Professional Documents
Culture Documents
SOP
Dalam kegiatan mentoring, mentor diharapkan untuk:
KEGIATAN MENTORING
1. Selain mentor, dalam kelompok mentoring terdapat wali mentor dari divisi mentoring
yang akan mengikuti dan memantau keaktifan setiap peserta dalam kegiatan mentoring
yang akan dinilai dalam Borang Penilaian sebagai outputnya.
2. Bentuk kegiatan mentoring ini sama halnya seperti Focus Group Discussion. Maka
diharapkan para mentor menyampaikan dan berdiskusi dengan peserta sesuai dengan
yang telah diajarkan dalam kegiatan edukasi mentor.
3. Kegiatan mentoring akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, yang akan dilaksanakan pada
bulan September satu kali dan Oktober sebanyak satu kali. Setiap mentor dan wali mentor
dapat melakukan koordinasi kegiatan mentoring untuk menyesuaikan jadwalnya masing-
masing, agar dapat meluangkan waktu satu hari dalam seminggu untuk mengisi kegiatan
mentoring.
PANDUAN MATERI
1. MENTORING I (18 23 September 2017)
Tak kenal, maka tak sayang. Untuk mentoring ini, tak kenal, maka mentoring tidak akan
berjalan dengan nyaman. Jadi, mari berkenalan!
Peralatan :-
Instruksi :
Situasi di Negara Indonesia ini cukup kritis. Banyak sekali hal yang masih bisa dibenahi.
Oleh karena itu, sudah menjadi tugas mahasiswa sebagai agen perubahan untuk memberi
perubahan di Indonesia. Bukan hanya sebagai penggagas, mahasiswa juga harus menjadi subjek
dari perubahan tersebut.
Instruksi :
Pertanyaan Panduan :
Nilai :
Untuk memulai materi dan memusatkan perhatian, mari kita bermain game yang tentunya
berhubungan dengan materi mentoring ini!
Instruksi :
Pertanyaan Panduan :
1. Menurut kalian, apa esensi dari permainan ini?
Nilai :
Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi pengamat di negeri ini. Mahasiswa harus bersikap
kritis dan menjadi penyambung lidah masyarakat. Dengan ilmu dan kedewasaannya, mahasiswa
harus bisa menjadi panutan bagi masyarakat. Hal ini lah yang disebut peran mahasiswa sebagai
social control.
Instruksi :
Pertanyaan Panduan :
Nilai :
Pemicu I :
Jaga Indonesia, Hidup Rakyat Indonesia: Aksi Tolak Hak Angket KPK
Akhir-akhir ini, sosial media kembali diwarnai oleh pemberitaan aksi yang dilakukan
oleh para mahasiswa. Tertanggal 7 Juli 2017, mahasiswa UI kembali menggelar aksinya dalam
menyuarakan aspirasi rakyat. Berbeda dari biasanya, aksi yang bertemakan Tolak Intervensi,
Berantas Korupsi ini digalakkan bersama dengan para mahasiswa ITB, ILUNI UI, para
akademisi mulai dari mahasiswa tingkat S1, S2, S3, hingga guru besar sekalipun, beserta para
seniman dan juga Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara yang semuanya menyatakan
keberpihakannya terhadap KPK.
Aksi ini digalakkan terkait dengan disahkannya usulan hak angket DPR kepada KPK oleh
Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR yang sebelumnya juga menuai kericuhan pada rapat paripurna
DPR. Pasalnya, keputusan rapat paripurna yang terjadi pada 28 April 2017 tersebut dirasa
merupakan keputusan sepihak Fahri Hamzah karena mayoritas anggota DPR yang hadir tidak
menyetujui usulan tersebut dengan alasan letak keberpihakan aspirasi yang tidak tepat (dilansir
dari www.kumparan.com). Di sisi lain, BEM UI sendiri terdorong untuk menggalakkan aksi
ini karena menilai bahwa hak angket tersebut merupakan upaya pelemahan KPK (dengan
dibentuknya Panitia Khusus Hak Angket) serta dengan diangkatnya Agun Gunanjar sebagai
ketua Pansus beserta beberapa orang lainnya yang sesungguhnya merupakan orang-orang yang
terduga terlibat dalam kasus korupsi e-KTP.
Source: http://www.anakui.com/jaga-indonesia-hidup-rakyat-indonesia-aksi-tolak-hak-angket-
kpk/#.WZlDITOg_IU
Pemicu II:
Agun mengatakan, Pansus tidak dapat menemui pendemo karena mereka tak mengakui
keberadaan Pansus Angket KPK. Sehingga pertemuan tersebut tidak dapat dicatat dalam berita
negera.
"Bagaimana saya akan membuat keputusan menemui saudara-saudara yang di luar kalau kalian
hari ini dengan mengangkat badan, tidak mengakui kursi yang anda duduki. Bahkan absen anda
lempar dan tidak menerima ini sebagai sebuah forum. Lalu kami berangkat ke sana dasarnya
apa?" Tata Agun di Ruang Rapat KK1, Komplek Parlemen, Jumat (07/07/17).
Ia melanjutkan, "Tolong sekretariat pertemuan ini diabaikan. Pertemuan ini tidak terjadi, tidak
berlangsung, kami tidak mempunyai kewajiban melaporkan ini ke dalam berita negara.
Pertemuan kami tutup."
Sempat terjadi kericuhan saat audiensi antara Pansus Angket KPK dengan perwakilan dari UI
dan ITB ini. Mereka menuntut Pansus untuk berdialog di depan ratusan pendemo. Mereka
bersikukuh tak mau mendengarkan penjelasan Pansus jika di dalam ruang rapat. Perwakilan
pendomo akhirnya digiring keluar Komplek Parlemen oleh Kepolisian dan Pengamanan Dalam
DPR.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Muhammad Syaeful mengatakan, aksi hari ini
merupakan bentuk penolakan terhadap Pansus Hak Angket KPK. Ia menilai kerja Pansus hanya
untuk melemahkan KPK. Ia menuntut Pansus tersebut untuk dibubarkan.
"Kami anggap tidak sedang menghadap Pansus Angket, tapi kami sedang menghadap wakil
rakyat yang terhormat," kata Mujab saat audiensi.
Sejak siang tadi, ratusan pendemo yang terdiri dari ILUNI UI, BEM UI, BEM ITB dan
masyarakat anti korupsi menggelar aksi di depan Komplek Parlemen, Jumat (07/07/17). Aksi
tersebut untuk menolak hak angket terhadap KPK yang digulirkan DPR.
Source: http://kbr.id/berita/07-
2017/pertemuan_pansus_angket_kpk_dan_mahasiswa_berakhir_ricuh/91021.html