You are on page 1of 9

TUTORIAL 2

NYERI ABDOMEN

Pembimbing:

dr. H. Lili K. Djoewaeni, Sp.B

Oleh:
Ina Rizky Ahadiani 2012730051
Ilta Nunik Ayuningtyas 2013730050
Muhammad Iqbal 2013730063

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

STASE BEDAH RSUD SAYANG CIANJUR

2017
BAB I
STATUS PASIEN

A. Identitas Pasien
Nama : Tn.X
Usia : 45 Tahun
Status : Sudah Menikah
Pekerjaan : Buruh Tani
Agama : Islam
Alamat : Bojong, Ciajur

ANAMNESIS
B. Keluhan Utama
Nyeri Perut

C. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan nyeri perut sejak 2 hari yang lalu. Nyeri perut dirasakan
di daerah pusar, awalnya hilang timbul kemudian terus menerus sejak 1 hari terakhir.
Nyeri dirasakan melilit dan tidak menjalar, nyeri bertambah ketika setelah makan,
perut dirasakan kembung dan nafsu makan menurun. Pasien masih dapat BAB dan
buang angin, serta tidak ada keluhan di BAK.
Pasien mengeluhkan muntah sejak 1 hari yang lalu. Muntah berisi makanan
yang dimakan, pasien muntah setiap diisi makanan sebanyak lebih dari 5 kali dalam
sehari dan sekali muntah banyaknya lebih dari 1 gelas.

D. Riwayat Penyakit Dahulu


-Riwayat sakit lambung sejak 5 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan keluhan yang
serupa terakhir 2-3 bulan yang lalu.
-Riwayat sakit Typus abdominalis

E. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit keluarga dengan keluhan serupa disangkal.

F. Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya berobat ke bidan, didiagnosa radang usus dan diberikan obat 3
macam, namun pasien tidak mengetahui nama obatnya.

G. Riwayat Alergi
Tidak ada alergi.

H. Riwayat Psikososial
Pasien seorang buruh tani. Pasien tinggal di rumah dengan keluarga dan anaknya.
Lingkungan rumah bersih, makan 3 kali sehari dan jam makan teratur. Pasien jarang
mengkonsumsi makanan pedas dan asam dan jarang mengkonsumsi mie instan.
Pasien tidak pernah minum kopi, tidak pernah merokok, tidak makan petai dan
jengkol.

PEMERIKSAAN FISIK
I. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : E4V5M6 total GCS : 15

Tanda vital :
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 99 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup.
RR : 18 x/menit
Suhu : 37,0ᵒ C

J. Status Generalis
Kepala :
Bentuk kepala normochepal
Rambut : Hitam, tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, Pupil bulat isokor, Refleks cahaya
+/+
Hidung: sekret -/-
Telinga: normotia, sekret (-)
Mulut : hiperemis (-), anemis (-) mukosa bibir kering

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan tidak pembesaran tiroid

Thorax :

Inspeksi : Bentuk dan pergerakan dada simetris, retraksi dada (-), ictus cordis
terlihat

Palpasi : ictus cordis teraba di intercosta V linea midclavicularis, vocal


fremitus sama dikedua lapang paru
Perkusi : sonor dikedua lapang paru, batas paru hepar di ICS VI
Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-), pernapasan
vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

Abdomen

Inspeksi : perut cembung (+), scar bekas operasi (-), darm stefung (-) darm
contur (-), cullen sign (-), grey turner sign (-), spider nevi (-)

Auskultasi : bising usus (+) menurun, metalic sound (-), borboring sound (-)
pada kuadran tengah (lumbal)
Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen

Palpasi : Abdomen tegang (+), nyeri tekan (-), hepar dan spleen tidak
membesar, defanse muskular (-)

Ektremitas

- Superior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-). Sianosis (-),edema (-)
- Inferior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-). Sianosis (-),edema (-)

K. Rectal Toucher
Inspeksi :
tidak tampak benjolan disekitar anus
Palpasi :
sfingter ani kuat
tidak teraba benjolan di mukosa rectum
mukosa rectum licin
handscoon :
feses (+), darah (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Hb (Hemoglobin) 12,1 Gr% 12-14
Jumlah Leukosit 11.900 /mm3 4000-11000
Trombosit 254.000 /mm3 150000-400000
%
Hematokrit 42
Hitung Jenis
Leukosit /DIFF :
0
Eosinofil
0
Basofil
0
Batang %
70
Netrofil %
26
Limfosit %
4
Monosit

Pemeriksaan Radiologi
 Preperitoneal fat jelas
 Psoas sign kabur
 Penebalan dinding usus
 Hearring bone experice
 Ditemukan gambaran air fluid level dengan gambaran step ladder appearance

