You are on page 1of 6

ISSN 1693-7945

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS TEKNOLOGI DAN


INFORMASI MELALUI MODEL JOYFUL LEARNING

Oleh:

Sugianto
Universitas Wiralodra

ABSTRAK

Proses pembelajaran biologi menggunakan metode ceramah yang monoton merupakan penyebab
suasana belajar yang membosankan dan tidak menarik. Penerapan media pembelajaran berbasis
TIK melalui model joyful learning dibutuhkan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat membantu
mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi media, menghasilkan
media, mengevaluasi validitas, efektivitas, dan kepraktisan media pembelajaran biologi berbasis
TIK melalui model joyful learning. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan
(R & D). Desain penelitian menggunakan metode true experimental design dengan pretest-posttest
control group design. Sampel diambil menggunakan teknik cluster random sample, yang terpilih
yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol. Hasil
menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui
model joyful learning sangat dibutuhkan siswa, memiliki karakteristik konten yang beragam,
dinyatakan valid, efektif, dan memiliki kriteria nilai kepraktisan yang sangat tinggi.

Kata Kunci: Pengembangan Media Pembelajaran, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Joyful
Learning.

PENDAHULUAN
Hasil wawancara dengan beberapa orang guru biologi di kota Cirebon dan observasi
ketika proses pembelajaran berlangsung di SMA Negeri 6 Cirebon, didapatkan temuan bahwa
ketika guru menayangkan slide-slide presentasi, aktifitas siswa sangat kurang, mereka hanya
mendengarkan dan melihat tayangan presentasi tersebut. Di lain pihak, guru akhirnya lebih dominan
dalam pembelajaran tersebut (teacher centered) dengan metode ceramah yang diselingi tayangan
slide presentasi. Siswa merasa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran sehingga menimbulkan
kejenuhan dan kebosanan pada diri mereka.
Kejenuhan siswa berdampak pada kurangnya motivasi mereka dalam mengikuti
pembelajaran. Hal ini terlihat pada sikap dan perilaku mereka selama mengikuti presentasi dari
guru. Beragam sikap dan perilaku mereka tunjukkan seperti terlihat malas untuk mendengarkan,
pandangan mata yang tidak terfokus ke tayangan presentasi, menggambar kartun kesukaan, dan
mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Hal inilah yang juga mengakibatkan hasil belajar mereka
kurang maksimal, yang terlihat dari nilai ulangan harian dan ulangan semester yang relatif masih
rendah. Suatu terobosan baru berupa pengembangan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat
mengatasi kejenuhan siswa diperlukan agar prestasi belajar mereka meningkat secara signifikan.
Hasil observasi tersebut dijadikan dasar pengembangan suatu media pembelajaran berbasis
TIK yang mengandung unsur joyful / kegembiraan dengan menambahkan video lagu biologi buatan
mereka sendiri sehingga diharapkan dapat mengatasi kejenuhan dalam pembelajaran, meningkatkan
motivasi, keaktifan, kreatifitas, dan prestasi belajar siswa. Sebagaimana dalam penelitian Chopra
(2013), menyatakan bahwa pikiran, hati, dan jiwa menempatkan lebih banyak sukacita ke dalam
pengalaman siswa di sekolah jika model joyful learning diterapkan.
Berdasarkan hasil penelitian Yarden (2006), Danton (2007) pembelajaran pada materi biologi
dengan menggunakan media animasi membantu siswa menyimpan informasi dalam ingatan jangka
panjang, dan penggunaan animasi interaktif lebih efektif dan disukai siswa daripada animasi statis

1
GEMA WIRALODRA VOL.VII No.1 JUNI 2015

dalam mempelajari metode PCR (Polymerase Chain Reaction), serta penggunaan prediksi dengan
animasi meningkatkan interaktivitas animasi selama proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, perlu untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan media
pembelajaran biologi berbasis TIK melalui model joyful learning. Dengan diterapkannya media
pembelajaran ini diharapkan siswa lebih tertarik dalam mempelajari materi biologi pokok bahasan
sistem reproduksi manusia dan lebih semangat dalam belajar di kelas, sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi media pembelajaran biologi yang
paling dibutuhkan siswa di SMA Negeri 6 Cirebon, menghasilkan media pembelajaran biologi
berbasis TIK, dan mengevaluasi kevalidan, keefektifan, serta kepraktisan media pembelajaran
biologi berbasis TIK melalui model joyful learning

