You are on page 1of 11

TUGAS ANALISIS PERMASALAHAN KONTEN

"FOTOSINTESIS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar dan Ujian Proposal
Dosen Pengampu Dr. Sarwanto, M.Si.

DISUSUN OLEH:
WIDY ANGGRAINI(S831702020)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2017

1
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis
KD. 3.5 Menganalisis konsep energi, berbagai sumber energi, dan perubahan bentuk energi
dalam kehidupan sehari hari termasuk fotosintesis

Materi Pokok Pembahasan: Fotosintesis

FOTOSINTESIS

Fotosintesis berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis pada
tumbuhan terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung
pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun
tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di
dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membran tilakoid. Klorofil dapat
dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. Sinar yang diserap oleh klorofil memberikan
energi yang diperlukan untuk fotosintesis. Pigmen-pigmen ini juga menyerap sinar yang
tampak dari sinar matahari yang juga memberikan sejumlah energi untuk fotosintesis.
Fotosintesis adalah perubahan secara biologi dari energi matahari menjadi energy kimia.
Proses ini terjadi pada tumbuhan hijau, alga, cyanobacteria, dan bakteri photosyntesic melalui
serangkaian reaksi biokimia.

A. Permasalahan dengan subtansi materi

1. Istilah reaksi gelap dalam proses fotosintesis dianggap reaksi yang terjadi dalam gelap
dan tidak membutuhkan cahaya
2. Warna daun hijau karena didalamnya terdapat zat hijau daun yang berguna untuk
fotosintesis
3. Reaksi fotosintesis terjadi dalam reaksi tunggal dan produk akhirnya adalah glukosa dan
oksigen

2
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis
B. IDE PEMECAHAN MASALAH
1. Miskonsepsi dengan Istilah reaksi gelap dalam proses fotosintesis dianggap reaksi yang
terjadi dalam gelap dan tidak membutuhkan cahaya matahari.
Faktual
a. Kesalahpahaman umum yang terjadi di sekolah dan perguruan tinggi serta buku teks
pengantar biologi adalah bahwa reaksi gelap siklus Calvin benar-benar terjadi dalam
kegelapan (Lonergan, 2000; Amir dkk, 1993). Baru-baru ini, label "fase gelap" atau
"reaksi gelap" mendapat kritik dan ditunjuk sebagai sumber kemungkinan adanya
kesalahpahaman. Storey (1989) dalam ulasannya tentang kesalahan buku teks menulis:
Nama reaksi gelap akurat, menyiratkan bahwa fotosintesis terjadi dalam kegelapan di
tanaman hijau".
b. Pada reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik (berulang) yang membentuk gula dari CO2, dan
energy ATP dan NADPH. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Energi yang digunakan
dalam siklus Calvin diperoleh dari reaksi terang (Buku BSE IPA H. Moch. Agus Krisno,
dkk., 2008:86).
c. Prosiding seminar miskonsepsi di Yerussalem dengan judul The "Light" And "Dark"
Reactions Of Photosynthesis Terminology As A Source Of Misconceptions (Ruth Amir and
Pinchas Tamir, 1993).
Miskonsepsi ini dapat dibuktikan berdasarkan fakta dalam penelitian Amir dkk (1993)
yaitu ada 3 buah disk yang masing-masing diberi label A, B, dan C dengan perlakuan A: 50
disk berdiameter 1 cm, dipotong dari daun bunga matahari pada pukul 4 pagi dan dikeringkan
untuk mengeluarkan semua air dari mereka; B: Prosedur yang sama diterapkan pada 50 disk
yang dikeluarkan pada pukul 16:00; C: 50 disk yang telah dikeuarkan pada pukul 4 pagi
sampai pukul 4 sore keesokan harinya

Gambar 2. Hasil Respon Siswa


Konseptual:

a. Buku Fisiologi tumbuhan oleh Frank B. Salisbury dan Cleon W. Ross (Penerjemah
Dr. Diah R. Lukman, ITB, 1995)

