You are on page 1of 40

Tabel V.7.

Rata-rata nilai rumah per tipe rumah tahun 2007 (rupiah) (modifikasi dari JICA, 2007)

Rata-rata nilai
Tipe bangunan
bangunan
Permanen 1.801.581 x 70 = 126.110.670
Semi permanen 1.240.515 x 40 = 49.620.600
Tradisional
(non permanen) 987.236 x 35 = 34.553.260

Tabel V.8. Nilai rumah per tipe rumah tahun 2010 (rupiah) (modifikasi dari JICA, 2007)

Rata-rata nilai
Tipe bangunan
bangunan
Permanen 50% x 126.110.670 = 63.055.335 → 63.100.000
Semi permanen 40% x 49.620.600 = 19.848.240 → 19.800.000
Tradisional (non
permanen) 35% x 34.553.260 = 12.093.641 → 12.100.000

Nilai rata-rata = 47.711.350 → 47.700.000

Selain kerugian akibat fisik bangunan, rumah tangga juga mengalami kerugian akibat
kerusakan pada asset rumah seperti alat-alat elektronik, kendaraan, dan lain-lain. Nilai
asset ini diasumsikan sebesar 50% dari nilai bangunan dan lebih lengkapnya bisa
dilihat pada Tabel V.9 dan Tabel V.10.

Tabel V.9. Rata-rata nilai asset rumah per tipe rumah tahun 2007 (rupiah) (modifikasi dari
JICA, 2007)

Nilai rata-rata
Tipe bangunan
asset
Permanen 50% x 126.110.670 = 63.055.335
Semi permanen 50% x 49.620.600 = 24.810.300
Tradisional (non
permanen) 50% x 34.553.260 = 17.276.630

Tabel V.10. Nilai asset rumah per tipe rumah tahun 2010 (rupiah) (modifikasi dari JICA,
2007)

Rata-rata kondisi
Tipe bangunan asset Saat ini
Permanen 50% x 63.055.335 = 31.527.668 → 31.500.000
Semi permanen 50% x 24.810.300 = 12.405.150 → 12.400.000
Tradisional (non
permanen) 40% x 17.276.630 = 6.910.652 → 6.900.000
Nilai rata-rata 24.448.007 → 24.400.000

199
2. Nilai unit kerugian sektor pertanian
Kerugian pada sektor pertanian dihitung berdasarkan perhitungan manfaat per
ha. Manfaat ini dihitung dari selisih total output dikurangi total input per ha.
Penjelasan lebih rinci mengenai input, output, dan benefit per ha tersebut dapat
dilihat pada Tabel V.11.
Tabel V.11. Nilai kerugian ekonomi per ha sektor pertanian tahun 2007 (rupiah)
(UCBFM, 2010)

Harga Total
Keterangan Volume (Rp.) (Rp.)

Alat Produksi
Biji/Bibit 30 kg 5.000 150.000
Pupuk NPK 250 kg 1.750 437.500
Pupuk Pokok 100 kg 1.250 125.000
SP-36/Pupuk Superphos 100 kg 1.550 155.000
Pupuk KCl - - -
Pupuk Organik 500 kg 1.000 500.000
Pupuk Cair Organik 3 lt 50.000 150.000
Pestisida 1 lt 75.000 75.000
Total1 1.592.500

Pekerjaan
Persiapan Lahan 90 HKP 20.000 1.800.000
Penyemaian 4 HKP 20.000 80.000
Penanaman 30 HKW 15.000 450.000
Pemupukan 4 HKP 20.000 80.000
Penyiangan 42 HKW 15.000 630.000
Pengontrolan 4 HKP 20.000 80.000
Panen 15 HKP 20.000 300.000
Pasca Panen 15 HKP 20.000 300.000
Total2 3.720.000

Lain-lain
Penyewaan Lahan 1 ha 2.000.000 2.000.000
Irigasi 1 ha 250.000 250.000
Pajak 1 ha 200.000 200.000
dst - -
Total3 2.450.000

Analisis Bisnis
Total pemasukan 1 ha - 7.762.500
Total pengeluaran 6.000 kg 2.600 15.600.000
Keuntungan 1 ha 7.837.500
Sumber : Dinas Pertanian
Jabar

200
3. Nilai unit kerugian sektor industri
Kerugian sektor industri meliputi sektor industri kecil, sedang, dan menengah.
Kerugian sektor industri sama halnya dengan perhitungan sektor rumah tangga
yang meliputi nilai bangunan, aset menyusut (asumsi 40% dari nilai awal), dan
stok persediaan (asumsi 40% dari nilai aset menyusut). Selengkapnya nilai
untuk perhitungan sektor industri dapat dilihat pada Tabel V.12 – V.14.
Tabel V.12. Nilai bangunan industri rata-rata dan nilai tahun 2010 per tipe industri (rupiah)
(modifikasi dari JICA, 2007)

Nilai bangunan
Tipe Industri
rata-rata
Skala kecil 1.581.707 x 70 x 100% = 110.719.505
Skala menengah 1.825.047 x 2.000 x 80% = 2.920.074.867
Skala besar 2.190.056 x 5.000 x 60% = 6.570.168.452

Kondisi rata-rata
Tipe Industri
saat Ini
Skala kecil 40% x 110.719.505 = 44.287.802 → 44.300.000
Skala menengah 40% x 2.920.074.867 = 1.168.029.947 → 1.170.000.000
Skala besar 40% x 6.570.168.452 = 2.628.067.381 → 2.600.000.000

Tabel V.13. Nilai aset menyusut bangunan rata-rata dan nilai tahun 2010 per tipe industri
(rupiah) (modifikasi dari JICA, 2007).

Tipe Industri Nilai rata-rata aset menyusut


Skala kecil 1.5 x 110.719.505 = 166.079.258
Skala
menengah 2 x 2.920.074.867 = 5.840.149.735
Skala besar 3 x 6.570.168.452 = 19.710.505.355

Rata-rata kondisi aset menyusut


Tipe industri
saat ini
Skala kecil 40% x 166.079.258 = 66.431.703 → 66.400.000
Skala
menengah 40% x 5.840.149.735 = 2.336.059.894 → 2.300.000.000
Skala besar 40% x 19.710.505.355 = 7.884.202.142 → 7.900.000.000

Tabel V.14. Nilai stok persediaan per tipe industri tahun 2010 (rupiah) (modifikasi dari JICA, 2007).

Nilai rata-
Tipe
rata stok
Industri
persediaan
Skala kecil 50% x 66.400.000 = 33.200.000 / 3.2-year = 10.375.000
Skala
50%
menengah x 2.300.000.000 = 1.150.000.000 / 3.2-year = 359.375.000
Skala besar 50% x 7.900.000.000 = 3.950.000.000 / 3.2-year = 1.234.375.000

4. Nilai unit kerugian pada fasilitas umum


Kerugian pada fasilitas umum ini meliputi sarana kesehatan, sarana ibadah,
dan sarana pendidikan. Pada prinsipnya perhitungan unit nilai untuk
perhitungan kerugian pada fasilitas umum hampir sama dengan menghitung

201
kerugian pada sektor rumah tangga, yakni meliputi nilai bangunan (asumsi
nilai bangunan 2010 adalah 70% dari nilai awal) dan nilai aset (asumsi nilai
aset 2010 adalah 50% dari nilai aset awal). Selengkapnya nilai untuk
perhitungan kerugian pada fasilitas umum dapat dilihat pada Tabel V.15 –
V.16.

Tabel V.15. Nilai bangunan rata-rata dan nilai tahun 2010 per tipe fasilitas umum
(rupiah) (modifikasi dari JICA, 2007).

