Nama : Apryandi Kurniawan

Nim : 01031381320013
Kelas : Perekonomian Indonesia (Akuntansi)

Intisari Jurnal Indonesia Economic Grow- Factor Contributing To The Success Story

Latar belakang :
Indonesia adalah negara kepulauanyang terdiri dari 17,508 pulau, dengan jumlah
penduduk lebih 244 juta orang, dan juga negara terpadat keempat di dunia. Indonesia
merupakan negara yang memiliki sumber daya alam berlimpah, mulai dari minyak bumi,
gas alam, dan logam mulia seperti emas dan perak. Hal inilah yang mendorong
perekonomian Indonesia terus berkembang hingga sekarang ini. Indonesia sekarang
juga menjadi salah satu negara dengan perekonomian yang mulai menarik di mata dunia.
Hal ini dimulai saat krisis keuangan 2011 yang melanda seluruh zona Euro dan AS,
selain mempengaruhi seluruh perekonomian dunia. Indonesia adalah salah satu yang
sangat sedikit untuk mempertahankan pertumbuhan positif, ketika hampir seluruh dunia
semua bangsa gagal. Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2011 menunjukkan
pertumbuhan positif sebesar 6,5% , dan hal ini membuat dunia dunia terkesan dan mulai
menaruh perhatian khusus terhadap Indonesia. Dalam sejarah, orang dapat melihat
pertumbuhan yang stabil dalam perekonomian Indonesia dan kemampuannya untuk
menahan dan bangkit kembali dengan cepat dalam setiap krisis yang diberikan. Baik itu
krisis keuangan Asia atau krisis sub-utang AS, diikuti oleh krisis Euro, Indonesia berdiri
sebagai ekonomi yang kuat. Sekarang Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar
ke-15 di dunia atas dasar Purchasing Power Parity (PPP).
Dengan latar belakanghal hal diatas jurnal dan intisari atau ringkasannya
mengenai Indonesia Economic Grow- Factor Contributing To The Success Story
dibuat, yang mana jurnal dan intisari bertujuan untuk mengupas apa saja faktor yang
berpengaruh dalam kesuksesan Indonesia dan bagaimana proses suksenya pereknomian
Indonesia serta apa saja yang masih harus diperbaiki kedepannya agar Indonesia lebih
baik lagi..
Hasil Kajian (Intisari) :
Indonesia adalah negara kepulauanyang terdiri dari 17,508 pulau, dengan jumlah
penduduk lebih 244 juta orang, dan juga negara terpadat keempat di dunia. Indonesia
merupakan negara yang memiliki sumber daya alam berlimpah, mulai dari minyak bumi,
gas alam, dan logam mulia seperti emas dan perak. Hal inilah yang mendorong
perekonomian Indonesia terus berkembang hingga sekarang ini. Selain dikarenakan
sumber daya alam yang melimpah, perkembangan ekonomi Indonesia juga
ditunjangoleh beberapa faktor diantaranya adalah :
1. Perubahan sistem ekonomi yang efektif dan efisien
2. Pemanfaatan dan pengembangan sektor sektor yang potensial dengan baik
3. Tingkat investasi yang tinggi
4. Pembangunan infrastruktur yang menunjang pengembangan sektor sektor ekonomi
yang ada
Beberapa hal yang masih harus diperbaiki kedepannya untuk membuat Indonesia lebih
baik lagi.
1. Pendidikan yang terkonsentrasi hanya ke pulau pulau besar saja.
2. Perubahan sistem ekonomi yang terlalu cepat
3. Kebiasaan pemerintah untuk mengubah system ekonomi berdasarkan kondisi dunia
Masalah masalah diatas sudah mulai diperbaiki oleh pemerintah Indonesia, meski
belum sepenuhnya selesai diperbaiki karena terhambat oleh berbagai hal, tapi
Dengan dimulai perbaikan masalah masalah diatas maka Indonesia dapat terus
berkembang lebih baik lagi kedepannya.

Kesimpulan :
Sektor manufaktur Indonesia adalah penyumbang terbesar PDB bagi Indonesia. Dan
sektor ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan PDB
terbaik di dunia, dengan lebih dari 6,5% dengan tingkat stabilitas yang tinggi
dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Pemerintah telah mengambil
keputusan yang bermanfaat untuk bebas dari ketergantungan pada minyak dan sumber
daya alam untuk tujuan perdagangan, dan fokus pada peningkatan industri manufaktur.
Neraca perdagangan juga telah dipertahankan pada tingkat yang sangat baik dengan
diambilnya langkah-langkah yang memadai dan cepat untuk memperbaiki sektor
infrastruktur dan pendidikan, dalam rangka untuk menjadi ekonomi maju dan berada
dalam posisi yang lebih baik untuk menghadapi krisis di masa depan.