You are on page 1of 53

IRIGASI SESI-13

SRI EKO WAHYUNI


Sutarto edhisono

Red Square, Landmark of Russian.


GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENDIDIKAN

No Tujuan Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Referensi


Pembelajaran Waktu

13 Mahasiswa Bangunan Perhitungan hidrolis : 100 mnt Buku 1,


dapat pembawa dngn. Bangunan terjun, 2, 3, 4, 5
menjelaskan & aliran subkritis Bangunan got miring. dan 6.
menganalisis : Bang. terjun, Bangunan pelimpah.
tentang Bangunan got Contoh soal.
bangunan miring.
pembawa Bangunan
dengan aliran pelimpah.
superkritis :
Bangunan
terjun,
Bangunan got
miring.
Bangunan
pelimpah.
BANGUNAN TERJUN
BANGUNAN TERJUN & BANGUNAN GOT MIRING DIGUNAKAN
JIKA KEMIRINGAN PERMUKAAN TANAH LEBIH CURAM
DARI KEMIRINGAN MAKSIMUM SALURAN YANG DIIJINKAN,
SERTA KARENA PERMUKAAN AIR PERLU DITURUNKAN.

BANGUNAN SUPERKRITIS TSB. DPT DIBAGI MENJADI 4 :


1. BAGIAN HULU PENGONTROL (AMBANG LEBAR, MERCU
BULAT, FLUM LEHER PANJANG) DI MANA ALIRAN SIFATNYA
MENJADI SUPERKRITIS bilangan Froude Fr > 1.
2. BAGIAN DI MANA AIR DIALIRKAN KE ELEVASI YANG LEBIH
RENDAH.
3. BAGIAN SEBELAH HILIR POTONGAN U DI MANA ENERGI
DIREDAM.
4. BAGIAN PERALIHAN PERLU LINDUNGAN UNTUK
MENCEGAH EROSI.
BANGUNAN TERJUN TEGAK
pengontrol aliran pembawa peredaman energi peralihan dilindungi
V2
k (ambang lebar, mercu bulat)
2g (utk mencegah erosi)

h1 H1 y penurunan
y1 c
tirai luapan tinggi
p1 energi H
potongan u
ambang
p1=tinggi bendung
ambang
Z = tinggi y2
bangunan yd Hd
terjun. yu n

Akibat luapan & turbulensi, Tinggi ambang hilir


Lp Lj
sebagian energi diredam di n = a = 0,5 hc
panjang kolam L B
depan potongan U, sisanya
olak USBR, disainnya berdasarkan Fr.
diredam di belakang pot. U
Lp & yd dapat dicari di grafik geometris slide no.8
Gbr. 6.13 : Istilah yang berhubungan dgn. Bangunan Peredam Energi.
H1 = TINGGI ENERGI DI ATAS BANGUNAN, m.
H = PERUBAHAN/BEDA TINGGI ENERGI PADA BANGUNAN, m.
Hd = TINGGI ENERGI BAGIAN HILIR PADA KOLAM OLAK.
q = DEBIT PER SATUAN LEBAR, m/DET.
n = a = TINGGI AMBANG PADA UJUNG KOLAM OLAK.
Vu = KECEPATAN ALIRAN PADA POTONGAN U.
BANGUNAN TERJUN TEGAK DIBUAT JIKA PERBEDAAN DASAR
SALURAN 1,5 m, BIASANYA DIGUNAKAN DI SAL. TERSIER.
SEBAIKNYA TIDAK DIPAKAI JIKA PERUBAHAN TINGGI ENERGI
DI ATAS BANGUNAN H 1,5 m LIHAT GBR 5.13.
JIKA H > 1,5 m DIPAKAI BANGUNAN TERJUN MIRING.

LUAPAN YANG JATUH BEBAS AKAN MENGENAI LANTAI


KOLAM DAN BERGERAK KE HILIR PADA POTONGAN U. .