Tipe bangunan Nilai bangunan


Fasilitas kesehatan 1.825.047 x 50 = 91.252.350
Fasilitas pendidikan 1.460.037 x 200 = 292.007.400
Fasilitas peribadatan 1.825.047 x 40 = 73.001.880

Rata-rata
Tipe bangunan
Fasilitas kesehatan 70% x 91.252.350 = 63.876.645 → 63.900.000
Fasilitas pendidikan 70% x 292.007.400 = 204.405.180 → 204.400.000
Fasilitas peribadatan 70% x 73.001.880 = 51.101.316 → 51.100.000

Tabel V.16. Nilai aset bangunan rata-rata dan nilai tahun 2010 per tipe fasilitas umum
(Rupiah) (modifikasi dari JICA, 2007).

Tipe Bangunan Nilai aset


Fasilitas kesehatan 50% x 91.252.350 = 45.626.175
Fasilitas pendidikan 25% x 292.007.400 = 73.001.850
Fasilitas peribadatan 3% x 73.001.880 = 2.190.056

Rata-rata
Tipe Bangunan

Fasilitas kesehatan 50% x 45.626.175 = 22.813.088 → 22.800.000


Fasilitas pendidikan 50% x 73.001.850 = 36.500.925 → 36.500.000
Fasilitas peribadatan 50% x 2.190.056 = 1.095.028 → 1.100.000

5. Nilai unit kerugian pada infrastruktur jalan


Perhitungan kerugian infrasruktur jalan meliputi jalan utama dan jalan lokal.
Berdasarkan informasi dari kantor transportasi Kabupaten Bandung maka
diasumsikan (UCBFM, 2010):
 Jalan utama : 1.248.000 / m (dengan lebar 8 m)
 Jalan lokal : 624.000/m (dengan lebar 4 m)
Dengan menggunakan variabel-variabel di atas maka kerugian akibat banjir di
Cekungan Bandung bisa dihitung.

202
Rangkuman dari nilai unit masing-masing sektor banjir yang sudah dikoreksi dengan
nilai inflasi sampai tahun 2010 beserta variabel perhitungan kerugian ekonomi lainnya
dapat dilihat pada Tabel V.17 berikut ini.

Tabel V.17. Nilai unit semua sektor tahun 2010 (rupiah) dan variabel perhitungan kerugian

1. Kerugian sektor perumahan industri dan fasilitas umum


Berdasarkan persamaan V.10. untuk menentukan kerugian ekonomi akibat banjir
variabel yang harus ditentukan adalah luas area terdampak, nilai unit, dan faktor
kerusakan. Nilai unit dan faktor kerusakan telah ditentukan untuk masing-masing
sektor. Masalahnya selanjutnya adalah”daerah mana saja yang mengalami kerugian,
berapa jumlah rumah tangga/industri/fasilitas umum yang terdampak, dan seberapa
parah kerusakannya”. Semua proses untuk menjawab pertanyaan ini menggunakan
teknologi SIG dengan perangkat lunak Arc GIS. Langkah pertama yang dilakukan
adalah merubah layer peta kedalaman banjir menjadi bentuk poligon dan membagi
menjadi beberapa kelas sesuai dengan faktor kerusakannya. Layer level kerusakan
banjir ini dapat dilihat pada Gambar V.54.

203
Faktor Kerusakan
0,06 0,11 0,23 0,37 0,54 0,68 0,83 0,94 0,98 1
0-0.5 0.5-1 1-1.5 1.5-2 2-2.5 2.5-3 3-3.5 3.5-4 4-4.5 4.5-5

Gambar V.54. Area banjir beserta faktor kerusakan dan kedalaman banjir

Layer ini digunakan untuk mencari wilayah yang terdampak, berapa banyak/luas, dan
seberapa parah banjirnya untuk semua sektor. Layer ini berguna untuk melakukan
pemisahan layer bangunan total sehingga didapat layer bangunan yang terkena banjir
(Gambar V.55). Teknologi SIG digunakan untuk proses mencari luas/jumlah area
yang terdampak beserta tingkat kerusakannya sehingga bisa diestimasi berapa berapa
kerugian ekonominya. Distribusi rumah yang terkena dampak banjir di Cekungan
Bandung dapat dilihat pada Gambar V.55.

Gambar V.55 Layer total rumah yang terdampak banjir

204
Beberapa dukumentasi rumah-rumah yang terdampak banjir tahun 2010 dapat dilihat
pada Gambar V.56. Bekas-bekas banjir masih terlihat jelas pada dinding bangunan,
pagar, dan kusen.

Gambar V.56. Rumah-rumah yang terdampak banjir di Dayeuhkolot 2010 di Cekungan Bandung

205
Dengan menumpangtindihkan layer rumah yang terdapat dengan layer tingkat
kerusakan maka didapat jumlah rumah per kelurahan beserta tingkat kerusakannya
seperti terlihat pada Tabel V.18.
Tabel V.18. Jumlah rumah yang terendam banjir beserta tingkat kerusakannya
Lokasi Rumah terdampak Total
0,00 - 0,50 - 1,00 - 1,50 - 2,00 - 2,50 - 3,00 - rumah
Kecamatan Keluruhan 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 terdampak
wargaluyu 0 0 0 0 0 0 0 0
lebakwangi 0 0 0 0 0 0 0 0
batukarut 0 0 0 0 0 0 0 0
rancakole 0 0 0 0 0 0 0 0
baros 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjasari arjasari 0 0 0 0 0 0 0 0
pinggisari 0 0 0 0 0 0 0 0
patrolsari 0 0 0 0 0 0 0 0
mangunjaya 0 0 0 0 0 0 0 0
ancolmekar 0 0 0 0 0 0 0 0
mekarjaya_anjasari 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 0
Pasir endah 56 0 0 0 0 0 0 56
Arcamanik
Suka Miskin 14 0 0 0 0 0 0 14
Total 70 0 0 0 0 0 0 70

rancamanyar 1.426 635 683 188 166 114 8 3.220


kel baleendah 752 129 11 61 0 0 9 962
kel andir 1.337 783 603 186 59 45 48 3.107
Baleendah malakasari 6 0 0 0 0 0 0 6
bojongmalaka 839 900 193 42 28 5 0 2.007
kel wargamekar 0 0 0 0 0 0 0 0
kel jelekong 58 38 84 0 0 0 0 180
kel manggahang 2 3 0 0 0 0 0 5
Total 4.420 2.488 1.574 477 253 164 65 9.487

Setelah mengetahui jumlah rumah yang terdampak beserta tingkat kerusakannya.


maka dapat dihitung kerugian ekonomi untuk sektor rumah tangga berdasarkan nilai
unit untuk rumah tangga. Kerugian ekonomi dihitung dengan menggunakan
persamaan V.11 dan hasilnya untuk beberapa kelurahan dapat dilihat pada Tabel V.19.

Survei lapangan juga dilakukan untuk menghitung jumlah pabrik. sarana ibadah,
sarana kesehatan, dan juga sarana pendidikan yang termasuk ke dalam zona banjir
akibat penurunan muka tanah. Rekapitulasi hasil survei beserta tingkat kerusakannya
dapat dilihat pada Tabel V.19 – V.23. Survei ini juga dilakukan untuk memvalidasi
bahwa tempat-tempat tersebut memang mengalami banjir ketika banjir besar tahun
2010.