3
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis
Cahaya memang berperan dalam penyediaan ATP dan NADPH yang diperlukan bagi
penambatan dan reduksi CO2. Selain itu, cahaya juga mengatur aktivitas sejumlah enzim
fotosintesis kloroplas. Enzim tersebut terdapat dalam bentuk aktif saat ada cahaya dan dalam
bentuk tidak aktif atau kurang aktif pada saat gelap. Produksi karbohidrat dari CO2 terhenti
sama sekali pada malam hari karena enzim tidak aktif, stomata tertutup, dan sel kekurangan
ATP dan NADPH.

b. Thomas A. Lonergan dengan judul The Photosynthetic Dark Reactions Do Not


Operate in the Dark
Pada reksi gelap kenyataan situasinya adalah beberapa enzim dalam apa yang disebut
'reaksi gelap' ', sebenarnya, secara tidak langsung bergantung pada adanya cahaya untuk
aktivitas mereka. Karena ada beberapa aktivitas enzim sisa dalam kegelapan, jalur ini
biasanya dijuluki '' reaksi gelap. '' Tapi faktanya adalah bahwa enzim siklus Calvin tidak
dapat mempertahankan aktivitas dalam kegelapan. Beberapa enzim siklus Calvin ada dalam
bentuk aktif dalam bentuk cahaya dan tidak aktif, atau bentuknya yang kurang aktif, dalam
kegelapan.
Apa tujuan dari reaksi terang itu? '' Jawaban standarnya adalah bahwa reaksi cahaya
memberikan ATP dan NADPH (sumber elektron) yang diperlukan untuk penciptaan gula
dalam reaksi siklus Calvin berikutnya. Adalah logis untuk menyimpulkan bahwa reaksi
Calvin tidak akan beroperasi tanpa adanya cahaya karena reaksi cahaya memberikan dua
substrat (ATP dan NADPH) yang dibutuhkan untuk fiksasi CO2. Apa yang berevolusi adalah
satu set dari dua reaksi fotosintesis - reaksi cahaya dan reaksi siklus Calvin - yang diatur dan
dioperasikan bersama dalam cahaya, namun tidak beroperasi dengan tidak adanya cahaya.
Oleh karena itu, produksi karbohidrat dimatikan pada malam hari karena enzim tidak aktif,
penutupan stomata mencegah difusi CO2 melalui daun, dan kekurangan ATP dan NADPH.

Sepanjang tahun 1970an, menjadi semakin jelas bahwa beberapa enzim siklus Calvin dan
karboksilase PEP tanaman C4 hanya akan menunjukkan aktivitas enzim maksimal saat
cahaya hadir. Mekanisme pngaktifan cahaya bekerja secara tidak langsung, energi cahaya itu
tidak diserap oleh enzim secara langsung. Sebagai gantinya, enzim diaktifkan oleh elektron
yang dihasilkan selama reaksi terang yang hanya aktif dalam cahaya. Ada lima enzim dalam
tanaman C3 yang kerjanya dipengaruhi oleh adanya cahaya.

No. Nama Enzim Fungsi


1 ribulose1,5-bisfosfat Mengakatalis penambata CO2 menjadi 3-PGA
karboksilase / Rubisko
2 3-phosphoglyceraldehyde Mengkatalis reduksi 1,3-bisPGA menjadi 3-

4
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis
dehidrogenase PGaldehida
3 fructose-1,6- Mengkatalis hidrolisis fosfat dari C-1 pada
bisphosphate fruktosa-bisP untuk membentuk fruktosa-6-P
phosphatase
4 sedoheptulose-1,7- Mengkatalis hidrolisis fosfat dari C-1 pada
bisphosphate sedoheptulosa-1.7-bisP untuk membentuk
phosphatase sedoheptulosa-7-P
5 ribulose-5-phosphate Mengkatalis perubahan ribulosa-5-P menjadi
kinase RuBP
Sumber: Frank B. Salisbury dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi tumbuhan (Penerjemah Dr. Diah R.
Lukman, ITB).
Enzim-enzim ini masing-masing memiliki ikatan disulfida (S-S) yang direduksi
membentuk dua gugus sulfhidril (-SH dan -SH) ketika mereka diaktifkan oleh cahaya. Setiap
reduksi menyebabkan perubahan penting pada struktur enzim sehingga enzim berfungsi lebih
cepat. Elektron yang digunakan untuk mereduksi diperoleh dari reaksi fotolisis H2O yang
terkait dengan fotosistem II (PSII) tapi tidak digunakan untuk mereduksi NADP + menjadi
NADPH. Elektron melewati FS II menuju FS I, dan kemudian ke feredoksin untuk
mereduksinya dari Fd(Fe+3) menjadi Fd (Fe+2). Selanjutnya, electron bergerak satu per satu ke
salah satu atau kedua protein kecil yang disebut tioredoksin yang dianggap menempel secara
longgar pada permukaan luar membran tilakoid. Thioredoksin itu sendiri mengandung ikatan
disulfida yang direduksi oleh elektron dari fotosistem I. Tioredoksin yang direduksi
terdisosiasi dari permukaan tilakoid dan kemudian mereduksi enzim fotosintesis. Enzim
menjadi tidak aktif dalam keadaan gelap karena teroksidasi oleh O2 menjadi tierodoksin
dengan ikatan disulfida (S-S).

