Professional Documents
Culture Documents
Buku Rencana Bisnis dan Anggaran ini berisi program, kegiatan, target kinerja
dan anggaran Puskesmas Banjarbaru Utara Tahun anggaran 2018, yang
merupakan panduan dan pegangan unit kerja dalam melaksanakan kegiatan
pada tahun anggaran 2018
Bahrul Ilmi,SKM,MM
NIP.19700906 199002 1 001
Ambang batas belanja yang diusulkan sebagai antisipasi atas fluktuasi kegiatan
operasioanal rumah sakit adalah sebesar 20%. Besaran ambang batas tersebut
berlaku apabila pendapatan dalam tahun 2018 telah mencapai dan atau melebihi
target pendapatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA) Puskesmas Banjarbaru Utara,
Halaman
Kata Pengantar i
Ringkasan Eksekutif ii
Bab I Pendahuluan . 1
A. Gambaran Umum . 1
B. Visi dan Misi BLUD . 3
C. Budaya BLUD Puskesmas 5
D. Susunan Pejabat Pengelola BLUD .............. 6
I
A. Gambaran Umum
Secara umum dapat diartikan sebagai satu satuan organisasi yang diberikan
kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan tugas-
tugas operasional pembangunan di wilayah kerja/kecamatan. Ada tiga fungsi
yang dijalankan Puskesmas yaitu, 1) Menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan, 2) Memberdayakan masyarakat dan keluarga, 3)
Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama (Depkes, 2002).
Dengan berbekal sumber daya yang ada dan didukung dengan inovasi
layanan yang tidak dimiliki oleh puskesmas lain seperti Home care, Oneday
care, diharapkan mampu mengundang minat masyarakat baik di wilayah
kecamatan Banjarbaru Utara atau diluar wilayah Kecamatan Banjarbaru
Utara.
2. MISI
Untuk mencapai visi tersebut, Puskesmas Banjarbaru Utara memiliki misi :
2. Pejabat Keuangan
a. Pejabat Keuangan dijabat oleh Kepala Bagian Tata
Usaha. Pejabat Keuangan membawahi beberapa
3. PejabatTeknis
a. Pemimpin BLUD dalam melaksanakan program dan
kegiatan menunjuk seorang pejabat fungsional pada
masing-masing BLUD selaku Pejabat Teknis.
b. Pejabat Teknis yang ditunjuk bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya kepada Pemimpin BLUD.
c. Pejabat Teknis mempunyai tugas:
1) mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
2) melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan; dan
3) menyiapkan dokumen anggaran atas beban
pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
II DAN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
BLUD PUSKESMAS BANJARBARU UTARA TAHUN 2018
E. Perangkat Lunak
Dalam mencapai kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan perangkat
lunak berupa prosedur-prosedur standar, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, surat-surat keputusan, dan perangkat lunak sistem
informasi manajemen dan keuangan, sehingga apa yang
dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan. Adanya perangkat
lunak, disamping memudahkan pelaksanaan kerja juga dapat sebagai
acuan dalam bertindak dan penentu arah strategi dan kebijakan.
F. Dana
Bahwa operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk
memenuhi kebutuhan pembiayaan pembelian obat, bahan medis
habis pakai, jasa pelayanan, bahan makan pasien, operasional
kendaraan, pemeliharaan, gaji karyawan dan lain sebagainya.
Pengeluaran pembiayaan dapat dikatakan per hari bahkan per jam
pelayanan. Namun selama ini, Puskesmas terbentur pada aturan
pengelolaan keuangan berdasarkan Peraturan Daerah yang berlaku,
b. Permenkeu
Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum
Daerah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pengelolaan dan pertanggungjawaban daerah diatur dalam BAB
C. Asumsi Makro
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 5 (lima) tahun
belakangan ini menunjukkan signifikansi yang bagus, terutama
menunjukkan kebangkitan dari keterpurukan kondisi ekonomi Indonesia.
Iklim pertumbuhan ekonomi Indonesia ini diprediksikan akan terus
berkembang sehingga mampu lagi berswasembada dan menjadi macan
asia.
2. Tingkat Inflasi
Tingkat Inflasi Indonesia sejak tahun 1998 s/d 2002 sangat tinggi
hampir kearah hyper inflasi, hal ini dipicu oleh kondisi politik Indonesia yang
tidak stabil serta euphoria reformasi, meskipun euphoria tersebut masih
saja bergejolak sampai saat ini, namun masih bisa dikendalikan tidak
mempengaruhi kenaikan inflasi. Inflasi pada kurun waktu 2003 s/d 2007
dipengaruhi oleh harga BBM dalam negeri, sehingga masyarakat panik
untuk memborong semua (bahkan yang tidak perlu sekalipun) sehingga
harga-harga bahan pokok naik.
10
9.06
9
8 6.98
5.96
7
3.86 3.98
6
4
2009 2010 2011 2012 2013
3
Kalimantan Selatan
2
Paling tidak ada 3 (tiga) faktor yang akan mempengaruhi nilai tukar
rupiah 2013. Pertama, keluarnya sebagian besar investasi portofolio asing
dari Indonesia. Keluarnya investasi portofolio asing ini menurunkan nilai
tukar Rupiah karena dalam proses ini investor asing menukar Rupiah
dengan mata uang utama dunia, seperti Dolar US untuk diputar dan di
investasikan di negara lain. Hal ini berarti akan terjadi peningkatan
penawaran atas mata uang Rupiah. Peristiwa tersebut akan simetris
dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akan cenderung
turun sejalan dengan kecenderungan penurunan dari Rupiah. Ini
merupakan masalah klasik tentang mobilitas kapital internasional, mobilitas
kapital yang tinggi tentu akan menyebabkan naik-turunnya sebuah mata
uang. Hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan The Fed (Bank Sentral
Amerika Serikat) dalam rangka mengurangi Quantitative Easing (QE).