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R & D) yang dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran sistem
reproduksi manusia berbasis multimedia pada siswa kelas XI IPA di SMA N 6 Cirebon..
Prosedur penelitian yang digunakan mengacu pada prosedur penelitian pengembangan yang
dikembangkan oleh Sugiyono (2010) dengan beberapa modifikasi kondisional. Prosedur penelitian
tersebut terdiri dari tahap studi pendahuluan dan tahap studi pengembangan. Tahap studi
pendahuluan terdiri dari studi literatul, studi lapangan, dan analisis temuan. Tahap studi
pengembangan terdiri dari pengembangan draf desain media, penyusunan media, validasi, uji coba
terbatas, evaluasi dan perbaikan, uji coba skala luas, evaluasi dan penyempurnaan. Desain
penelitian menggunakan metode true eksperimental design dengan pretes-posttes kontrol group
design (Sugiyono, 2010).
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Cirebon. Pelaksanaan penelitian dijadwalkan
pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013, tepatnya pada bulan Maret sampai dengan April
2013. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 (eksperimen) dan kelas XI IPA 4 (kontrol)
sebagai kelas uji coba luas, sedangkan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas uji coba terbatas. Teknik
pengambilan sampel menggunakan cluster random sample.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar soal tes,
dan lembar angket respon siswa. Hal tersebut dapat disimpulkan berupa jenis data, metode dan
instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data sebagaimana tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis, metode dan instrument Pengumpulan Data, serta Teknik Analisis Data
Metode Instrumen Teknik
Jenis data
pengumpulan data pengumpulan data analisis data
Validasi Media Deskriptif
Validasi pakar Lembar Validasi
Pembelajaran persentase
Kebutuhan Media Respon siswa Lembar angket Deskriptif
Angket Respon Siswa Respon siswa kelas Deskriptif
Lembar angket
Kelas terbatas terbatas persentase
Efektivitas Media Uji banding
Tes Lembar tes
pembelajaran dua sampel
Kepraktisan Media Observasi dan Lembar observasi Deskriptif
pembelajaran respon siswa dan angket persentase

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil wawancara kondisi awal pembelajaran di SMAN 6 kota Cirebon, bahwa pada
dasarnya siswa menyukai pelajaran biologi karena sesungguhnya biologi sangat berguna bagi
kehidupan sehari-hari mereka, namun mereka menjadi merasa jenuh dan bosan ketika proses
pembelajaran biologi sangat monoton tanpa menggunakan media yang dapat mewakili sebuah
objek kajian biologi yang dipelajari. Ketika siswa merasa bosan dan jenuh terhadap proses

2
ISSN 1693-7945

pembelajaran biologi, maka minat belajar pun menjadi menurun dan menyebabkan siswa merasa
kesulitan dalam memahami konsep biologi khususnya sistem reproduksi manusia.
Berdasarkan angket survey kebutuhan media yang diperoleh kemudian diterapkan dalam
penelitian. Hasil angket terungkap bahwa media yang paling dibutuhkan siswa adalah media
berbasis TIK, video, dan media audio. Ketiga jenis media inilah yang akan diterapkan dalam
penelitian dan pengembangan sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.

Tabel. 2 Hasil Survai Media yang Dibutuhkan Siswa


Peringkat Media yang dibutuhkan Jumlah siswa yang memilih
1. Media berbasis TIK 13
2. Video 11
3. Media Audio 6
4. Media proyeksi 4
5. Film 3
6. Gambar / Charta 2
7. Torso 1
8. Foto 0
9. Alat peraga 0

