You are on page 1of 3

10/26/2017 Cara Mengatasi Konflik di Tempat Kerja - wikiHow

Cara Mengatasi Konflik di Tempat Kerja


3 Bagian: Menghadapi Konflik Mengajak Berbicara Mengatasi Konflik

Konflik di tempat kerja bisa disebabkan oleh berbagai alasan, mungkin karena sulitnya mendapatkan promosi, kompensasi
kerja yang tidak memuaskan, merasa kurang dihargai, dan masalah hubungan kerja dengan karyawan yang lain.[1] Jika
terjadi konflik dengan rekan kerja, jangan langsung menyerah dan ingin segera mencari pekerjaan baru. Hadapi masalah
dengan bersikap dewasa dan berusahalah mengatasinya dengan berinisiatif untuk melakukan konfrontasi. Akan tetapi, jangan
biarkan masalah pekerjaan beralih menjadi isu personal. Sampaikan pendapat dan simaklah baik-baik saat rekan kerja
menjelaskan pandangannya. Ajukan pertanyaan dan lakukan klarifikasi jika masih ada hal-hal yang belum jelas. Terakhir,
tentukan solusi yang disepakati bersama dan laksanakan sebaik mungkin.

Bagian
Menghadapi Konflik
1

1 Akui adanya konflik. Langkah pertama mengatasi konflik adalah mengakui bahwa Anda sedang menghadapi
konflik. Berpura-pura semua baik-baik saja tidak bisa mengatasi masalah. Alih-alih, akui adanya konflik dengan
rekan kerja dan peran Anda yang menimbulkan atau memperpanjang masalah. Bersikaplah jujur kepada diri sendiri
dengan mengakui bahwa Anda juga berperan dalam konflik yang sedang terjadi.[2]
Pikirkan hal-hal yang mungkin menjadi pemicu konflik, misalnya: jadwal kerja yang terlalu padat, kepribadian
yang buruk, beban kerja yang terlalu berat, atau penyampaian instruksi kerja yang kurang menyenangkan.[3]
Pertimbangkan juga pendapatnya, alih-alih hanya memikirkan diri sendiri. Anda akan lebih mudah memahami
masalah jika bersedia mempertimbangkan perspektif kedua belah pihak.[4]

2 Berfokuslah pada masalah, bukan pada orangnya. Jangan biarkan konflik kerja berubah menjadi masalah
pribadi. Berusahalah mencari solusi dengan berfokus pada masalah dan jangan meminta orang lain berubah agar
konflik tidak berubah menjadi isu personal. Sebagai rekan kerja, mungkin Anda akan terus berinteraksi dengannya,
meskipun tidak berteman baik.[5]
Membicarakan pekerjaan cenderung membuat seseorang merasa diserang. Karena itu, jadilah pribadi yang
tidak mudah tersinggung dan fokuskan pembicaraan pada aspek pekerjaan agar tidak melibatkan hal-hal yang
bersifat personal.

3 Ambil inisiatif. Jangan biarkan konflik di tempat kerja semakin besar. Abaikan konflik jika memungkinkan. Anda
tidak perlu memendam kemarahan atau rasa dendam kepada rekan kerja. Akan tetapi, jika masalah ini terus
membuat Anda kesal dan berselisih paham dengannya, berusahalah mencari solusi secepatnya.
Jangan menunggu sampai ia yang lebih dahulu menemui Anda. Apa pun peran Anda dalam masalah ini,
jadilah orang pertama yang berusaha mengatasi konflik.

Bagian
Mengajak Berbicara
2

1 Tentukan waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara dengannya. Percakapan singkat dari meja kerja
masing-masing melalui surel dan telepon bukan cara menyelesaikan konflik. Anda perlu mengajaknya berbicara
tanpa hal-hal yang mengalihkan perhatian di tempat dan waktu yang tepat agar masalah bisa diatasi.
Tentukan apakah Anda ingin mengirim surel atau berbicara empat mata dengannya. Jika Anda memilih
berbicara langsung, jangan membahas masalah ini di depan rekan kerja yang lain dan sepakati waktu yang
paling tepat untuk berdiskusi.