206
Tabel V.19. Kerugian ekonomi akibat banjir 2010 untuk sektor rumah tangga

Lokasi Kerugian (juta rupiah)


0,50 -
Kecamatan Keluruhan 0,00 - 0,50 1,00 1,00 - 1,50 1,50 - 2,00 2,00 - 2,50 2,50 - 3,00 3,00 - 3,50 3,50 - 4,00 Total
Arjasari wargaluyu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tan Arjasari lebakwangi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjasari batukarut 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjasari rancakole 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjasari baros 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjasari arjasari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjasari pinggisari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjasari patrolsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjasari mangunjaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjasari ancolmekar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arjasari mekarjaya_anjasari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Arcamanik Pasir endah 240 0 0 0 0 0 0 0 240
Arcamanik Suka Miskin 59 0 0 0 0 0 0 0 59
Total 301 0 0 0 0 0 0 0 301
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baleendah rancamanyar 6.148 5.401 12.143 5.240 6.763 5.858 503 0 42.059
Baleendah kel baleendah 3.242 1.096 195 1.700 0 0 567 0 6.802
Baleendah kel andir 5.764 6.659 11 5.184 2.403 2.312 3.023 3.274 39.344
Baleendah malakasari 25 0 0 0 0 0 0 0 25
Baleendah bojongmalaka 3.617 7.655 3.431 1.170 1.141 256 0 0 17.272
Baleendah kel wargamekar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baleendah kel jelekong 250 323 1.492 0 0 0 0 0 2.066
Baleendah kel manggahang 8 25 0 0 0 0 0 0 34
Total 19.057 21.162 27.983 13.294 10.308 8.428 4.094 3.274 107.604

207
Tabel V.20. Jumlah fasilitas pendidikan terdampak banjir 2010 beserta tingkat
kerusakannya
Lokasi Failitas pendidikan terdampak
Total
0,00 - 0,50 - 1,00 - 1,50 - 2,00 - 2,50 - terdampak
Kecamatan 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00
Selokan Jeruk 2 0 0 0 0 0 2
Dayeuhkolot 1 1 3 0 0 0 4
Baleendah 2 4 0 0 0 1 6
pameukpeuk 3 0 0 0 0 0 3
Bojongsoang 3 0 0 0 0 0 3
Rancaekek 0 2 0 0 0 0 2
Total 11 7 3 0 0 1 20

Tabel V.21. Jumlah fasilitas ibadah terdampak banjir 2010 beserta tingkat kerusakannya

Lokasi Fasilitas ibadah terdampak


Total
0,00 - 0,50 - 1,00 - 1,50 - 2,00 - 2,50 - terdampak
Kecamatan 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00
pameukpeuk 3 0 0 0 0 0 3
Baleendah 2 2 1 1 0 0 6
Dayeuhkolot 0 0 0 0 0 1 1
Bojongsoang 3 0 0 0 0 0 3
Rancaekek 1 0 0 0 0 0 1
Total 9 2 1 1 0 1 14
Tabel V.22. Jumlah fasilitas kesehatan terdampak banjir 2010 beserta tingkat
kerusakannya
Lokasi Fasilitas kesehatan terdampak
Total
0,00 - 0,50 - 1,00 - 1,50 - 2,00 - 2,50 - terdampak
Kecamatan 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00
pameukpeuk 1 0 0 0 0 0 1
Baleendah 1 0 0 0 0 0 1
Dayeuhkolot 1 0 0 0 0 0 1
Bojongsoang 1 0 0 0 0 0 1
Majalaya 1 0 0 0 0 0 1
Total 5 0 0 0 0 0 5

Tabel V.23. Jumlah industri besar terdampak banjir 2010 beserta tingkat kerusakannya

Lokasi Pabrik terdampak


Total
0,00 - 0,50 - 1,00 - 1,50 - 2,00 - 2,50 - terdampak
Kecamatan 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00
Dayeuhkolot 4 4 2 2 0 0 12
Baleendah 3 3 3 2 1 0 12
Cicalengka 3 0 0 0 0 0 3
Majalaya 3 0 0 0 0 0 3
Rancaekek 2 2 0 0 0 0 4
Katapang 1 0 0 0 0 0 1
Total 16 9 5 4 1 0 35

208
Beberapa dokumentasi di lapangan untuk sektor industri, fasilitas pendidikan, fasilitas
ibadah, dan fasilitas kesehatan yang terdampak banjir akibat penurunan muka tanah
dapat dilihat pada Gambar V.57 – V.60. berdasarkan wawancara dengan masyarakat
sekitar lokasi memang bangunan-bangunan tersebut terkena banjir di tahun 2010.

Gambar V.57. Fasilitas industri di daerah Dayeuhkolot yang terdampak banjir 2010 akibat
penurunan muka tanah
209
Andir Dayeuhkolot

Dayeuhkolot Dayeuhkolot

Radio Palasari Cangkuang Kulon

Babakan Sayang
Ranca Tungku

Gambar V.58. Fasilitas pendidikan yang terdampak banjir akibat penurunan muka tanah

210
Rancaengang Rancatungku

Baleendah Dayeuhkolot

Andir Dayeuhkolot

Dayeuhkolot Sindang Reret

Gambar V.59. Fasilitas ibadah yang terdampak banjir akibat penurunan muka tanah

211
Rancamanyar Andir

Dayeuhkolot Rancamanyar

N/A

Dayeuhkolot
Dayeuhkolot

Gambar V.60. Fasilitas kesehatan yang terdampak banjir akibat penurunan muka tanah

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan V.11 maka didapat


kerugian untuk sektor rumah tangga, industri, dan fasilitas umum seperti pada Tabel
V.24.

212
Tabel V.24. Kerugian ekonomi banjir akibat penurunan muka tanah di Cekungan
Bandung tahun 2010

Rumah Fasilitas Umum (juta rupiah)


Industri Total
tangga
Kecamatan (juta (juta
(juta S. Peribadatan S. Kesehatan S. Pendidikan
rupiah) rupiah)
rupiah)
Arjasari 0 0 0 0 0 0
Baleendah 107.605 382 31 5 263 108.286
Banjaran 929 0 0 0 0 929
Bojongsoang 12.356 0 4 0 33 12.393
Cangkuang 25 0 0 0 0 25
Cicalengka 2.149 29 0 0 0 2.178
Cikancung 1.479 0 0 0 0 1.479
Cilengkrang 180 0 0 0 0 180
Cileunyi 482 0 0 0 0 482
Cimaung 0 0 0 0 0 0
Cimenyan 0 0 0 0 0 0
Ciparay 439 0 0 0 0 439
Ciwidey 0 0 0 0 0 0
Dayeuhkolot 28.342 293 39 5 161 28.841
Ibun 465 0 0 0 0 465
Katapang 2.636 10 0 0 0 2.646
Kertasari 0 0 0 0 0 0
Kutawaringin 0 0 0 0 0 0
Majalaya 4.023 29 0 5 0 4.057
Margaasih 0 0 0 0 0 0
Margahayu 0 0 0 0 0 0
Nagreg 0 0 0 0 0 0
Pacet 0 0 0 0 0 0
Pameungpeuk 3.065 0 4 5 33 3.108
Pangalengan 0 0 0 0 0 0
Paseh 103 0 0 0 0 103
Pasirjambu 702 0 0 0 0 702
Rancabali 0 0 0 0 0 0
Rancaekek 3.827 54 2 0 48 3.931
Solokan Jeruk 2.338 0 0 0 22 2.360
Soreang 0 0 0 0 0 0
Ujungberung 603 0 0 0 0 603
Arcamanik 301 0 0 0 0 301
Cibiru 723 0 0 0 0 723
Margacinta 2.450 0 0 0 0 2.450
Total ` 175.233 797 80 21 559 176.690

213
2. Kerugian sektor pertanian padi dan lainnya
Inti dari perhitungan kerugian ekonomi akibat banjir pada sektor pertanian adalah
menghitung jumlah total area pertanian yang terdampak beserta kondisi kerusakannya.
Kondisi kerusakan bisa diperoleh dari layer level kerusakan seperti telah dijelaskan
sebelumnya. Total area pertanian (padi) yang terdampak didapat dengan melakukan
pemisahan layer total area pertanian (padi) dengan layer total area banjir akibat
penurunan muka tanah yang sudah diklasifikasikan berdasarkan faktor kerusakan.
Gambar V.61 menunjukkan total area pertanian (padi) dan total area pertanian yang
terdampak.

a b

Gambar V.61. Layer total pertanian (a) dan lahan pertanian yang terdampak banjir akibat
PMT (b) tahun 2010
Berdasarkan total area ini dan ditambah data mengenai nilai unit dan faktor kerusakan
sektor pertanian maka didapat total kerugian untuk sektor pertanian (padi). Untuk
sektor lainnya (hutan dan perkebunan) juga hampir sama dengan perhitungan sektor
pertanian padi. Gambar V.62 menunjukkan total area lainnya dan total area lainnya
yang terdampak.

a b

Gambar V.62. Layer total selain pertanian (a) dan lahan selain pertanian yang terdampak
banjir (b) tahun 2010
214
m
Kerugian total sektor pertanian dan lainnya dapat dilihat pada Tabel V.25. Kerugian
sektor pertanian mencapai 7,1 miliar rupiah.

