Professional Documents
Culture Documents
Skip to content
Beranda
Dokumen
o _ Cara Mendapatkan Contoh Dokumen _
o 01. Panduan Praktek Klinis (NEW)
PPK Kebidanan dan Kandungan
PPK Orthopaedi
PPK PENYAKIT DALAM
PPK Bedah
PPK Bedah
Apendiksitis
Akut
PPK BEDAH
BATU EMPEDU
PPK BEDAH
HERNIA
INGUALIS
PPK Kesehatan Jiwa / Psikiatri
PPK Mata
PPK Rehab Medis
o 02. Kebijakan Rumah Sakit
Kebijakan Unit di RS
o 03.Pedoman Pelayanan & Pengorganisasian
Pedoman Pengorganisasian IGD
o 04. Panduan
CONTOH PANDUAN MEMINTA PENDAPAT LAIN
(SECOND OPINION)
Panduan Keselamatan Pasien
Panduan Pengelolaan Linen
o 21. Dokumen HPK Hak Pasien Keluarga
01 Formulir Penyimpanan Harta Milik Pasien HPK
02 Prosedur Second Opinion HKP
03. Form Second Opinion
04. Form Permintaan Privasi HPK
05. Contoh Form Second Opinion
06. FORM GENERAL CONSENT
o 22. Materi KPS Kualifikasi Pimpinan & Staf
o CekList Dok.
o Standart Profesi Kesehatan
o UU & KMK
o ICD-10
o Tata Naskah
o Undang-Undang Terkait Rumah Sakit
o Daftar Judul Kebijakan RS untuk Akreditasi RS 2012
o Daftar Judul Standar Operasional Prosedur SOP
o Daftar Pedoman Pengorganisasian & Pelayanan RS
o DAFTAR PANDUAN AKREDITASI RS VER 2012
Perdana
o Tatalaksana Akreditasi RS Program Khusus
o K1. HPK Hak Pasien Keluarga
o K2. SKP Sasaran Keselamatan Pasien
o K3. PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
o K4. KPS (Kualifikasi Pimpinan dan Staf)
Instrumen 2012
o 1.Pelayanan
I.1. APK ( Akses Pelayanan & Kontinuitas)
Telusur APK
Kebijakan APK
I.2. HPK (Hak Pasien & Keluarga) (*Perdana)
Telusur HPK
Manajemen
Telusur HPK
Medik
Kebijakan HPK
I.3. AP (Asesmen Pasien)
Telusur AP
KEBIJAKAN AP
I.4. PP (Pelayanan Pasien)
Telusur PP
Kebijakan PP
I.5. PAB (Pelayanan Anestesi & Bedah)
Telusur PAB
Kebijakan PAB
I.6. MPO (Manajemen & Penggunaan Obat)
Telusur MPO
Kebijakan MPO
I.7. PPK (Pendidikan Px & Keluarga)
Telusur PPK
KEBIJAKAN
PPK
o 2.Manajemen
II.1. PMKP (Peningkatan Mutu & Keselamatan Px.)
FMEA Failure
Mode Effect
Analisys (KARS)
Indikator Klinis
Peningkatan
Mutu PMKP
Indikator
Manajemen
Peningkatan
Mutu PMKP
Penyusunan
Pedoman PMKP
PPT
Penyusunan
PROGRAM
PMKP
Kebijakan PMKP
II.2. PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi )
Telusur PPI
Manajemen
Telusur PPI
Perawat
KEBIJAKAN
PPI
II.3. TKP (Tata Kelola, Kepemimpinan, Pengarahan)
KEBIJAKAN
TKP
Telusur TKP
Manajemen
II.4. MFK (Manajamen Fasilitas & Keselamatan)
KEBIJAKAN
MFK
Telusur MFK
II.5. KPS (Kualifikasi & Pendidikan Staf)
KEBIJAKAN
KPS
Telusur KPS
Manajemen
Telusur KPS
Medik
Telusur KPS
Perawat
II.6. MKI (Manajemen Komunikasi & Informasi)
Telusur MKI
Manajemen
Telusur MKI
Medik
Telusur MKI
Perawat
KEBIJAKAN
MKI
PETUNJUK
TEKNIS
PROMOSI
KESEHATAN
RUMAH SAKIT
Dokumen Rekam
Medis
o 3.SKP*
KEBIJAKAN SKP
Telusur SKP (Perawat)
III.1. KIP (Ketepatan Identifikasi Pasien)
III.2. PKE (Peningkatan Komunikasi yg Efektif)
III.3. PKO (Peningkatan Keamanan Obat)
III.4. TO (Tepat Operasi)
III.5.PRI (Pengurangan Resiko Infeksi)
III.6. PRPJ (Pengurangan Resiko Pasien Jatuh)
o 4.MDGS
Telusur MDGS (Perawat)
1. MDGS Ibu dan anak
KEBIJAKAN
PONEK
2. MDGS HIV / AIDS
3. MDGS : TB DOTS
Buku TB DOTS
Th. 2011
KEBIJAKAN
PONEK
Makalah TB-
DOT
Fitur Audio
Download +
o Akre-USB
o Download dg. Donasi
o TB-Dots Video
o Workshop Akre 2012
o About
IKLAN
Header Toggle
13 Pedoman Pelayanan Kamar Operasi (OK)
Posted onJanuari 19, 2014Authoradmin
A. Latar Belakang
Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses yang umum dan kompleks di
rumah sakit. Tindakan-tindakan ini membutuhkan asesmen pasien yang lengkap dan
komprehensif, perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring pasien yang
berkesinambungan dan kriteria transfer untuk pelayanan berkelanjutan, rehabilitasi, akhirnya
transfer maupun pemulangan (discharge).
Pelayanan bedah di Instalasi Kamar Operasi RS WARAS WIRIS harus terencana dan
terdokumentasikan berdasarkan hasil assesmen. Karena tindakan pembedahan membawa
risiko dengan tingkatan tinggi, maka penggunaannya haruslah direncanakan secara seksama.
