You are on page 1of 2

Emulsi adalah suatu dispersi atau suspensi cairan dalam cairan lain, yang molekul-molekul

kedua cairan tersebut tidak saling berbaur tetapi saling antagonistik. Banyak jenis emulsi yang
terdapat dalam makanan, yaitu mayonnaise, french dressing, cheese cream, kuning telur, dan susu.
Air dan minyak merupakan cairan yang tidak saling berbaur, tetapi saling ingin terpisah karena
memiliki berat jenis yang berbeda. Pada suatu emulsi biasanya terdapat tiga bagian utama, yaitu
bagian yang terdispersi, medium pendispersi yang juga dikenal continuous phase, dan emulsifier
yang berfungsi menjaga agar butir minyak tadi tetap tersuspensi di dalam air. Senyawa ini
molekul-molekulnya memiliki afinitas terhadap kedua cairan tersebut. Daya afinitas harus parsial
dan tidak sama terhadap kedua cairan itu. (Winarno, 2002)
Terdapat dua jenis emulsi, yaitu: oil in wáter (O/W) dan wáter in oil (W/O).

Istilah minyak digunakan sebagai kata umum yang menunjukkan cairan yang tidak larut
dalam air, dan istilah air digunakan untuk menunjukkan fase cair. Bila tipe emulsi O/W, maka
harus mudah encer pada penambahan air, sedangkan dengan penambahan fase minyak murni
hanya akan memberikan lapisan kedua yang berbeda dari emulsi yang tepat. Hal sebaliknya akan
terjadi pada tipe sistem W/O. (Adamson, 1960)

Adamson, A. W. 1960. Physical Chemistry of Surfaces. New York: Interscience Publishers, Inc.
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Adsorpsi surfaktan pada permukaan O/W harus disertai dengan penurunan tegangan
antarmuka dan tentu efek ini sendiri harus membuat lebih mudah mengembangkan daerah
antarmuka menjadi lebih besar pada sistem emulsi. Secara kualitatif, terdapat paralelisme antara
penurunan tegangan permukaan oleh penambahan zat aditif dan kemudahan serta stabilitas emulsi.

Busa atau buih adalah sistem koloid yang fase terdispersinya gas dan medium pendispersinya
cair. Apabila medium pendispersinya mengandung surfaktan, maka busa akan stabil. Busa sabun
adalah sistem koloid yang stabil karena sabun merupakan surfaktan. Molekul surfaktan cenderung
terkonsentrasi pada permukaan atau antar permukaan cairan dan gas, dan terdiri atas dua bagian,
yaitu yang bersifat non-polar dan gugus polar.

Busa padat adalah sistem koloid yang terjadi jika padat terdispersi dalam gas, misalnya batu apung.
Busa padat terjadi pada suhu tinggi dengan medium pendispersi yang mempunyai titik lebur di
atas suhu kamar sehingga pada suhu kamar berwujud padat.

Arsela, D. M . 2014. Koloid .Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Bengkulu. Bengkulu: tidak diterbitkan.

Adamson, A. W. 1960. Physical Chemistry of Surfaces. New York: Interscience Publishers, Inc.
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

https://linayohananana.wordpress.com/kimia-xi/9-koloid/jenis-jenis-koloid/

You might also like