Tabel V.25. Kerugian akibat banjir pada sektor pertanian dan lainnya tahun 2010

Total area Total area


pertanian non
Pertanian (juta Non pertanian
Kecamatan terdampak pertanian
rupiah) (juta rupiah)
(ha) terdampak
(ha)
Arjasari 0,00 0 0,00 0
Baleendah 179,04 640 32,49 176
Banjaran 14,56 43 0,08 0
Bojongsoang 394,80 1.558 23,93 91
Cangkuang 42,79 185 0,80 3
Cicalengka 100,30 264 4,31 16
Cikancung 147,95 368 0,24 785
Cilengkrang 0,00 0 0,00 0
Cileunyi 154,26 493 0,73 2
Cimaung 0,00 0 0,00 0
Cimenyan 0,00 0 0,00 0
Ciparay 71,86 180 1,92 6
Ciwidey 0,00 0 0,00 0
Dayeuhkolot 65,75 287 19,22 100
Ibun 0,00 0 0,00 0
Katapang 8,03 33 3,18 13
Kertasari 0,00 0 0,00 0
Kutawaringin 0,00 0 2,99 0
Majalaya 37,25 92 8,81 29
Margaasih 1,77 13 2,28 17
Margahayu 4,29 14 4,70 24
Nagreg 0,00 0 0,00 0
Pacet 0,00 0 0,00 0
Pameungpeuk 69,39 176 2,61 8
Pangalengan 0,00 0 0,00 0
Paseh 77,84 194 0,00 0
Pasirjambu 0,00 0 0,00 0
Rancabali 0,00 0 0,00 0
Rancaekek 654,12 1.715 10,07 37
Solokan Jeruk 317,16 844 4,98 16
Soreang 0,00 0 0,00 0
Total ` 2.341,16 7.108 123,34 562

215
3. Kerugian sektor infrastruktur jalan
Sama halnya dengan sektor pertanian di atas. untuk mendapatkan kerugian pada
infrastruktur jalan maka perlu dihitung terlebih dahulu panjang jalan yang terdampak
banjir baik jalan lokal maupun jalan utama. Setelah melakukan proses yang sama
dengan menghitung area terdampak pada sektor pertanian maka didapat layer jalan
yang terdampak banjir seperti pada Gambar V. 63.

a b

Gambar V.63. Layer total jalan (a) dan jalan yang terdampak banjir akibat PMT (b)
tahun 2010

Dari data di atas ditambah dengan data nilai unit dan faktor kerusakan maka dapat
dihitung kerugian ekonomi akibat banjir pada infrastruktur jalan seperti pada Tabel
V.26. Jalan yang dihitung kerugiannya adalah jalan utama adalah jalan lokal.
Tabel V.26. Kerugian banjir akibat PMT pada sektor infrastruktur jalan tahun 2010

Jalan utama Jalan lokal Total


Kerugian kerugian
Kecamatan Kerugian
Panjang (m) Panjang (m) (juta (juta
(juta rupiah) rupiah)
rupiah)
Arjasari 0,00 0 0,00 0 0
Baleendah 3.182,79 841 23.195,63 6.694 7.535
Banjaran 340,88 90 421,93 85 175
Bojongsoang 3.363,63 889 13.494,95 2.712 3.600
Cangkuang 0,00 0 693,16 183 183
Cicalengka 1.401,68 370 5.081,75 1.149 1.519
Cikancung 1.109,13 292 1.824,86 361 654
Cilengkrang 0,00 0 0,00 0 0
Cileunyi 218,31 144 926,98 183 327
Cimaung 0,00 0 0,00 0 0
Cimenyan 0,00 0 0,00 0 0
Ciparay 0,00 0 3.171,73 628 628
Ciwidey 0,00 0 0,00 0 0
Dayeuhkolot 5.208,88 2.098 27.120,82 8.135 10.233

216
Tabel V.26. Kerugian banjir akibat PMT pada sektor infrastruktur jalan tahun 2010
(lanjutan)
Jalan utama Jalan lokal Total
Kecamatan Kerugian kerugian
Kerugian Panjang
Panjang (m) (juta (juta
(juta rupiah) (m)
rupiah) rupiah)
Ibun 0 0 0,00 0 0
Katapang 0 0 1.362,87 326 326
Kertasari 0 0 0,00 0 0
Kutawaringin 0 0 72,55 23 23
Majalaya 2.081,91 550 2.115,97 419 969
Margaasih 0,00 0 429,13 195 195
Margahayu 382,47 101 3.023,57 775 876
Nagreg 0 0 0,00 0 0
Pacet 0 0 0,00 0 0
Pameungpeuk 0 0 4.362,42 864 864
Pangalengan 0 0 0,00 0 0
Paseh 0 0 0,00 0 0
Pasirjambu 0 0 0,00 0 0
Rancabali 0 0 0,00 0 0
Rancaekek 1.480,99 391 16.339,54 3.306 3.697
Solokan Jeruk 3.089,49 817 5.253,55 1.041 1.858
Soreang 0,00 0 0,00 0 0
Total ` 21.860,16 6.587 108.891,41 27.089 33.676

Rekapitulasi kerugian setiap sektor dapat dilihat pada Gambar V.64. Kerugian paling
besar adalah sektor rumah tangga dan paling kecil adalah sektor fasilitas kesehatan.

Gambar V.64. Rekapitulasi kerugian banjir akibat PMT per sektor di Cekungan Bandung
tahun 2010
217
Kerugian ekonomi total banjir yang diakibatkan oleh penurunan muka tanah
mencapai 218,036 miliar rupiah. Kerugian ekonomi terbesar akibat banjir yang
disebabkan oleh penurunan muka tanah dialami oleh sektor rumah tangga (80%) dan
terbesar kedua dialami oleh sektor infrastruktur jalan (15%). Tingginya kerugian
sektor rumah tangga menunjukkan padatnya pemukiman disekitar bantaran Sungai
Citarum.

Hasil verifikasi model di lapangan telah dilakukan untuk memastikan bahwa rumah,
pabrik, fasilitas umum, area pertanian dan non pertanian, dan infrastruktur yang
tergenang di model pada kenyataanya di lapangan juga tergenang seperti terlihat pada
Gambar V.57 – V.60. Validasi kerugian ekonomi hasil model dilakukan dengan
membandingkan nilai kerugian hasil model dengan nilai kerugian hasil survei di
beberapa wilayah banjir di Cekungan Bandung yang dilakukan oleh PUSAIR dan
Deltares (Tabel V.27).
Tabel V.27. Perbandingan kerugian banjir akibat PMT dan kerugian total banjir tahun
2010 di Cekungan Bandung.

