Professional Documents
Culture Documents
2. Diagnosa Keperawatan :
prsedur dilakukan.
b. Mencuci tangan
e. Melonggarkan seprei atas dari bagian kepala sampai kaki. Angkat selimut
j. Pasang seperi baru yang bersih yang dilipat bentuk kipas secara memanjang
pada batas atas setengah ranjang dimana lipatan berada pada bagian tengah
ranjang.
kedalam kantung linen. Angkat sprei bawah dan letakkan dalam kantung
linen.
m. Tarik dan selipkan sprei bawah kepala matras. Buat sematan. Tarik bagian
pasien
n. Bantu pasien bergulir kembali ke posisi terlentang dan atur kembali posisi
bantal.
pencegahannya :
Pencegahan : menjaga laken kotor jauh dari pakaian perawat dan jangan
b. Infeksi
alasan medis.
Klien tampak tenang. Artinya klien merasa lebih nyaman setelah dilakukan bed
teratur (ROM).
3. Prinsip-prinsip tindakan:
a. Cuci tangan.
e. Hubungkan cairan infuse dengan selang infuse sehingga tidak ada udara
f. Kencangkan tourniquet.
i. Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm dibawah tusukan.
j. Pegang jarum pada posisi 30 derajat pada ven ayang akan ditusuk, setelah
k. Rendahkan posisi jarum sejajar dengan dan tarik jarum sedikit lalu teruskan
steril.
q. Atur tetesan infuse sesuai ketentuan, pasang stiker yang sudah diberi
tanggal.
s. Salam terminasi.
pencegahannya.
a. Hematoma
tusukan pada fossa antecubital dan posisi lengan pasien yang fleksi tidak
b. Infiltrasi
atau suntikan obat sampai dipastikan bahwa ujung jarum terletak di dalam
lumen vena.
upaya untuk mencegah udara ini masuk ke dalam sirkulasi otak dan paru.
e. Perdarahan
f. Reaksi alergi
Cara mencegah : Menggunakan plester yang bersih dan kalau perlu tiap 3
tubuh pasien dapat terpenuhu secara optimal dan monitor tetesan infus.
R : Segala sesuatu yang akan dilakukan harus diawali dengan doa agar
diberikan kelancaran.
terhadap pasien
c. Cuci tangan
ditusuk.
penusukan.
j. Lepas turniket.
k. Cabut jarum dan vena dan gunakan kasa untuk menekan area
penusukan.
RM pasien).
laboratorium.
organisme.
pencegahannya :
a. Hematoma
c. Hematokonsentrasi
Sampel darah vena diambil dari arteri brachialis, selanjutnya hasil dikirim
a. Nama Klien
mengangguk.
b. Benar Obat
c. Benar Dosis
dilanjutkan ke klien.
e. Benar Waktu
memadai.
yang berbahaya. Tindakan ini hanya merupakan tes terhadap reaksi alergi
obat yang mungkin muncul pada seseorang terhadap obat tertentu. Karena
tindakan ini termasuk tindakan invasive yang merusak jaringan maka salah
satu resiko yang dapat terjadi adalah resiko infeksi karena luka yang
ditimbulkan.
terhadap obat yang dimasukan. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya
pada area injeksi setelah 15 menit pasca injeksi. Jika tidak terdapat alergi
maka penggunaan obat dapat dilakukan. Namun bila terdapat alergi maka
dan bukan untuk menyelesaikan masalah maka tidak ada tindakan lain
2. Diagnosa keperawatan
3. Prinsip-prinsip tindakan:
a. Bersih
Cara pemasangan :
terlalu tinggi. Sedangkan untuk prosedur yang tidak sesuai dengan teori
klien.
b. Jika klien terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal kanul.
Perhatikan jumlah air steril dalam humidifier, jangan berlebih atau kurang
dari batas. Hal ini penting untuk mencegah kekeringan membran mukosa
Pada klien dengan masalah febris dan diaforesis, maka perawat perlu
b. Mengobati keracunan
Pasien tidak merasa sesak atau berkurang sesaknya. Jalan napas paten dan
tidak ada lagi sumbatan. Pola napas reguler dan normal.
c. Pemasangan infus.