Professional Documents
Culture Documents
nr KIM 2
Laju Reaksi
A. KEMOLARAN Laju reaksi pada suatu reaksi yang terjadi melalui
beberapa tahap, tahap yang dijadikan acuan
Dalam laju reaksi, besaran yang digunakan
sebagai laju reaksi adalah tahap yang berjalan
adalah kemolaran benda.
lambat (mudah diamati).
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut
Laju reaksi dicatat per interval waktu tertentu,
dari tiap liter larutan atau gas, menunjukkan
misalnya per menit.
kekentalan atau kepekatan.
Laju reaksi makin lama akan makin kecil nilainya,
n M = kemolaran/molaritas (mol/L)
karena:
M= n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V V = volume larutan/ruangan gas (L) 1) Jumlah reaktan yang semakin berkurang, dan
pada akhirnya bernilai nol (reaksi selesai).
Kemolaran larutan juga dapat diketahui dari
kadar zat terlarut, dapat dirumuskan: 2) Jumlah produk yang semakin bertambah dan
pada akhirnya bernilai tetap (reaksi selesai).
ρ = massa jenis larutan (kg/L) Contoh:
ρ × K × 10
M= K = persen kadar zat terlarut
mm mm = massa molar/Ar/Mr (kg) Pada pembakaran suatu senyawa, tercatat gas X
yang dihasilkan pada tiap menitnya:
Kemolaran larutan dapat diubah dengan
Waktu (menit) Volume X (cm3)
ditambahkan zat terlarut sehingga pekat atau
ditambahkan zat pelarut sehingga encer, dan 0 0
berlaku rumus pengenceran: 1 10
2 19
M1.V1 = M2.V2
3 26
4 32
B. LAJU REAKSI
5 35
Laju reaksi adalah kecepatan proses terjadinya
suatu reaksi, sehingga reaktan habis dan berubah 6 35
menjadi produk reaksi. 7 35
Perbandingan laju reaksi suatu reaksi sama Laju sesaat pada menit ke-1
dengan perbandingan koefisien reaksi. 10-0
v= = 10 cm3/menit
Laju reaksi merupakan perubahan jumlah molar 1-0
zat per satuan waktu. Laju sesaat pada menit ke-2
19-10
v = laju reaksi (M/s) v= = 9 cm3/menit
2-1
∆[x] Δ[x] = perubahan konsentrasi molar
v= zat (M) Laju sesaat pada menit ke-3
∆t Δt = perubahan waktu (s) 26-19
v= = 7 cm3/menit
3-2
Dalam laju reaksi, terjadi:
Laju reaksi rata-rata selama 3 menit
1) Pengurangan konsentrasi zat-zat reaktan
26
karena berubah menjadi produk per satuan v= = 8,67 cm3/menit
3
waktu.
Laju reaksi rata-rata (total)
2) Penambahan konsentrasi zat-zat produk 35
karena perubahan reaktan per satuan waktu. v= = 7 cm3/menit
5
Urutan pengamatan dari yang termudah C. UNGKAPAN LAJU REAKSI
dilakukan untuk mengamati laju reaksi.
Laju reaksi dapat diungkapkan mengguna-kan
1) Laju reaksi diamati dari laju pembentukan
rumus dan perbandingan koefisien reaksi.
gas, dengan mengumpulkannya ke tempat
Laju pengurangan konsentrasi reaktan
lain lalu diukur.
dinyatakan dalam tanda negatif (hanya simbol).
2) Laju reaksi diamati dari laju pengendapan
Laju penambahan konsentrasi produk
zat, yaitu sampai bagian dasar tabung tidak
dinyatakan dalam tanda positif (hanya simbol).
terlihat.
3) Laju reaksi diamati sampai pereaksi padat
hilang (reaksi telah selesai).
LAJU REAKSI 1
materi78.co.nr KIM 2
Contoh: Orde reaksi total adalah penjumlahan orde
Menurut reaksi A + B → C + D reaksi seluruh zat reaktan.
Jawab: Contoh:
Laju reaksi dapat diungkapkan: Tentukan orde reaksi total dari persamaan laju
a. Laju pengurangan [A] reaksi berikut!
∆[A] v = k[A][B] Orde total = 2
v=-
∆t [A]
v=k Orde total = 0
b. Laju pengurangan [B] [B]
∆[B] v = k[A]2[B] Orde total = 3
v=-
∆t -2 1
v = k[A] [B] Orde total = -1
c. Laju penambahan [C]
∆[C] Macam-macam orde reaksi total umum:
v=+
∆t 1) Orde reaksi nol
d. Laju penambahan [D]
v
∆[D]
v=+
∆t
Dalam perbandingan koefisien reaksi, maka konstan
laju reaksi dapat dinyatakan: v = k[x]0
koefisien A
vA = x vB
koefisien B [x]
Contoh: Pada orde reaksi nol, laju reaksi tidak
Menurut reaksi 2N2O5 → 4NO + 3O2 dipengaruhi oleh konsentrasi zat (konstan).
Laju pembentukan NO adalah 5 M/s. Tentukan 2) Orde reaksi satu
laju penguraian N2O5 dan pembentukan O2!
v
Jawab:
v = [x]
Sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi,
∆[N2 O5 ] 2 ∆[NO]
v N2O5 = = v = k[x]
∆t 4 ∆t
v N2O5 = 0,5 x 5 = -2,5 M/s
∆[O2 ] 3 ∆[NO]
v O2 = =
∆t 4 ∆t [x]
v O2 = 0,75 x 5 = +3,75 M/s Pada orde reaksi satu, pertambahan laju
D. PERSAMAAN LAJU REAKSI reaksi sama dengan perubahan konsentrasi
Persamaan laju reaksi dikaitkan dengan laju zat.
perubahan konsentrasi reaktan, dan dapat Apabila konsentrasi reaktan reaksi orde satu
dituliskan: dikali faktor n, maka nilai laju reaksinya
Pada reaksi A+B→C+D adalah n1 lebih besar.