Kerugian
Kerugian total
banjir akibat
KECAMATAN banjir (juta %
PMT (juta
rupiah)
rupiah)
Baleendah 109.110 111.602 97.8
Banjaran 1.147 29.345 3.9
Cangkuang 396 13.559 2.9
Cicalengka 3.977 4.544 87.5
Cikancung 967 1.746 55.4
Cileunyi 777 1.270 61.2
Ciparay 628 11.655 5.4
Dayeuhkolot 39.461 84.282 46.8
Ibun 465 1.943 23.9
Katapang 3.018 12.323 24.5
Majalaya 5.147 39.856 12.9
Margaasih 225 641 35.1
Margahayu 914 Tidak ada data !
Pameungpeuk 4.156 47.162 8.8
Paseh 297 12.385 2.4
Pasirjambu 702 Tidak ada data
Rancaekek 9.380 940.677 1.0
Solokan Jeruk 2.718 12.076 22.5

218
Hasil validasi di atas menunjukkan pola yang benar dimana hasil kerugian ekonomi
akibat penurunan muka tanah jauh lebih kecil dibandingkan dengan total kerugian
ekonomi secara keseluruhan. Persentase antara kerugian ekonomi akibat penurunan
muka tanah dan total kerugian yang besar terjadi di Baleendah, Dayeuhkolot,
Cikancung, dan Cileunyi. Hal ini menunjukkan penurunan muka tanah dominan
menyebabkan banjir di empat wilayah tersebut.

Secara spasial, kerugian ekonomi tidak langsung akibat penurunan muka tanah dapat
dilihat pada Gambar V.65. semakin gelap warna menunjukkan kerugian yang semakin
besar.

Kerugian (juta
rupiah)
00- -23
25
25- 500
500 – 1,000
1.000 – 2.000
2.000 – 6.000
6.000 – 12.000
12.000 – 40.000
40.000 – 120.000

Gambar V.65. Peta kerugian ekonomi tidak langsung akibat PMT di Cekungan
Bandung tahun 2010

Daerah Dayeuhkolot, Baleendah, dan Rancaekek merupakan tiga kecamatan yang


mengalami kerugian banjir akibat penurunan muka tanah. Tiga daerah ini memang
merupakan daerah yang hampir setiap musim penghujan mengalami banjir.
Penurunan muka tanah di tiga wilayah ini cukup besar, berkisar antara 1 – 19
cm/tahun dengan total penurunan pada periode 1999-2010 mencapai 1 – 2 meter.
Hasil ini menunjukkan selain daerah tersebut rentan terhadap banjir juga
menunjukkan bahwa di ketiga daerah di atas faktor penurunan muka tanah harus
mendapat perhatian dalam upaya mitigasi bencana banjir.

219
V.6. Kerugian Ekonomi Langsung Akibat Penurunan Muka Tanah

Penurunan muka tanah selain menyebabkan kerugian tidak langsung (banjir) juga
mengakibatkan kerugian langsung seperti retakan dan perubahan desain pada
bangunan. Retakan pada bangunan dan juga infrastruktur biasanya terjadi di lokasi
dimana penurunan tanah di lokasi tersebut tidak sama sehingga menyebabkan
tegangan pada bangunan dan menyebabkan keretakan. Berdasarkan teori ekonomi
kebencanaan yang telah dijelaskan sebelumnya hal ini akan mempengaruhi modal.
Model perhitungan yang digunakan sama dengan ketika menghitung kerugian akibat
banjir, yaitu menghitung jumlah/area terdampak dan dikalikan dengan nilai unit
masing-masing kerusakan. Di daerah yang mengalami penurunan tanah yang seragam
biasanya kerusakan akibat retakan relatif kecil, tetapi terjadi perubahan desain pada
bangunan akibat bangunannya yang semakin pendek. Pemerintah China
mengklasifikasikan kerusakan pada bangunan akibat penurunan muka tanah kedalam
beberapa level kerusakan seperti pada Tabel V.28.
Tabel V.28. Tingkatan kerusakan bangunan (BDL) akibat penurunan muka tanah (Feng
dkk. 2010)

BDL St Deskripsi
I ≤3 Ada retakan pada bangunan tidak lebih dari 4 mm
II 3<S≤6 Adakan retakan lebih dari 4 mm tetapi tidak lebih dari 15 mm.
terdapat deformasi pada pintu dan jendela
III 6<S≤10 Terdapat retakan pada dinding lebih dari 16 mm dan kurang
dari 30 mm. deformasi yang serius pada pintu dan jendela serta
dinding sudah terlihat miring
IV >10 Kemiringan dinding yang serius dan kerusakan struktural
St : Kemiringan deformasi permukaan

Tabel ini digunakan untuk dijadikan acuan dalam menghitung kerugian ekonomi
akibat penurunan muka tanah dalam penelitian ini. Langkah pertama yang dilakukan
untuk menghitung kerugian akibat penurunan muka tanah pada bangunan adalah
menghitung kemiringan deformasi permukaan (St). Dalam penelitian ini kemiringan
dihitung dengan menggunakan Arc GIS seperti tampak pada Gambar V.66.

220
0 25
Degree

Gambar V.66. Kemiringan deformasi permukaan

Dari hasil verifikasi di lapangan memang terdapat retakan pada lokasi-lokasi yang
mempunyai kemiringan lebih dari 5 derajat (Gambar V.67). Kemiringan paling besar
terjadi di daerah Cimahi.

Gambar V.67. Verifikasi keretakan pada daerah yang mempunyai kemiringan > 5°

221
Di beberapa daerah yang kemiringannya lumayan besar tidak terdapat cukup banyak
retakan dikarenakan wilayahnya yang dominan lahan pertanian. Hal ini menyulitkan
untuk mencari bukti keretakan bangunan akibat penurunan muka tanah.

Layer kemiringan ini kemudian dibuat layer poligonnya dan dibagi menjadi beberapa
kelas Menurut klasifikasi BDL dari Feng dkk. (2010). Kelas Layer ini kemudian
digunakan untuk mendapatkan layer bangunan yang terdampak penurunan muka
tanah beserta level kerusakannya. Setelah displit antara layer total penurunan dan
layer kemiringan deformasi permukaan diperoleh layer bangunan beserta level
kerusakannya seperti pada Gambar V.68.

Gambar V.68. Layer bangunan yang mengalami keretakan beserta tingkat kerusakannya

Jumlah rumah yang mengalami kerusakan beserta level kerusakannya di Kota Cimahi,
Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung seperti dapat dilihat pada Tabel V.29 –V.30.
Daerah Dayeuhkolot, Cimahi, Buahbatu, Kopo Katapang, Majalaya, Rancaekek, dan
Baleendah merupakan daerah-daerah yang banyak mengalami retakan pada bangunan.

222
Tabel V.29. Jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat penurunan muka tanah di Kota
Bandung dan Cimahi tahun 2010

Jumlah rumah terdampak per level


Kecamatan kerusakan
2 3 4 >4
Arjasari 7.948 770 0 0
Baleendah 111.570 2.004 6 0
Banjaran 26.306 539 0 0
Bojongsoang 26.039 10.719 1.760 7
Cangkuang 2.678 0 0 0
Cicalengka 0 0 0 0
Cikancung 0 0 0 0
Cilengkrang 0 0 0 0
Cileunyi 233 0 0 0
Cimaung 0 0 0 0
Cimenyan 0 0 0 0
Ciparay 73.945 2.972 0 0
Dayeuhkolot 93.388 766 0 0
Ibun 156 0 0 0
Katapang 83.612 7.319 0 0
Kutawaringin 5.088 204 0 0
Majalaya 96.701 0 0 0
Margaasih 70.035 2.350 75 29
Margahayu 83.086 0 0 0
Pacet 0 0 0 0
Pameungpeuk 7.363 0 0 0
Paseh 188 0 0 0
Rancaekek 149.383 2.290 0 0
Solokan Jeruk 27.404 3.471 48 0
Soreang 0 0 0 0

223
Tabel V.30. Jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat penurunan muka tanah
di Kabupaten Bandung tahun 2010

