B
60 55 P 180/90 7 th B B B B B B B
61 70 L 220/100 10 th S B S B B B B
62 52 P 140/80 2 mgg B B B B B B B
63 53 P 140/80 1 mgg B B B B B B B
64 60 P 140/90 1 bl B B B B B B B
65 55 P 150/90 5 th S B B B B B B
66 65 P 170/90 5 th S B B B B B S
67 68 L 200/100 10 th S B B B B B B
68 56 P 140/100 4 bl B B B B B B B

21
Desa
69 P 150/90 3 bl B B B B B B B
Sukamenak 69
70 55 P 140/90 3 bl B B B B B B B
71 65 P 150/100 1 bl S B B B B B B
72 69 P 220/120 5 th B B B B B B B
73 62 P 170/100 5 th B B B B B B B
74 70 P 130/80 2 bl S B B B B B B
Desa 75 52 L 150/90 3 th B B S S S B B
Cihonje 76 62 P 170/90 2 bl B S S S S S S
77 52 L 140/90 1 th B B B B B B B
78 70 P 180/90 2 th S S S S S S S
Desa 79 50 P 140/100 2 mgg B B S S S B B
Sukahideng 80 70 P 140/80 3 bl B B B B B B B
81 53 P 150/80 2 th B B B B B B B
82 50 P 140/90 2 bl B B B B B B B
83 49 P 140/80 3 bl B B B B B B B
84 80 P 140/90 5 th B B B B B B B
85 45 P 130/90 1 mgg B B B B B B B
86 52 P 160/100 3 th B B B B B B B
87 60 P 130/90 1 th B B B B B B B
88 50 P 240/100 3 bl B B B B B B B
89 45 P 130/90 2 mgg B B B B B B B
90 90 P 150/80 2 th B B B B B B B
91 52 P 150/90 1 th B B B B B B B
92 62 P 170/90 2 th B B B B B B B

22
93 65 P 190/100 2 bl B B B B B B B
94 45 P 170/100 3 bl B B B B B B B
95 90 P 140/90 10 th B B B B B B B

Keterangan:
1. JK : Jenis Kelamin
2. TD : Tekanan Darah saat diperiksa
3. Riw. HT : Lama riwayat menderita hipertensi
4. TD Normal : Pertanyaan mengenai nilai normal tekanan darah
5. Garam ↑ : Pernyataan mengenai konsumsi tinggi garam akan meningkatkan tekanan darah
6. Obese : Pernyataan mengenai obese atau kegemukan akan meningkatkan tekanan darah
7. Rokok : Pernyataan mengenai kebiasaan merokok akan meningkatkan tekanan darah
8. Alkohol : Pernyataan mengenai konsumsi alkohol akan meningkatkan tekanan darah
9. Stres : Pernyataan mengenai stres akan meningkatkan tekanan darah
10. O. R. Teratur : Pernyataan mengenai oah raga teratur akan menjaga terkontrolnya tekanan darah

23

You might also like