Professional Documents
Culture Documents
makhluk hidup di planet bumi ini. Tanaman yang hidup pada vegetasi iklim kering
sekalipun seperti halnya kaktus tetap saja membutuhkan air walaupun jumlahnya
sangat sedikit. Air merupakan salah satu faktor utama yang dicari oleh para peneliti
antariksa ketika menganalisis planet mars yang dianggap memiliki banyak
kemiripan dengan bumi. Pada konsep terbentuknya manusia, air sangat
memegang peranan karena dalam 96% telur yang dibuahi adalah air. Setelah lahir,
80% tubuh seorang bayi adalah air, ketika tubuh manusia semakin berkembang,
persentase air berkurang dan menetap sampai batas 70% hingga manusia
mencapai usia dewasa. Terlihat jelas bahwa air benar-benar sangat kita butuhkan
dalam kehidupan ini.
Bicara tentang air, masih ingatkah anda dengan konsep Hado dan
pembentukan kristal air yang di cetuskan oleh Dr. Masaru Emoto seorang peneliti
Jepang yang meneliti air? Beliau mengatakan bahwa air adalah Hado, air sangat
sensitif terhadap bentuk energi yang sulit dilihat oleh mata, bentuk energi ini dapat
mempengaruhi kualitas air dan kristal air yang terbentuk. Pembentukan
kristal airtergantung bagaimana air mendapatkan perlakuannya, apakah perlakuan
baik atau buruk. Hal Ini membuktikan bahwa energi yang berasal dari
kualitas air sangat mempengaruhi kesehatan kita karena air membawa suatu
energi yang sulit dilihat secara kasat mata. Oleh karena itu kita harus menjaga
kualitas dan kelestarian sumber air, baik air permukaan maupun air tanah agar
energi yang terserap dalam tubuh membawa kebaikan bagi tubuh.
Air untuk kebutuhan sehari-hari dapat kita peroleh melalui beberapa sumber
berikut ini [3]:
1. Air Permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah
(sungai, danau, mata air, terjunan air)
2. Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah
3. Air Tanah Dangkal adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
di bawah permukaan tanah pada kedalaman < 30 meter
Kualitas air yang dihasilkan oleh ketiga sumber tersebut relatif berbeda
disetiap daerah tergantung dari kelestarian air dan tingkat pencemarannya, apakah
sudah tercemar atau belum. Air permukaan banyak digunakan oleh masyarakat
yang tinggal dekat dengan sumber aliran air permukaan seperti di bantaran sungai,
sedangkan yang jauh dari aliran air permukaan banyak memanfaatkan air tanah
sebagai sumber air bersih melalui sumur atau pompa air.
Lalu bagaimana dengan kondisi sumber air terutama air tanah yang hingga
saat ini merupakan salah satu bentuk perolehan air bersih untuk kebutuhan
masyarakat? Kondisi air tanah sebagai sumber airbersih di Indonesia saat ini
sedang mengalami kelangkaan dibeberapa daerah terutama kota-kota besar.
Mengapa air tanah menjadi langka? Berikut ini adalah fakta dan data
mengenai kondisi air tanah saat ini. Fakta tentang kondisi air tanah saat ini
dibeberapa daerah.