Asesmen pasien adalah dasar untuk memilih prosedur yang tepat. Assesmen memberikan
informasi penting terhadap pemilihan prosedur yang tepat dan waktu yang optimal,
terlaksananya prosedur secara yang aman, menginterpretasikan temuan dalam monitoring
pasien. Pemilihan prosedur tergantung pada riwayat pasien, status fisik, dan data diagnostik
termasuk risiko dan manfaat prosedur bagi pasien. Pemilihan prosedur mempertimbangkan
informasi dari asesmen saat masuk rawat inap, tes diagnostik, dan sumber lain yang tersedia.
Proses asesmen dapat dijalankan dalam kerangka waktu yang lebih singkat bilamana pasien
secara darurat membutuhkan pembedahan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah edukasi
dan diskusi dengan pasien dan keluarganya atau orang yang berwenang membuat keputusan
bagi pasien. Pasien dan keluarga atau para pembuat keputusan menerima informasi yang
adekuat untuk berpartisipasi dalam keputusan pemberian pelayanan dan memberikan
persetujuan (informed consent) yang berisi risiko dari prosedur yang direncanakan, manfaat
prosedur yang direncanakan, komplikasi yang potensial terjadi, alternatif tindakan
pembedahan dan nonbedah yang tersedia untuk merawat.
B. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pelayanan Kamar Operasi adalah Pelayanan Operasi yang di laksanakan di
Instalasi Kamar Bedah Rumah SAkit .
C. Batasan Operasional
1. Bedah
Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap kesembuhan
dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi dengan tangan. Hal ini
memiliki sinonim yang sama dengan kata Chirurgia (dibaca: KI-RUR-JIA). Dalam bahasa
Yunani Cheir artinya tangan; dan ergon artinya kerja.
Bedah atau operasi merupakan tindakan pembedahan cara dokter untuk mengobati kondisi
yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan obat-obatan sederhana (Potter,
2006)
Perkembangan baru juga terjadi pada pengaturan tempat untuk dilaksanakan prosedur
operasi. Bedah sehari (ambulatory surgery), kadangkala disebut pembedahan tanpa rawat
inap (outpatient surgery) atau pembedahan sehari (one-day surgery).
2. Jenis Pembedahan
A. Bedah Minor
Bedah minor merupakan pembedahan dimana secara relatif dilakukan secara sederhana, tidak
memiliki risiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan bantuan asisten untuk
melakukannya, seperti: membuka abses superficial, pembersihan luka, inokulasi, superfisial
neuroktomi dan tenotomi
B. Bedah Mayor
Bedah mayor merupakan pembedahan dimana secara relatif lebih sulit untuk dilakukan
daripada pembedahan minor, membutuhkan waktu, melibatkan risiko terhadap nyawa pasien,
dan memerlukan bantuan asisten, seperti: bedah caesar, mammektomi, bedah torak, bedah
otak.
C. Bedah Antiseptik
D. Bedah konservatif
Bedah konservatif merupakan pembedahan dimana dilakukan berbagai cara untuk melakukan
perbaikan terhadap bagian tubuh yang diasumsikan tidak dapat mengalami perbaikan,
daripada melakukan amputasi, seperti: koreksi dan imobilisasi dari fraktur pada kaki daripada
melakukan amputasi terhadap kaki.
E. Bedah Radikal
Bedah radikal merupakan pembedahan dimana akar penyebab atau sumber dari penyakit
tersebut dibuang, seperti: pembedahan radikal untuk neoplasma, pembedahan radikal untuk
hernia.
F. Pembedahan Rekonstruktif
G. Bedah Plastik
Bedah plastik merupakan pembedahan dimana dilakukan untuk memperbaiki defek atau
deformitas, baik dengan jaringan setempat atau dengan transfer jaringan dari bagian tubuh
lainnya.
3. Sifat Operasi:
A. Bedah Elektif
B. Bedah Emergensi
Bedah emergensi merupakan pembedahan yang dilakukan dalam keadaan sangat mendadak
untuk menghindari komplikasi lanjut dari proses penyakit atau untuk menyelamatkan jiwa
pasien.
D. Landasan Hukum
Penyelenggaraan pelayanan Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit WARAS WIRIS sesuai
dengan:
4. Pedoman Kerja Perawat Kamar Operasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun
1993.
5. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit WARAS WIRIS Kota .. No. 189/060/Y-
WW/VIII/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit WARAS WIRIS
Kota
BAB II STANDAR KETENAGAAN
Dokter Bedah Instalasi kamar Operasi menggunakan jasa Pelayanan dokter tamu (dokter
spesialis bedah)
Perawat Ruang Pulih Sadar memiliki sertifikat Penanggulangan Penderita Gawat Darurat
(PPGD) dan Basic Cardiac Life Support (BCLS)
B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan bedah perlu menyediakan sumber daya manusia yang kompeten, cekatan
dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga dapat
memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar tersebut di atas, maka
perlu kiranya menyediakan, mempersiapkan dan mendayagunakan sumber-sumber yang ada.
Untuk menunjang pelayanan bedah di instalasi kamar operasi, maka dibutuhkan tenaga
dokter, perawat yang mempunyai pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.
C. Pengaturan Dinas
Pengaturan jaga atau jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi perawat untuk
melaksanakan tugas pelayanan di instalasi kamar operasi sehingga semua kegiatan pelayanan
bedah dapat terkoordinir dengan baik. Pengaturan dinas dibuat 4 shift dalam 24 jam yaitu:
A. Denah Ruangan
Pembatasan :
1. Zona 1
2. Zona 2
3. Zona 3
4. Zona 4
1. Daerah Bebas
Daerah bebas merupakan daerah dimana pengunjung tidak diizinkan masuk, dan petugas
harus melepaskan alas kaki.
2. Daerah Bersih
Area semirestriktik adalah daerah dimana pengunjung dan petugas harus melepaskan alas
kaki.