2 Tanyakan apakah ia sedang menghadapi masalah. Jika seseorang membuat Anda marah atau bingung,
kondisi tersebut bisa diatasi cukup dengan bertanya. Jangan berasumsi bahwa ia melakukan tindakan tertentu
agar Anda merasa kesal atau mengalami kesulitan. Adakalanya, seseorang melakukan hal tersebut dengan alasan
yang baik. Selain itu, ia mungkin tidak menyadari bahwa perilakunya menyakiti perasaan orang lain. Anda bisa

https://id.wikihow.com/Mengatasi-Konflik-di-Tempat-Kerja 1/3
10/26/2017 Cara Mengatasi Konflik di Tempat Kerja - wikiHow

mengetahui intensi seseorang dengan mengajukan pertanyaan untuk melakukan klarifikasi, bukan dengan
menghakimi.[6]
Contoh cara melakukan klarifikasi: Saya bingung mengapa kemarin Anda tidak menjawab pertanyaan saya.
atau Saya merasa Anda meremehkan pekerjaan saya dan membuat saya bertanya-tanya apa sebabnya.

3 Dengarkan pendapatnya. Ketika Anda mengalami masalah dengan rekan kerja, jangan terfokus pada diri
sendiri. Dengarkan baik-baik apa yang ia katakan, simaklah saat ia memberikan pendapat, dan pertimbangkan
perasaannya. Sediakan banyak waktu agar ia bisa menyampaikan pemikiran, perasaan, dan pengalamannya. Jika ia
merasa diserang, biarkan ia mengungkapkan perasaannya. Berikan kesempatan agar ia bisa berbicara tanpa
diinterupsi.[7]
Jangan memonopoli percakapan dengan terus menyampaikan pendapat Anda. Dengarkan apa yang ia
katakan sebab Anda akan memperoleh lebih banyak informasi sehingga mampu memahaminya dengan baik.
Pastikan ia sudah selesai berbicara dengan bertanya, Apa masih ada yang ingin Anda sampaikan kepada
saya?

4 Buatlah kesepakatan. Temukan kesamaan pandangan dengannya, misalnya: Anda berdua mengakui adanya
masalah atau konflik yang harus diselesaikan dan membuat kesepakatan untuk mengatasinya dengan membuat
resolusi bersama. Apa pun itu, buatlah keputusan agar Anda berdua mampu mengatasi konflik.[8]
Contohnya: jika Anda merasa diperlakukan semena-mena oleh rekan kerja, sepakati bahwa Anda berdua
sedang berkonflik atau tidak bisa bekerja sama.
Anda bisa mengatakan: Saya ingin kita membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah ini agar kita bisa
bekerja sama dengan baik.

5 Sampaikan permintaan maaf atas kesalahan Anda. Mintalah maaf atas perilaku Anda yang memicu konflik.
Orang yang terlibat dalam konflik biasanya pernah melakukan tindakan yang menimbulkan atau memperbesar
masalah. Akui apa yang pernah Anda lakukan sehingga memicu konflik, sampaikan penyesalan, dan katakan bahwa
Anda ikut bertanggung jawab. Walau demikian, ingatlah bahwa Anda tidak sepenuhnya bersalah. Jadi, Anda hanya
perlu bertanggung jawab sebatas tindakan yang pernah Anda lakukan.[9]
Anda bisa mengatakan: Saya menyesal karena pernah mengucapkan kata-kata yang membuatmu sakit hati.
Saat itu saya sedang marah, tetapi saya tidak berhak berbicara seperti itu kepadamu.

6 Jangan bertindak impulsif. Jika ia mengatakan hal-hal yang menyerang atau melukai perasaan, jangan
membalasnya dengan kata-kata kasar yang nantinya Anda sesali atau memperpanjang masalah. Jika terjadi
konflik, sempatkan berpikir sejenak agar Anda tidak langsung bereaksi. Sering kali, konflik terjadi karena Anda salah
mendengar ucapan orang lain, salah paham, atau membutuhkan klarifikasi lebih lanjut.[10]
Bereaksi impulsif biasanya membuat Anda memberikan respons negatif.