AKIBAT LUAPAN DAN TURBULENSI (PUSARAN AIR),


SEBAGIAN ENERGI DIREDAM DIDEPAN POTONGAN U,
SISANYA DIREDAM DIBELAKANG POTONGAN U.
Sisa tinggi energi hilir Hd yang memakai
dasar kolam sebagai bidang persamaan,
tidak berbeda jauh dari perbandingan Z/H1,
di mana kurang lebih Hd = 1,67 H1.
Harga Hd ini dapat dipakai untuk menentukan
Z (tinggi bangunan terjun tegak).

Bangunan terjun tegak sering dipakai pada saluran induk &


sekunder, bila tinggi terjun tidak terlalu besar.

Menurut Perencanaan Teknis Direktorat Irigasi (1980)


tinggi terjun tegak dibatasi sebagai berikut :
Tinggi terjun maks. 1,50 meter untuk Q < 2,50 m3/det.
Tinggi terjun maks. 0,75 meter untuk Q > 2,50 m3/det.
PERENCANAAN HIDROLIS :

PERKIRAAN AWAL TINGGI BANGUNAN TERJUN Z :



Z H H H
d 1
ASUMSI PERKIRAAN AWAL TINGGI ENERGI HILIR Hd :
Hd 1,67 H1
PERKIRAAN KECEPATAN ALIRAN DI POTONGAN - U :
q
V 2 g (Z ) kemudian: Y
u u V
u
ALIRAN PADA POTONGAN U
SIFATNYA DAPAT DIBEDAKAN DENGAN V
u
BILANGAN FROUDE TAK BERDIMENSI Fru
gy u
Dimensi bangunan terjun tegak dapat ditentukan
dengan menggunakan grafik geometris di bawah ini.
Geometri bangunan terjun tegak dengan perbandingan
panjang yd/z dan Lp/z dapat dihitung dari gambar di
bawah ini pada gambar ditunjukkan yd dan Lp.

Gambar 5.15 : Grafik tak berdimensi dari geometri bangunan terjun tegak
Lebar bukaan efektif B :
DATA-DATA
Q
B 0,8b
3 / 2 1
1,71 m H
1
1 / 3
Kedalaman kritis hc : q2
h
c g

Tinggi ambang dihilir a = n = 0,5 hc

q = Debit per satuan lebar, m/det.m :


Q
Q = DEBIT RENCANA. q
m = Koefisien aliran = 1. 0,8b
1
H1 = Tinggi energi diatas ambang.
b1 = LEBAR DASAR SALURAN.
Lebar bukaan efektif = B = 0,8 b1.
DATA-DATA DI SAL.TERSIER BIASA DIPAKAI
BANGUNAN TERJUN TEGAK
UNTUK TERJUN KECIL Z 100cm
DAN DEBIT KECIL Gbr 7.2.

LANTAI DEPAN/APRON
MINIMUM 3 Z (tinggi terjun),
DENGAN NILAI MINIMUM 1,5 m,
V2
k
2g BETTER CUKUP PANJANG
UNTUK MENCEGAH EROSI
AKIBAT REMBESAN.

TINGGI AMBANG di HILIR


Tinggi pondasi a = hc.

Panjang
TIPE BANGUNAN INI HANYA
Kolam olak DIGUNAKAN UNTUK (Z/hc) > 1
PANJANG KOLAM OLAK L2 SEBAGAI FUNGSI
TINGGI TERJUN Z DAN FUNGSI KEDALAMAN
KRITIS hc DAPAT DIHITUNG DENGAN
RUMUS ETCHEVERRY :
L C Z h 0,25
2 1 c
DI MANA : 3
h h
C 2,5 1,1 c 0,7 c
1 Z Z

L = PANJANG KOLAM OLAK HILIR, m.
hc = KEDALAMAN KRITIS, m.
Z = TINGGI TERJUNAN. Lihat Gambar 6.13 + 7.2
Tinggi terjun

PERENCANAAN PANJANG KOLAM OLAK L2 SEBAGAI


FUNGSI FUNGSI KEDALAMAN KRITIS hc DAN TINGGI TERJUN Z.
Untuk Saluran dengan panjang L, kemiringan i,
muka air hulu = Hhulu & muka air hilir = Hhilir , maka
jumlah kehilangan tinggi energi di bangunan terjun :
Z = Hhulu Hhilir i x L

Jika jumlah bangunan terjun sedikit maka diperlukan


kehilangan tinggi energi yang besar per bangunan
sehingga kecepatan alirannya tinggi di kolam olak
akibatnya perlu biaya besar untuk kolam olak.