1. Daerah Publik
Daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang tanpa syarat khusus. Misalnya: kamar tunggu
kamar operasi.
Daerah yang bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja, yaitu petugas. Pada daerah ini
biasanya diberi tulisan DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS dan sudah ada
pembatasan tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh petugas (pakaian khusus kamar
operasi) serta penggunaan alas kaki khusus di dalam.
3. Daerah Aseptik
Daerah aseptik merupakan daerah kamar bedah sendiri yang hanya bisa dimasuki oleh orang
yang langsung ada hubungan dengan kegiatan pembedahan, umumnya daerah yang harus
dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Daerah aseptik 1, yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk atau kain steril, tempat
instrumen dan tempat perawat instrumen mengatur dan mempersiapkan alat.
Kamar operasi terdiri dari beberapa ruang, baik itu di dalam kamar operasi maupun di
lingkungan kamar operasi:
Ruang Penerimaan Pasien adalah ruang serah terima pre operasi Instalasi Kamar Operasi
yang dilengkapi dengan brankar, lemari tempat pakaian Instalasi Kamar Operasi bagi pasien
yang akan menjalani operasi, dilengkapi ruang ganti pasien One Day Care (ODC), lemari
terkunci untuk penyimpanan pakaian dan barang berharga milik pasien.
Ruang induksi dan premedikasi adalah ruang dimana pasien dari ruang penerimaan dibawa ke
ruang induksi untuk dilakukan premedikasi, tersedia oksigen sentral.
3. Ruang Operasi I
Ruang operasi I dilengkapi meja operasi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk
atau setengah duduk, V atau V terbalik) secara manual. Ruang operasi I dilengkapi lampu
operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi, menggunakan oksigen
sentral, suction sentral, mesin anestesi, monitor pasien, tersedianya alat kesehatan dan obat-
obatan dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.
Kamar Operasi I digunakan untuk operasi biasa.
4. Ruang Operasi II
Ruang operasi II dilengkapi meja operasi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk
atau setengah duduk, V atau V terbalik) secara manual. Ruang Operasi II dilengkapi dengan
lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi. Mesin anestesi dilengkapi
dengan tabung penampung gas anestesi (merek Penlon), monitor EKG yang bisa terlihat
tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, Suction, oksigen sentral,
alat kauter (Alsa bisa dipakai untuk TUR, bisa dipakai untuk Bifolar), tersedianya alat
kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang
tersedia dalam troli.
Ruang operasi III digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi dengan meja
operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan,
duduk) secara manual. Ruang Operasi III dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi
bagian-bagian operasi.Dilengkapi dengan mesin anestesi, monitor ECG yang bisa terlihat
tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction
sentral, alat kauter, tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa
memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.
6. Ruang Operasi IV
Ruang operasi IV digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi dengan meja
operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan,
duduk) secara manual.
Ruang operasi IV dilapisi dengan Pb yang berguna untuk mengurangi radiasi (khusus
penggunaan CArm), dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian- bagian
operasi, mesin anestesi, monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung,
nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction sentral alat kauter, tersedianya alat
kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang
tersedia dalam troli.
7. Ruang Operasi V
Ruang operasi V digunakan untuk operasi yang bersifat bersih, yang dilengkapi dengan meja
operasi yang bisa dimodifikasi beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan,
duduk) menggunakan alat remote, meja operasi bisa dimodifikasi dengan traksi ortopedi.
Ruang Operasi V dilapisi dengan Pb yang berguna untuk mengurangi radiasi (khusus
penggunaan CArm), dilengkapi lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian
operasi, mesin anestesi, monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung,
nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen sentral, suction sentral, alat kauter, alat kesehatan
dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia
dalam troli, monitor untuk bisa melihat tindakan operasi di ruang istirahat dokter.
Tersedia lemari untuk penyimpanan alat instrumen dan linen sudah steril terbungkus yang
siap pakai disimpan di lemari masing-masing.
Tersedia juga lemari untuk penyimpanan linen biasa, seperti baju petugas instalasi kamar
operasi, stik laken, selimut dan untuk kebutuhan linen lainnya.
Tersedia lemari untuk menyimpan obat dan alat kesehatan anestesi yang terkunci, kulkas
untuk menyimpan obat yang memerlukan suhu tertentu.
Ruang sadar pulih adalah ruang dimana pasien setelah operasi dibawa ke ruang sadar pulih
untuk diobservasi sekitar 2 jam. Ruang sadar pulih dilengkapi dengan 6 buah tempat tidur
(standar dengan hek pengaman), oksigen sentral, suction sentral, monitor pasien 6 set,
persediaan cairan infus, meja tulis, dan alat-alat untuk keperluan administrasi. Di ruang sadar
pulih terdapat sebuah komputer untuk urusan administrasi. Di ruang ini juga tersedia spool
hoek, toilet. Di ruang sadar pulih ini serah terima pasien dari instalasi kamar operasi dengan
perawat ruang inap (pasien kembali ke ruangan).
Ruang pertemuan ini digunakan untuk pertemuan. Di ruang ini tersedia meja, kursi dan
dilengkapi dengan gambar kerangka anatomi tulang manusia, lemari buku untuk menyimpan
buku-buku.
Ruang ini digunakan khusus untuk wanita ganti pakaian, dengan pakaian instalasi kamar
operasi. Di ruang ini terdapat lemari pakaian gantung, lemari pakaian dan persediaan pakaian
bersih instalasi kamar operasi, dan loker yang terkunci.
Ruang ini digunakan khusus untuk pria ganti pakaian. Di ruang ini terdapat lemari pakaian
gantung, lemari tempat penyimpanan pakaian bersih instalasi kamar operasi dan loker yang
terkunci.