Gambar 3. Enzim tidak aktif dalam kegelapan oleh oksidasi yang bergantung pada O2 (Anderson et al
1978; Buchanan 1980).

5
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis
Pengaruh cahaya dalam pengaktifan enzim rubisko adalah sangat penting. Pertama, naiknya Ph
stroma kloroplas dari sekitar 7 ke 8 karena adanya pengangkutan H+ yang didorong oleh cahaya dari
stroma menuju saluran tilakoid. Rubisko jauh lebih aktif pada Ph 8 dari pada pH yang lebih rendah.
Kedua, pengangkutan MG2+ dari saluran tilakoid menuju stroma yang mengikuti perubahan Ph.
Rubisko memerlukan Mg2+ untuk melaksanakan aktivitasnya secara maksimum.

Gambar 4. (kiri) Dalam gelap, pH stroma kloroplas adalah 7, magnesium disimpan di dalam kantung
thylakoid dan Rubisco tidak aktif, sebagian karena inhibitor CA1P terikat pada enzim dalam bentuk
terfosforilasi. (kanan) Dalam terang, ion magnesium keluar dari kantong tilakoid sementara proton
dibawa ke dalam kantung, sehingga menaikkan pH menjadi sekitar 8. Dalam terang, inhibitor CA1P
tidak aktif dengan pengangkatan fosfat. Rubisco diaktifkan dengan pelepasan inhibitor, pengikatan
magnesium dan perubahan pH. Uraian yang lebih tepat adalah bahwa jalur siklus Calvin secara
tidak langsung diatur pada beberapa tahap dengan adanya cahaya. Peraturan tersebut
menjamin bahwa aktivitas kedua jalur terkait dikoordinasikan terjadi pada saat bersamaan.

Kesimpulan

Siklus Calvin adalah bagian dari proses fotosintesis yang secara tidak langsung tetap
membutuhkan cahaya untuk pengaktifan enzim-enzim yang terlibat dalam setiap reaksinya.
Siklus Calvin terjadi pada siang hari sebab hanya karena itulah reaksi terang dapat
menghasilkan NADPH dan ATP yang digunakan untuk mereduksi CO2.

2. Warna sebagian besar daun terlihat hijau karena didalamnya terdapat zat hijau daun yang
berguna untuk fotosintesis (Buku BSE IPA H. Moch. Agus Krisno, dkk., 2008:86).
- Faktual

6
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis
Daftar Pustaka

- Konseptual
a. Buku Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G. Michell. 2000. Biologi Edisi
Kelima Jilid 1 hal. 186-187

