You are on page 1of 6

BEST WANNA BE UI 2017

SOP dan PANDUAN MENTOR

SOP
Dalam kegiatan mentoring, mentor diharapkan untuk:

1. Bertanggung jawab dan berkomitmen penuh demi keberlangsungan kegiatan mentoring.


2. Melaksanakan kegiatan mentoring bersama dengan pasangan mentor yang telah
ditentukan.
3. Selalu hadir disetiap kegiatan mentoring.
4. Membawa panduan materi setiap kegiatan mentoring sebagai panduan.
5. Memberikan penilaian yang objektif kepada peserta sesuai dengan yang sudah
ditentukan.
6. Wajib meminta izin kepada wali mentor masing-masing apabila menemukan kendala
sehingga tidak mampu mengisi jadwal mentoring yang telah ditentukan. Kendala tersebut
yang meliputi terencana ataupun accidental seperti kecelakaan, mendapatkan berita duka
dari keluarga, dll.
7. Selama masa kegiatan Best Wanna Be berlangsung (hingga akhir November) mentor
tidak dapat mengundurkan diri.
8. Memahami dan memathui peraturan dan SOP yang berlaku dan yang telah ditetapkan
panitia.

KEGIATAN MENTORING

1. Selain mentor, dalam kelompok mentoring terdapat wali mentor dari divisi mentoring
yang akan mengikuti dan memantau keaktifan setiap peserta dalam kegiatan mentoring
yang akan dinilai dalam Borang Penilaian sebagai outputnya.
2. Bentuk kegiatan mentoring ini sama halnya seperti Focus Group Discussion. Maka
diharapkan para mentor menyampaikan dan berdiskusi dengan peserta sesuai dengan
yang telah diajarkan dalam kegiatan edukasi mentor.
3. Kegiatan mentoring akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, yang akan dilaksanakan pada
bulan September satu kali dan Oktober sebanyak satu kali. Setiap mentor dan wali mentor
dapat melakukan koordinasi kegiatan mentoring untuk menyesuaikan jadwalnya masing-
masing, agar dapat meluangkan waktu satu hari dalam seminggu untuk mengisi kegiatan
mentoring.

PANDUAN MATERI
1. MENTORING I (18 23 September 2017)

Durasi: 1,5 jam


I. Materi I (Perkenalan)

Tak kenal, maka tak sayang. Untuk mentoring ini, tak kenal, maka mentoring tidak akan
berjalan dengan nyaman. Jadi, mari berkenalan!

Tujuan : Mentee dan mentor dapat mengenal satu sama lain

Peralatan :-

Instruksi :

1. Mentor mempersilakan mentee memperkenalkan dirinya dengan


ketentuan: nama lengkap, nama panggilan, asal SMA, asal daerah,
jurusan, dan satu kata yang menggambarkan diri
2. Seteleh memperkenalkan diri, setiap mentee diminta untuk
menyebutkan nama panggilannya dan nama-nama mentee
sebelumnya

II. Materi II (Agent of Change)

Situasi di Negara Indonesia ini cukup kritis. Banyak sekali hal yang masih bisa dibenahi.
Oleh karena itu, sudah menjadi tugas mahasiswa sebagai agen perubahan untuk memberi
perubahan di Indonesia. Bukan hanya sebagai penggagas, mahasiswa juga harus menjadi subjek
dari perubahan tersebut.

Tujuan : Menanamkan sikap kritis terhadap permasalahan dan memberikan solusi


perubahan untuk masalah tersebut.

Peralatan : Gadget handphone pribadi

Instruksi :

1. Mentor mempersilakan mentee untuk menonton video pemicu


2. Mentor meminta tanggapan mentee atas video tersebut
3. Mentor memberi kesimpulan atas materi mahasiswa sebagai agen
perubahan
4. Mentor meminta mentee untuk menuliskan harapan dan yang akan
mereka lakukan untuk membuat perubahan untuk Indonesia
5. Mentor dan mentee berfoto bersama dgn suasana yg
menggambarkan pemicu

Pertanyaan Panduan :

1. Apa pendapat kalian mengenai peristiwa di video tersebut?


2. Menurut kalian, apa yang bisa mahasiswa lakukan dalam
merespons situasi tersebut?
3. Apa ada hal lain yang kalian ingin ubah dari Indonesia?

