Professional Documents
Culture Documents
ELEKTRONIKA I
TANGGAPAN RANGKAIAN INTEGRATOR DAN DIFERENSIATOR TERHADAP
GELOMBANG PERSEGI
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
TANGGAPAN RANGKAIAN INTEGRATOR DAN DIFERENSIATOR TERHADAP
GELOMBANG PERSEGI
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat mengetahui apa fungsi dari rangkaian Integrator dan Diferensiator
2. Menyelidiki output dari rangkaian integrator dan diferensiator terhadap
input gelombang persegi.
3. Membandingkan sinyal output yang didapat pada integrator dan
diferensiator.
B. DASAR TEORI
Penggunaan dalam Op-Amp dibagi menjadi dua jenis yaitu penguat linear
dan penguat tidak linear. Penguat linear merupakan penguat yang tetap
mempertahankan bentuk sinyal masukan, yang termasuk dalam penguat ini antara
lain penguat non inverting, penguat inverting, penjumlahan, penguat diferensial
dan penguat instrumentasi. Sedangkan penguat tidak linear merupakan penguat
yang bentuk sinyal keluarannya tidak sama dengan bentuk sinyal masukannya,
diantaranya komparator, integrator, diferensiator, pengubah bentuk gelombang
dan pembangkit gelombang. (Gunarta,2011)
Rangkaian yang ditunjukan pada gambar dibawah menghasilkan tegangan
keluaran yang berbanding lurus dengan integral waktu dari tegangan masuk.
Sehingga, rangkaian ini dinamakan integrator. Integrator digunakan dalam
pembangkit-pembangkit tegangan landau (ramp) atau sapu (sweep), dalam filter,
dan dalam pengujian simulasi komputer analog.
Prinsip kerja rangkaian Integrator, G secara semu berada pada potensial bumi,
akibat perolehan tak terhingga dari OP-AMP, arus masukan = 1 mengalir
kedalam kapasitor umpan-balik dan menghasilkan tegangan 0 . Sehingga,
1 1
0 = = 1 .
0
Jadi, tegangan keluaran 0 sama dengan konstanta 1 dikalikan integral
tegangan masuk 1 .
Diferensiator, kalau posisi dan dalam gambar diatas saling dipertukarkan maka
rangkaian yang dihasilkan, yang ditunjukkan dalam gambar dibawah ini menjadi
diferensiator. Dengan memisalkan bahwa berada pada potensial nol (bumi), untuk
kapasitor dapat dituliskan
1 =
di mana adalah muatan kapasitor
1 1
= =
di mana adalah arus kapasitor.
Sekali lagi, = 0 , sehingga Persamaan diatas menyusut menjadi
1
=
Osiloskop
2.
3.
Resistor 1,5
4.
Audio Generator
5.
Kabel penghubung
6.
Kapasitor 100
7.
Papan Plug In
8.
Kabel Osiloskop
9.
Jumper
D. LANGKAH KERJA
NO. LANGKAH PERCOBAAN GAMBAR
1. Siapkan alat bahan yang akan digunakan.
2. Rangkailah rangkaian integrator dan diferensiator
RC dan RL pada papan plug-in seperti pada
gambar rangkaian yang sudah diberi. Rangkaian
yang kita gunakan adalah rangkaian Integrator RC
dan Diferensiator RC. Sambungkan pada Inputnya
Audio Generator dan Keluarannya Osiloskop Ch1.
E. DATA PERCOBAAN
Integrator RC
Level 0 3 5
Frekuensi 10 Hz 60 Hz 60 Hz
Volt/Div 1 mV 20 mV 20 mV
Vertikal
Time/Div 2 ms 5 ms 5 ms
Horizontal
Diferensiator RC
Ket. Jarum 20% lebar 50% lebar 100% Sisa akhir Sisi akhir Sinyal
pulsa pulsa lebar pulsa pulsa pulsa 64 % pesergi
50%
Level 2
Frekuensi 50 Hz
Volt/Div 2 mV
Vertikal
Time/Div 5 m
Horizontal
Integrator RL
Tidak 20% 50% 100% Amplitudo
Ket. terdistorsi terdistorsi terdistorsi terdistorsi kali
Level 7 6 4 3
Frekuensi 50 Hz 3000 Hz 4000 Hz 8000 Hz
Volt/Div 1V 0.1 V 0,1 V 50 mV
Vertikal
Time/Div 5 ms 0,1 50 20
Horizontal
Diferensiator RL
Ket. Jarum 20% lebar 50% lebar 100% lebar Sisa akhir
pulsa pulsa pulsa pulsa 50%
Level 4 6 5
Frekuensi 600 Hz 6000 Hz 4000 Hz
