You are on page 1of 5

TINJAUAN TERHADAP ILMU KEPERILAKUAN DALAM PERSPEKTIF

AKUNTANSI

A. Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan Pada Akuntansi


Para manajer terbiasa bebas untuk memanipulasi laporan informasi system akuntansi.
Pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan dilakukan atas dasar sudut pandang hasil
laporan mereka dan bukan atas dasar kontribusi mereka yang lebih luas terhadap efektivitas
organisasi. Sebagian prosedur saat ini juga dapat menimbulkan pembatasan yang tidak
diinginkan terhadap inisiatif manajerial. Prosedur dapat menjadi tujuan akhir itu sendiri jika
semata-mata dibandingkan dengan teknik organisasi yang lebih luas.
Dalam organisasi, masing-masing mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut. Keselarasan tersebut akan dapat lebih diwujudkan manakala
individu memahami dan patuh pada ketetapan-ketetapan yang ada di dalam anggaran.
B. Dimensi Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan berada di balik peran akuntansi tradisional yang berarti
mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan demikian,
dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta
penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Bernard Berelson dan GA. Stainer
juga menjelaskan secara singkat mengenai definisi keperilakuan, yaitu sebagai suatu riset ilmiah
yang berhadapan secara langsung dengan perilaku manusia. Definisi ini menangkap
permasalahan inti dari ilmu keperilakuan, yaitu riset ilmiah dan perilaku manusia.
Lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang, yaitu:
Pengaruh manusia berdasarkan desain, kontruksi dan penggunaan sistem akuntansi
Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku akuntansi
Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia
Akuntansi Keperilakuan : Perluasan Logis dari Peran Akuntansi Tradisional
Pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi akan dapat menjadi lebih baik
jika laporan tersebut banyak mengandung informasi yang relevan. Akuntan mengakui adannya
fakta ini melalui prinsip akuntansi yang dikenal dengan pengungkapan penuh (full disclosure).
Prinsip ini memerlukan penjelasan yang tidak hanya berfungsi sebagai pengganti dan penambah
informasi guna mendukung laporan data keuangan perusahaan, tetapi juga sebagai laporan yang

1
menjelaskan kritik terhadap kejadian-kejadian nonkeuangan. Informasi tambahan ini dilaporkan
baik dalam suatu kerangka laporan keuangan maupun dalam catatan atas laporan keuangan
perusahaan.
C.Lingkup dan Sasaran Hasil Dari Akuntasi Keperilakuan
Pada masa lalu, para akuntan semata-mata focus pada pengukuran pendapatan dan biaya
yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa depan.
Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia
dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi perilaku di
masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu
organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita
individu yang saling berhubungan dalam organisasi.
D. Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan
manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan
akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu social, sedangkan akuntansi
keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntasi dan pengetahuan keperilakuan. Namun ilmu
keperilakuan dan akuntansi keperilakuan sama-sama menggunakan prinsip sosiologi dan
psikologi untuk menilai dan memecahkan permasalahan organisasi.
E. Prespektif Berdasarkan Perilaku Manusia: Psikologi, sosiologi, dan Psikologi Sosial
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha untuk mengukur, menjelaskan,
dan terkadang untukmengubah perilaku manusia. Para psikologi memperhatikan, mempelajari,
dan berupaya untuk memahami perilaku individual.
Sedangkan sosiologi mempelajari orang-orang dalam hubungannya sesama manusia.
Secara spesifik, sosiologi telah memberikan kontribusi yang besar pada perilaku organisasi
melalui studi mereka terhadap perilaku kelompok dalam organisasi, terutama organisasi yang
formal dan relative rumit.
Psikologi social adalah suatu bidang kajian didalam psikologi, tetapi memadukan konsep-
konsep baik dari psikologi maupun sosiologi. Psikologi social memfokuskan pada pengaruh satu-
satu tehadap orang lain.