Cahaya mempunyai sifat gelombang dan sifat partikel. Cahaya hanya merupakan
bagian energy yang mempunyai panjang gelombang tampak bagi mata manusia (sekitar 380-
750 nm). Ini merupakan daerah yang sangat sempit dari spectrum elektromagnetik. Sifat
partikel cahaya biasanya diungkapkan dalam pernyataan bahwa cahaya itu datang dalam
bentuk kuanta atau foton yaitu paket energi yang terpotong-potong, masing-masing
mempunyai panjang gelombang tertentu. Energi dalam tiap foton berbanding terbalik dengan
panjang gelombang. Begitu cahaya bertemu atau mengenai materi, cahaya itu dapat
dipantulkan, diteruskan (ditransmisi), atau diserap (diabsorpsi). Bahan bahan yang
menyerap cahaya-tampak disebut pigmen. Pigmen yang berbeda akan menyerap cahaya
dengan panjang gelombang yang berbeda, dan panjang gelombang yang diserap akan
menghilang. Jika suatu pigmen diterangi dengan cahaya putih, warna yang kita lihat ialah
yang paling dipantulkan atau diteruskan oleh pigmen yang bersangkutan. Jika suatu pigmen
menyerap semua panjang gelombang , pigmen itu akan tampak hitam. Kita melihat warna
hijau saat melihat daun karena klorofil menyerap cahaya merah dan biru ketika meneruskan
dan memantulkan cahaya hijau. Kemampuan pigmen untuk menyerap berbagai panjang
gelombang cahaya dapat diukur dengan menempatkan larutan pigmen itu dalam
spektrofotometer.

7
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis
Gambar: Perbandingan spectra absorpsi untuk klorofil a dan pigmen aksesoris yang diekstraksi dari
kloroplas

b. Buku Salisbury, Frank B. dan Cleon W. Ross. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Edisi ke
2. Diterjemahkan oleh: Diah R Lukman dan Sumaryono. Bandung: ITB, halaman
24-25

Daun sebagian besar spesies tumbuhan menyerap lebih dari 90% panjang gelombang
ungu dan biru yang mengenainya, dan hampir sebesar persentase panjang gelombang jingga
dan merah. Hampir semua penyerapan ini dilakukan oleh pigmen kloroplas. Di tilakoid, tiap
foton dapat mengeksitasi sebuah electron pada karotenoid atau klorofil. Klorofil berwarna
hijau karena tidak efektif dalam menyerap panjang gelombang hijau, melainkan
memantulkan atau malalukannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyebab sebagian besar daun berwarna
hijau karena pigmen klorofil yang ada dalam kloroplas menyerap cahaya biru dan merah
yang paling efektif untuk fotosintesis dan memantulkan atau meneruskan cahaya hijau.

3. Reaksi fotosintesis terjadi dalam reaksi tunggal dan produk akhirnya adalah glukosa dan
oksigen
Faktual:
Menurut Eldridge (2000) referensi glukosa; dalam banyak buku teks dan sumber daya
lainnya, terutama yang ditargetkan pada kelompok usia 11-14, persamaan untuk fotosintesis
dirangkum seperti yang ditunjukkan.
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + O2
Hal ini memberi kesan bahwa fotosintesis terjadi dalam reaksi kimia tunggal, yang
tidak demikian. Ini juga secara khusus menyatakan bahwa produk akhir adalah glukosa dan
air (Eldridge, 2000).
Selain itu, didalam Buku Guru Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi kurikulum 2013,
tahun 2014 halaman 192 juga menyebutkan bahwa produk fotosintesis adalah glukosa.

Konseptual
1. Buku Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G. Michell. 2000. Biologi Edisi
Kelima Jilid 1 hal. 185, 194-195

8
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis
Persamaan untuk fotosintesis seolah-olah merupakan rangkuman sederhana dari suatu
proses yang sangat rumit. Sebenarnya, fotosintesis bukanlah merupakan proses tunggal, tetapi
dua proses yang masing-masing terdiri dari banyak langkah. Kedua tahap fotosintesis ini
dikenal sebagai reaksi terang dan reaksi gelap (siklus calvin).
Reaksi terang merupakan langkah-langkah fotosintesis yang mengubah energy
matahari menjadi energy kimiawi. Cahaya berupa foton yang diserap oleh klorofil
menggerakkan transfer electron dan hydrogen dari air ke penerima (akseptor) yang disebut
NADP+ (nikotinamida adenine dinukleotida fosfat), yang menyimpan electron berenergi
tinggi untuk sementara. Air terurai dalam proses ini, sehingga reaksi terang fotosintesislah
yang melepas O2 sabagai produk samping. Reaksi terang menggunakan tenaga matahari
untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH dengan cara menambahkan sepasang electron
bersama dengan nucleus hydrogen/H+. Reaksi terang juga menghasilkan ATP, penambahan
gugus fosfat pada ADP (fotofosforilasi).