Sebelum membahas mengenai data kondisi air tanah saat ini, saya ingin
terlebih dahulu mengungkapkan hasil pengamatan mengenai kondisi air tanah di
beberapa daerah di Pulau Jawa yang merupakan pulau dengan jumlah penduduk
terpadat ketika saya berada di beberapa daerah tersebut. Di Kediri, Jawa Timur,
kualitas air tanah masih cukup baik mengingat disana masih banyak tanaman dan
lahan terbuka sebagai daerah resapan air. Selain itu, kondisi daerah yang cukup
asri menyebabkan masyarakat cenderung memanfaatkan air tanah sebagai
sumber air bersih. Bergeser ke Semarang, Jawa Tengah, sepertinya tidak semua
masyarakat di sana dapat menggunakan airtanah karena air tanah sebagian sudah
bercampur dengan salinitas untuk daerah yang dekat dengan pantai dan yang
sering mengalami banjir rob. Kemudian kita berjalan ke arah barat menuju pantura
yaitu kota Cirebon dan Majalengka, Jawa Barat di areal pertanaman tebu. Air tanah
di sana masih dapat digunakan untuk mencuci serta kegiatan lainnya tetapi tidak
digunakan untuk minum dan memasak lantaran air tanah kemungkinan sudah
tercemar oleh limbah pertanian seperti penggunaan pupuk kimia, kapur pertanian
dan sebagainya. Beranjak ke ibu kota Jakarta yaitu di daerah Jakarta Utara,
dimana air tanah benar-benar sudah tidak dapat dipakai lagi. Air tanah yang ada
sudah tercemar oleh limbah buangan manusia dari septic tank,
menyebabkan air berwarna kuning dan berbau, sehingga sebagian masyarakat
harus membeli air bersih yang banyak dijajakan oleh penjual air atau harus
berlangganan air PDAM. Lain lagi dengan kondisi air tanah di Bojonggede,
Kabupaten Bogor tempat saya tinggal. Air tanah ditempat saya tinggal masih dalam
kondisi baik karena daerah resapan air masih cukup banyak di wilayah kami,
pepohonanpun masih banyak ditanam oleh warga. Karena letaknya yang dekat
dengan Jakarta, maka saat ini Bogorpun ikut merasakan dampak dari
pembangunan infrastruktur yang menyebabkan lahan terbuka semakin minim
jumlahnya. Hal tersebut tentu saja membuat kami cukup khawatir akan
ketersediaan sumber air bersih yang berasal dari air tanah.
Mari kita bicara tentang data, berikut adalah potensi sumber air yang
dimiliki oleh Indonesia:
Saat ini di Indonesia pengambilan air bawah tanah sudah dalam tahap
mengkhawatirkan. Diperkirakan sepuluh tahun mendatang masyarakat akan
kesulitan mendapatkan air bersih karena tidak ketatnya pengawasan
pengambilan air tanah, terlebih di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Sementara
ini layanan air perpipaan belum mampu memenuhi kebutuhan penduduk perkotaan,
pada tahun 2010 lalu hanya mencakup delapan juta lebih pelanggan air minum di
perkotaan. Kondisi ini membuat sebagian besar warga Jakarta dan kota besar
lainnya bergantung pada penggunaan airtanah untuk kebutuhan sehari-hari
sehingga mendorong eksplorasi air tanah dalam jumlah besar.
Kondisi daerah aliran sungai (DAS) sebagai sumber air permukaan juga
semakin mengkhawatirkan karena berkurangnya fungsi DAS sebagai
resapan air dan penyangga sumber daya air akibat terjadinya alih fungsi lahan dan
pembabatan hutan yang semena-mena. Tak heran menurut World Water Forum
(Forum Air Dunia) II di Den Haag pada Maret 2000 lalu memprediksi bahwa
Indonesia termasuk salah satu Negara yang akan mengalami krisis air pada tahun
2025.
Sedangkan di Kota Bogor sendiri yang terkenal dengan sebutan kota hujan
seharusnya masih memiliki kapasitas air tanah yang cukup banyak. Namun dengan
menyusutnya ruang terbuka hijau di wilayah Bogor menyebabkan rusaknya
kondisi air tanah. Sekitar 2,7 persen air tanah di Kota Bogor saat ini masuk dalam
kategori rusak. Seorang Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Lambok
Hutasoit, mengungkapkan kondisi demikian terjadi di daerah Bogor Timur dan
Bogor Selatan. Hasil riset yang dilakukannya menunjukkan, 5,2 persen dari wilayah
Kota Bogor kondisi air tanahnya masuk kedalam kategori kritis. Dari seluruh wilayah
yang masih aman kondisi air tanahnya hanya sekitar 80,2 persen. Sementara 11,2
persen masuk kategori rawan.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa beberapa hal penyebab
kelangkaan sumber airbersih yang berasal dari air tanah adalah:
1. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan bertambahnya pula
penggunaan air untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari
2. Eksploitasi air tanah melalui sumur, pompa dan sebagainya oleh masyarakat
yang tidak diimbangi dengan upaya konservasi air tanah
3. Kualitas air tanah menurun akibat terjadinya pencemaran.
Pencemaran air tanah dapat berupa intrusi air laut yang menyebabkan
salinitas air tanah, pencemaran limbah industri dan limbah pertanian pada
aliran sungai, tercemarnya air tanah akibat kebocoran septic tank yang
jumlahnya banyak di kota besar.