Produk hasil pengembangan yaitu media pembelajaran biologi berbasis TIK melalui model
joyful learning memiliki konten media yaitu: 1) flash animasi, 2) video pendukung materi, 3) quiz
creator, dan 4) video lagu biologi yang semuanya dikombinasikan menjadi satu menggunakan
power point. Produk hasil pengembangan dapat dilihat pada Gambar.
Hasil desain media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia memiliki
beberapa menu utama yaitu beranda, SKKD, materi, evaluasi, bantuan, kamus, dan tampilan
pertama Frame diawali dengan intro masuk. Hasil desain dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Produk Media Pembelajaran

3
GEMA WIRALODRA VOL.VII No.1 JUNI 2015

Sebelum digunakan dalam pembelajaran nyata, media pembelajaran biologi berbasis TIK
dilakukan validasi oleh pakar, yang terdiri dari validasi media pembelajaran berbasis TIK, dan
validasi materi bahan ajar sistem reproduksi manusia. Hasil validasi media oleh pakar menghasilkan
kriteria valid dan sangat valid untuk semua aspek media pembelajaran maupun isi materinya.
Berdasarkan hasil validasi tersebut, maka media layak digunakan pada kelas simulasi atau uji
coba terbatas guna mengetahui keterbacaan media dalam bentuk respon siswa. Selain itu, para
observer juga memberikan masukan untuk perbaikan media yang telah dibuat. Selanjutnya, data dan
informasi yang diperoleh pada tahap pengembangan ini digunakan untuk perbaikan, sehingga
dihasilkan media pembelajaran yang dapat diujikan pada kelas eksperimen.
Uji coba skala terbatas juga bertujuan untuk memperoleh media pembelajaran yang lebih baik
sebelum diaplikasikan pada uji coba skala luas (kelas eksperimen). Hasil uji coba skala terbatas
keterbacaan media pembelajaran dari 12 siswa menunjukkan rata-rata kriteria baik sebanyak
79,58%. Hasil uji coba skala luas dapat dilihat dari aspek efektivitas belajar siswa dan kepraktisan
media.
Efektivitas penerapan pembelajaran yang menggunakan media berbasis teknologi informasi
dan komunikasi melalui model joyful learning dapat dilihat berdasarkan hasil belajar kognitif siswa.
ketuntasan hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel. 3 Ketuntasan Hasil Belajar


Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rataan Nilai 77,23 63,36
Nilai Maksimal 86 76
Nilai Minimal 66 62
Jumlah Siswa 33 33
Tuntas 25 0
% Ketuntasan 75,76 0

Berdasarkan Tabel 3 diperoleh banyaknya siswa kelas eksperimen yang mencapai


ketuntasan belajar minimal 77 adalah 75,76%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu
memahami materi sistem reproduksi manusia dengan menggunakan media pembelajaran biologi
berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui model joyful learning, sedangkan semua siswa
kelas kontrol yang tidak mencapai ketuntasan belajar minimal 77 adalah 100%. Hasil uji banding
dua sampel diketahui bahwa rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama dengan tingkat
kesalahan kurang dari 5%, yaitu 0% dan diketahui rerata N-gain kelas eksperimen 0,65 lebih tinggi
dari pada kelas kontrol 0,28. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rustono (2010),
bahwa media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunkasi dapat meningkatkan
aktifitas dan prestasi belajar biologi siswa. Hal senada juga dikemukakan oleh Adeyemo (2010)
bahwa teknologi informasi dan komunkasi memberikan pengaruh yang besar pada kegiatan belajar
mengajar dan juga membuat pembelajaran menjadi begitu menarik bagi siswa.
Data hasil kepraktisan media pembelajaran ini diperoleh dengan menggunakan observasi
aktivitas siswa dan angket respon siswa. Besarnya persentase keaktifan yang dicapai siswa dapat
dilihat pada Gambar 2.

0% Persentase (%)
12%
15%
Sangat Rendah (SR)
67%
Rendah (R)
6% Sedang (S)
Tinggi (T)

4
ISSN 1693-7945

Gambar 2. Persentase Keaktifan Siswa

Berdasarkan Gambar 2 diperoleh bahwa Skor total keaktifan siswa yang belajar dengan
menggunakan media pembelajaran biologi berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui
model joyful learning mencapai kriteria tinggi dan sangat tinggi sebesar 72,73%, sedangkan
indikator keberhasilan minimum dalam penelitian ini adalah sebesar 70% mencapai kriteria tinggi
atau sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai. Sebagaimana
terungkap dalam penelitian Breithaupt (2002) yang mempertegas hal tersebut dengan menyatakan
bahwa ketersediaan dan stimulus dari video atau gambar telah nyata memberikan keuntungan yang
besar terhadap pembelajaran sains. Sementara persentase tiap indikator aspek keaktifan dapat
dilihat pada Gambar 3.

