You are on page 1of 2

BAB X

PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

A. Prognosis
Prognosa penyembuhan baik. 10% dari kasus rekuren. Adalah penting untuk mengobati
pasien yang didiagnosa bersama dengan infeksi vagina sedini yang mungkin.

B. Komplikasi

Komplikasi dari abses bartholin ini yaitu dapat terjadi rekurensi , pendarahan dan timbul
jaringan parut.Pada Ibu hamil dengan rawan terhadap gonore sehingga anak bayi dapat
menderita blenorea neonatorum. Bahaya peradangan saat ibu hamil yaitu daya tahan tubuh
pada wanita hamil biasanya akan menurun. Karena itu, infeksi akan semakin berkembang
lantaran vagina wanita hamil biasanya lebih lembab. Apalagi, pengobatan pada orang hamil
lebih sulit diberikan. Pengobatan harus dilakukan dengan sangat teliti karena berhubungan
dengan kondisi janin. Kuman streptococcus bisa menyerang selaput ketuban dan
mengakibatkan pecahnya ketuban, bahkan bisa menyerang si bayi. Jika bayi lahir lewat
vagina yang memiliki banyak kuman, maka kuman-kuman itu pun akan ikut dengan si
bayi. Akibat lain dari peradangan saat hamil, bayi bisa lahir prematur, terjadi penyebaran
kuman pada tubuh bayi. Dan jika infeksi parah, bayi dalam rahim bisa meninggal.

C. Cara Penyampaian Prognosis Kepada Pasien / Keluarga Pasien


 Berikan informasi yang jelas setiap prosedur tindakan yang akan diberikan.
Jelaskan proses penyakit.
 Libatkan keluarga yang dekat dengan pasien guna untuk mengurangi kecemasan
dan menimbulkan kepercayaan diri.

D. Peran Pasien / Keluarga Untuk Penyembuhan


1. Peran Pasien :
1) Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
2) Jika terjadi keputihan segera periksakan kedokter
3) Selalu kontrol secara rutin ke dokter
4) Mengikuti prosedur pemeriksaan medis
5) Jaga kebersihan kewanitan dan bergaya hidup sehat

2. Peran Keluarga Pasien :


1) Beri semangat pada pasien dalam menghadapi penyakit ini
2) Ingatkan pasien untuk selalu melaksanakan perintah dokter
3) Selalu beri perhatian pada pasien
4) Temani pasien selama melakukan pengobatan
5) Lakukan pendekatan dan komunikasi

aber, Ben-Zion. 1994. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC

You might also like