Volt/Div 50 mV 0,2 V 0,2 V
Vertikal
Time/Div 0,2 ms 50 0,1 m
Horizontal
F. PENGOLAHAN DATA
Percobaan 1 : Integrator RC
1
=
2
1
=
2. 3,14. 1500 107
= 1061,5
Tidak terdistorsi
Tegangan Periode Frekuensi
= 1,2 1 = 4 1. 103 1
= = 250
= 1,2 = 4 . 103 4 103
20% Terdistorsi
Tegangan Periode Frekuensi
= 1,2 1 = 5 1. 103 1
= = 200
= 1,2 = 5 . 103 5 103
50% Terdistorsi
Tegangan Periode Frekuensi
= 1,2 1 = 4 5 . 103 1
= = 50
= 1,2 = 2 . 102 2 102
100% Terdistorsi
Tegangan Periode Frekuensi
= 2,2 1 = 4,2 5 . 103 1
= = 47,6
= 2,2 = 21 . 103 21 103
Amplitudo kali
Tegangan Periode Frekuensi
= 0,8 2 = 4,4 5 . 103 1
= = 45,4
= 1,6 = 22 . 103 22 103
Amplitudo 0,36 kali
Tegangan Periode Frekuensi
= 0,6 2 = 4,2 2 . 103 1
= = 120
= 1,2 = 8,4 . 103 8,4 103
Sinyal Linier
Tegangan Periode Frekuensi
- - -
Percobaan 2 : Differensiator RC
1
=
2
1
=
2. 3,14. 1500 107
= 1061,5
Jarum
Tegangan Periode Frekuensi
- - -
20% Lebar Pulsa
Tegangan Periode Frekuensi
= 3,4 2 = 3 5 . 103 1
= = 66,67
= 6,8 = 15 . 103 15 103
50% Lebar Pulsa
Tegangan Periode Frekuensi
= 2,8 2 = 3,4 2 . 103 1
= = 58,8
= 5,6 = 17 . 103 17 103
100% Lebar Pulsa
Tegangan Periode Frekuensi
= 1 2 = 1,4 2 . 103 1
= = 142,8
= 2 = 7 . 103 7 103
Sisa Akhir Pulsa 50%
Tegangan Periode Frekuensi
- - -
Sisa Akhir Pulsa 64%
Tegangan Periode Frekuensi
- - -
Sinyal Persegi
Tegangan Periode Frekuensi
- - -
Percobaan 3 : Integrator RL
=
2
1500
=
2. 3,14 . 1000
= 0,24
Tidak terdistorsi
Tegangan Periode Frekuensi
= 1 1 = 2,8 5 . 103 1
= = 71,4
= 1 = 14 . 103 14 103
50% Terdistorsi
Frekuensi
Tegangan Periode
1
= 1 0,1 = 2,2 1. 106 =
2,2 106
= 0,1 = 2,2 . 106
= 454,545
100% Terdistorsi
Tegangan Periode Frekuensi
1
= 1 0,1 = 1,4 5 . 105 = = 14,285
7 105
= 0,1 = 7 . 105
Amplitudo kali
Frekuensi
Tegangan Periode
1
= 1 0,05 = 1,2 2 . 105 =
2,4 105
= 0,05 = 2,4 . 105
= 41,666
Percobaan 4 : Differensiator RL
=
2
1500
=
2. 3,14 . 1000
= 0,24
Jarum
Tegangan Periode Frekuensi
- - -
20% Lebar Pulsa
Tegangan Periode Frekuensi
= 2 5. 102 = 2,6 2 . 104 1
= = 1923
= 0,1 = 5,2 . 104 5,2 104
50% Lebar Pulsa
Tegangan Periode Frekuensi
= 3,4 0,2 = 2 5 . 105 1
= = 10.000
= 6,8 102 = 1 . 104 1 104
100% Lebar Pulsa
Frekuensi
Tegangan Periode
1
= 3,4 1. 104 = 7,8 1 . 104 =
7,8 104
= 3,4 104 = 7,8 . 104
= 1,282
Sisa Akhir Pulsa 50%
Tegangan Periode Frekuensi
- - -
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan yaitu melakukan
percobaan dalam mengetahui perbedaan antara Integrator dan Diferensiator.
Menurut Zuhal dan Zhanggischan. 2004 : 215-219 Operational Amplifier (Op-
Amp) adalah komponen elektronika yang merupakan suatu rangkaian integrated
circuit. Pada Op-Amp terdapat 2 input, yang merupakan input dari differential-
amplifier tingkat ke-1 dan sebuah output. Input-input dari op-amp, yaitu inverting
input (-) dan noninverting input (+).
Pada praktikum yang praktikan lakukan menggunakan rangkaian filter
dengan komponen pasif (R, L, C), dengan demikian filter yang digunakan filter
pasif. Filter pasif banyak digunakan untuk memberikan sirkuit seperti amplifier,
osilator dan sirkuit power supply karakteristik frekuensi yang diperlukan.
Jawaban :
1. ls
2. Ewefuhfiwe
3. Gie
4. Iufhew
I. KESIMPULAN
1. Idsfjols
2. Kfje
3. Dlfwelk
4. Ldffke
K. DAFTAR PUSTAKA
D. Chattopadhyay, DKK.1989. Dasar Elektronika. Jakarta : Penerbit UI-PRESS.
Malvino. 1986. Prinsip-Prinsip Elektronika Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
L. LAMPIRAN