Tersedia kursi meja, ada lemari untuk penyimpanan dokumen atau arsip-arsip, buku.
d. Instrumen
32 Liposuction 1 Set
3 Hak Tajam 2
6 Gunting Kasar 1
7 Metzemburm 1
8 Handvad Mes No 3 1
9 Handvad Mes No 4 1
10 Kocker Bengkok 16 Cm 6
11 Kocker Lurus 2
12 Desinfeksi Klem 1
14 Doek Klem 5
15 Masquito Bengkok 12 cm 2
16 Masquito Luruus 12 cm 2
17 Naldvoeder 3
19 Pean Bengkok 16 cm 6
20 Peritonium Klem 4
21 Pincet Anatomis Panjang 3
25 Still Depper 2
26 Tong Spatel 1
27 Ujung Suction 1
28 Back Kock 1
29 Sonde Beralur 1
30 Sonde Wire 1
31 Masquito panjang 21 cm 1
32 Elis Klem 1
Jumlah Instrumen 64
1 Hak Tajam 2
2 Back Kock 1
3 Doek Klem 5
6 Gunting Kasar 1
7 Metzemburm 1
8 Handvadmes No 3 1
9 Handvadmes No 4 1
10 Kocker Bengkok 16 Cm 6
11 Kocker Lurus 2
12 Desinfeksi Klem 1
16 Masquito Bengkok 12 cm 2
17 Masquito Lurus 12 cm 2
18 Onderbending Klen 1
19 Pean Bengkok 16 cm 6
20 Peritonium Klem 4
25 Still Depper 2
26 Ujung Suction 1
27 Masquito Panjang 21 cm 1
28 Elis Klem 1
29 Sonde Beralur 1
30 Sonde Wire 1
31 Naldvoeder 3
32 Gunting Jaringan 1
Jumlah Instrumen 63
Tabel 3.4 Daftar Instrumen Set Dasar III Khusus Ortopedi Instalasi Kamar Operasi
No Nama Alat Jumlah
3 Doek Klem 5
6 Gunting Kasar 1
7 Metzemburm 20 Cm 1
8 Handvadmes No 3 1
9 Handvadmes No 4 1
10 Kocker Bengkok 16 Cm 4
11 Kocker Lurus 2
12 Desinfeksi Klem 1
15 Masquito Bengkok 12 Cm 2
16 Masquito Lurus 12 Cm 2
17 Onderbending Klen 1
18 Pean Bengkok 16 cm 3
23 Still Depper 2
26 Ujung Suction 1
25 Masquito Panjang 21 cm 1
27 Tong Spatel 1
28 Naldvoeder 3
Jumlah Instrumen 53
Tabel 3.5 Daftar Instrumen Set Dasar IV Instalasi Kamar Operasi
3 Hak Tajam 2
6 Metzemburm 20 Cm 1
7 Gunting Kasar 19 Cm 1
8 Handvadmes No 3 1
9 Handvadmes No 4 1
10 Desinfeksi Klem 1
12 Klem Bengkok 16 cm 6
13 Masquito Bengkok 12 cm 2
14 Masquito Lurus 12 cm 2
15 Kocker Bengkok 16 cm 6
16 Kocker Lurus 16 cm 2
21 KropcSonde 1
22 Ujung Suction 1
23 Masquito Panjang 21 cm 1
24 Doek Klem 5
25 Back Kock 1
26 Naldvoeder 20 cm 1
27 Naldvoeder 18 cm 1
28 Naldvoeder 14 cm 1
30 Peritonium Klem 4
31 Still Depper 2
32 Elis Klem 19 cm 1
Jumlah Instrumen 62
3 Hak Tajam 2
6 Gunting Kasar 1
7 Metzemburm 20 cm 1
8 Klem Appendik 1
9 Onderbending Klem 1
10 Handvadmes No 3 1
11 Handvadmes No 4 1
12 Desinfeksi Klem 1
13 Kocker Bengkok 16 cm 6
14 Klem Bengkok 16 cm 6
15 Masquito Bengkok 12 cm 2
16 Masquito Lurus 12 cm 2
17 Kocker Lurus 16 cm 2
22 Doek Klem 5
23 Ujung Suction 1
24 Still Depper 2
25 Elis Klem 1
26 Peritonium Klem 4
27 Naldvoeder 18 cm biasa 2
28 Naldvoeder 15 cm 1
29 Back Kock 21 cm 1
30 Masquito Bengkok 21 cm 1
31 Back Kock 21 cm 1
Jumlah Instrumen 60
Tabel 3.7 Daftar Instrumen Set Dasar VI Instalasi Kamar Operasi
3 Hak Tajam 2
6 Gunting Kasar 1
7 Metzemburm 20 cm 1
8 Klem Musqito 20 cm 1
9 Onderbending Klem 16 cm 1
10 Handvadmes No 3 1
11 Handvadmes No 4 1
12 Desinfeksi Klem 1
13 Kocker Bengkok 16 cm 6
14 Klem Bengkok 16 cm 6
15 Masquito Bengkok 12 cm 2
16 Masquito Lurus 12 cm 2
17 Kocker Lurus 14 cm 2
23 Ujung Suction 1
24 Still Depper 20 cm 2
25 Elis Klem 1
26 Peritonium Klem 4
27 Naldvoeder 18 cm 2
28 Naldvoeder 14 cm 1
29 Hak Ginjal 2
Jumlah Instrumen 60
Tabel 3.8 Daftar Instrumen Set Struma Instalasi Kamar Operasi
2 Hak Tajam 2
3 Desinfeksi Klem 1
6 Metzemburm 18 cm 1
7 Metzemburm 16 cm 1
8 Doek Klem 5
9 Onderbending Klem 1
10 Handvadmes No 3 1
11 Handvadmes No 4 1
12 Pean Bengkok 16 cm 12
13 Pean Bengkok 14 cm 10
16 Masquito Panjang 18 cm 1
17 Pean Lurus 20 cm 4
18 Pincet Anatomis 3
20 Pincet Siregis 2
22 Naldvoeder 10 cm 1
23 Naldvoeder 2