L. Resume
Tn X, 45 tahun datang dengan nyeri perut di daerah pusar sejak 2 hari yang
lalu, awalnya hilang timbul kemudian terus menerus sejak 1 hari terakhir. Nyeri
dirasakan melilit dan tidak menjalar, nyeri bertambah ketika setelah makan, perut
dirasakan kembung dan nafsu makan menurun. Pasien masih dapat BAB dan buang
angin, serta tidak ada keluhan di BAK. Pasien mengeluhkan muntah sejak 1 hari yang
lalu. Muntah berisi makanan yang dimakan, pasien muntah setiap diisi makanan
sebanyak lebih dari 5 kali dalam sehari dan sekali muntah banyaknya lebih dari 1
gelas. Riwayat sakit lambung sejak 5 tahun yang lalu dan riwayat sakit typus
abdominalis. Pasien mengeluhkan keluhan yang serupa terakhir 2-3 bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang, GCS
= 15, TD = 130/90 mmHg, Nadi : 99 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup, RR : 18
x/menit, Suhu : 37,0ᵒ C. Pemeriksaan status generalis dalam batas normal, pada
pemeriksaan abdomen ditemukan perut cembung (+), bising usus (+) menurun,
Abdomen tegang (+). Pemeriksaan laboratorium ditemukan Lekosit = 11.900/mm 3,
Hemoglobin = 12,1, Trombosit = 254.000/mm3, Hematokrit = 42 %. Pemeriksaan
Radiologi abdomen 3 posisi ditemukan Preperitoneal fat jelas, Psoas sign kabur,
Penebalan dinding usus, Hearring bone appearance, Ditemukan gambaran air fluid
level dengan gambaran step ladder appearance.

M. Diagnosa Banding
Ileus Obstruksi DD/ Early Appendicitis
BAB II
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaa penunjang yang sudah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien kemungkinan menderita ileus
obstruksi e.c adhesi usus dengan diagnosis banding Early Appendicitis.

Early appendicitis Illeus Obstruksi


Anamnesis
Nyeri perut tengah (daerah + +
pusar)
Perut kembung + +
Nyeri perut bertambah +
setelah makan
Nyeri terus menerus + +/-
Nyeri seperti di remas - +
Nyeri menjalar - +/-
Nyeri alih +
Nyeri alih ke perut
kanan
Demam + -
BAB + -/+
Kentut + -/+
Nafsu makan menurun + +
Muntah + +
Riwayat sakit Typus - +
abdominalis

Pemeriksaan Fisik
Abdomen Cembung - +
BU (+) menurun - +
Abdomen Tegang - +
Nyeri Tekan Daerah Pusar +/- +/-
Darm Contour - +/-
Darm Stefung - +/-

Pemeriksaan
Laboratorium
Lekosit = 11.900 Lekositosis Dalam batas
normal

Pemeriksaan Radiologi
Hearring Bone Appearance - +
Gambaran air fluid level - +
dengan gambaran step
ladder appearance
Penebalan dinding usus - +

Berdasarkan perbandingan diatas, maka dapat diambil kesimpulan pasien menderita Ileus
Obstruktif dengan penyebab adhesi usus.

Adhesi (perlengketan usus halus) merupakan penyebab tersering ileus obstrukstif,


sekitar 50-70% dari semua kasus.
Adhesi bisa disebabkan oleh riwayat operasi intraabdominal sebelumnya atau proses
inflamasi intraabdominal. Obstruksi yang disebabkan oleh adhesi berkembang sekitar 5%
dari pasien yang mengalami operasi abdomen.

Obduration adalah Penyumbatan pada usus yang dapat disebabkan oleh batu empedu, banda
sing, atau cysitic fibrosis.
DAFTAR PUSTAKA

1. Papadakis, MD., Maxine. 2015. Current Medical Diagnosis and Treatment, fifty fourth
edition. Mc Graw Hill Education. a LANGE medical book
2. G. Stead,MD., Latha. 2003. First Aid For The Surgery Clerkship, The Student To Student
Guide. Mc Graw Hill Medical Publishing Division
3. Sabiston Textbook of Surgery 19th Ed.
4. Charles Brudicardi, F. 2015.Schwartz’s Principles of Surgery Tenth Edition. Mc Graw Hill
Medical

5. Boyer J: Bile secretion—models, mechanisms, and malfunctions.A perspective on the


development of modern cellular and molecular concepts of bile secretion and cholestasis.
J Gastroenterol 31:475, 1996. [PMID: 8726846]
6. Putz, R. dkk. 2007. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 2 Edisi 22. Jakarta : EGC

You might also like