Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Banyaknya limbah ampas tebu di daerah Sidoarjo yang berasal dari pejual es tebu
yang sampai saat ini balum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan keadaan demikian perlu
dilakukan penelitian untuk menanggulangi permasalahan limbah yang semakin meningkat
menjadi bahan bakar alternatif (briket). Metode ini dilakukan dengan menambahkan campuran
biji buah kepuh dengan komposisi ampas tebu : biji buah kepuh yaitu 100 gr : 30 gr, 100 gr : 40
gr, 100 gr : 50 gr. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat bom kalorimeter,
menggunakan alat thermocouple, dan spesimen terbaik dengan pengujian proximate. Dari hasil
yang didapat dari bom kalorimeter nilai terendah briket campuran 100gr :30gr yaitu 5351
kal/gr dan tertinggi 5528 kal/gr untuk koposisi 100 gr : 50 gr. Sedangkan uji termal dari ke tiga
sepesimen briket yang mempunyai termal yang tertinggi selama pembakaran 10 menit adalah
pada jenis B50 yaitu 7420C. Dan dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai kalor yang
didapat maka semakin tinggi termal yang dimiliki. Karakteristik briket jenis B50 merupakan
hasil yang terbaik dan dilakukan pengujian proximate diperoleh persentase kadar air 4,94 %,
kadar zat yang menguap 52,23 %, kadar abu 8,73%, dan fixed karbon 34,10%
Keywords: briket, ampas tebu, biji buah kepuh, proksimate
2. Metodelogi Penelitian
Mulai
Studi literatur
pengujian
tidak
hasil
ya
pembahasan
selesai
5450
nilai kalor (KAl/gram)
5400
5350
5300
5250
5200
5150
5100
B30 B40 B50
jenis briket
Gambar 4 Grafik Pengaruh Variasi Komposisi Briket Arang Ampas Tebu dengan Campuran Biji
Buah Kepuh Terhadap Nilai Kalor dengan Dua Kali Pengulangan
uji pembakaran 1
800
600
suhu (0C)
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit)
B 30 B 40 B 50
Gambar 5 Grafik Pengaruh Variasi Komposisi Briket Arang Ampas Tebu dengan Campuran Biji
Buah Kepuh Terhadap Temperatur Pembakaran Pembakaran Pertama
uji pembakaran 2
800
600
suhu (0C)
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
waktu (menit)
B 30 B 40 B 50
Gambar 6 Grafik Pengaruh Variasi Komposisi Briket Arang Ampas Tebu dengan Campuran Biji
Buah Kepuh Terhadap Temperatur Pembakaran Pembakaran Kedua
uji pembakaran 3
800
600
suhu (0C)
400
200
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
waktu (menit)
B 30 B 40 B 50
Gambar 7 Grafik Pengaruh Variasi Komposisi Briket Arang Ampas Tebu dengan Campuran Biji
Buah Kepuh Terhadap Temperatur Pembakaran Pembakaran Ketiga
Hasil
Sifat-sifat Permen
No jepang inggris USA SNI Penelitian
briket ESDM
B50
Inherent
1 6-8 3-4 6 <15 8 4,94
Moisture (%)
Volatile Matters Sesuai bahan
2 15-30 16 19 15 52,23
(%) baku
3 Ash Content (%) 3-6 8-10 18 <10 8-10 8,73
Fixed Karbon Sesuai bahan
4 60-80 75 58 76 34,10
(%) baku
Nilai Kalor 6000-
5 7300 6500 4400 5600 5528
(kkal/kg) 7000
Kharis Akbar, dkk 2012
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang sangat tinggi sesuai dengan bahan baku.
berdasarkan kadar moisture, briket hasil Untuk nilai kalor memenuhi standar yang
penelitian sudah memenuhi standar yang ada ditentukan oleh EDM, tetapi tidak memenuhi
pada tabel. Kadar volatile masih terlalu tinggi standar 4 negara dan hampir memenuhi standar
sehingga tidak memenuhi standar, hal ini yang ditentukan SNI.