Namun demikian, jumlah bangunan terjun tidak


boleh terlalu banyak, karena kehilangan tinggi
energi per bangunan akan terlalu kecil.
CONTOH SOAL :
DATA-DATA
SUATU BANGUNAN TERJUN TEGAK, DIKETAHUI BESARNYA
DEBIT = 0,935 m/det, TINGGI AIR DI ATAS AMBANG h1= 0,9 m
KECEPATAN AIR DI BAGIAN HULU AMBANG V = 0,39 m/det,
koefisien aliran m = 1, tinggi terjun z = 1,00 m.
HITUNG DIMENSI HIDROLISNYA !.
PENYELESAIAN :
Tinggi energi dimuka V 2 0,39 2
ambang H1 H h 0,90 0,908m.
1 1 2g 2 x9,81

Lebar
Q 0 ,935 0,602 0,8 b
bukaan : B
1,71 m H 3 / 2 1,71 1 0,9083 / 2 1
1
Q 0,935 b1 = 0,75 m.
Debit per
satuan lebar : q 1,558m 3 / det/ m'
0,8b 0,8 0,75
1
1 / 3 1 / 3
Kedalaman q2 1,558 2
kritis hc : h 0,628m
c g 9,81
3
h ch
Tinggi ambang ujung C 2,5 1,1 0,7
c
1 z z
a = 0,5 hc
= 0,5 x 0,628
3
= 0,314 m. 0,628 0,628
2,5 1,1 0,7 3,364
1,00 1,00
Panjang kolam olak : L C z h 0,25
2 1 c
3,364 1,00 0,628 0,25 2,916m
Lantai depan L1 > 3 z = 3 x 1 = 3 m ambil L1 = 3,25 m.
Tinggi pondasi t = 0,5 (h1+z) = 0,5 (0,90+1,00) = 0,95 m.
BANGUNAN TERJUN TEGAK DI SAL. IRIGASI WAY SAMAL, P.SERAM, MALUKU.
TERJUNAN ALIRAN 2,0 m, DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK PLTMH.
BANGUNAN TERJUN MIRING
Berupa tembok penahan yang melintang tegak
lurus as saluran, dengan lubang untuk
mengalirkan air ke tengah-tengahnya.

Lubang dibuat minimal selebar dasar saluran


Lubang yang tidak lebar menyebabkan terjadinya
pusaran air merusak dinding saluran.
Air yang terjun ke bawah mempunyai gaya berat yg
dapat merusak saluran di hilir tembok penahan.
Bentuk hidrolis dan kriteria :
Untuk tinggi terjun > 1.50 m dipakai bang. terjun
miring, biasanya dipakai tipe Vlugter, perhitungan
dimensinya juga menggunakan rumus Flugter.
BANGUNAN TERJUN MIRING DI SAL. IRIGASI WAY METEN, P.BURU MALUKU.
TERJUNAN ALIRAN 4,0 m DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK PLTMH.

Lebar lubang pengaliran dibuat minimal atau


= lebar dasar saluran di bagian hulu.
Pada permukaan miring, yang menghantar air ke
dasar kolam olak, adalah praktek perencanaan yg
umum, khususnya jika tinggi energi jatuh > 1,5 m.

Pada bang. terjun miring, kemiringan permukaan


belakang dibuat securam mungkin & relatif pendek.
Jika peralihan ujung runcing dipakai diantara
permukaan pengontrol & permuk. belakang (hilir),
disarankan untuk memakai kemiringan yang tidak
lebih curam dari 1: 2 dengan maksud untuk
mencegah pemisahan aliran pd. sudut miring.
Jika perlu kemiringan yg lebih curam, sudut runcing
harus diganti dengan kurve peralihan dengan jari2
r 0,5 H1maks lihat Gambar di bawah
Panjang kolam loncat air dibelakang pot. U : Lj = 5(n + y2)
n = tinggi ambang hilir, y2 = kedalaman air di hilir.
bagian pengontrol
Pot. U
H1 yc

q H
ambang
>2 ujung
Hu
Z 1
ir
nc at a
sudut runcing lo
y2
bidang persamaan H2
yu n
panjang kemiringan

bulat, r = 0.5H1 Lj
potongan u

alternatif peralihan Disarankan kemiringan tidak lebih curam 1:2.