7 Jangan menuduh dan menyalahkan orang lain. Kendalikan diri agar Anda tidak bersikap defensif atau
menyalahkan orang lain. Meskipun Anda merasa dipersalahkan, jangan meluapkan hal-hal negatif kepadanya.
Mungkin Anda ingin membentaknya agar orang-orang di sekitar mengetahui kesalahannya. Akan tetapi, jagalah sopan
santun sebab Anda sedang berada di tempat kerja.[11]
Gunakan kalimat dengan kata saya untuk menyampaikan bahwa Anda merasa kecewa atau dirugikan.
Contohnya: Saya benar-benar kecewa saat Anda mendapatkan pujian dalam rapat atas hasil kerja yang saya
lakukan. Jangan mengatakan: Kamu benar-benar keterlaluan. Tindakanmu membuat saya sangat
kecewa.[12]

Bagian
Mengatasi Konflik
3

1 Libatkan bagian personalia. Departemen personalia bisa membantu Anda menyelesaikan konflik di tempat
kerja. Mintalah bantuan personel di bagian personalia jika konflik semakin parah dan ingin segera pindah kerja
atau jika Anda mengalami masalah pribadi dengan rekan kerja sehingga Anda dan karyawan yang lain kehilangan
semangat kerja.[13]
Bagian personalia bisa menentukan seseorang untuk melakukan mediasi atau memfasilitasi Anda berdua
berdiskusi secara konstruktif. Mediator yang baik bisa membantu orang-orang yang sedang berkonflik

https://id.wikihow.com/Mengatasi-Konflik-di-Tempat-Kerja 2/3
10/26/2017 Cara Mengatasi Konflik di Tempat Kerja - wikiHow

sehingga mereka mampu menemukan solusi sendiri, alih-alih memberikan nasihat atau mengarahkan agar
mereka memilih solusi tertentu.

2 Susunlah rencana untuk menjalankan resolusi. Setelah membahas masalah sampai tuntas, usulkan solusinya.
Berfokuslah pada hal-hal yang Anda berdua inginkan dan cara berinteraksi yang lebih baik.[14] Tentukan hal-hal
yang bisa disepakati bersama atau membuat komunikasi lebih efektif. Tentukan cara lain untuk mengatasi masalah
dan memulihkan kerja sama, misalnya dengan menentukan giliran kerja atau menyampaikan instruksi melalui tulisan,
alih-alih dengan berteriak.
Jika Anda tidak bisa membuat rencana sendiri, mintalah bantuan atasan atau bagian personalia untuk
memberikan saran tentang cara mengatasi konflik.
Contohnya: jika rekan kerja menginterupsi saat Anda berbicara dalam rapat, katakan: Tolong dengarkan saya
berbicara. Apa Anda bisa menunggu sampai saya selesai berbicara? Jika Anda masih menyela, saya akan
meminta Anda menunggu.

3 Jalankan rencana Anda. Selain membuat resolusi, Anda berdua harus melaksanakan solusi yang sudah
disepakati bersama. Diskusikan cara menerapkan solusi dengan baik. Mungkin Anda perlu meminta dukungan
dari rekan kerja yang lain atau melibatkan personel bagian personalia. Gunakan sistem agar solusi bisa dijalankan
dengan baik dan membawa perubahan yang bermanfaat.[15]
Contohnya: jika Anda kesulitan bekerja sama dalam menyelesaikan proyek, tentukan pembagian tugas
sebelum proyek dimulai agar rekan kerja merasa diperlakukan adil dan setara. Libatkan seseorang yang netral
dan mintalah ia memberikan pendapat tentang pembagian tugas untuk pelaksanaan proyek.

4 Lakukan perubahan yang diperlukan. Tergantung intensitas konflik, mungkin Anda perlu melakukan perubahan.
Contohnya: jika Anda berdua tidak bisa membuat resolusi, pertimbangkan kemungkinan pindah departemen atau
meminta penugasan baru. Jika Anda cenderung merasa kesal atau bermasalah jika berbicara dengannya, lakukan
diskusi dengan kepala dingin. Lakukan apa saja agar tidak memicu atau memperpanjang konflik.

Tips

Langkah tersulit untuk mengatasi konflik dengan rekan kerja adalah mengajaknya berdiskusi. Walaupun langkah ini
sangat sulit, berusahalah melakukannya!

Sumber

1. https://www.forbes.com/sites/jacquelynsmith/2013/04/25/how-to-approach-the-boss-when-conflict-arises-at-work/#2bbcbe2763bd
2. http://hr.berkeley.edu/hr-network/central-guide-managing-hr/managing-hr/interaction/conflict/resolving
3. http://hr.berkeley.edu/hr-network/central-guide-managing-hr/managing-hr/interaction/conflict/resolving

Tampilkan lainnya... (12)

https://id.wikihow.com/Mengatasi-Konflik-di-Tempat-Kerja 3/3

You might also like