2
F. Beberapa Hal Penting dalam Perilaku Organisasi
Teori peran
Peran merupakan komponen perilaku nyata yang disebut norma. Norma-norma adalah harapan
dan kebutuhan perilaku yang sesuai untuk suatu peranan tertentu. Tiap-tiap peran berhubungan
dengan suatu identitas yang menggambarkan individu dalam hal bagaimana mereka perlu
bertindak dalam situasi khusus.
Struktur social
Studi keperilakuan manusia yang sistematis bergantung pada dua fakta. Pertama, orang-orang
bertindak secara teratur dengan pola yang berulang. Kedua, orang-orang tidak mengisolasikan
bentuk, tetapi mereka saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Budaya
Budaya merupakan satu titik pandang yang pada saat yang bersamaan dijadikan jalan hidup oleh
suatu masyarakat. Tidak terdapat masyarakat tanpa suatu budaya, dan budaya tidak ada diluar
suatu masyarakat.
Komitmen organisasi
Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan memihak pada
suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan
keanggotaanya dalam organisasi itu.
Konflik peran
Konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh anggota organisasi, yang
bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan berpotensi untuk menurunkan motivasi
kerja.
Konflik kepentingan
Konflik kepentingan terbagi 2, yaitu konflik kepentingan pekerja dan konflik kepentingan
keluarga yang sangat merugikan karyawan dan perusahaan dan memberikan pengaruh negatif
terhadap kinerja karyawan.
Pemberdayaan karyawan
Pemberdayaan karyawan dilakukan untuk :
a. Meningkatkan motivasi guna mengurangi kesalahan dan mendorong karyawan untuk
bertanggungjawab.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kreativitas dan inovasi

3
c. Mendorong peningkatan kualitas produk dan jasa
d. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mendekatkan karyawan terhadap pelanggan,
sehingga karyawan dapat melayani dengan lebih baik.
e. Meningkatkan kesetiaan dan mengurangi tingkat kemangkiran
f. Mendorong kerja sama yang lebih baik
g. Mengurangi tugas pengawasan dari manajemen menengah dalam pekerjaan operasional
sehari-hari
h. Menyiapkan karyawan untuk berkembang dan menghadapi perubahan

Konsep Keperilakuan Dari Psikologi Dan Psikologi Sosial


A. Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai tendensi tindakan, baik yang
menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan
atau situasi. Sikap mempunyai 3 komponen, yaitu : (1) pengertian; (2) pengaruh; (3)
perilaku. Sikap pada hakekatnya merujuk pada bagian afektif dari ketiga komponen
tersebut. Sikap memiliki 4 fungsi utama, yaitu : (1) pemahaman, (2) kebutuhan akan
kepuasan; (3) defensive ego; dan (4) ungkapan nilai.
B. Beberapa Teori Terkait Dengan Sikap
Teori Perubahan Sikap
Konsistensi dan Teori Perselisihan
Teori Disonansi Kognitif
Teori Persepsi Diri
Teori Motivasi dan Aplikasinya
Teori Motivasi Awal
Teori Kebutuhan dan Kepuasan
Teori Motivasi
Teori Keadilan
Teori ERG
Teori Harapan
Teori Atribusi
Teori Agensi
Pendekatan Dyadic

C. Persepsi
Persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa,
objek serta manusia. Persepsi dipengaruhi factor dalam situasi yaitu : waktu,

4
keadaan/tempat kerja dan keadaan social. Factor lain yang mempengaruhi persepsi
adalah : sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan pengharapan. Factor yang lain
yang juga mempengaruhi persepsi adalah hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar
belakang dan kedekatan.
D. Nilai
Nilai secara mendasar dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir
dari eksistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau social dibandingkan
dengan suatu modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanan.
E. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. Pembelajaran terjadi
sebagai hasil dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam merespon situasi.
Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam merespons situasi ini
terjadi dalam 3 bentuk : pengaruh keadaan klasik, pengaruh keadaan operant dan
pembelajaran social.
F. Kepribadian
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis dalam diri seseorang yang
menentukan dan mencermikan bagaimana orang tersebut merespon lingkunganya.
Kepribadian adalah intisari dari perbedaan individu. Kepribadian cenderung bersifat
konsisten dan kronis. Konsep kepribadian dan pengetahuan tentangn komponennya
adalah penting karena memungkinkan untuk memprediksi perilaku. Kepribadian
bagaimanapun juga dapat berubah. Para akuntan perilaku dapat menghadapi
efektifitas orang-orang jika mereka memahami bagaimana kepribadian dikembangkan
dan bagaimana kepribadian tersebut dapat diubah.

You might also like