24 Elis Klem 20 cm 1
25 Kocker 16 cm 2
Jumlah Instrumen 64
Tabel 3.9 Daftar Instrumen Set Hernia Anak Instalasi Kamar Operasi
3 Handvad Mes No 3 1
6 Gunting Kasar 1
7 Metzemburm 1
8 Doek Klem 5
9 Kocker Bengkok 10 cm 7
10 Masquito Lurus 3
11 Masquito Bengkok 1
15 Desinfeksi Klem 1
16 Naldvoder 2
17 Onderbending 1
18 Krop Sonde 1
Jumlah Instrumen 37
Tabel 3.10 Daftar Instrumen Set Hernia Dewasa Instalasi Kamar Operasi
3 Handvad Mes No 3 1
4 Handvad Mes No 4 1
5 Krop Sonde 1
6 Gunting Kasar 1
7 Metzemburm 1
8 Doek Klem 5
9 Kocker Bengkok 14 Cm 9
10 Masquito Lurus 12 Cm 3
11 Masquito Bengkok 12 Cm 1
12 Pinset Anatomi Panjang 1
15 Pean Bengkok 16 Cm 2
16 Naldvoder 2
17 Onderbending 1
20 Desinfektan Klem 1
Jumlah Instrumen 40
1 Desinfeksi Klem 1
2 Dok Klem 5
3 Elis Klem 1
7 Metzemburm 1
9 Handvad Mes No 3 1
10 Handvad Mes No 4 1
14 Kocker Lurus 12 cm 3
15 Masquito Bengkok 12 cm 2
16 Masquito Lurus 12 cm 3
17 Naldvoder 12 cm 1
18 Naldvoder 18 cm 1
21 S Hak 2
22 Onderbending Klem 1
23 Kerokan 3
24 Set Jarum 1
Jumlah Instrumen 43
1 Desinfeksi Klem 1
2 Dok Klem
3 Elis Klem 16 Cm 1
6 Metzemburm 18 cm 1
7 Metzemburm 14 cm 1
11 Kocker Bengkok 12 cm 3
12 Kocker Lurus 12 cm 3
13 Masquito Bengkok 12 cm 2
14 Masquito Lurus 12 cm 3
15 Naldvoder 18 cm 1
16 Pincet Anatomis 14 cm 2
18 Pinset Ciregis 14 cm 2
20 Kerokan 2
21 S Hak 2
22 Naldvoder 14 cm 1
23 Naldvoder Besar 1
Jumlah Instrumen 43
Tabel 3.13 Daftar Instrumen Set Pediatrik Instalasi Kamar Operasi
1 Pincet Anatomis 3
2 Pincet Siregis 2
4 Masquito Lurus 6
6 Naldvoeder 2
10 Metzemboum 1
Jumlah Instrumen 39
2 Pincet Siregis 12 cm 1
3 Pincet Siregis 11 cm 3
4 Naldvoeder Bengkok 1
5 Naldvoder Ayu 19 Cm 1
12 Metzemboum Bengkok 16 Cm 1
13 Metzemboum Lurus 19 Cm 1
4 Gunting Iris 1
5 Gunting Lurus 1
7 Gunting Af Heacting 1
8 Gunting Benang Ii Cm 2
9 Gunting lancip 11 Cm 1
10 Gunting Lancip 9 Cm 1
14 Naldvoeder Ayu 1
Jumlah Instrumen 18
Tabel 3.16 Daftar Instrumen Set Plastik III Instalasi Kamar Operasi
1 Huid Hak 14 cm 1
2 Naddvoeder 16 cm 1
3 Naddvoeder 14 cm 1
4 Desinfectan Klem 20 cm 1
12 Kocker Bengkok 12 cm 2
13 Masquito Bengkok 12 cm 3
14 Huid Hak 14 cm 1
15 Nadvoeder 16 cm 1
Jumlah Instrumen 18
Tabel 3.17 Daftar Instrumen Set ATE atau TE Instalasi Kamar Operasi
4 Sinar Tonsil 1
5 Tong Spatel 1
6 Naldvoeder 1
7 Tampon Tang 1
8 Tonsil Klem 1
9 Spit Mes 1
10 Speculum Hidung 2
15 Pincet Bayonet 2
16 Klem 45 2
17 Klem Bengkok 20 cm 2
18 Gunting Benang 20 cm 1
19 Masquito Panjang 18 cm 1
20 Doek Klem 1
21 Canule Suction 1
Jumlah Instrumen 32
1 Doek Klem 5
3 Metzemboum Kilner 12 Cm 1
4 Metzemboum Kilner 15 Cm 1
5 Metzemboum Kilner 14 Cm 2
6 Gunting Standar 14 Cm 1
10 Hak Model L 2
12 Handvadmes No.4 1
13 Handvadmes No.3 1
14 Kocker Bengkok 12 Cm 6
15 Kocker Bengkok 14 Cm 1
16 Kocker Bengkok 16 Cm 7
17 Kocker Lurus 6
18 Sonde 1
19 Masquito Bengkok 12 Cm 4
20 Masquito Panjang 20 Cm 1
21 Naldvoder Ayu 2
22 Naldvoeder Biasa 2
27 Knop 1
Jumlah Instrumen 63
Tabel 3.19 Daftar Instrumen Set Trepanasi Instalasi Kamar Operasi
1 Bor Tangan 1
2 Mata Boor 2
7 Handvad Mes No 4 1
8 Handvad Mes No 3 2
9 Kikir 1
10 Desektor Bengkok 2
11 Desektor Lurus 2
14 Pengait Gligisaw 2
15 Konduktor 2
17 Pengaris Stenlis 1
18 Canule Suction 2
18 Sutura 1
20 Dandy Klem 6
21 Doek Klem 6
Jumlah Instrumen 40
1 Hammer Kecil 1
2 Hamer Besar 1
5 Ske Math 1
6 Raspatorium Kecil 1
7 Raspatorium Besar 1
8 Cobra Kecil 1
9 Kobra Besar 2
10 Knabel Kecil 1
11 Knabel Sedang 1
12 Knabel Besar 1
15 Set Wire 1
17 Verbugge Besar 2
19 Kikir 1
20 Desinfeksi Klem 1
