You are on page 1of 8

ANALISIS AMANAT DENGAN NILAI BUDAYA MINANGKABAU

DALAM

NOVEL PADUSI KARYA KABATI

Oleh,

ADE KRISNAWATI

1506682175

MATA KULIAH PENGKAJIAN PROSA INDONESIA

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2016

1 I Novel Padusi
I. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya karena atas izin dan kasihnya penulis mendapat
kemudahan dalam menyelesaikan makalah yang berjudul Analisis
Amanat dengan Nilai Budaya Minangkabau dalam Novel Padusi
Karya Kabati. Semoga makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang
diharapkan dan dapat dapat bermanfaat untuk menambah informasi
bagi kepentingan pembacanya.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang


amanat dan nilai budaya Minangkabau yang terkandung dalam novel
ini dan sekaligus memenuhi tugas UAS mata kuliah Pengkajian
Prosa Indonesia. Tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi dan saran, untuk itu rasa terimakasih kami sampaikan
kepada Ibu Dr. Maria Josephine Mantik S.S., M.Hum serta semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, penulis berharap makalah ini
memberikan manfaat bagi para pembaca dan dapat dijadikan salah
satu acuan dalam pembahasan mengenai amanat dan analisis budaya
Minangkabau yang terkait dalam novel ini. Untuk itu, penulis
berharap kritik dan saran dari dosen pembimbing dan pembaca demi
perbaikan.

Depok, 21 Mei 2016

2 I Novel Padusi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ .ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1.Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1


1.2. Perumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 2
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................................ 2
1.5. Landasan Teori .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
2.1 Sinopsis Novel ................................................................................................................... 3
2. 2 Analisis Amanat ................................................................................................................ 3
2. 3 Analisis Budaya Minangkabau ......................................................................................... 4

BAB III PENUTUPAN ............................................................................................................ 6

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 6

3.2 Saran ................................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 7

3 I Novel Padusi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Novel Padusi karya Kabati merupakan salah satu novel yang memiliki sisi
realita yang menarik. Novel yang berlatar belakang tentang perempuan-
perempuan yang berasal dari tanah Minang yang merantau bekerja di negeri
asing menjadi buruh kontrak dengan segala mimpi serta harapan yang tinggi
dan tidak pernah putus asa untuk mengapai mimpinya untuk mengapai
hidup yang lebih baik. Padusi sendiri berarti perempuan. Di negeri
bertuah, perempuan adalah Ibu dari segala ibu. Perempuan adalah penjaga,
seorang yang kuat dan mulia, Perempuan dalam adat adalah pemegang
kunci kuasa. Demikian hukum berlaku di ranah kelahiranku. Negeri
perempuan, leluhur bundo kandung.

Novel Padusi karya Kabati yang yang unik dalam hal perspektif
yang diajukan penulis untuk membingkai kisahnya. Ditengah pola
matriarkal, dimana perempuan menjadi yang utama dari yang pertama.
Dalam novel Padusi karya Kabati ini juga kental akan adat istiadat orang
Tanah Minangkabau.

Dari gambaran-gambaran cerita yang terdapat dalam novel tersebut,


tentunya terdapat suatu amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang
dengan memberikan pesan-pesan yang terkandung dalam novel tersebut,
Amanat yang merupakan unsur intrinsik karya sasta memiliki hubungan erat
dengan aspek-aspek apa saja yang terdapat dalam suatu novel dan juga
berhubungan dengan konsep pesan suatu cerita. Setelah membaca novel ini,
pembaca akan merasakan suatu kepuasan, dan dapat mengaplikasikan pesan
dalam novel Padusi ini dalam kehidupannya sehari-hari. Kajian mengenai
amanat ini adalah suatu konsep pemahaman novel Padusi, yang
memudahkan pembaca dalam memahami amanat yang terkandung dalam
novel karya Kabati ini.

4 I Novel Padusi
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dari makalah Analisis Amanat dengan Nilai


Budaya Minang dalam Novel Padusi Karya Kabati ini adalah :

1. Bagaimana kaitan amanat dengan nilai budaya Minangkabau?

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dan Tujuan dari makalah Analisis Amanat dengan Nilai


Budaya Minang dalam Novel Padusi Karya Kabati adalah :

1. Mengetahui amanat yang terkandung dalam novel Padusi karya


Kabati.
2. Mengetahui kaitan amanat dengan nilai budaya Minang yang
terkandung dalam novel Padusi karya Kabati.

1.4 Manfaat

1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan dalam
pembelajaran bidang bahasa dan sastra. Khususnya tentang aspek budaya
dalam novel.

2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan membantu pembaca untuk
lebih memahami isi cerita dalam novel Padusi karya Kabati terutama kaitan
amanat yang terkandung dalam karyanya, terkait dengan aspek budaya
Minangkabau yang ada dalam novel.