100,00 91,67 94,70


87,88
90,00 82,58
80,00 70,45 73,48
70,00 65,15 65,15
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00

Gambar 3. Persentase Tiap Indikator Keaktifan Siswa

Hasil pengamatan pada proses pembelajaaran menunjukkan bahwa pencapaian seluruh


indikator aspek keaktifan siswa sudah lebih dari 60%. Hampir seluruh siswa mengikuti pelajaran
dan mencatat penjelasan. Demikian juga siswa yang menjawab pertanyaan, percaya diri,
mengemukakan pendapat, dan disiplin tergolong cukup banyak. Hasil angket kepraktisan siswa
dapat ditunjukan pada Gambar 4.

persentase (%)
sangat setuju setuju kurang setuju tidak setuju
3% 0%

38%
59%

Gambar 4. Persentase Kepraktisan Media Pembelajaran

5
GEMA WIRALODRA VOL.VII No.1 JUNI 2015

Hasil angket kepraktisan media pembelajaran menunjukkan bahwa pada umumnya siswa
memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran biologi berbasis teknologi informasi dan komunikasi melalui model joyful learning.
Cacah siswa yang kurang setuju hanya sedikit sedangkan yang tidak setuju tidak ada. Total skor
dari seluruh item respon sebesar 924, sedangkan total skor tertinggi sebesar 821, yang artinya data
tersebut memiliki kriteria sangat tinggi, maka diperoleh media pembelajaran biologi berbasis
teknologi informasi dan komunikasi melalui model joyful learning praktis digunakan dalam
pembelajaran biologi. Sebagaimana dalam penelitian Yarden (2006) & Danton (2007)
mengemukakan bahwa pembelajaran pada materi biologi dengan menggunakan media animasi
membantu siswa menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang, dan penggunaan animasi
interaktif lebih efektif dan disukai siswa daripada animasi statis dalam mempelajari metode PCR
(Polymerase Chain Reaction), serta penggunaan prediksi dengan animasi meningkatkan
interaktivitas animasi selama proses pembelajaran.

SIMPULAN
Simpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa media pembelajaran yang paling dibutuhkan
siswa adalah media pembelajaran biologi berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Karakteristik media pembelajaran biologi berbasis TIK yang dikembangkan terdiri atas flash
animasi, video pendukung materi, dan video lagu biologi yang dikombinasikan dalam power point.
Media pembelajaran biologi berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi melalui model joyful
learning yang dikembangkan dinyatakan valid, efektif, dan memiliki kriteria nilai kepraktisan yang
sangat tinggi, karena media tersebut dapat membantu siswa dalam memahami konsep secara
mandiri.

DAFTAR PUSTAKA
Adeyemo, A. S. 2010. The Impact of Information Communication and Technology on Teaching
and Learning of Physics. International Journal of Educational Research and Technology.
Vol.1(2). 48-59.
Breithaupt, H. 2002. Movies for Teaching Sciences The First Public Database of Scientific Films
and Images for Educational Use Went Online This Year. European Molecular Biology
Organization Reports. Vol3. No.10.
Chopra, panita. 2013. Digantar In India: A Case Study For Joyful Learning.Unschooling and
Alternative Learning. Vol. 7. No. 13.
Danton, 2006. Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High-
Quality Teaching Animations (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 5: 255263.
Danton, 2007. The Value of Animations in Biology Teaching: A Study of Long-Term Memory
Retention (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 6: Hal 217223
.Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Yarden, A., 2006. Supporting Learning Biotechnological Methods using Interactive and Task
Included Animations. Department of Science Teaching, Weizmann Institute of Science.
Hal. 131-134

You might also like