Professional Documents
Culture Documents
Rangkaian Listrik
College Loan Consolidation Wednesday, September 24th, 2014 - Kelas IX
Rangkaian listrik adalah hubungan beberapa alat listrik yang membentuk suatu sistem
kelistrikan. Rangkaian listrik dengan aliran arus listrik merupakan rangkaian listrik
tertutup dan rangkaian listrik tanpa aliran listrik merupakan rangkaian listrik terbuka.
Berikut gambar yang dimaksud dengan rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik
tertutup.
Pada gambar rangkaian listrik terbuka lampu tidak menyala karena tidak ada aliran muatan
listrik pada penghantar sebab saklar dibuka, sering disebut rangkaian terbuka. Sedangkan
pada gambar rangkaian listrik tertutup lampu menyala karena ada aliran muatan listrik sebab
saklar tertutup, sering disebut rangkaian tertutup. Jadi, arus listrik mengalir hanya pada
rangkaian tertutup.
Arus listrik muncul ketika elektron-elektron bergerak dari potensial rendah ke potensial
tinggi. Arah gerakan elektron ini berlawanan dengan arah arus listrik. Jadi, akibat pergerakan
elektron-elektron ini, muncul arus listrik yang arahnya dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
Pada rangkaian tertutup, sumber tegangan dapat menimbulkan beda potensial dalam
rangkaian. Dengan adanya perbedaan potensial ini elektron-elektron terdorong untuk
bergerak dari potensial rendah (kutub -) ke potensial tinggi (kutub +). Kondisi ini akan
menimbulkan arus listrik dalam rangkaian yang arahnya dari potensial tinggi (kutub +) ke
potensial rendah (-).
Cara membaca skala pada amperemeter adalah sebagai berikut. Setelah amperemeter
terpasang pada rangkaian dan saklar ditutup, maka arus listrik mengalir dan jarum
amperemeter menunjuk angka tertentu sesuai dengan besar arus yang terukur. Misalnya
amperemeter akan digunakan untuk mengukur kuat arus maksimum satu ampere, maka
masing-masing ujung kabel dimasukkan ke angka nol dan satu.
Bila jarum menunjukkan angka tertentu, misalnya angka 40 skala bawah atau 20 skala atas,
maka besar arus listrik adalah :
Pada rangkaian percobaan pertama lampu pijar menyala dan jarum amperemeter
menyimpang. Hal itu menunjukkan bahwa arus mengalir melalui lampu pijar. Kuat arus yang
melalui lampu pijar diukur dengan amperemeter, dan satuan kuat arus adalah ampere. Apakah
yang dimaksud 1 ampere itu? 1 ampere adalah besar muatan listrik 1 Coulumb yang mengalir
melalui penghantar setiap 1 sekon. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Dimana:
Satuan kuat arus yang lebih kecil yaitu : miliampere dapat ditulis mA, mikroampere dapat
ditulis A.
Hukum Kirchoff Tetang Arus Listrik
Rangkaian bercabang
Dalam rangkaian bercabang, kuat arus yang masuk pada titik percabangan sama besar dengan
kuat arus yang keluar dari titik percabangan. Jika kuat arus yang masuk ke titik percabangan
adalah I, dan arus yang keluar dari titik percabangan adalah I1, I2, I3, dan I4 maka berlaku
hubungan:
Persamaan ini dikenal sebagai hukum Kirchoff. Secara fisis dapat diartikan kuat arus yang
masuk pada titik percabangan sama besarnya dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan.
Arus listrik mengalir dari titik A melalui lampu ke B karena ada beda potensial. Supaya arus
listrik terus-menerus mengalir, maka muatan yang sampai di B harus dikembalikan di A
dengan menggunakan sumber tegangan. Sedangkan untuk mengembalikan muatan listrik dari
B ke A, sumber tegangan memerlukan energi. Jadi, beda potensial adalah banyaknya energi
yang berfungsi untuk mengalirkan setiap Coulumb muatan dari satu titik ke titik yang lain.
Dua titik dikatakan mempunyai beda potensial 1 Volt, apabila sumber tegangan itu
mengeluarkan energi sebesar satu Joule untuk memindahkan muatan listrik sebesar satu
Coulumb dari satu titik ke titik yang lain.
Bagaimana cara mengukur beda potensial? Ikutilah pembahasan berikut ini! Untuk mengukur
beda potensial berbagai sumber listrik, misalnya baterai atau mengukur tegangan antara
ujung-ujung suatu alat listrik, misalnya lampu digunakan alat ukut yang disebut Voltmeter.