1
Jika kemiringan lebih curam, sudut runcing
Z
1
diganti kurve peralihan r 0,5 H1maks.

Bangunan terjun miring


peredaman energi jauh berkurang
panjang kemiringan
diperpendek
karena gesekan & aliran turbulensi
di atas permukaan yang miring.
KOLAM TIPE VLUGTER :
Khusus dikembangkan untuk bang. terjun di sal. irigasi.
z/hc : 0,5 ; 2,0 ; 15,0 dengan bil. Froude 1,0 ; 2,8 ; 12,8.
Kolam Vlugter dipakai sampai beda tinggi energi z < 4,5 m.

R = jari-jari.
z = beda tinggi energi, D = kedalaman ruang olakan.
a = tinggi ambang hilir ; hc = kedalaman kritis. W = 2a = lebar ambang hilir.
PERHITUNGAN HIDROLIS :
2/3
Q
1. Tinggi air di atas mercu : h
1 1,71mB
h1 = tinggi air di atas mercu, (m) ; Q = debit, m/det.
m = koefisien (m = 1 vert : 2 hor) ; B = lebar mercu, m

2a. Untuk 1/3 < Z/H < 4/3 maka :


Kedalaman & panjang ruang olakan :
D = 0,6 H + 1,4 Z
H
Tinggi ambang hilir a a 0,2H
Z
D = Kedalaman ruang olakan (m) D = L = R
R = Jari2 lantai olakan.
Z = beda tinggi energi dan tinggi muka air di hilir, m
L = Panjang ruang olakan (m).
H = Tinggi garis energi terhadap mercu (m).
2.b. Untuk 4/3 < Z/H < 10 maka :
D = H + 1,1 Z
H
a 0,15H RH
Z
3. Tebal aliran di kaki tubuh bendung S :
H V2
S CH Hh
Z C = 0,40 1 2g
4. Lebar ambang hilir w = 2 x a
Q
5. Debit per satuan panjang q : q
0,8b
b1= lebar saluran. 1
BANGUNAN GOT MIRING

GOT MIRING ADALAH SALURAN DENGAN


KEMIRINGAN TAJAM DI MANA TERJADI ALIRAN
SUPER KRITIS (BILANGAN FROUDE Fr > 1).
DIGUNAKAN PADA MEDAN YANG TERJAL DI MANA
BEDA TINGGI ENERGI YANG BESAR HARUS
DITANGGULANGI DALAM JARAK YANG PENDEK DAN
SALURAN TERSIER MENGIKUTI KEMIRINGAN MEDAN.

POTONGAN MELINTANG : SEGI-4 ATAU JIKA ALIRAN


TIDAK STABIL DASARNYA DIBUAT SEGI-3
DENGAN DINDING VERTIKAL.
BAGIAN-BAGIANNYA TERDIRI DARI :
PEMASUKAN, PERALIHAN, NORMAL, KOLAM OLAK.
GOT MIRING

Z=

Z1= pusat gravitasi profil


basah di bagian awal,
Z2 di ujung akhir peralihan. L
H
L
i

h = kedalaman air di saluran (m).


V2 = kecepatan aliran dibagian normal, (m/dt), VS.
V1 = kecepatan pada pemasukan = F/O (m/dt).
H = jarak antara pusat gravitasi profil basah di awal &
ujung bagian peralihan (tinggi air pada bag. peralihan, m).
Bentuk hidrolis dan kriteria :

Terdiri dari bagian pemasukan, bagian peralihan,


bagian normal dan kolam olak.