1.5 Landasan Teori

Dari sebuah karya sastra ada kalanya dapat diangkat suatu ajaran
moral, atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang itulah yang
disebut amanat. (Sudjiman, 1988:57).
Moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang
kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya,
makna yang disarankan lewat cerita. (Nurgiyantoro, 2013:429)
Sastra yang mengandung pesan kritik dapat juga disebut sebagai sastra
kritik biasanya akan hadir ditengah masyarakat jika terjadi hal-hal yang
dirasakan kurang beres. Pengarang pun umumnya tampil sebagai pembela
kebenaran dan keadilan yang menyuarakan hak-hak kemanusiaan.
(Nurgiyantoro, 2013:429)

5 I Novel Padusi
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Sinopsis Novel

Sepanjang sejarah di negeriku yang beradat, belum pernah ada


peristiwa serupa ini. Baru pada beberapa tahun belakangan kebijakan itu
ada. Pemerintah mengerahkan tenaga kerja perempuan untuk bekerja
sebagai buruh di luar negeri. Tidak hanya ke Semenanjung Malaya dan
Singapura, tetapi juga ke Korea, Hong kong, Jepang, bahkan Jazirah Arab.
Orang Minang memang perantau, tetapi budaya dan adatnya yang
bersendikan syara, tidak membenarkan perempuan dikerahkan merantau
sedimikian jauh. Memang dulu ada dalam sejarah, perempuan Minang pergi
merantau, tetapi untuk tujuan pendidikan, menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan keagamaan budaya yang mereka wariskan bukan bekerja
sebagai buruh, seperti kami sekarang.
Bagi Sahara, ini keberanian yang dipaksakan dibalik kegamangan
yang luar biasa. Lalu bersiaplah, aku menghadang samudera, meningkah
kaki memenuhi panggilan hidup. Ya, hanya karena tak sabar dengan segala
kekurangan ekonomi yang membatasi gerak mdaku. Dialah Sahara sosok
perempuan yang berangkat menjadi TKI demi harapan bisa mengumpulkan
uang untuk menyambung sekolah. Dengan berbekal izin dari kedua
orangtuanya.
Tentang perjalanan menjadi buruh migran, kisah tentang sosok
Sahara, Dinar, dan seorang lelaki bernama Tara. Kisah saat menjadi kuli
kontrak, hidup dibawah tekanan pemodal, dan sorotan mata penuh bina dari
warga pribumi. Dinar yang terlahir sebagai perempuan tanpa status yang
jelas, tanpa kartu penduduk, tanpa penghulu, dan ia berasal dari keluarga
masyarakat pesisir pantai yang terkesan bodoh, jorok, dan seolah seperti
budak yang tak dianggap karena keluarganya sama sekali tidak memiliki
tanah ulayat (rumah gadang). Di negeri bertuah, perempuan adalah Ibu
dari segala ibu. Perempuan adalah penjaga, seorang yang kuat dan mulia,
Perempuan dalam adat adalah pemegang kunci kuasa. Demikian hukum
berlaku di ranah kelahiranku. Negeri perempuan, leluhur bundo kandung.

6 I Novel Padusi
Perjuangan perempuan seperti sosok Dinar dan kisah perempuan-
perempuan lainnya yang terus memperjuangkan hidup dan
mempertahankan harga diri membuat Dinar memutuskan untuk memilih
jalan lain dari kisah perjalanan hidupnya yang sangat berliku-liku. Sewaktu
kecil aku diperbudak oleh seorang laki-laki yang bengis yang kupanggil
Bapak namun ia bukan Bapak kandungku yang menyebabkan Ibuku gila
terkena gangguan syaraf karena menyesali diri sendiri tidak bisa melahirkan
anak laki-laki akibat Bapak tak pernah kembali kerumah.
Lalu beralih pada seorang lelaki bernama Muklan pemeras anak
yang mengajarkan aku mengemis di jalanan lewat kedok Panti Asuhannya
yang mendapatkan kepercayaan dari pemerintah agar dapat membohongi
publik dengan liciknya. Yang akhirnya merenggut kedua adikku dijalanan
akibat kecelakaan terlindas mobil. Bersama Puti Ani dia adalah pengawas
panti tersebut aku bisa merasakan kehidupan yang lebih baik, walaupun
tetap harus bekerja untuk kepentingan tertentu.
Namun sayangnya, Ummi pengawas asrama yang menolong Dinar
melanjutkan pendidikannya terkena penyakit stroke. Yang membuat semua
orang satu persatu meninggalkan ku menghadap yang Maha Kuasa. Lalu
pemodal Cina dengan sejumlah pabrik besarnya dengan waktu yang sangat
lama aku menjadi budak. Hampir aku berhasil memetik kebahagiaan. aku
telah merancang suatu masa depan bersama Tara, suamiku. Tetapi usia
kebahagiaan itu hanya dalam hitungan menit. Keganasan lain merenggutku.
Dan dititik lelah perjalanan hidup ditambah penyakit paru-parunya yang
semakin parah merenggutnya namun diselamatkan oleh Jemaah Islam dan
tetap menjadi budak dengan sebutan Khadam. Sementara, Sahara
memutuskan untuk pulang ke kampungnya dan menikah dengan laki-laki
saudara ayahnya yang dikaruniai 3 orang anak.
Dinar adalah sosok perempuan yang mandiri, pembangkang,
pemberani, pemberontak, keras hati terhadap prinsip dan pendiriannya yang
membuatnya terus melanjutkan pelariannya ketempat lain.

7 I Novel Padusi
2.2 Analisis Amanat

8 I Novel Padusi

You might also like