Gambar: Proses rekasi terang (adopsi dari Campbell, 2000)


Rekasi gelap:
Fase 1: Fiksasi karbon. Fiksasi CO2 dari udara dengan gula berkarbon lima (RuBP) yang
dikatalis oleh enzim RuBP karboksilase/Rubisko. Produknya dua molekul 3-fosfogliserat
(untuk setiap CO2).
Fase 2: Reduksi: Setiap molekul 3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru dari ATP
membentuk 1,3-bifosfogliserat sebagai produknya. Selanjutnya, sepasang electron dari
NADPH mereduksi 1,3-bifosfogliserat menjadi Gilseraldehida 3-fosfat/G3P. Untuk setiap 3
molekul CO2, terdapat 6 molekul G3P. Tetapi hanya satu molekul gula berkarbon tiga ini
yang dapat dihitung sebagai selisih perolehan karbohidrat.
Fase 3: Regenerasi akseptor CO2 (RuBP). Rangka karbon yang terdiri dari 5 molekul G3P
disusun ulang oleh langkah terakhir siklus Calvin menjadi 3 molekul RuBP dan
membutuhkan 3 ATP.

9
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis
Gambar : Siklus
rekasi gelap
(Campbell, 2000)

Dengan demikian, untuk selisih satu molekul G3P, siklus Calvin ini secara
keseluruhan mengkonsumsi 9 ATP dan 6 molekul NADPH. G3P yang tersingkir dari siklus
Calvin menjadi materi awal untuk jalur metabolism yang mensintesis senyawa organic
lainnya, termasuk glukosa karbohidrat lainnya.
2. Buku Fisiologi Tumbuhan (Frank B. Salisbury & Cleon W. Ross), diterjemahkan
Diah R Lukman dan Sumaryono, diterbitkan oelh Institus Teknologi Badung
Penulisan reaksi sederhana keseluruhan fotosintesis adalah sebagai berikut.

nCO2 + 2nH2O + cahaya --------- > (CH2O)n + nO2 + n H2O


Kloroplas
Pada reaksi ini, (CH2O)n adalah singkatan dari pati atau karbohidrat lain yang mempunyai
rumus empiris mirip dengan itu. Pati merupakan produk fotosintesis paling banyak didunia
yang dibuat oleh kloroplas.
3. Debbie Eldridge, Survival Guide (2000)
Dalam faktanya, tumbuhan mengahsilkan gula berkarbon tiga (triosa fosfat) yang mana
secara kolektif dikeluarkan dari kloroplast dan digunakan untuk membuat produk yang
lebih luas.

Kesimpulan : Fotosintesis teridir dari raksi terang dan reaksi gelap yang menghasilkan gula
berkarbon tiga sebagai produk utamanya dan Oksigen sebagai produk sampingnya

10
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis
Reference
Amir, Ruth dan Tamir Pinchas. (1993). The "Light" and "Dark" Reactions of Photosynthesis -
Terminology as A Source of Misconceptions. The Proceedings of the Third
International Seminar on Misconceptions and Educational Strategies in Science and
Mathematics.
Ansminger, Peter A.. Photosynthesis. Gale Encyclopedia of Scince. 3316-3318.

Campbell, Neil A., Jane B. Reece, Lawrence G. Michell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 1.
H. Moch. Agus Krisno, Tri Tjandra Mucharam, Mampuono, dan Imam Suhada. (2008). BSE
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Lonergan, Thomas A. (2003). The Photosynthetic Dark Reactions Do Not Operate in the
Dark. The American Biology Teacher, Volume 62 (Nomor 3), 166-170.
Salisbury, Frank B. dan Cleon W. Ross. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Edisi ke 2.
Diterjemahkan oleh: Diah R Lukman dan Sumaryono. Bandung: ITB.
Wahono Widodo, Fida Rachmadiarti, Siti Nurul Hidayati, Ade Suryanda, Ucu Cahyana, Idun
Kistinah, Arifatun Anifah, dan Budi Suryatin. (2014). Buku Guru Elektronik Kelas VII
SMP/MTs Edisi Revisi kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaa
Wasis, Sukarmi, dkk. (2008). Buku BSE Contextuall Teaching and Learning Ilmu
Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kels Vii Edisi
Ke 4. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.

11
Widy Anggraini Miskonsepsi pada Fotosintesis

You might also like