Nilai :

1. Inisiatif: Setiap mentee aktif menyampaikan pendapatnya serta


memberikan solusi-solusi atas permasalahan tersebut.

Video : Kenapa Hoax Laku di Indonesia?


https://www.youtube.com/watch?v=5zylBZJUaBM

2. MENTORING II (9 14 November 2017)


Durasi: 1,5 jam

I. Materi I (Games Relay Gambar)

Untuk memulai materi dan memusatkan perhatian, mari kita bermain game yang tentunya
berhubungan dengan materi mentoring ini!

Tujuan : Memberikan gambaran secara menyenagkan kepada mentee bahwa


dengan hanya menjadi pengikut, kita belum tentu mendapat
pemahaman yang benar

Peralatan : Alat tulis dan kertas

Instruksi :

1. Mentor membagikan secarik kertas dan alat tulis (bisa juga


memakai peralatan dari mentee sendiri)
2. Mentor meminta semua, kecuali satu mentee untuk menghadap ke
belakang
3. Mentor menyebutkan hal yang harus digambar kepada mentee
pertama
4. Mentee pertama diberi waktu 10 detik untuk menggambar
5. Setelah 10 detik, mentee kedua diberikan waktu 3 detik untuk
melihat gambar mentee pertama, lalu diberikan waktu 10 detik
untuk menggambarkan kembali
6. Begitu seterusnya hingga mentee terakhir harus menjawab kira-
kira gambar apa yang digambar oleh mentee pertama
7. Mentor menanyakan esensi permainan kepada mentee
8. Mentor menjelaskan kesimpulan permainan

Pertanyaan Panduan :
1. Menurut kalian, apa esensi dari permainan ini?

Nilai :

1. Inisiatif: Setiap mentee menggambar dengan sebaik mungkin agar


mentee lainnya dapat mengerti apa yang dia gambar
2. Konkret: Setiap mentee dapat menggambar atas apa yang telah
dilihatnya secara nyata
3. Sinergis

II. Materi 2 (Social Control)

Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi pengamat di negeri ini. Mahasiswa harus bersikap
kritis dan menjadi penyambung lidah masyarakat. Dengan ilmu dan kedewasaannya, mahasiswa
harus bisa menjadi panutan bagi masyarakat. Hal ini lah yang disebut peran mahasiswa sebagai
social control.

Tujuan : Memberikan pemahaman mengenai peran Social Control kepada mentee

Peralatan : Gadget handphone pribadi

Instruksi :

1. Mentor mempersilakan mentee untuk membaca pemicu yang akan


dibagikan melalui grup sosial media.
2. Mentor mengarahkan peserta untuk membaca Pemicu 1 terlebih
dahulu dan dilanjut dengan membaca Pemicu 2.
3. Mentor meminta tanggapan mentee atas pemicu tersebut.
4. Mentor dan mentee mendiskusikan pemicu tersebut.
5. Mentor memberi kesimpulan atas materi mahasiswa sebagai
pengontrol sosial.
6. Mentor meminta mentee untuk menuliskan cara menjalani peran
social control yang benar menurut mentee.
7. Mentor dan mentee berfoto bersama dgn suasana yg
menggambarkan pemicu

Pertanyaan Panduan :

1. Apa pendapat kalian mengenai peristiwa di pemicu tersebut?


2. Apa mahasiswa perlu melakukan hal tersebut?
3. Menurut kalian, apa yang bisa mahasiswa lakukan dalam
merespons situasi tersebut?
4. Menurut kalian, bagaimana seharusnya mahasiswa menjalani peran
social control?

Nilai :

1. Inisiatif: Setiap peserta mampu memberikan tanggapan atas


pemicu tersebut
2. Konkret: Setiap mentee dapat memberikan opini atas kejadian
nyata
3. Sinergis

Pemicu I :

Jaga Indonesia, Hidup Rakyat Indonesia: Aksi Tolak Hak Angket KPK
Akhir-akhir ini, sosial media kembali diwarnai oleh pemberitaan aksi yang dilakukan
oleh para mahasiswa. Tertanggal 7 Juli 2017, mahasiswa UI kembali menggelar aksinya dalam
menyuarakan aspirasi rakyat. Berbeda dari biasanya, aksi yang bertemakan Tolak Intervensi,
Berantas Korupsi ini digalakkan bersama dengan para mahasiswa ITB, ILUNI UI, para
akademisi mulai dari mahasiswa tingkat S1, S2, S3, hingga guru besar sekalipun, beserta para
seniman dan juga Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara yang semuanya menyatakan
keberpihakannya terhadap KPK.