Nilai persamaan laju reaksi: 3) Orde reaksi dua
v = k[A]x[B]y
v
LAJU REAKSI 2
materi78.co.nr KIM 2
Konstanta laju reaksi atau tetapan laju reaksi V1 k. [NO]1 x . [Br2 ]1 y
=
adalah tetapan yang harganya bergantung pada V2 k. [NO]2 x . [Br2 ]2 y
jenis pereaksi, suhu dan katalis. 10 (0,1)x
=
Harga konstanta laju reaksi: 20 (0,4)x
1) Berbanding terbalik dengan perubahan 1 1 x
=( ) x=1
waktu. Makin cepat reaksi berlangsung, maka 2 2
harga k makin besar. Untuk mencari orde reaksi Br2, gunakan data
2) Berbanding lurus dengan perubahan suhu. eksperimen yang memuat konsentrasi NO
Makin tinggi suhu reaksi, maka harga k makin dengan nilai sama.
besar. Karena tidak ada, maka kita gunakan eksperimen
Satuan konstanta laju reaksi berbeda-beda tiap mana saja.
orde. V1 k. [NO]1 x . [Br2 ]1 y 10 (0,1)x .(0,1)y
= x =
1) Reaksi orde nol V3 k. [NO]2 . [Br2 ]2 y
20 (0,3)x .(0,2)y
v M. s-1 1 1 1 1 y 3 1 y
k= 0 = = M. s-1 =( ) . (2) =( )
[A] 1 12 3 12 2
1 1 y
2) Reaksi orde satu =( ) y=2
4 2
v M. s-1 Maka persamaan laju reaksinya adalah:
k= = = s-1
[A] M
v = k[NO][Br2]2
3) Reaksi orde dua Orde reaksi ditentukan dengan logaritma jika
v M. s-1 nilainya bukan hasil pangkat bilangan bulat.
k= = = M-1. s-1
[A]2 M2 Jika data eksperimen berupa waktu, maka nilai
v adalah:
4) Reaksi orde tiga
v M. s-1 1
k= 3 = = M-2. s-1 v=
[A] M3 t
LAJU REAKSI 3
materi78.co.nr KIM 2
menuruni ‘bukit’ energi aktivasi sehingga dapat memperbanyak jumlah tumbukan karena
berubah menjadi produk. menurunkan energi aktivasi.
Kurva energi aktivasi reaksi: - Sifat-sifat katalis:
1) Energi aktivasi reaksi eksoterm 1. Terlibat dalam jalannya reaksi, namun
jumlahnya tidak berubah.
2. Mempercepat laju reaksi, namun tidak
energi
energi
EA
EA
EA ’
R
P
ΔE
ΔE P
R
jalan reaksi
jalan reaksi
Energi aktivasi reaksi endoterm
Faktor-faktor yang mempengaruhi teori
tumbukan adalah:
energi
LAJU REAKSI 4
materi78.co.nr KIM 2
2) Variabel terkontrol, yaitu variabel yang
∆T
dibuat tetap dalam seluruh eksperimen.
v' = (n) X . v0
Contoh: larutan yang diubah-ubah
konsentrasinya, walaupun konsentrasi-nya v' = laju reaksi akhir
berubah, jenis larutannya tetap. n = kelipatan pertambahan laju tiap Xo suhu
ΔT = T2 - T1 = perubahan suhu
3) Variabel terikat/respons, yaitu variabel X = perubahan suhu tiap kelipatan n
yang dihasilkan eksperimen. v0 = laju reaksi awal
Contoh: dari seluruh eksperimen terhadap Contoh:
faktor-faktor yang mem-pengaruhi laju
Jika setiap 2°C laju reaksi meningkat sebesar 2
reaksi, dihasilkan data berupa laju reaksi dan
kali, dan jika pada suhu 25°C laju reaksi adalah 2,5
lama reaksi (waktu).
x 10-2 M/s, maka pada suhu 33°C laju reaksi
Berdasarkan teori tumbukan, cepat lambatnya nilainya menjadi?
laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan,
Jawab:
konsentrasi reaktan, suhu dan katalis.
n=2
Luas permukaan adalah luas bidang sentuh
X = 2oC
tempat terjadinya reaksi antara dua reaktan. Luas
permukaan berbanding lurus dengan laju reaksi. ΔT = 33-25 = 8°C
8
⁄
v' = (2) 2 . 2,5 x 10-2
pertambahan jumlah produk
waktu
Benda yang permukaannya luas/halus
mempercepat laju reaksi, karena bidang sentuh
lebih luas, sehingga lebih banyak tumbukan yang
dapat terjadi.
Benda yang permukaannya sempit/kasar
memperlambat laju reaksi, karena bidang sentuh
lebih sempit, sehingga lebih sedikit tumbukan
yang dapat terjadi.
Konsentrasi reaktan berbanding lurus dengan
laju reaksi.
Semakin besar konsentrasi reaktan, maka
semakin banyak jumlah partikel dalam suatu zat,
sehingga partikel yang saling bertumbukan
makin banyak, dan reaksi berlangsung lebih
cepat.
Suhu berbanding lurus dengan laju reaksi.
Semakin tinggi suhu, maka makin besar energi
kinetik rata-rata partikel reaktan, sehingga
banyak molekul yang mencapai energi aktivasi
(bertumbukan) bertambah, dan mempercepat
laju reaksi.
Pengaruh suhu terhadap laju reaksi dapat
dihitung:
LAJU REAKSI 5