24 Tang Besar 1
25 Tang Kecil 1
26 Tang Cucu 1
27 Tatah 4
28 Gligisaw Holding 2
29 Respat Pacul 1
30 Drepper Kecil 1
31 Drepper Besar 1
32 Elevator Kecil 2
33 Elevator Sedang 2
34 Elevator Besar 3
Jumlah Instrumen 47
Tabel 3.21 Daftar Instrumen Neurologi Instalasi Kamar Operasi
1 Gelfi Sedang 2
2 Adzon Besar 1
3 Adzon Sedang 2
7 Rongeus Besar 2
15 Bone Curet 1
16 Kop Besar 1
17 Kop Kecil 1
18 Knabel Besar 1
19 Knabel Kecil 1
Jumlah Instrumen 25
1 Biopsi Tang 1
2 Busi No 4 1
3 Busi No 5 2
4 Busi No 6 1
5 Busi No 7 1
6 Busi No 8 2
7 Busi No 9 2
8 Busi No 10 1
9 Busi No 11 1
10 Busi No 12 1
11 Busi No 13 1
12 Busi No16 1
13 Busi No 17 1
14 Busi No 21 1
15 Cateter Logam 1
16 Cucing 1
17 Curet Mmes No 1 1
18 Curet Mmes No 2 3
19 Curet Mmes No 4 1
20 Curet Mmes No 5 3
21 Curet Mmes No 6 4
22 Desinfeksi Klem 1
23 Doek Klem 2
24 Kogel Tang 2
25 Mikro Curet 1
27 Sonde Uterus 1
30 Tampon Tang 1
31 Tang Abortus 1
Jumlah Instrumen 45
Tabel 3.23 Daftar Instrumen Set Gall Blass Lama (I) Instalasi Kamar Operasi
1 Timan Kecil 1
2 Timan Sedang 1
3 Timan Besar 1
5 Ring Klem 1
6 Klem 90 Pendek 1
7 Klem 90 Pendek 1
8 Klem 45 Panjang 1
9 Elis Klem 17 Cm 1
10 Steen Tang 2
Jumlah Instrumen 11
Tabel 3.24 Daftar Instrumen Set Gall Blass Baru (II) Instalasi Kamar Operasi
1 Sweet Hak 2
Jumlah Instrumen 12
4 Kocker Bengkok 20 Cm 3
5 Kocker Lurus 20 Cm 3
6 Klem Histerektomi 2
7 Mouse 1
8 Kogel Tang 1
9 Ricaksion Panjang 1
Jumlah Instrumen 19
Tabel 3.26 Daftar Instrumen Set Histerektomi II Instalasi Kamar Operasi
4 Kocker Bengkok 20 Cm 4
5 Kocker Lurus 20 Cm 2
6 Klem Histerektomi 2
7 Mouse 1
8 Kogel Tang 1
9 Ricaksion Panjang 1
Jumlah Instrumen 21
Tabel 3.27 Daftar Instrumen Set SC (I, II, III, IV) Instalasi Kamar Operasi
1 Ring Klem 4
2 Hak Besar 1
3 Ricaksion Pendek 1
Jumlah Instrumen 6
Tabel 3.28 Daftar Instrumen Set Reseksi Usus (I, II) Instalasi Kamar Operasi
5 Klem Kuat 2
Jumlah Instrumen 8
Tabel 3.29 Daftar Instrumen Set Reseksi Usus Anak Instalasi Kamar Operasi
1 Sperder 1
2 Klem Usus 2
3 Ricaksion Kecil 3
Jumlah Instrumen 18
1 Hak Model 2
2 S Hak 2
3 Hak Kuping 1
Jumlah Instrumen 20
Tabel 3.31 Daftar Instrumen Set Vena Seksi Instalasi Kamar Operasi
6 Musquito Bengkok 12 Cm 1
7 Pean Bengkok 13 Cm 2
8 Pean Lurus 13 Cm 1
9 Handvad Mess No 3 1
10 Najdvoeder 18 Cm 1
11 Onderbending 16 Cm 1
12 Doek Klem 1
13 Jarum Pungsi No 1 2
Jumlah Instrumen 19
Tabel 3.32 Daftar Instrumen Set Tambahan Instalasi Kamar Operasi
1 Ricaksion Panjang 1
2 Ricaksion Pendek 1
7 Sendok Kecil 1
8 Huid Hak 1
9 Trocat 1
10 Mioma Boor 1
11 Stain Sky 1
12 Canule Suction 1
13 Peritonium Klem 8
14 Ringklem Panjang 2
15 Ringklem Pendek 2
16 Naldvoeder 26 Cm 2
17 Naldvoeder Ayu 25 Cm 1
18 Naldvoeder 21 Cm 1
19 Onderbending 1
21 Pinset Anatomis 21 Cm 1
22 Pincet Anatomis 16 Cm 3
23 Pinset Siregis 20 Cm 1
24 Pinset Siregis 16 Cm 1
27 Ujung Suction 2
29 Kocker Lurus 24 Cm 2
30 Kerokan 1
31 Ringklen Bengkok 2
32 Nadlvoeder 1
Jumlah Instrumen
Tabel 3.33 Daftar Instrumen Set Mangkok OP (15 set) Instalasi Kamar Operasi
1 Mangkok 4
2 Piala Gingal 1
Tabel 3.34 Daftar Instrumen Set Spinal (16 set) Instalasi Kamar Operasi
1 Cucing 2
Tabel 3.35 Daftar Instrumen Set Mangkok Cuci Tangan (6 set) Instalasi Kamar Operasi
1 Mangkok 2
Tabel 3.37 Daftar Instrumen Pembuka Gips Instalasi Kamar Operasi
2 Pembuka Gips 1
3 Gunting besar 1
4 Matahari 1
Jumlah Instrumen 5
4 Ventilator 1 Buah
7 Dermatome 1 Set
20 Microscope 1 Set
22 Autoclave 1 set
29 Liposuction 1 Set
Manometer Oksigen
33 (Humidifier) 6 Buah Pemakaian di RR ( oksigen sentral ).