Jumlah rumah terdampak per level


Kecamatan kerusakan
2 3 4 >4
Antapani 0 0 0 0
Arcamanik 33.685 0 0 0
Astanaanyar 5.746 1.146 381 30
Babakan Ciparay 56.812 0 0 0
Bandung Kidul 19.924 9.495 1.490 0
Bandung Kulon 45.339 24.082 557 27
Bandung Wetan 0 0 0 0
Batununggal 24.509 11.587 2.585 0
Bojongloa Kaler 5.862 0 0 0
Bojongloa Kidul 28.451 4.297 0 0
Buah Batu 109.447 13.375 0 0
Cibeunying Kaler 0 0 0 0
Cibeunying Kidul 0 0 0 0
Cibiru 0 0 0 0
Cicendo 0 0 0 0
Cidadap 0 0 0 0
Cimahi Selatang 25.411 71.252 39.843 4.846
Cimahi Tengah 52.269 68.817 0 0
Cimahi Utara 33.590 3.263 0 0
Cinambo 2.792 0 0 0
Coblong 0 0 0 0
Kiara Condong 26.229 0 0 0
Lengkong 13.808 27.222 14.782 3.954
Mandalajati 0 0 0 0
Panyileukan 23.002 0 0 0
Rancasari 12.403 0 0 0
Regol 10.076 12.194 9.515 1.017
Sukajadi 11168 0 0 0
Sukasari 1 0 0 0
Sumur Bandung 6.302 2.231 2.389 2.175
Ujung Berung 3.794 0 0 0

Dengan mengasumsikan biaya untuk memperbaiki kerusakan level 1 sebesar 100.000,


level 2 sebesar 250.000, level 3 sebesar 500.000, dan di atas level 4 sebesar 600.000
(berdasarkan survei dan wawancara di lapangan). Berdasarkan data tersebut didapat

224
kerugian ekonomi akibat penurunan muka tanah pada bangunan rumah adalah seperti
pada Tabel V.31.

Tabel V.31. Total kerugian ekonomi pada bangunan rumah (retakan) akibat penurunan
muka tanah tahun 2010

Kecamatan Total (dalam


juta rupiah)
Arjasari 3.166
Baleendah 40.055
Banjaran 9.476
Bojongsoang 15.533
Cangkuang 937
Cicalengka 0
Cikancung 0
Cilengkrang 0
Cileunyi 81
Cimaung 0
Cimenyan 0
Ciparay 27.366
Dayeuhkolot 33.068
Ibun 54.
Katapang 32.923
Kutawaringin 1.883
Majalaya 33.845
Margaasih 25.749
Margahayu 29.080
Pacet 0
Pameungpeuk 2.576
Paseh 65
Rancaekek 53.429
Solokan Jeruk 11.355
Soreang 0
Andir 13.728
Antapani 0
Arcamanik 11.789
Astanaanyar 2.830
Babakan Ciparay 19.884
Bandung Kidul 12.614
Bandung Kulon 28.260
Bandung Wetan 0
Batununggal 15.923

225
Tabel V.31 . Total kerugian ekonomi pada bangunan rumah (retakan) akibat penurunan
muka tanah tahun 2010 (lanjutan)

Total (dalam
Kecamatan
juta rupiah)
Bojongloa Kaler 2.051
Bojongloa Kidul 12.106
Buah Batu 44.994
Cibeunying Kaler 0
Cibeunying Kidul 0
Cibiru 0
Cicendo 0
Cidadap 0
Cimahi Selatang 71.333
Cimahi Tengah 52.702
Cimahi Utara 13.387
Cinambo 977
Coblong 0
Kiara Condong 9.180
Lengkong 29.685
Mandalajati 0
Panyileukan 8.050
Rancasari 4.341
Regol 15.943
Sukajadi 3.908
Sukasari 0.2
Sumur Bandung 6.059
Ujung Berung 1.327
Total 701.730

Secara spasial kerugian ekonomi akibat kerusakan pada bangunan dapat dilihat pada
Gambar V.69. Lima kecamatan di Kabupaten Bandung mengalami kerugian akibat
retakan pada bangunan yang paling besar, yakni: Baleendah, Dayeuhkolot, Katapang,
Majalaya, dan Rancaekek. Kerugian masing-masing kecamatan mencapai 30 - 50
miliar rupiah. Total kerugian akibat retakan di wilayah Cimahi mencapai 136 miliar
rupiah, sedangkan di Kota Bandung Kecamatan Buahbatu kerugiannya mencapai 44
miliar rupiah.

226
0 - 25
0 - 23
25 - 500
500 – 1,000
1.000 – 2.000
2.000 – 6.000
6.000 – 12.000
12.000 – 40.000
40.000 – 120.000

Gambar V.69. Peta kerugian ekonomi akibat retakan pada bangunan yang disebabkan
oleh PMT
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa beberapa daerah selain
mengalami kerusakan akibat keretakan pada bangunan juga mengalami perubahan
desain rumah. Perubahan desain rumah terlihat di daerah yang mengalami penurunan
muka tanah yang besar dimana bagian rumahnya menjadi lebih pendek dari desain
aslinya. Hal ini diakibatkan bagian depan rumahnya terus dinaikkan menyesuaikan
dengan bagian jalan depannya yang terus ditinggikan.

Perhitungan kerugian akibat timbunan tersebut hampir sama dengan perhitungan


kerugian keretakan pada bangunan dimana dilakukan terlebih dahulu klasifikasi
penurunan muka tanah (Gambar V.70). Klasifikasi dibagi menjadi empat bagian
seperti terlihat pada Gambar V.71. Klasifikasi dibagi menjadi empat kelas yang
disusun berdasarkan nilai total penurunan muka tanah. Pembagian kelasnya adalah
berturut-turut: kelas 1 penurunannya 2,3 – 2 m, kelas 2 penurunannya 2 – 1,5 m, kelas
3 penurunannya 1,5 – 1 m, dan kelas 4 penurunnnya 1 – 0 m.

227
Kelas Kerusakan
1
2
3
4

Gambar V.70. Peta klasifikasi penurunan muka tanah berdasarkan total penurunannya

Peta klasifikasi penurunan muka tanah di atas ditumpangtindihkan dengan peta


bangunan untuk mendapatkan jumlah rumah yang mengalami perubahan beserta
tingkat kerusakannya. Jumlah rumah yang terdampak beserta tingkat kerusakannya
dapat dilihat pada Tabel V.32.
Tabel V.32. Jumlah rumah yang mengalami perubahan desain penurunan muka tanah
di Cekungan Bandung tahun 2010

Jumlah rumah terdampak per level kerusakan


Kecamatan
1 2 3 4
Arjasari 0 0 0 0
Baleendah 17.375 0 0 0
Banjaran 3.624 0 0 0
Bojongsoang 19.435 0 0 0
Cangkuang 1.654 0 0 0
Cicalengka 0 0 0 0
Cikancung 0 0 0 0
Cilengkrang 0 0 0 0
Cileunyi 2.445 0 0 0
Cimaung 0 0 0 0
Cimenyan 0 0 0 0
Ciparay 3.213 0 0 0
Dayeuhkolot 15.076 0 0 5.979
Ibun 0 0 0 0
Katapang 19.802 12.739 0 0
Kutawaringin 6.704 1 0 1.878

228
Tabel V.32. Jumlah rumah yang mengalami perubahan desain akibat penurunan muka
tanah di Cekungan Bandung tahun 2010 (lanjutan)