Voltmeter harus dipasang paralel dengan sumber listrik atau peralatan listrik yang akan
diukur tegangannya. Jika kita hendak mengukur tegangan lampu pijar, digunakan dua utas
kabel untuk menghubungkan paralel kedua ujung lampu pijar (titik A dan B) dengan kedua
terminal Voltmeter, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Untuk mengukur tegangan sumber listrik arus searah misalnya baterai atau aki, ujung yang
potensialnya lebih tinggi harus dihubungkan ke terminal positif Voltmeter dan potensial yang
lebih rendah dihubungkan ke terminal negatif Voltmeter.
Dimana:
n = jumlah baterai
Hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik merupakan karakteristik penting yang
berkaitan dengan berbagai peralatan listrik. Bagaimanakah bentuk hubungan arus listrik
dengan tegangan atau beda potensial?
Orang yang pertama kali menyatakan hubungan kuat arus dengan beda potensial adalah
George Simon Ohm. Pernyataannya dikenal dengan hukum Ohm yang berbunyi: Hasil bagi
beda potensial dengan kuat arus adalah tetap.
Hubungan antara kuat arus (I) dan tegangan (V) merupakan hubungan yang linear, artinya
makin besar tegangan makin besar pula kuat arus, makin kecil tegangan makin kecil pula
kuat arus. Hubungan tegangan dengan kuat arus dapat ditulis sebagai berikut:
V ~ I (V sebanding I)
V=I.C
C adalah konstanta pembanding yang nilainya selalu tetap untuk berbagai V dan I. Konstanta
inilah yang disebut hambatan sehingga perumusannya menjadi sebagai berikut:
V=IxR
Jadi, hambatan listrik adalah hasil bagi tegangan (beda potensial antara ujungujung
penghantar) dengan kuat arus yang melalui penghantar tersebut. Jika ditulis dalam bentuk
persamaan adalah sebagai berikut:
R=V/I
Dimana:
R adalah faktor pembanding yang nilainya tetap, inilah yang disebut hambatan atau resistansi.
I =V/R
Tegangan yang diberikan pada suatu alat listrik harus disesuaikan dengan tegangan yang
seharusnya diperuntukkan bagi alat itu. Sebagai contoh, jika lampu pijar diberi tegangan yang
melebihi tegangan yang seharusnya, elemen pemanas pada lampu pijar akan dilalui oleh arus
lebih (arus yang melebihi arus yang seharusnya), akan mengakibatkan elemen pemanas
rusak.
Jika tegangan yang diberikan pada alat listrik lebih kecil daripada tegangan yang seharusnya,
maka arus yang mengalir menjadi kurang. Kondisi ini dapat terjadi pada penggunaan kompor
listrik dengan tegangan lebih rendah, maka arus yang mengalir juga kurang. Dengan aliran
arus yang kurang ini proses pemanasan elemennya menjadi lambat. Contoh lain yang sering
dijumpai adalah redupnya lampu pijar ketika mengalami penurunan tegangan.
Komponen listrik yang khusus dibuat untuk menghasilkan hambatan listrik pada suatu
rangkaian disebut penghambat atau resistor. Jika penghambat dihubungkan pada suatu
rangkaian listrik, penghambat mengurangi kuat arus listrik yang mengalir melalui rangkaian
listrik tersebut. Dalam rangkaian-rangkaian yang rumit seperti dalam radio dan televisi,
penghambat digunakan untuk menjaga kuat arus dan beda potensial pada nilai yang tertentu
besarnya agar komponen-komponen listrik lainnya dalam rangkaian dapat berfungsi secara
baik.
Sebuah penghambat sederhana biasanya dibuat dari kawat nikhrom yang tipis. Beberapa
penghambat yang dijual di pasaran ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Pada gambar itu tampak penghambat variabel tipe berputar yang digunakan sebagai pengatur
volume suara radio. Penghambat variabel yaitu suatu penghambat yang nilai hambatan
listriknya dapat diubah-ubah.
Akibatnya, kuat arus listrik yang mengalir dari kutub ke kutub berubah. Pada gambar diatas
ditunjukkan penghambat variabel yang memiliki tiga kutub yang memungkinkan untuk
digunakan sebagai pembagi tegangan atau potensiometer. Potensiometer yang dihubungkan
dengan baterai dapat memberikan nilai tegangan listrik mulai dari nol samai dengan tegangan
baterai.
Untuk mengukur hambatan listrik dapat digunakan Ohmmeter. Dengan Ohmmeter besarnya
hambatan dapat langsung dibaca pada skala. Salah satu ciri Ohmmeter adalah adanya tanda
pada skala alat itu. Biasanya Ohmmeter dipasang bersama-sama dengan Voltmeter dan
Amperemeter dalam suatu perangkat alat yang disebut multimeter atau AVO meter
(Ampermeter, Voltmeter, dan Ohmmeter). Dengan multimeter ini besaran pada rangkaian
listrik dapat diukur semua.