34 Boor Orthopedi 1 Set Syntess voltase 100 240 volt, 50 watt.
35 Boor Manual 2 Buah Makita voltase 220 230 volt, 305 watt.
36 Loop 1 Set
37 Goggle 15 Buah
1. Pintu
Bentuk pintu sliding, pintu harus selalu tertutup dengan menggunakan penutup otomatis.
Pintu selalu terawat dan tidak boleh mengeluarkan suara.
2. Ventilasi
Memakai AC dilengkapi filter dan sistem ultraclean luminay airflow. Suhu diatur antara 19-
22?C dan kelembaban udara 50-60 %
3. Sistem Penerangan
Lampu ruangan memakai lampu pijar putih tertanam di dalam langit-langit sehingga tidak
menampung debu dan mudah dibersihkan. Pencahayaan ruangan sesuai peraturan
pencahayaan pada buku ini. Lampu operasi merupakan lampu khusus yang terdiri dari
beberapa lampu yang fokusnya dapat diatur, tidak panas, terang, tidak menyilaukan dan tidak
menimbulkan bayangan
4. Sistem Gas
Sistem gas sebaiknya dibuat sentral memakai sistem pipa. Sistem pipa melalui bawah lantai
atau di atas langit-langit, dibedakan sistem pipa O2 dan Nitrogen Oksida
5. Sistem Listrik
6. Sistem Komunikasi
Ada sistem komunikasi dengan ruangan lain di dalam rumah sakit dan ke luar Rumah Sakit
f. Instrumentasi
Semua peralatan menggunakan mobile atau troli, mempunyai roda atau diletakkan di atas
troli beroda. Semua alat terbuat dari stainless steel dan mudah dibersihkan.
g. Pembersihan
Pembersihan Harian
Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks kamar operasi dibersihkan dan didesinfeksi.
Setiap hari dilakukan pemeriksaan prasarana seperti
penyediaan air bersih, kelistrikan, pencahayaan, ventilasi, dan sebagainya. Pelaksana
adalah Cleaning Service dan tim kamar operasi, dan penanggung jawab adalah Kepala
Instalasi Kamar Operasi.
Pembersihan Mingguan
Seluruh permukaan dinding Kamar Operasi dibersihkan dengan cairan didesinfeksi. Lantai
dibersihkan dengan deterjen, dikeringkan dan didesinfeksi. Seluruh permukaan lain seperti
permukaan lampu operasi, troli anestesi, kabel-kabel dan selang, tabung N2O, meja operasi
troli alat kesehatan, kursi, AC dibersihkan dan didesinfeksi. Kamar mandi dibersihkan pagi
sore. Semua bahan medis yang disterilisasi kering diperiksa kapasitas formalinnya.
Pembersihan Pra Operasi
Bila jadwal operasi dilaksanakan setelah dilakukan pembersihan rutin maka ruangan bedah
tidak perlu dibersihkan lagi. Bila jadwal operasi dilaksanakan sebelum dilaksanakan
pembersihan rutin, maka segera dilakukan pembersihan ruangan operasi dan sekitarnya.
Pembersihan Pasca Operasi
1. Persiapan alat-alat
Semua kebutuhan perlengkapan bedah dikemas atau dibungkus dengan pembungkus steril
yang memenuhi syarat.
Keutuhan dari bungkusan atau kemasan tersebut (tidak robek, tidak terbuka, tidak kotor).
Tanggal steril harus tercantum di bagian luar pembungkus, bila lewat dari 3 x 24 jam harus
disteril ulang.
Perlengkapan bedah yang dipergunakan untuk operasi sepsis, harus segera diamankan agar
tidak menyebabkan kontaminasi.
Alat-alat bedah yang disposable tidak boleh diulang, harus segera langsung dibuang.
Tempat larutan antiseptik atau desinfektan yang dipakai di kamar bedah harus sering
diganti, paling sedikit seminggu sekali.
Alat-alat besar seperti: lampu operasi, alat-alat anestesi, troli dibersihkan dengan
desinfektan tertentu.
2. Ventilasi
Udara yang masuk kamar bedah disaring bebas debu dan kuman, filter harus sering diganti
sesuai dengan petunjuk dan harus sering diperiksa. Suhu dan kelembaban udara harus diatur,
suhu antara 200 -250 C, kelembaban antara 50-55.
Tekanan udara dalam kamar operasi sedikit lebih tinggi dari ruang sekitarnya supaya kotoran
tidak masuk ke dalam kamar operasi bila pintu dibuka.
1. Displin yang tinggi dalam menjalankan peraturan sepsis jangan banyak bicara.
2. Jangan banyak mondar-mandir dan usahakan jangan terlalu banyak orang dalam kamar
operasi.
4. Petugas kamar operasi harus bebas dari kuman-kuman yang mudah ditularkan (karier
sangat sukar ditentukan).
5. Perlengkapan petugas:
Penutup kepala
Masker
Penutup kepala
Masker
Alas kaki
Pada lalu lintas ini perlu diingat adanya daerah-daerah bebas, area semirestriktik, daerah
bersih dan area restriktik.
Perlengkapan-perlengkapan khusus
a. Petugas buka alas kaki, masuk ruang bedah lewat pintu khusus, menuju ruang ganti
pakaian (daerah bersih)
b. Petugas ganti pakaian dengan pakaian khusus bedah (tidak boleh dirangkap) dan cuci
tangan.
d. Petugas masuk dalam area restriktik dalam kedaan sudah memakai tutup kepala, masker
dan alas kaki khusus.
e. Bila sudah selesai bekerja petugas keluar melalui jalur yang sama waktu masuk dengan
meletakkan kembali perlengkapan-perlengkapan yang sudah dipakai di tempat yang sudah
ditentukan.
b. Petugas kamar operasi menyemput dengan brankar kamar operasi di koridor transfer.