Perhitungan hidrolis :
1. Bagian masuk dianggap mercu ambang lebar :

Q 1,7C bh3/2
d
Di mana :
Q = debit (m3/dt).
Cd = koefisien debit = 1 atau nilai lain.
b = lebar pemasukan (m).
h = kedalaman air di saluran (m).
2. Bagian normal (bagian aliran seragam),
rumus Vreedenburg dan Hilgen :
F n Rb = jari-jari hidrolis total, m
R b h
b O n2 b Fb = luas basah total = n hb
b Ob = keliling basah = (n+2) hb
n = b/hb
b = lebar dasar got miring.
hb = kedalaman air total.
n = perbandingan lebar & kedalaman.
2
Q F Vs nh k R 2/3 sin 1/2
b b t
Vs = kecepatan di got miring (m/dt)
ko = koefisien kekasaran Strickler kt = ko (1sin )
= sudut got miring.
3. Panjang bagian peralihan :
DATA-DATA
V V 2gH
2 1
V2 = Vs = kecepatan aliran dibagian normal, (m/dt).
V1 = kecepatan pada pemasukan = F/O (m/dt).
H = tinggi air pada bagian peralihan (m) ; = 0,80-0,90.
H
Panjang bagian peralihan L : L i tan
i
4. Perhitungan ruang olakan : Lubang kolam olak
(lubang peredam gelombang ) :

Q F 2gz
Q = debit rencana, (m3/dt).
= koefisien debit 0,80 ; z = beda tinggi energi = 0,03 m.
Tipe Got Miring segi-4
DATA-DATA blok halang
blok muka
w1 w1 2

w1 2

denah

wa
tinggi energi hulu di kolam
da wc
d1
peralihan penyebaran Z= beda tinggi
lengkungan energi hulu & hilir
Li h v1 Z
bangunan pemasukan o tinggi energi
h v2 wp hilir

h2
L d1 d2 db
saluran got miring h
1
1
lp
d1, d2 = kedalaman di ujung 4
Lp Lo
hulu/hilir kolam kolam olak
peralihan
keluar
hv1, hv2 = tinggi energi di hulu & hilir.

Aliran dalam Got Miring aliran superkritis. Bagian peralihan harus licin &
berangsur supaya tidak terjadi gelombang gelombang sulit diredam.
Jika V > 9 m/s maka kedalaman air harus > 0,4 hc dan dinding harus ditinggikan.
Perhitungan stabilitas = GOT MIRING
Bangunan Terjun Miring.
Dimensi : Disesuaikan
dgn kebutuhan stabilitas.

Denah Kolam Olak Pada


Got Miring Tipe I
saluran
Untuk debit kecil, lubang
Got miring Lubang peredam
peredam gelombang gelombang.
dibuat di satu sisi.
1
Denah Kolam Olak Pada
2
Got Miring Tipe II

Untuk debit besar, lubang


peredam gelombang dibuat
di kedua sisi kolam olak.
Contoh Soal Got Miring :
Diketahui : Saluran Tersier Qd = 102 ltr/det ; I = 0,00024
h1 = kedalaman air = 0,50 m ; b1 = lebar saluran = 0,50 m.
Tinggi muka air : di hulu + 166,59
di hilir + 154,49 beda Z0 = 12,10 m.
Panj. Got Miring Ltotal = 128,00 m ; Cd = koef. debit = 0,85.
Hitung dimensi Got Miring dan Kolam Olak & gambar !.
Penyelesaian :
1. Bagian masuk :
2 2
Q 1,7C bh3/2 Z h 0,5 0,33.
1 3
d 3
0,102 1,7 x0,85xbx0,53/2 b 0,20m.
(Lebar pemasukan)
A1 = Z1 x b = 0,33 x 0,20 = 0,066 m.
Q 0,102
KecepatanMasuk V 1,55m / det .
1 A 0,066
2. Bagian Aliran Normal : ambil n = b2/hb = 2 maka :
b2 = 2 hb.
Z 12,10 b2 = lebar got, hb = tinggi air.
tg 0 0,095
L 128
= 524 ; sin = 0,094
K 50m1/ 3 / det PasanganBatu
0
K K 1 sin 501 0,0094 45,3m1/ 3 / det
t 0
b b
2 2 h 2 b h
F nh ; n 2 F
b h b 2 b
b b h
b b
Keliling basah Ob = (n+2) hb maka :
Fb n 2
R h h 0,5h
b Ob n 2 b 2 2 b b
2
Q F Vs nh Kt R 2 / 3 sin 1 / 2
b b b
2/3
0,102 2h 2 45,3 0,5h
b b
0,0941 / 2

0,102 17,5xh 8 / 3
b
maka hb = 0,145 diambil
- Tinggi air dalam Got hb = 0,15 m.
- Lebar got miring b2 = 2 x hb = 0,30 m.
Fb = b2 x hb = 0,30 x 0,15 = 0,045 m.
Q 0,102
Kecep.GotMiring : V 2,27m / det
2 F 0,045
b
3. Bagian Peralihan :
V2 V1 2 gH (Kecepatan masuk V1 = 1,55)

2,27 1,55 0,85 2 9,8 H H = 0,037 m.


