You are on page 1of 5

MAKALAH AGAMA ISLAM

BAB 5
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

KELOMPOK 5 :
1.Anggi Widi Shafira (08)
2.Fryda Ruhsi (21)
3.Mufiidah Rofiany (26)

SMAN 20 SURABAYA
TAHUN AJARAN 2017/2018
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

A.SEJARAH AWAL MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA


Berdasarkan pada pendapat para sejarawan, pada aabd ke 13 M
Islam telah masuk ke Indonesia di bawa oleh pedagang muslim.
Meskipun masih ada perbedaan pendapat dari para ahli sejarawan,
setidaknya terdapat tiga teori perihal masuknya Islam ke Indonesia. Tiga
teori tersebut diantaranya adalah:
A. Teori Masuknya Islam ke Indonesia: Teori Gujurat
Teori Gujurat merupakan teori masuknya Islam ke Indonesia yang di
ungkapkan oleh Snouck Hurgronje dan J.Pijnapel untuk pertama kalinya.
Dalam Teori Gujurat di katakan bahwa sebenarnya Islam di Indonesia
berasal dari Gujurat, India dan masuknya Islam pada abad ke 8 M.
Pada Teori Gujurat diyakini bahwa masuknya Islam ke Indonesia dari
Gujurat berdasarkan adanya bukti yang berupa batu nisan Sultan
Samudera Pasai Malik As-Saleh pada tahun 1297. Selain itu teori ini juga
didasarkan pada corak ajaran Islam yang cenderung mempunyai warna
tasawuf.
B. Teori Masuknya Islam ke Indonesia: Teori Persia
Teori Persia merupakan teori masuknya Islam ke Indonesia yang
diungkapkan oleh Hoessein Djajadiningrat. Dalam Teori Persia dikatakan
bahwa Islam yang ada di Indonesia berasal dari Persia (Iran) dibawa oleh
para pedagang Persia mulai pada abad ke 12. Teori Persia berdasarkan
adanya bukti maraknya paham Syiah pada awal masuknya Islam ke
Indonesia. Di samping itu, terdapat persamaan antara tradisi budaya
Persia dengan Budaya Islam di Indonesia. Contohnya ialah pada
peringatan 10 Muharam atau hari Asyura terdapat upacara Tabuik di Iran
danserta Jambi sebagai lambang untuk mengarak jasad Husein bin Ali bi
Abi Thalib yang terbunuh dalam peristiwa Karbala.
C. Teori Masuknya Islam ke Indonesia: Teori Arab atau Teori
Makkah
Teori Arab atau Makkah merupakan teori masuknya Islam yang masuk
Indonesia berasal dari Arab yakni Makkah dan Madinah pada abad ke 7 M
atau tahun pertama Hijriah. Pendapat ini berdasarkan adanya bukti
perkampungan Islam di Pantai banus, Sumatra Barat atau yang terkenal
dengan sebutan Bandar Khalifah .

B.SALURAN PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA


Perdagangan
Pada abad ke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam dari
Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab. Saat berdagang terjadilah komunikasi antara
penjual dan pembeli, atas interaksi ini maka terjadilah penyebaran agama Islam.
Sebagai seorang muslim mempunyai kewajiban berdakwah maka para pedagang
Islam juga menyampaikan dan mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada
orang lain, akhirnya banyak pedagang Indonesia memeluk agama Islam dan
merekapun menyebarkan agama Islam dan budaya Islam yang baru dianutnya kepada
orang lain. Secara bertahap agama dan budaya Islam tersebar dari pedagang
Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab kepada bangsa Indonesia. Proses penyebaran
Islam melalui perdagangan sangat menguntungkan dan lebih efektif dibanding
cara lainnya.

Perkawinan

Sebagian para pedagang Islam ada yang menetap di Indonesia dan para pedagang ini
menikah dengan wanita Indonesia, terutama putri raja atau bangsawan. Karena
pernikahan itulah, maka banyak keluarga raja atau bangsawan masuk Islam. Ketika
keluarga raja dan bangsawan memeluk agam islam, akhirnya diikuti oleh rakyatnya.
Dengan demikian Islam cepat berkembang.

Pendidikan

Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama yang


menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok
pesantren. Pesantren adalah tempat pemuda pemudi menuntut ilmu yang
berhubungan dengan agama Islam. Setelah para pelajar tersebut selesai dalam
menuntut ilmu mengenai agama Islam, mereka mengajarkan kembali ilmu yang
diperolehnya kepada masyarakat sekitar, hingga akhirnya masyarakat sekitar menjadi
pemeluk agama Islam.