Aksi ini digalakkan terkait dengan disahkannya usulan hak angket DPR kepada KPK oleh
Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR yang sebelumnya juga menuai kericuhan pada rapat paripurna
DPR. Pasalnya, keputusan rapat paripurna yang terjadi pada 28 April 2017 tersebut dirasa
merupakan keputusan sepihak Fahri Hamzah karena mayoritas anggota DPR yang hadir tidak
menyetujui usulan tersebut dengan alasan letak keberpihakan aspirasi yang tidak tepat (dilansir
dari www.kumparan.com). Di sisi lain, BEM UI sendiri terdorong untuk menggalakkan aksi
ini karena menilai bahwa hak angket tersebut merupakan upaya pelemahan KPK (dengan
dibentuknya Panitia Khusus Hak Angket) serta dengan diangkatnya Agun Gunanjar sebagai
ketua Pansus beserta beberapa orang lainnya yang sesungguhnya merupakan orang-orang yang
terduga terlibat dalam kasus korupsi e-KTP.

Source: http://www.anakui.com/jaga-indonesia-hidup-rakyat-indonesia-aksi-tolak-hak-angket-
kpk/#.WZlDITOg_IU

Pemicu II:

Pertemuan Pansus Angket KPK dan Mahasiswa Berakhir Ricuh


KBR, Jakarta- Panitia Khusus Hak Angket DPR terhadap KPK menolak untuk berdialog
dengan ratusan pendemo di depan Komplek Parlemen RI. Hal itu disampaikan oleh Ketua
Pansus, Agun Gunadjar, saat menerima perwakilan pendemo dari Universitas Indonesia dan
Institut Teknologi Bandung di Gedung DPR, Jumat (07/07/17).

Agun mengatakan, Pansus tidak dapat menemui pendemo karena mereka tak mengakui
keberadaan Pansus Angket KPK. Sehingga pertemuan tersebut tidak dapat dicatat dalam berita
negera.

"Bagaimana saya akan membuat keputusan menemui saudara-saudara yang di luar kalau kalian
hari ini dengan mengangkat badan, tidak mengakui kursi yang anda duduki. Bahkan absen anda
lempar dan tidak menerima ini sebagai sebuah forum. Lalu kami berangkat ke sana dasarnya
apa?" Tata Agun di Ruang Rapat KK1, Komplek Parlemen, Jumat (07/07/17).

Ia melanjutkan, "Tolong sekretariat pertemuan ini diabaikan. Pertemuan ini tidak terjadi, tidak
berlangsung, kami tidak mempunyai kewajiban melaporkan ini ke dalam berita negara.
Pertemuan kami tutup."

Sempat terjadi kericuhan saat audiensi antara Pansus Angket KPK dengan perwakilan dari UI
dan ITB ini. Mereka menuntut Pansus untuk berdialog di depan ratusan pendemo. Mereka
bersikukuh tak mau mendengarkan penjelasan Pansus jika di dalam ruang rapat. Perwakilan
pendomo akhirnya digiring keluar Komplek Parlemen oleh Kepolisian dan Pengamanan Dalam
DPR.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Muhammad Syaeful mengatakan, aksi hari ini
merupakan bentuk penolakan terhadap Pansus Hak Angket KPK. Ia menilai kerja Pansus hanya
untuk melemahkan KPK. Ia menuntut Pansus tersebut untuk dibubarkan.

"Kami anggap tidak sedang menghadap Pansus Angket, tapi kami sedang menghadap wakil
rakyat yang terhormat," kata Mujab saat audiensi.

Sejak siang tadi, ratusan pendemo yang terdiri dari ILUNI UI, BEM UI, BEM ITB dan
masyarakat anti korupsi menggelar aksi di depan Komplek Parlemen, Jumat (07/07/17). Aksi
tersebut untuk menolak hak angket terhadap KPK yang digulirkan DPR.

Editor: Rony Sitanggang

Source: http://kbr.id/berita/07-
2017/pertemuan_pansus_angket_kpk_dan_mahasiswa_berakhir_ricuh/91021.html

You might also like