Panjang bagian aliran Peralihan :

H 0,037
L 0,385m
i 0,095 tg 524 ambil L 0,40m.

Panjang bagian aliran Normal :

L L L 128 0,40 127,60m


2 total
4. Kolam Olak : Bukaan Peredam Gelombang

Q F 2 gz Beda tinggi energi di K.Olak z = 0,03


= 0.80.
0,102
0,102 0,80 F 2 9,81 0,03 F
0,8 0,767
Diperoleh F = 0,167 m, maka :
dipakai 2 bukaan peredam gelombang :
(b0 x h0) x 2 = (0,30 x 0,30) x 2 = 0,180 m
Dimensi Kolam Olak :
Kedalaman : h3 = h + h0 = 0,50 + 0,30 = 0,80 m
Lebar : b3 = 3 b2 = 3 x 0,30 = 0,90 m
Panjang : L 1,5b 1,5x0,90 1,45m
3 3
Denah Kolam Olak dengan Peredam Gelombang.

Lebar got miring b2= 0,30 m.


Lebar kolam olak 0,90 m.
Panjang kolam olak 1,45 m.
Lebar saluran = 0,50 m.
Bukaan peredam gelombang = 0,30 m
Z=

H
L
i L

L2 L3
BANGUNAN PELIMPAH

Bangunan pelimpah digunakan untuk melindungi


saluran dan bangunan dari kerusakan yang
diakibatkan oleh jumlah air yang berlebihan.

Bangunan ditempatkan
di bagian hilir gorong-
- Kelebihan air akibat
gorong, di ujung sal.
banjir atau
pembawa kuarter /
- Masuknya air hujan
drainase alam dengan
ke saluran atau
maksud agar dapat
- Kelebihan air yang
dengan segera
tidak terkontrol
membuang :
di saluran.
1. Pelimpah Samping Terbuka.

Bentuk hidrolis : Tipe Ogee atau Vlugter.


Pelimpah ditempatkan di tepi saluran di mana mercu
pelimpah sejajar dengan arah saluran.
Apabila air di dalam saluran melewati mercu,
otomatis kelebihan air tersebut akan terbuang ke
saluran alam yang terdekat.

Q H (m) Tinggi mercu


(m3/s) (Tinggi air di atas terhadap MAN di
mercu). saluran (m).
2 0,10 0,05 (Contoh)
2-5 0,12 0,08
58 0,15 0,10
8 15 0,18 0,12
25 20 0,25 0,15
PERHITUNGAN NIDROLIS

Lebar mercu : Q 1,84 L H3/2


Q = debit (m3/dt)
L = lebar mercu (m), jika :
L < 10 m dipakai tipe pelimpah samping.
L 10 m dipakai tipe pelimpah tengah.
H = tinggi air di atas mercu (m).

Qpelimpah = Qmax Qnormal


Pada umumnya : Qpelimpah = 20% x Qnormal.

Dimensi : Disesuaikan dengan kebutuhan stabilitas.


Perhitungan stabilitas = Bangunan Terjun Miring.
Untuk Pelimpah Samping,
ada 4 jenis aliran,
tergantung pada kondisi
aliran di/dekat lubang
pintu masuk Pelimpah.

Untuk Perencanaan Pelimpah


Samping dapat dilakukan
dengan 2 metode yaitu :
1. Metode Bilangan
2. Metode Grafik.

Kemiringan maksimum :
Kemiringan saluran
maksimum di mana tidak
terjadi penggerusan.
Potongan melintang

SKETSA BANGUNAN PELIMPAH SAMPING

Termasuk tipe 2a : Aliran subkritis dengan I0 < Ikritis.


RENCANAKAN PELIMPAH SAMPING PADA SALURAN IRIGASI
DENGAN DEBIT Q=2,19 m/det ; V=0,5 m/det ; b= 2h ; m=1,5.
DIMINTA :
a. DISAIN HIDROLIS SALURAN DAN PELIMPAH !.
b. GAMBAR DENAH SALURAN & BANGUNAN PELIMPAH !.
c. GAMBAR TAMPAK DEPAN DAN POTONGAN MELINTANG
BANGUNAN PELIMPAH !.
PENYELESAIAN :
a). Saluran trapesium :
A = (b + mh) h = (2h + 1,5h) h = 3,5h.
Q = A x V 2,19 = A x 0,5
A = 4,38 m = 3,5 h h = 1,12 m ; b = 2h = 2,24 m.
Qpelimpah = 20% Qnormal = 20% x 2,19 = 0,438 m/det.
dari tabel : H (tinggi air di atas mercu) = 0,10 m.
Tinggi mercu terhadap MAN = 0,05 m.
Jawaban b+c) :
DATA-DATA
Q 1,84LH3/2
0,438 1,84 L(0,10)3/2
Lebar mercu pelimpah :
L = 7,5 m.

Tinggi air di atas mercu

Tinggi mercu thd. MAN


Mercu

Qpelimpah
2. PELIMPAH TENGAH / Morning Glory

Pelimpah yang dibuat ditengah saluran di kombinasi


dengan bangunan pembuang silang disebut Pelimpah
corong /Pelimpah Tengah/Morning Glory Spillway .
Bentuk hidrolis dari pelimpah tengah = pelimpah
samping, hanya pelimpah tengah ditempatkan di tengah
saluran dengan mercu yang melingkar.

Apabila air di saluran melewati mercu, otomatis


kelebihan air akan melimpah melalui mercu dan
diteruskan oleh pipa vertikal ke gorong-gorong yang
berada di bawahnya.
Perhitungan hidrolis lihat Pelimpah Samping Terbuka.
Perhitungan stabilitas lihat Bangunan Terjun Miring.
Dimensi disesuaikan dengan kebutuhan stabilitas dan
kekuatan bahan bangunan yang digunakan.
Morning Glory Spillway
Barriyessa Lake, California
PELIMPAH CORONG DAN PEMBUANG
BANYAK TIPE PINTU OTOMATIS
YANG DAPAT DIPAKAI SEBAGAI
PELIMPAH DARURAT Gambar.

TIPE YANG BERHASIL


DIPAKAI DI SEMARANG
ADALAH PINTUVLUGTER.
RUMUS :
3/2
B H
Q Q 2 2
2 1 B H
1 1
Q2 = debit pintu yang menggunakan
dimensi lain, m3/det.
Q1 = debit pintu yang diselidiki.
B2 = lebar pintu baru, m.
B1 = lebar pintu yang diselidiki, m.
H2 = tinggi energi pintu baru di
sebelah hulu, m.
H1 = tinggi energi pintu yang di
selidiki, m.
3. Pelimpah Samping Heuvel

Keuntungan dari peluap Heuvel adalah :


a. Dapat segera bekerja secara penuh sebelum
air banjir mencapai puncaknya
b. Bila terjunan tinggi, kecepatan air di dalam
Heuvel menjadi besar, sehingga profil Heuvel
kecil biaya murah.

Kerugian dari peluap Heuvel adalah


peluap Heuvel dapat tersumbat, maka dari
itu bangunan peluap Heuvel jangan dibuat
pada saluran yang banyak kotoran kasarnya.
Bentuk hidrolis dan kriteria :

Perhitungan hidrolis : Q 0,75 F 2gH


Di mana : H = tinggi terjunan (m)
F = luas pipa Heuvel
= 0,85 0,90.
Perhitungan stabilitas = Bangunan Terjun Miring.
SELAMAT UJIAN
Bangunan Pengatur akan
mengatur muka air saluran
ditempat-tempat di mana
terletak Bangunan Sadap
dan Bangunan Bagi.
Untuk
Mengukur
debit

You might also like