Politik

Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan
penting dalam proses penyebaran agama Islam tersebut. Jika raja sebuah kerajaan
memeluk agama Islam, maka rakyatnya akan memeluk agama Islam juga. Alasannya
karena masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap rajanya. Demi
kepentingan politik maka Raja akan mengadakan perluasan wilayah kerajaan, yang
diikuti dengan penyebaran agama Islam.

Melalui Dakwah di Kalangan Masyarakat (Tasawuf)

Masyarakat Indonesia sendiri memilki para pendakwah yang menyebarkan Islam di


lingkungannya, seperti Datori Bandang menyebarkan agama Islam di daerah Gowa,
Sulawesi Selatan; Tua Tanggang Parang menyebarkan Islam di daerah Kutai,
Kalimantan Timur; Penghulu dari Demak menyebarkan agama Islam di kalangan
para bangsawan Banjar, Kalimantan Selatan; Para Wali menyebarkan agama Islam di
Jawa dan ada 9 wali yang terkenal, mereka memegang beberapa peran di kalangan
masyarakat sebagai penyebar agama Islam, pendukung kerajaan-kerajaan Islam,
penasihat raja-raja Islam dan pengembang kebudayaan daerah yang telah disesuaikan
dengan budaya Islam. Atas perannya para wali sangat terkenal di kalangan
masyarakat.

Seni Budaya

Perkembangan Islam juga melalui seni budaya, seperti bangunan (masjid), seni pahat,
seni tari, seni musik, dan seni sastra. Beberapa seni ini banyak dijumpai di Jogjakarta,
Solo, dan Cirebon. Seni ini dibuat dengan cara mengakrabkan budaya daerah
setempat dengan ajaran Islam yang disusupkan ajaran tauhid yang dibuat sederhana,
sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkan tradisi lokal.

C.RUTE PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

1. Dari daerah Mesopotamia yang waktu itu terkenal sebagai Persia, Islam menyebar
melalui jalan darat Jalur Utara.
2. Melalui Jalur Tengah, yaitu dari bagian barat Lembah Yordania dan di bagian
Timur Semenanjung Arabia, khususnya Hadramaut yang menghadap langsung ke
Indonesia.
3. Melalui Jalur Selatan yang berpangkal di wilayah Mesir.

D.PENYEBAB AGAMA ISLAM CEPAT TERSEBAR DI INDONESIA

Faktor-faktor penyebab Agama Islam dapat cepat berkembang di Nusantara antara


lain:
Syarat masuk agama Islam tidak berat, yaitu dengan mengucapkan kalimat
syahadat.

Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana.


Islam tidak mengenal sistem kasta.
Islam tidak menentang adat dan tradisi setempat.
Dalam penyebarannya dilakukan dengan jalan damai.
Runtuhnya kerajaan Majapahit memperlancar penyebaran agama Islam.
E.HIKMAH MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA
Manfaat yang dapat ambil dari sejarah perkembangan islam di Indonesia:
1. Kehadiran pedagang Islam dari luar Indonesia yang telah berdakwah
menyiarkan ajaran Islam di bumi nusantara memberikan nuansa baru bagi
perkembangan suatu kepercayaan yang sudah ada di nusantara ini. Keyakinan
kepada Tuhan Yang Maha Esa berkembang dan tatanan kehidupan menjadi
baik pula.
2. Hasil karya para ulama berupa karangan buku sangat berharga untuk dijadikan
sumber pengetahuan.
3. Meneladani kesuksesan mereka dalam berkarya dan membuat masyarakat
Islam gemar membaca dan mempelajari Al Quran.
4. Memperkaya dalam bentuk (arsitektur) bangunan, seperti masjid sebagai
tempat ibadah.
5. Mengajarkan tentang Islam harus dengan keramahan dan bijaksana serta
membiasakan masyarakat Islam bersikap konsisten.
6. Memanfaatkan peninggalan sejarah, baik berupa, makam, masjid, dan
peninggalan lainnya untuk dijadikan tempat ziarah (pembelajaran) demi
mengingat perjuangan mereka.
7. Seorang ulama atau ilmuwan dituntut oleh Islam untuk mempraktekkan
tingkah laku yang penuh keteladanan sebagai ulama pendahulu di nusantara ini
dalam mempertahankan harga diri serta tanah air dari penjajahan.
8. Mengajarkan sikap tetap bersatu, rukun, dan bersama-sama mempertahankan
negara Indonesia dari ancaman luar maupun dalam negeri.
9. Menyadari bahwa perjalanan sejarah perlu dijadikan sebagai pemikiran dan
peneladanan orang-orang yang beriman terutama keteladanan dan perjuangan
para ulama untuk dipraktekkan oleh generasi mendatang dalam menentukan
masa depan umat dan masyarakat.

You might also like