4. Harga BBM
Dalam industri kesehatan, harga bahan bakar minyak, juga sangat
mempengaruhi operasional dan pemeliharaan Puskesmas. Hampir semua
bahan dasar untuk operasional Puskesmas dipengaruhi oleh harga BBM.
Dipicu oleh keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM dalam kondisi
politik yang tidak stabil, meskipun kemudian dibatalkan, namun keputusan
tersebut sudah tidak mampu lagi meredam harga-harga bahan pokok.
Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM sampai dengan 60% pada
2. Peraturan Daerah
Kebijakan Akuntansi Keuangan daerah adalah merupakan prinsip,
dasar, konvensi, aturan dan praktik yang diterapkan dalam rangka
penyusunan dan penyajian laporan keuangan daerah. Kebijakan akuntansi
ini digunakan sebagai dasar dalam pengakuan, pengukuran, dan pelaporan
2) Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
D. Asumsi Mikro
1. Volume Pelayanan
Asumsi jumlah penduduk kota yang bermasalah kesehatan
diperkirakan sebanyak 20% dari total jumlah penduduk. Dari asumsi
tersebut, secara kuantitatif minimal ada 29.981 jumlah kunjungan ke
Puskesmas, yang terbagi ke kunjungan rawat jalan sebanyak 28.361
kunjungan, dan 1.620 kunjungan rawat darurat.
2. Inovasi Pelayanan
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, ada beberapa inovasi
pelayanan yaitu pelayanan home care, one day care, pelayanan
kesehatan sore hari dan pelayanan laboratorium lanjutan.
3. Total Pendapatan
Dalam rencana strategik ini, total pendapatan Puskesmas Banjarbaru
Utara berasal dari Pendapatan fungsional, dan subsidi dari Pemerintah
Daerah serta dari Pemerintah Pusat. Total pendapatan fungsional
dikelola langsung oleh Puskesmas tanpa harus setor ke kas
4. Total Biaya
Total biaya berupa biaya operasional dan biaya investasi. Biaya
operasional berupa biaya pegawai, dan biaya barang dan jasa. Biaya
investasi adalah biaya untuk pembelian sarana prasarana, serta
pengembangan.
5. Total Output
Total output dari kegiatan BLUD Puskesmas Banjarbaru Utara yaitu,
100% pasien warga miskin terlayani; pendapatan fungsional naik rata-
rata 20% per tahun, kunjungan meningkat 20% per tahun.
6. Unit Cost
Tarif per jenis layanan disesuaikan dengan analisis unit cost, dengan
menerapkan subsidi silang. Unit cost disusun setiap tahun dan dipakai
dasar untuk tarif pelayanan tahun berikutnya. Prinsip analisis unit cost
memakai sistem ABC (Activity Based Costing), dengan harga dasar
berlaku pada tahun penyusunan ditambah inflasi, dan margin yang
diharapkan.
1. Pendapatan
Pencapaian kinerja tahun berjalan (2017) dan target kinerja yang akan
dicapai (2018) untuk Pendapatan digambarkan sebagai berikut:
Pencapaian kinerja tahun berjalan (2017) dan target kinerja yang akan
dicapai (2018) untuk belanja digambarkan sebagai berikut:
JUMLAH
Sumber Dana
APBD 497.750.500 12 bln
APBN 606.198.800 12 bln
BLUD 36.000.000 754.010.300 63.453.300 12 bln
Pencapaian kinerja tahun berjalan (2017) dan target kinerja yang akan
dicapai (2018) untuk pendapatan dan belanja secara agregat dirinci
sebagai berikut:
Realisasi sd
Target 2018
No Uraian Oktober 2017
(Rp)
(Rp)
1 2 3 4
I. PENDAPATAN BLUD 667.851.392 853.463.400
1. Pendapatan Jasa Pelayanan 667.851.392 853.463.400
2. Pendapatan Hibah 0 0
3. Pendapatan Hasil kerjasama 0 0
4. Pendapatan BLUD lainnya 0 0
1. Biaya Pegawai - -
2. Biaya Administrasi - -
perkantoran
3. Biaya Pemeliharaan - -
4. Biaya Barang dan Jasa - -
5. Biaya Promosi dan Marketing - -
6. Biaya Penyusutan - -
7. Biaya Lainnya - -
8. Biaya Bunga - -
9. Biaya Administrasi Bank - -
10. Biaya Lainnya - -
Jumlah Biaya Tidak Langsung - -
Program/Kegiatan/Sumber TA TA TA TA TA
Pendapatan/Kode Akun 2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6
Program/Kegiatan/Sumber Pendapatan
1. Program Upaya Kesehatan 18.248.153 19.160.561 20.118.589 21.124.518 22.180744
Masyarakat
2. Program Peningkatan Sarana 51.660.000 54.243.000 56.955.150 59.802.907 62.793.052
dan Prasarana Aparatur
3. Program Pelayanan 255.390.000 268.159.500 281.567.475 295.645.848 310.428.141
Administrasi Perkantoran
4. Program Kemitraan 300.000.000 315.000.000 330.750.000 347.287.500 564.651.875
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan (JKN)
Toatal Belanja 625.298.153 656.563.061 689.391.241 723.860.775 760.053.813
A. Kesimpulan
Puskesmas Banjarbaru Utara adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat di kota Banjarbaru dengan letak yang sangat strategis di pusat
Kota dan pemukiman masyarakat.
Puskesmas Banjarbaru Utara juga merupakan suatu unit pelaksana fungsional
yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan.