Professional Documents
Culture Documents
VI.1. Kesimpulan
b) Hasil pengolahan data InSAR menunjukkan pola yang sama dalam kurun
waktu 2006-2010, yakni beberapa daerah seperti Cimahi, Gedebage,
Dayeuhkolot, Banjaran, Majalaya, dan Rancaekek mengalami penurunan
muka tanah yang cukup besar. Rata-rata penurunan muka tanah di wilayah
tersebut berkisar antara 6,9 cm sampai dengan 17 cm per tahun.
239
tanah terjadi di daerah Cimahi, Katapang, Dayeuhkolot, Gedebage, dan
Rancaekek. Hasil ini mempunyai kecenderungan yang sama dengan
penelitian Estelle dkk. (2012) dan hasil identifikasi di lapangan dengan
pengukuran langsung menggunakan metode geometris-historis mempunyai
kecocokan dengan hasil pembobotan. Survey lapangan terkait dengan
dampak langsung penurunan muka tanah berupa retakan pada bangunan,
banyaknya rumah yang turun, dan retakan/kerusakan pada jalan dan
jembatan terjadi di daerah-daerah yang mengalami penurunan sesuai
dengan peta penurunan muka tanah hasil integrasi data GPS dan InSAR
dengan pembobotan.
240
Majalaya, Buahbatu, Rancaekek, dan Gedebage. Rumah turun banyak
dijumpai di daerah-daerah yang mengalami penurunan muka tanah besar
seperti Cimahi, Dayeuhkolot, Gedebage, Katapang, dan Rancaekek.
Dampak penurunan muka tanah tidak langsung adalah makin meluasnya
banjir di Bandung Selatan.
b) Kerugian langsung akibat dampak penurunan muka tanah pada tahun 2010
berupa kerusakan pada jalan, retakan pada bangunan, dan rumah yang
turun mencapai 1,8 triliun rupiah. Daerah yang paling besar mengalami
kerugian adalah Kecamatan Cimahi tengah, Cimahi Selatan, Cimahi Utara,
Dayeuhkolot, Baleendah, Rancaekek, Kopo Katapang, Majalaya, dan Buah
Batu.
241
c) Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat mengestimasi kerugian
keekonomian akibat dampak penurunan muka tanah di Cekungan Bandung
pada tahun 2010 dengan total kerugian mencapai 2 triliun rupiah.
VI.2. Saran
2. Perlu dilakukan kajian yang geologi dan geofisika yang lebih mendalam
untuk mengetahui kontribusi masing-masing faktor penyebab penurunan
muka tanah terhadap penurunan muka tanah di Cekungan Bandung.
242