Penderita dibawa ke kamar persiapan (ganti baju dengan baju kamar operasi).
c. Dari kamar persiapan, penderita dibawa ke kamar operasi dengan memakai brankar di
Instalasi Kamar Operasi, dipindahkan ke meja operasi, brankar disimpan di luar kamar
operasi (masih dalam area restriktik).
d. Selesai operasi penderita dibawa ke kamar pemulihan atau ruang sadar pulih dengan
menggunakan Brankar Instalasi Kamar Operasi dan memakai pakaian bedah.
e. Penderita keluar dari kamar pemulihan menuju ruangan lewat pintu ruang pulih sadar.
b. Prosedurnya:
Sebelum operasi dimulai, semua alat yang mungkin akan dipakai sudah ada di dalam kamar
operasi.
Setelah selesai operasi, semua alat yang sudah dipakai harus segera diletakkan di loket yang
telah disiapkan tempatnya, dibawa ke Instalasi Sterilisasi Sentral bagian pengepakan.
Instrumen disiapkan oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral sampai instrumen siap pakai.
Alat linen yang sudah dipakai dimasukan ke dalam kantong khusus lewat loket dan dikirim
ke bagian pencucian.
Alatalat disposable yang sudah dipakai dimasukkan ke dalam kantong atau tempat khusus
dan dikirim ke bagian pembakaran.
D. Tata Laksana Pembedahan pada Penderita dengan HIV dan Hepatitis B dan C
1. Penderita direncanakan dilakukan operasi terakhir, supaya kamar operasi bisa langsung
dibersihkan setelah selesai pembedahan.
3. Harus disiapkan:
4. Personil kamar operasi harus memakai celemek plastik kedap air di bawah jas operasi
memakai pelindung mata (kaca mata) dan pelindung muka, memakai sarung tangan rangkap
dua.
5. Personil dalam kamar operasi sesedikit mungkin dan alat-alat yang diperlukan saja, harus
ada dua orang perawat keliling: 1 orang di dalam dan 1 orang lagi di luar untuk menghindari
kontaminasi ke luar ruangan.
6. Perawat keliling juga harus menggunakan sarung tangan, pelindung mata dan muka,
celemek kedap air di bawah jas operasi yang steril.
7. Harus memakai linen disposable, meja operasi tertutup dan kain yang kedap air, kemudian
ditutup lagi dengan kain disposable.
9. Instrumen yang telah dipakai harus dicuci dengan sabun air panas sebelum di autoclave.
Instrumen yang tidak dapat di-autoclave setelah dicuci dengan sabun air panas harus
direndam dengan sterilicide atau Natrium dichloroisocyanurate atau NaDCC (Solution)
sesuai kebutuhan.
10. Perawat yang mencuci instrumen tersebut harus memakai perlengkapan seperti:
c. Pelindung mata (kaca mata), pelindung wajah ini sangat penting dengan banyaknya
percikan-percikan air yang mengandung kuman.
12. Setelah pembedahan, kamar operasi dan alat-alat yang telah dipakai harus segera
dibersihkan dengan air sabun panas.
15. Kamar operasi segera harus disterilkan sesuai prosedur yang berlaku di kamar operasi (1
kali saja)
2. Prosedur kewaspadaan universal harus dipatuhi dengan merujuk pada penularan lewat
darah.
3. Sebelum masuk ruang sadar pulih semua petugas harus mengganti pakaian dengan pakaian
yang khusus dipakai untuk bekerja di ruang tersebut, termasuk alas kaki, pakaian tersebut
tidak diperbolehkan dibawa ke luar ruangan, dan pakaian dari luar tidak boleh dibawa masuk.
4. Semua pengunjung harus mengenakan gaun pelindung atau gaun dan alas kaki pelindung
yang disediakan sebelum memasuki ruangan.
5. Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik setiap kali kontak
dengan pasien.
BAB V
LOGISTIK
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
Semua petugas di ruang sadar pulih harus bebas dari penyakit yang menular melalui
pernafasan/udara dan bebas dari luka terbuka.
Prosedur kewaspadaan universal harus dipatuhi dengan merujuk pada penularan lewat
darah.
Sebelum masuk ruang sadar pulih semua petugas harus menganti pakaian dengan pakaian
yang khusus dipakai untuk bekerja diruang tersebut, termasuk alas kaki,pakaian tersebut tidak
diperbolehkan dibawa ke luar ruangan, dan pakaian dari luar tidak boleh dibawa masuk.
Semua pengunjung harus mengenakan gaun pelindung/skort dan alas kaki pelindung yang
disediakan sebelum memasuki ruangan.
Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun anntiseptik setiap kali kontak
dengan pasien.
CategoriesAkreditasi 2012
Navigasi pos
PreviousPrevious post:02 Pedoman Pelayanan Anestesi
Next Next post:03 Pedoman Pelayanan Bedah AKREDITASI 2012 Noname
Kategori
Kategori
Blogroll
DEPKES RI 0
Gretha Group's Wiraswasta Online, Internet Murah, Website Gratis / Murah 0
KARS PUSAT 0
Produk Hukum Kementrian Kesehatan RIProduk Hukum Kementrian Kesehatan RI 0
RS Mitra Keluarga 0
RS PGI CIKINI RS Swasta Umum Sedare Dolorem Opus Divinum Est Meringankan
Penderitaaan Adalah Karya Ilahi 0
RS Pondok Indah 0
rs premierjatinegara.com 0
RSI Jakarta 0
RSK Budi Rahayu Blitar 0
facebook
Akreditasi Rumah Sakit
Subscribe
Delivered by FeedBurner
S S R K J S M
Apr
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
DESEMBER 2016
Dukung Pembiayaan Website, Dengan Klik Iklan dibawah ini :
Copyright 2016 Akreditasi RS Versi 2012. All Rights Reserved.
Full Frame by Catch Themes
Scroll Up