4. Berkurangnya debit mata air akibat penggundulan hutan dan alih fungsi
lahan sebagai daerah resapan air
5. Selain itu eksploitasi mata air gunung untuk kepentingan bisnis oleh
beberapa warga juga mempengaruhi kapasitas air tanah
Dengan melihat data dan fakta tentang kondisi air tanah sebagai
sumber air bersih yang semakin mengkhawatirkan maka kita memerlukan solusi
guna mengatasi kelangkaan air bersih. Diperlukan upaya pelestarian air tanah
sebagai sumber air bersih terutama untuk air minum agar kualitasnya tetap terjaga
demi berlangsungnya kehidupan. Solusi untuk mengatasi sumber air bersih akan
saya kelompokan menjadi dua skala yaitu skala umum dan rumah tangga.
Solusi skala umum ini melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat dan
pemerintah yang harus saling mendukung satu sama lain agar kelestarian
sumber air bersih tetap terjaga. Secara umum solusi untuk mengatasi
kelangkaan air bersih yang bersumber dari air tanah adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah air minum yang kita gunakan apakah layak
konsumsi atau tidak sebelum dimasak atau diproses lebih lanjut, kita dapat
melakukan tes sederhana untuk menguji kualitas air skala rumah tangga
berikut ini:
A. Uji Fisika yaitu pengujian air secara fisik, kualitas air dapat diketahui dengan
menggunakan indra penglihatan, perasa, penciuman dan pengecap, misalnya
untuk mengetahui kekeruhan, warna, suhu, bau dan rasa. Langkah-langkah
pengujiannya adalah:
1. Masukkan air yang biasa dikonsumsi sebagai air minum di rumah ke dalam
wadah yang bening atau transparan. Hendaknya berhati-hati saat menguji
bau dan rasa air minum, dan jangan lakukan uji bau dan rasa apabila terlihat
kejanggalan pada warna dan kekeruhan air.
2. Siapkan segelas air bersih layak minum dari sumber lain yang kualitasnya
telah diuji di laboratorium lalu campur dengan air minum yang biasa kita
konsumsi di rumah. Amati reaksi yang terjadi dari pencampuran tersebut
seperti perubahan warna, kekeruhan, bau dan rasa. Apabila hasil
pengamatan tidak menunjukkan adanya perubahan kemungkinan derajat
pencemaran pada air minum di rumah kita cukup rendah dan layak dijadikan
bahan baku air minum. Namun apabila terjadi perubahan warna, kekeruhan,
bau dan rasa dapat disimpulkan bahwa terdapat pencemaran pada air
minum yang biasa kita konsumsi di rumah.
B. Uji kimia, dengan membuat larutan teh menggunakan air minum yang biasa kita
konsumsi di rumah. Langkah-langkahnya adalah:
1. Siapkan tiga buah wadah, dimana wadah pertama berisi larutan air teh,
wadah kedua berisi air minum yang kita konsumsi di rumah dan wadah ketiga
berisi campuran air teh dan air minum
2. Lalu wadah yang berisi campuran air minum dan air teh dibiarkan selama
satu malam dalam keadaan terbuka
3. Apabila pada wadah ketiga yang berisi campuran air teh dan air minum yang
kita konsumsi di rumah terdapat perubahan warna (warnanya lebih gelap
dari air teh yang berada di wadah pertama), kemudian terdapat lendir serta
lapisan minyak pada permukaan air, maka dapat disimpulkan air minum yang
ada di rumah tidak layak konsumsi dan tidak dapat dijadikan bahan baku air
minum.