Jumlah rumah terdampak per level kerusakan


Kecamatan
1 2 3 4
Majalaya 0 0 0 0
Margaasih 11.467 17 0 0
Margahayu 0 0 0 0
Pacet 0 0 0 0
Pameungpeuk 3.965 0 0 0
Paseh 0 0 0 0
Rancaekek 21.812 0 0 0
Solokan Jeruk 4.670 0 0 5.270
Soreang 3.516 0 0 0
Andir 13.065 0 0 3.226
Antapani 0 0 0 0
Arcamanik 1.133 0 0 0
Astanaanyar 0 0 0 0
Babakan Ciparay 924 0 0 0
Bandung Kidul 5.761 24.678 2.777 0
Bandung Kulon 10.673 0 0 8.300
Bandung Wetan 0 0 0 0
Batununggal 14.271 0 0 12.734
Bojongloa Kaler 0 0 0 0
Bojongloa Kidul 6.963 6.846 0 0
Buah Batu 10.492 88.256 0 0
Cibeunying Kaler 0 0 0 0
Cibeunying Kidul 0 0 0 0
Cibiru 0 0 0 0
Cicendo 16.754 0 0 0
Cidadap 0 0 0 0
Cimahi Selatang 16.471 60.944 0 0
Cimahi Tengah 8.160 13.743 0 0
Cimahi Utara 540 0 0 0
Cinambo 1.958 0 0 0
Coblong 0 0 0 0
Kiara Condong 12.473 0 0 7.044
Lengkong 12.618 6.889 631 2.295
Mandalajati 0 0 0 0
Panyileukan 1.767 0 0 0
Rancasari 8.393 0 0 0
Regol 8.224 3.414 0 0
Sukajadi 0 0 0 0
Sukasari 0 0 0 0
Sumur Bandung 6.133 9.814 67 12
Ujung Berung 0 0 0 0

229
Berdasarkan pengamatan di lapangan. rumah yang mengalami perubahan desain
bangunan akibat penurunan muka tanah adalah rumah-rumah yang telah mengalami
penurunan muka tanah lebih dari 1,5 meter. Dengan demikian, yang dimasukkan
kedalam perhitungan adalah rumah yang masuk dalam klasifikasi 0 dan 1. Dengan
asumsi biaya timbunan 1.000.000 (dengan asumsi dimensi peninggian adalah 5 x 2 x
1 m) per rumah maka didapat kerugian akibat perubahan desain rumah (Tabel V.33).

Tabel V.33. Total kerugian ekonomi akibat perubahan desain bangunan yang
disebabkan oleh penurunan muka tanah tahun 2010

Kerugian (juta rupiah)


Kecamatan Total (juta rupiah)
1 2
Arjasari 0 0 0
Baleendah 17.375 0 17.375
Banjaran 3.624 0 3.624
Bojongsoang 19.434 0 19.434
Cangkuang 1.653 0 1.653
Cicalengka 0 0 0
Cikancung 0 0 0
Cilengkrang 0 0 0
Cileunyi 2.444 0 2.444
Cimaung 0 0 0
Cimenyan 0 0 0
Ciparay 3.213 0 3.213
Dayeuhkolot 15.076 0 18.664
Ibun 0 0 0
Katapang 19.801 12.739 32.540
Kutawaringin 6.704 1.051 7.832
Majalaya 0 0 0
Margaasih 11.467 17.268 11.484
Margahayu 0 0 0
Pacet 0 0 0
Pameungpeuk 3.964.725 0 3.964
Paseh 0 0 0
Rancaekek 21.812 0 21.812
Solokan Jeruk 4.670 0 7.832
Soreang 3.515 0 3.515
Andir 13.065 0 15.001
Antapani 0 0 0
Arcamanik 1.132 0 1.132
Astanaanyar 0 0 0
Babakan Ciparay 924 0 924
Bandung Kidul 5.760 24.677 31.827

230
Tabel V.33. Total kerugian ekonomi akibat perubahan desain bangunan yang
disebabkan oleh penurunan muka tanah tahun 2010 (lanjutan)

Kerugian (juta rupiah)


Kecamatan Total (juta rupiah)
1 2
Bandung Kulon 10.672 0 15.653
Bandung Wetan 0 0 0
Batununggal 14.270 0 21.911
Bojongloa Kaler 0 0 0
Bojongloa Kidul 6.962 6.845 13.808
Buah Batu 10.492 88.255 98.748
Cibeunying Kaler 0 0 0
Cibeunying Kidul 0 0 0
Cibiru 0 0 0
Cicendo 16.754 0 16.754
Cidadap 0 0 0
Cimahi Selatang 16.471 60.943 77.414
Cimahi Tengah 8.160 13.742 21.902
Cimahi Utara 539 0 539
Cinambo 1.958 0 1.958
Coblong 0 0 0
Kiara Condong 12.472 0 16.699
Lengkong 12.617 6.888 21.199
Mandalajati 0 0 0
Panyileukan 1.767 0 1.767
Rancasari 8.392 0 8.392
Regol 8.224 3.413 11.637
Sukajadi 0 0 0
Sukasari 0 0 0
Sumur Bandung 6.133 9.814 15.988
Ujung Berung 0 0 0
Total 291.532 227.339 548.654

Secara spasial kerugian ekonomi akibat perubahan desain yang disebabkan oleh
penurunan muka tanah dan total kerugian pada bangunan dapat dilihat pada Gambar
V.71 dan V.72. Secara umum, wilayah yang mengalami kerugian pada bangunan
adalah daerah Cimahi, Dayeuhkolot, Baleendah, Rancaekek, Kopo Katapang,
Majalaya, dan Buah Batu.

231
00- -23
25
25- 500
500 – 1,000
1.000 – 2.000
2.000 – 6.000
6.000 – 12.000
12.000 – 40.000
40.000 – 120.000

Gambar V.71. Peta kerugian ekonomi akibat perubahan desain pada bangunan yang
disebabkan oleh penurunan muka tanah

00- -23
25
25- 500
500 – 1,000
1.000 – 2.000
2.000 – 6.000
6.000 – 12.000
12.000 – 40.000
40.000 – 150.000

Gambar V.72. Peta kerugian ekonomi pada bangunan yang disebabkan oleh penurunan
muka tanah
Kerugian langsung akibat penurunan muka tanah pada sektor infrastruktur jalan dapat
diestimasi dengan terlebih dahulu menumpangtindihkan peta klasifikasi penurunan

232
muka tanah dengan peta jalan yang ada di Cekungan Bandung. Hasil dari proses
tumpang tindih ini adalah jalan (jalan lokal dan jalan utama) yang mengalami
kerusakan dengan tingkat kerusakannya per kecamatan seperti terlihat pada Tabel
V.34 dan V.35.
Tabel V.34. Jalan lokal yang mengalami penurunan beserta kerusakannya akibat
penurunan muka tanah tahun 2010

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3


Kecamatan
Jalan Lokal (m)
Andir 11.064 732 10.289
Arcamanik 6.871 1.305
Babakan Ciparay 1.287
Baleendah 1.571 196
Bandung Kidul 4.170 9.056 20.762
Bandung Kulon 9.865 5.070 17.020
Banjaran 1.341
Batununggal 9.533 19.229
Bojongloa Kidul 1.784 2.294
Bojongsoang 17.049 572
Buahbatu 7.073 6.791 11.585
Cangkuang 1.996
Cicendo 15.954 8.109
Cileunyi 1.116 279
Cimahi Selatan 21.060 24.689 13.609
Cimahi Tengah 6.764 1.100 6.405
Cimahi Utara 847
Cinambo 2.274 302
Ciparay 2.209
Dayeuhkolot 8.397 30 15.637
Katapang 19.004 6.964 5.527
Kiaracondong 6.353 5.556
Kutawaringin 9.471 4.809 8.124
Lembang 1.384
Lengkong 15.572 8.114 22.532
Margaasih 9.902 1.341
Pameungpeuk 2.727 2.051
Panyileukan 1.000 33
Rancaekek 4.694 1.514
Rancasari 19.703 2.065
Regol 5.384 4.094
Solokan Jeruk 3.904 1.000
Soreang 1.441 3.016
Sumur Bandung 1.429 1.466 3.473

233
Tabel V.35. Jalan utama yang mengalami penurunan beserta kerusakannya akibat
penurunan muka tanah tahun 2010

Kelas 0 Kelas 1 Kelas 2


Kecamatan
Jalan Utama (m)
Andir 21.667 1.421
Arcamanik 4.948 170
Astanaanyar 3.542
Baleendah 5.285
Bandung Kidul 5.542 623
Bandung Kulon 16.623
Banjaran 7.871
Batununggal 6.298
Bojongloa Kidul 1.631
Bojongsoang 8.584
Buahbatu 1.616 759
Cicendo 12.431
Cihampelas 8.580
Cimahi Selatan 2.687 1.691
Cimahi Tengah 11.568
Cimahi Utara 3.530
Cinambo 940 9
Dayeuhkolot 2.864
Katapang 13.997 5.881
Kutawaringin 4.905
Lengkong 7.621 1.042
Majalaya 5.804
Rancaekek 339 412
Rancasari 4.535
Regol 33.364 1.501
Sumur Bandung 3.962 1.000 631
Ujungberung 18.162

Kerugian pada sektor infrastruktur jalan dihitung dengan menggunakan nilai unit
pada Tabel V.17. Jalan yang dihitung kerugiannya hanya untuk yang termasuk kelas 0
dan 1 dengan pertimbangan yang diperbaiki total adalah jalan yang mengalami
penurunan lebih dari 1,5 meter. Jumlah kerugian langsung pada sektor infrastruktur
jalan akibat penurunan muka tanah dapat dilihat pada Tabel V.36.

234
Tabel V.36. Kerugian langsung pada sektor infrastrukur jalan akibat penurunan muka
tanah tahun 2010

Kelas 0 Kelas 1 Kelas 0 Kelas 1


Kecamatan Kecamatan
Kerugian (juta rupiah) Kerugian (juta rupiah) Total
Andir 8.187 542 Andir 32.067 0 40.796
Arcamanik 5.084 0 Arcamanik 7.323 0 12.408
Astanaanyar 0 0 Astanaanyar 5.242 0 5.242
Babakan Ciparay 952 0 Babakan Ciparay 0 0 952
Baleendah 1.162 0 Baleendah 7.821 0 8.984
Bandung Kidul 3.086 6.702 Bandung Kidul 8.202 0 17.990
Bandung Kulon 7.300 3.752 Bandung Kulon 24.602 0 35.654
Banjaran 992 0 Banjaran 11.649 0 12.641
Batununggal 7.054 0 Batununggal 9.322 0 16.376
Bojongloa Kidul 1.320 0 Bojongloa Kidul 2.413 0 3.734
Bojongsoang 12.616 0 Bojongsoang 12.705 0 25.321
Buahbatu 5.234 5.025 Buahbatu 2.391 0 12.651
Cangkuang 1.477 0 Cangkuang 0 0 1.477
Cicendo 11.806 0 Cicendo 18.398 0 30.205
Cihampelas 0 0 Cihampelas 12.698 0 12.698
Cileunyi 826 206 Cileunyi 0 0 1.032
Cimahi Selatan 15.584 18.270 Cimahi Selatan 3.977 0 37.831
Cimahi Tengah 5.005 814 Cimahi Tengah 17.121 0 22.941
Cimahi Utara 627 0 Cimahi Utara 5.225 0 5.852
Cinambo 1.682 0 Cinambo 1.391 0 3.074
Ciparay 1.634 0 Ciparay 0 0 1.634
Dayeuhkolot 6.214 22 Dayeuhkolot 4.239 0 10.475
Katapang 14.063 5.153 Katapang 20.716 8.704 48.636
Kiaracondong 4.701 0 Kiaracondong 0 0 4.701
Kutawaringin 7.009 3.559 Kutawaringin 7.259 0 17.827
Lembang 1.024 0 Lembang 0 0 1.024
Lengkong 11.523 6.004 Lengkong 11.279 0 28.806
Majalaya 0 0 Majalaya 8.589 0 8.589
Margaasih 7.328 0 Margaasih 0 0 7.328
Pameungpeuk 2.018 0 Pameungpeuk 0 0 2.018
Panyileukan 740 0 Panyileukan 0 0 740

235
Tabel V.36. Kerugian langsung pada sektor infrastrukur jalan akibat penurunan muka tanah
tahun 2010 (lanjutan)
Kelas 0 Kelas 1 Kelas 0 Kelas 1
Kecamatan Kecamatan Total
Kerugian (juta rupiah) Kerugian (juta rupiah)
Rancaekek 3.473 0 Rancaekek 502 0 3.975
Rancasari 14.580 0 Rancasari 6.712 0 21.292
Regol 3.985 0 Regol 49.379 2.221 55.585
Solokan Jeruk 2.889 0 Solokan Jeruk 0 0 2.889
Soreang 1.067 0 Soreang 0 0 1.067
Sumur Bandung 1.057 1.085 Sumur Bandung 5.864 1.480 9.487
Ujungberung 0 0 Ujungberung 26.879 0 26.879
Total 173.302 51.134 Total 323.966 12.404 560.807

Secara spasial. kerugian ekonomi akibat penurunan muka tanah pada sektor
infrastruktur jalan dapat dilihat pada Gambar V.73. Verifikasi data telah dilakukan
untuk memastikan bahwa terjadi perubahan desain bangunan akibat penurunan muka
tanah. Hasil verifikasi seperti telah dibahas pada bab tentang perhitungan penurunan
muka tanah dengan metode geometris – historis menunjukkan di daerah di atas terjadi
perubahan desain bangunan kecuali di daerah Katapang dan Alun-alun.

00- -23
25
25- 500
500 – 1,000
1.000 – 2.000
2.000 – 6.000
6.000 – 12.000
12.000 – 40.000
40.000 – 120.000

Gambar V.73. Peta kerugian ekonomi langsung pada sektor infratruktur jalan akibat
penurunan muka tanah

236
Rekapitulasi kerugian langsung akibat penurunan muka tanah dapat dilihat pada
Gambar V.74. Secata total, kerugian ekonomi langsung akibat penurunan muka tanah
di Cekungan Bandung mencapai 1,8 triliun rupiah. Kerugian masing-masing sektor
hampir sama. berkisar antara 600 – 800 M rupiah.

Gambar V.74. Kerugian langsung akibat penurunan muka tanah di Cekungan Bandung

Terkait dengan penilaian kerusakan (damage assessment), Hasil estimasi di atas


menunjukkan bahwa daerah – daerah yang mengalami penurunan muka tanah seperti
Cimahi, Dayeuhkolot, Kopo Katapang, Gedebage, Rancaekek, dan beberapa daerah di
Kota Bandung mengalami kerugian ekonomi langsung akibat dampak penurunan
muka tanah yang besar. Terkait dengan penilaian resiko (risk assessment), hasil ini
menunjukkan daerah – daerah tersebut di atas sangat beresiko mengalami kerugian
sehingga patut diperhitungan pada perencanaan wilayah di daerah tersebut dan juga
perlu diperhitungkan dalam keperluan asuransi properti.

Rangkuman kerugian keekonomian akibat dampak penurunan muka tanah di


Cekungan Bandung selengkapnya dapat dilihat pada Tabel V.37. Total kerugian
langsung maupun tidak langsung akibat penurunan muka tanah mencapai 2 triliun
rupiah.

237
Tabel V.37. Rekapitulasi kerugian keekonomian akibat dampak penurunan muka tanah
di Cekungan Bandung tahun 2010

Kerugian (juta
Sektor
rupiah)
Kerugian Langsung (Total) 218.036
Rumah tangga 175.233
Fasilitas umum 660
Industri 797
Pertanian 7.108
Non pertanian 562
Infrastruktur jalan 33.676
Kerugian Tidak Langsung
(Total) 1.811.191
Jalan 560.807
Retakan pada bangunan 701.730
Rumah turun 548.654
Total 2.029.227

Validasi kerugian ekonomi perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana nilai
kerugian di atas mendekati kenyataan. Terbatasnya informasi mengenai kajian
perhitungan kerugian ekonomi langsung akibat dampak penurunan muka tanah
menyebabkan satu-satunya cara untuk validasi data di atas adalah dengan melakukan
survei sensus ke semua wilayah di atas. Validasi bisa dilakukan dengan mengambil
sampel di beberapa daerah yang besar mengalami kerugian ekonomi.

238

You might also like