dikarenakan biomass memiliki kadar volatile
4. Kesimpulan Patabang, D. 2012. Karaketeristik Termal
Briket Arang Sekam Padi dengan Variasi
Hasil analisa pengujian briket arang ampas tebu
Bahan Perekat. Jurnal Mekanikal, Vol. 3
dengan variasi campuran arang biji buah
No.2. Hal: 286-292. Palu: Fakultas
kepuh dengan komposisi antara lain 100 gr :
Teknik. Universitas Tadulako.
30 gr, 100 gr : 40 gr, dan 100 gr : 50 gr dapat
Sembiring MT, Sinaga TS. 2003. Arang Aktif
diambil kesimpulan yaitu :
(Pengenalan dan Proses Pembuatannya).
1. Nilai kalor terendah ditunjukan pada
Medan: Fakultas Teknik. Universitas
komposisi bahan campuran biji buah kepuh
Sumatera Utara
dengan perbandingan 100gr : 30gr dengan
Subroto. 2006. Karaketristik Pembakaran
nilai kalor 5351 gr/kal.
Biobriket Campuran Batubara, Ampas
2. Nilai kalor tertinggi ditunjukan pada
Tebu, dan Jerami. Media Mesin. Vol
komposisi bahan campuran biji buah kepuh
7.No 2. Hal 47-54.
dengan perbandingan 100gr : 50gr dengan
Sudrajat, R.dkk. 2010. Pembuatan Biodiesel
nilai kalor 5528 gr/kal
Biji Kepuh dengan Proses
3. Suhu tertinggi pada pembakaran briket
Transesterifikasi. Bogor. Institut
ampas tebu dengan campuran biji buah
Pertanian Bogor.
kepuhterdapat pada komposisi 100 gr : 50 gr
Sulistyanto, A. 2006. Karakteristik
yaitu dengan suhu 742 0C.
Pembakaran Biobriket Campuran Sabut
4. Penambahan komposisi bahan campuran biji
Kelapa dan Batubara. Vol 7. No2. Hal
buah kepuh pada briket arang ampas tebu
77-84.
dapat meningkatkan nilai kalor pada briket
Syamsiro, M. Dan Saptoadi, H. 2007.
arang ampas tebu tersebut.
Pembakaran Briket Biomassa Cangkang
5. Penambahan komposisi bahan campuran biji
Kakao: Pengaruh Temperatur Udara
buah kepuh pada briket arang ampas tebu
Preheat. Yogyakarta: Seminar Nasioanal
dapat meningkatkan temperatur pembakaran
Teknologi 2007 (SNT 2007).
atau semakin tinggi nilai kalor maka semakin
Wijayanti. 2009. Arang Aktif Ampas T ebu
meningkat temperatur pembakarannya
Sebagai Adsorben pada Pemurnian
Minyak Goreng Bekas. Bogor: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Daftar Pustaka
Institut Pertanian Bogor.
Amin, S. 2000. Penelitian Berbagai Jenis
Kayu Limbah Pengolahan untuk
Pemilihan Bahan baku Briket Arang.
Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 2,
41-46.
Himawanto, D.A. 2005. Pengaruh Temperatur
Karbonisasi terhadap Karakteristik
Pembakaran Briket. Jurnal Media Mesin.
Volume 6 No. 2, Juli 2005. Surakarta.
Kharis Akbar, dkk 2012. Studi Pemanfaatan
Potensi Biomass Dari Sampah Organik
Sebagai Bahan Bakar Alternatif (Briket)
Dalam Mendukung Program Eco-
Campus Di ITS Surabaya. Surabaya:
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS)
Kent (1992) Heyne, K.1987 Tumbuhan
Berguna Indonesia, Jil.3:1353-1355 Terj.
Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta
https://id.wikipwdia.org/wiki/kepuh#cite_
note-heyne-2 (12 april 2016)